Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Ketidaksetaraan Gender Dalam Buku Tematik 2013 Perspektif Semiotika Pierce Misbah Binasdevi
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v3i1.8738

Abstract

Pendidikan sebagai salah satu sarana bagi individu untuk mendapatkan informasi dan melatih kemampuan yang dimiliki agar mampu bersaing di lingkungan masyarakat. Namun, pendidikan di Indonesia ternyata masih terdapat ketidaksetaraan gender. Penggambaran ketidaksetaraan gender tersebut muncul dalam buku pegangan siswa.  Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 masih memuat nilai-nilai ketidaksetaraan gender yang diilustrasikan melalui gambar dan teksh cerita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengdeskripsikan kategori ketidaksetaraan gender yang terdapat dalam buku tematik kurikulum 2013 edisi revisi 2018 kelas 3 tema 4 “Hak dan Kewajibanku”. Penelitian ini menggunakan metode analisa semiotika C.S Pierce untuk mengungkap makna dibalik tanda-tanda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku pegangan siswa masih belum mampu melahirkan suatu kesetaraan gender bagi perempuan. Ketidaksetaraan gender ini meliputi (1) Bias gender dalam nilai sifat terdapat 2 perbedaan yaitu sifat maskulin dan feminim terutama dalam berpakaian, (2) Bias gender dalam peran kerja terdapat 2 perbedaan peran yaitu publik dan domestik, dan (3) Bias gender dalam kegemaran membentuk 3 perbedaan yaitu kepemilikan barang, hobi/olahraga dan permainan.Kata Kunci: Ketidaksetaraan Gender, Tematik K13, Semiotika Pierce
The Effects of Problem-Based Learning Model with Environmental Literacy-Oriented on the Elementary School Students' Narrative Writing Skills Misbah Binasdevi; Idah Faridah Laily; Tamsik Udin; Syibli Maufur; Inayatul Ummah
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 9, No 1 (2022): June 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v9i1.10494

Abstract

AbstractThis research aimed to determine the effects of a problem-based learning model with environmental literacy-oriented on the elementary school students' narrative writing skills. Using the quasi-experimental method, this research employed a non-equivalent control group design. The research participants were 50 fifth-grade students of Islamic Elementary School (MI) Darul Qirom, consisting of 25 students in the experimental class and 25 students in the control class. The data were collected using a test instrument consisting of five questions about writing narratives. The data were then analyzed using the independent sampel t-test with the assistance of the SPSS application. The data analysis showed a significant difference between the class that used the problem-based learning model with environmental literacy-oriented and the class that used the conventional learning model, with a significant value (2-tailed) of 0.006 < 0.05. In this study, the average post-test score for the experimental class after the treatment was 5.52 higher than the control class  (78.2 > 72.68). It can be concluded that the environmental literacy-oriented problem-based learning model has a significant effect on the narrative writing skills of elementary school students.Keywords: problem-based learning, environmental literacy, writing skill.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh problem-based learning berorientasi literasi lingkungan terhadap keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kuasi eksperimen, penelitian ini menggunakan non-equivalent control group design. Partisipan penelitian ini adalah 50 siswa kelas V MI Darul Qirom, terdiri dari 25 siswa kelas eksperimen dan 25 siswa kelas kontrol. Data diambil melalui instrumen tes yang terdiri dari lima soal uraian tentang menulis narasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan bantuan aplikasi SPSS. Analisis data menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan model pembelajaran problem-based learning berorientasi literasi lingkungan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional, dengan nilai signifikansi (2 tailed) sebesar 0,006 < 0,05. Pada penelitian ini, nilai rata-rata post-test kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan menjadi 5,52 lebih tinggi dibanding kelas kontrol (78,2 > 72,68). Dapat simpulkan bahwa model problem-based learning berorientasi literasi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar.Kata kunci: problem-based learning, literasi lingkungan, keterampilan menulis.
SUATU KAJIAN POST DEVELOPMENTALISME: REFLEKSI MULTIKULTURALISME DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Suci Ramdaeni; Misbah Binasdevi
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 32, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ath.v32i1.10577

Abstract

 AbstrakTujuan penulisan artikel ini adalah untuk merefleksikan keberagaman yang ada di Pendidikan anak usia dini. Penulisan artikel ini menggunakan metodologi penelitian metaanalisis yang mengintegrasikan beberapa hasil temuan penelitian yang dilakukan di berbagai negara. Melalui perspektif post developmentalisme, hasil analisis mengungkap bagaimana praktek di PAUD acapkali lebih berfokus pada sisi kognitif anak, tanpa melihat potensi negative keberagaman anak berdasarkan keadaan sosial, ekonomi, gender, budaya, ras dan agama. Sehingga, Temuan ini diharapkan menjadi sebuah refleksi untuk guru dan orang dewasa untuk lebih sensitive terhadap keberagaman yang acapkali menunjukan ketidakadilan baik itu dilakukan oleh guru maupun anak-anak. Sehingga PAUD tidak hanya menjadi tempat untuk menstimulasi perkembangan anak saja, namun menjadi tempat yang aman, nyaman dan menyenangkan.Kata kunci: Post-Developmentalisme, Multikulturalisme, Pendidikan Anak Usia Dini AbstractThe purpose of writing this article is to reflect on the diversity that exists in early childhood education. The writing of this article uses a meta-analytical research methodology that integrates several research findings conducted in various countries. Through the perspective of post-developmentalism, this paper reveals how the practice in PAUD is often more focused on the cognitive side of children, without seeing the negative potential of children's diversity based on social, economic, gender, cultural, racial, and religious conditions. This finding is expected to be a reflection of teachers and adults being more sensitive to diversity which often shows injustice, whether it is done by teachers or children. So that PAUD is not only a place to stimulate children's development but also a safe, comfortable, and fun place.Keywords: Post- Developmentalism, Multiculturalism, Early Childhood Education 
Implementasi Model Project Based Learning (PJBL) Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Kelas Tinggi MI/SD Adi Abdurahman; Siti Ghaida Sri Afira Ruhyadi; Misbah Binasdevi
AL-IBANAH Vol. 7 No. 2 (2022): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/ibanah.v7i2.107

Abstract

Pendidikan sebagai kompetensi berpikir untuk setiap manusia. Di era saat ini banyak terjadi perubahan-perubahan sosial yang berubah sangat cepat, ikatan sosial pun bergantung pada teknologi yang semakin canggih, dan hilangnya beberapa jenis pekerjaan digantikan dengan mesin teknologi yang ada, masyarakat mempunyai banyak peluang serta daya saing agar dapat menghadapi zaman sekarang. Pembelajaran yang didapat siswa harus sesuai dengan kebutuhannya, pendidik adalah sebagai pembimbing untuk siswanya, siswa juga akan diperlakukan sama tetapi tetap sesuai potensi masing-masing. Kurikulum Merdeka Belajar yaitu untuk mengasah kemampuan terbesar para seorang guru dan juga siswa agar dapat bervariasi lagi dalam mengembangkan kualitas pembelajaran, Project Based Learning (PjBL) ialah pendekatan inovatif yang didalamnya menegaskan tentang belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks, pembelajaran ini adalah sistem yang menggabungkan guru dan siswa dalam hal mentransfer pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki guru melalui proses penemuan dengan rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun dalam sebuah proyek yang dikerjakan.
Literasi Digital dan Teknologi Komunikasi Interpersonal (Studi Kasus Penipuan melalui “Kencan Online” di Media Sosial) DESSY KUSHARDIYANTI; Novy Khusnul Khotimah; Ana Humardhiana; Rani Ika Wijayanti; Misbah Binasdevi
Holistik Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/holistik.v6i1.9405

Abstract

The development of Information Communication Technology (ICT) became the trigger of changes in the process of interpersonal communication. Social Media became one of the platforms that many trigger the development of interpersonal communication process, especially in forming an intimate relationship. "Online Dating" many done by some users of social media to find a life partner or just as a mere entertainment. However, there are many cases of fraud to the threat posed by "online dating" itself. Some perpetrators even use open information from victims to achieve more intimate relationships. Understanding related digital literacy and self disclosure in this case need more deeper and how the application of Social Media Literacy (SML). Understanding of the stages of the process of the formation of interpersonal communication relationships to the intimate stage needs to be done to avoid negative impacts arising from interpersonal communication within the scope of social media.
Implementasi Model Project Based Learning (PJBL) Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Kelas Tinggi MI/SD Adi Abdurahman; Siti Ghaida Sri Afira Ruhyadi; Misbah Binasdevi
AL-IBANAH Vol. 7 No. 2 (2022): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.004 KB) | DOI: 10.54801/ibanah.v7i2.107

Abstract

Pendidikan sebagai kompetensi berpikir untuk setiap manusia. Di era saat ini banyak terjadi perubahan-perubahan sosial yang berubah sangat cepat, ikatan sosial pun bergantung pada teknologi yang semakin canggih, dan hilangnya beberapa jenis pekerjaan digantikan dengan mesin teknologi yang ada, masyarakat mempunyai banyak peluang serta daya saing agar dapat menghadapi zaman sekarang. Pembelajaran yang didapat siswa harus sesuai dengan kebutuhannya, pendidik adalah sebagai pembimbing untuk siswanya, siswa juga akan diperlakukan sama tetapi tetap sesuai potensi masing-masing. Kurikulum Merdeka Belajar yaitu untuk mengasah kemampuan terbesar para seorang guru dan juga siswa agar dapat bervariasi lagi dalam mengembangkan kualitas pembelajaran, Project Based Learning (PjBL) ialah pendekatan inovatif yang didalamnya menegaskan tentang belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks, pembelajaran ini adalah sistem yang menggabungkan guru dan siswa dalam hal mentransfer pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki guru melalui proses penemuan dengan rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun dalam sebuah proyek yang dikerjakan.
Implementasi Model Project Based Learning (PJBL) Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Kelas Tinggi MI/SD Adi Abdurahman; Siti Ghaida Sri Afira Ruhyadi; Misbah Binasdevi
AL-IBANAH Vol. 7 No. 2 (2022): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.004 KB) | DOI: 10.54801/ibanah.v7i2.107

Abstract

Pendidikan sebagai kompetensi berpikir untuk setiap manusia. Di era saat ini banyak terjadi perubahan-perubahan sosial yang berubah sangat cepat, ikatan sosial pun bergantung pada teknologi yang semakin canggih, dan hilangnya beberapa jenis pekerjaan digantikan dengan mesin teknologi yang ada, masyarakat mempunyai banyak peluang serta daya saing agar dapat menghadapi zaman sekarang. Pembelajaran yang didapat siswa harus sesuai dengan kebutuhannya, pendidik adalah sebagai pembimbing untuk siswanya, siswa juga akan diperlakukan sama tetapi tetap sesuai potensi masing-masing. Kurikulum Merdeka Belajar yaitu untuk mengasah kemampuan terbesar para seorang guru dan juga siswa agar dapat bervariasi lagi dalam mengembangkan kualitas pembelajaran, Project Based Learning (PjBL) ialah pendekatan inovatif yang didalamnya menegaskan tentang belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks, pembelajaran ini adalah sistem yang menggabungkan guru dan siswa dalam hal mentransfer pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki guru melalui proses penemuan dengan rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun dalam sebuah proyek yang dikerjakan.
Pengaruh Model Problem Based Learning Berorientasi Literasi Lingkungan Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Ibtidaiyah Misbah Binasdevi
Indonesian Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2022): May 2022
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Study Program, Faculty of Education and Teacher Training, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.332 KB) | DOI: 10.28918/ijiee.v2i1.5270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh problem based learning berorientasi literasi lingkungan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa Madrasah Ibtidaiyah. Metode yang digunakan adalah quasy experimental dan desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design. Objek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Darul Ulum yang berjumlah 39 orang terdiri dari 20 orang kelas eksperimen dan 19 orang kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah istrumen observasi dan tes yang terdiri dari 5 soal uraian tentang berpikir kritis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan bantuan aplikasi SPSS. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan model pembelajaran problem based learning berorientasi literasi lingkungan dengan kelas yang tetap menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai t hitung 2,154 > 1,687 dan juga berdasarkan nilai signifikan (2 tailed) 0,038 < 0,05 sehingga Ho ditolak. Dapat simpulkan bahwa ada pengaruh model problem based learning berorientasi literasi lingkungan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa Madrasah Ibtidaiyah.
Analysis of the Students' Digital Literacy Skills through Blended Learning at Madrasah Ibtidaiyah in the Post Covid-19 Pandemic Idah Faridah Laily; Misbah Binasdevi
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v10i1.13516

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze how blended learning could enhance the students’ digital literacy skills. The mix of methodologies employed in this study was based on the sequential transformative strategy paradigm. Participants in this study were 7 teachers and 80 students from three Madrasah Ibtidaiyah located in Cirebon City, West Java, Indonesia. The data for this study were gathered using both qualitative and quantitative methods, including interviews, observations, triangulation, documentation, and questionnaires. Then, both qualitative and quantitative techniques were used to analyze the data. The findings revealed that the teachers had utilized blended learning stages according to the six existing criteria. However, not all schools had implemented the same blended learning concept. According to the quantitative data, 74.1% of students said their teachers had successfully used blended learning on average. Additionally, a simple linear regression calculation with a significant value of 0.000<0.05 was used to support the hypothesis that the utilization of blended learning affected the students' digital literacy skills.Keywords: digital literacy, blended learning, madrasah ibtidaiyah students.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana blended learning dapat meningkatkan kemampuan literasi digital siswa. Perpaduan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada paradigma strategi transformatif sekuensial. Partisipan dalam penelitian ini adalah 7 guru dan 80 siswa dari 3 Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, meliputi wawancara, observasi, triangulasi, dokumentasi, dan angket. Kemudian, teknik kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa guru Madrasah Ibtidaiyah di Kota Cirebon, Jawa Barat telah memanfaatkan tahapan blended learning sesuai dengan 6 (enam) kriteria yang ada. Namun demikian, tidak semua sekolah menerapkan konsep blended learning yang sama. Menurut data kuantitatif, 74,1% siswa mengatakan bahwa guru mereka telah berhasil menggunakan blended learning. Selain itu, perhitungan regresi linier sederhana dengan nilai signifikansi 0,000<0,05 digunakan untuk mendukung hipotesis bahwa pemanfaatan blended learning berpengaruh terhadap kemampuan literasi digital siswa.Kata kunci: literasi digital, blended learning, siswa madrasah ibtidaiyah.