Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN GURU DALAM PENANGANAN PERILAKU ANAK HIPERAKTIF DI TK NEGERI 1 SAMARINDA Fachrul Rozie; Dita Safitri; Wiwik Haryani
Journal of Early Childhood Education (JECE) JECE (Journal of Early Childhood Education) | Vol. 1 No. 2 December 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.253 KB) | DOI: 10.15408/jece.v1i2.12874

Abstract

The purpose of research is to know: the role of teachers in handling hyperactive child behavior in TK Negeri Pembina 1 Samarinda, the inhibiting factor of teacher in the handling of hyperactive child behavior in TK Negeri Pembina 1 Samarinda, and supporting factor of teacher in handling behaviour of hyperactive children. This method of research is qualitative with a case study approach consisting of two focuses, namely the role of the teacher and child behavior hyperactivity. The results show that hyperactive child behavior has difficulties to focus, unable to sit quietly, perform unmistakable, rebellious activities and could not wait. The teacher's role in child care is hyperactive: as a learning designer, learning artist, learning motivator, mediator learning and inspirational learning. The inhibitory factor in treating hyperactive children is the professionalism of teachers, approaches with hyperactive children, and child behavior. The supporting factors, namely environment, facilities and infrastructure.
PENDAMPINGAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGAJAR MOTORIK HALUS MELALUI KERTAS KOKORU BAGI GUGUS IGTKI DAN HIMPAUDI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA Fachrul Rozie; Wiwik Haryani
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): Terbitan Pertama-Mei 2021
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v1i1.52

Abstract

Kegiatan ini dilatarbelakangi perlunya peningkatan keterampilan mengajar guru dalam aktivitas belajar motorik halus terutama jenjang usia 4-6 tahun. Pemilihan bahan kertas kokoru sebagai sumber belajar alternatif yang memiliki daya visual yang menarik serta tingkat kesulitan untuk pembelajaran menggunting, menempel dan melipat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan agar guru PAUD memiliki wawasan baru untuk memanfaatkan kertas kokoru sebagai bahan materi pembelajaran di kelas. Metode yang dilaksanakan yakni simulasi pembelajaran berbasis motorik halus melalui berbagai kegiatan seperti: (1). Menjahit, (2) Montase, (3). Kolase, (4). Mozaik, (5). Melukis, (6). Menggunakan bahan kertas kokoru. Sehingga sangat tepat sasaran bagi guru – guru PAUD dalam kegiatan program pengabdian ini untuk memperkaya wawasan dan pengalaman baru terutama bagi guru pemula. Kegiatan dilaksanakan di salah satu gugus kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda sejumlah 25 peserta selama dua hari. Peserta mendapat tugas secara kelompok untuk memperoleh hasil kemampuan yang diharapkan dalam pembelajaran motorik halus. Dengan demikian, keterampilan mengajar untuk guru PAUD dalam pembelajaran motorik halus bagi anak usia 4-6 tahun dapat dilakukan dengan memanfaatkan material kertas kokoru di berbagai aktivitas.
Penerapan Metode Bercerita Dalam Optimalisasi Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Usia 5-6 Tahun di TK Negeri 02 Tenggarong. Fachrul Rozie; Rina Ayu Marcela
JURNAL LENTERA ANAK Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : JURNAL LENTERA ANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.651 KB)

Abstract

This study aims to describe the method of storytelling in optimizing receptive language skills. This study uses a qualitative research approach with a type of case study research.The results of the study show that in (1) planning the storytelling method, the teacher prepares RPPM and RPPH, the teacher adjusts the story to the theme to be discussed, determines the form or technique of storytelling, determines and prepares materials and tools to be used when telling stories according to the techniques set, and adjust the sitting position of the child before starting the story telling activity. (2) The implementation of storytelling activities is that the teacher implements a storytelling method according to the stages of storytelling, and the techniques used by the teacher when telling stories are different in each center. (3) The development of receptive language skills of children aged 5-6 years in 02 Tenggarong State Kindergarten have reached the expected criteria. The development of receptive language skills in children is developed in accordance with the indicators of its development, through activities designed so that children can reach the standard level of achievement of child development.
Strategi Pembelajaran Dalam Optimalisasi Kecerdasan Musikal Anak Di TK Dharma Bahagia Samarinda Budi Rahardjo; Naning Sutriah; Fachrul Rozie
EduBasic Journal: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 1, No 1 (2019): EduBasic Journal: Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ebj.v1i1.26244

Abstract

This study aimed to reveal the strategies implementation, supporting and challenging factors in singing learning strategies in Dharma Bahagia kindergarten school in optimizing children's musical intelligence. This research used a qualitative approach with case studies type. The research subjects included the school principal, teacher, trainer and 8 children aged 5-6 years. Data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation with interactive models of data analysis. The results revealed that the strategy used was a demonstration strategy when the teacher taught children directly the steps to memorize lyrics and direct teaching guided by the teacher in memorizing songs and tones. The trainer role was limited to the training process outside the classroom. Some challenging factors that arised are the teachers’ lack of preparation and the dependence of the trainer's schedule and the lack of learning media facilities to support singing activities. It causes an unconducive learning atmosphere and lack of song lyrics memorization. The supporting factors found included high children enthusiasm in participating in singing activities, the teachers’ activeness in directing children, and that involving music activities and a conducive space to practice singing activities. The results concluded that a demonstration strategy and direct teaching can optimize musical intelligence in classroom learning.
Strategi Guru dalam Pembelajaran Keterampilan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Wiwik Haryani; Noni Olivia Sugianti; Fachrul Rozie
JECER (journal Of Early Childhood Education And Research) Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jecer.v4i1.37064

Abstract

Pembelajaran keterampilan motorik halus pada anak usia dini harus diterapkan secara tepat sesuai dengan usia anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam merancang pembelajaran keterampilan motorik halus, serta penerapan strategi pembelajaran keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 1 kepala sekolah, 1 guru dan 10 orang anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Tridharma Plus Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, dianalisis berdasarkan model analisis deskriptif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan dua temuan yaitu stategi guru merancang pembelajaran keterampilan motorik halus berupa desain pembelajaran dalam bentuk dokumen RPPM dan RPPH berdasarkan model pembelajaran di sekolah. Penerapan strategi pembelajaran keterampilan motorik halus menggunakan strategi pembelajaran demonstrasi, guru mengajarkan langsung dalam pembelajaran keterampilan motorik halus, strategi pengajaran langsung ikut praktek langsung. Hasil penelitian ini menyimpulkan strategi guru yang diterapkan dalam pembelajaran motorik halus adalah demonstrasi, sehingga penelitian ini berkontribusi memberikan gambaran pelaksanaan strategi demonstrasi sebagai upaya guru di TK Tunas Tridharma Plus Samarinda.
Stimulating Early Children’s Knowledge about Shape Using the Geometry Board Septina Madang; Irvinia Ariesti; Maria Apriani; Sesilia Dea Lestari; Alviyani Masrifah; Kezia Kezia; Fachrul Rozie
GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education Vol. 3 No. 1 (2022): GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/gns.v3i1.84

Abstract

This study aims to describe the use of learning media products in the form of geometric boards to develop children's cognitive abilities aged 4-5 years. Using the geometric board as media, children can easily recognize geometric shapes such as triangles, rectangles, circles, semicircles, rectangles, and parallelograms. This type of research uses an approach with a descriptive analysis model. The data analysis stage uses the Miles and Huberman model, including compaction, data presentation, and concluding. In this study, the the researcher chose to conduct research in kindergarten. The informants observed were children aged between 4 to 5 years who were in early childhood education and their parents. To check the validity of the data, using the triangulation technique. The results of the study found that using the geometry board was very helpful for parents in introducing geometry to their children. The media is made of simple materials that are easy to find, so it is not difficult to make. Children also become more interested in learning and are willing to learn various shapes of objects. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pemanfaatan produk media pembelajaran berupa papan geometri untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun. Manfaat dari penggunaan media papan geometri ini agar anak dapat mengenal bentuk-bentuk geometri seperti bentuk segitiga, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, persegi panjang, dan jajaran genjang. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model analisis deskriptif. Tahap analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi pemadatan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. dalam penelitian ini peneliti memilih untuk melakukan penelitian di taman kanak-kanak. Informan yang diamati adalah anak-anak berusia antara 4 sampai 5 tahun yang berada dalam masa pendidikan anak usia dini serta orang tuanya. Untuk mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menemukan bahwa penggunaan papan geometri sangat membantu orang tua dalam mengenalkan geometri kepada anak-anak. Media terbuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan sehingga tidak sulit pembuatannya.anak-anak juga menjadi lebih tertarik belajar dan memiliki kemauan untuk mempelajari ragam bentuk benda.