Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Budaya Aceh Untuk Pendidikan Anak Usia Dini Taat Kurnita; Mutmainnah Mutmainnah; Rahmatun Nessa; Rizki Kurniawati; Zurratul Muna; Novita Fanny; Ida Windi Wahyuni; Sitti Muliya Rizka; Karuni Humaira Arta; Dewi Yunisari
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1699

Abstract

Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter anak, guru sangat berkepentingan untuk memberikan proses pembelajaran yang baik, pembelajaran mengenai budaya Aceh harus dikenalkan dengan media yang menarik bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis budaya Aceh untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan dalam penelitian yang mengacu pada model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh thiagarajan atau biasa dikenal dengan 4D (four- D), ada 4 tahapan dalam penelitian ini yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahan ajar berbasis budaya Aceh yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori sangat layak yaitu memperoleh skor rata-rata 3.9 dengan skor maksimal 4 dalam hal kesesuaian materi dan memperoleh skor rata-rata 3.5 dengan skor maksimal 4 hal kesesuaian media.
Psikoedukasi Pengaruh Gadget Terhadap Pelajar Didunia Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Dwi Iramadhani; Rini Julistia; Zurratul Muna
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 2 (2021): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i2.70

Abstract

Kecenderungan penggunaan gadget secara tidak bertanggung jawab, berlebihan dan tidak tepat pada akhirnya bisa menjadikan individu atau siswa/i bersikap tidak perduli pada lingkunganya baik pada lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan pendidikan. Penggunaan gadget secara berkelanjutan dan tidak bertanggung jawab juga akan berdampak buruk bagiindividu dalam kesehariannya. Tujuan dari psikoedukasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pada penggunaan gadget terutama dalam pendidikan agar siswa dan siswi dapat menggunakan gadget dengan bertanggung jawab dan tidak ketergantungan. Kegiatan ini terbagi menjadi 3 sub bagian yakni kegiatan pretest, kemudian pada kegiatan kedua yaitu kegiatan psikoedukasi dan kegiatan ketiga yaitu posttest. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa saat pre test 25 dari 35 siswa/i memiliki kategori tinggi kemudian setelah mengikuti psikoedukasi, lima hari kemudian diukur Post Test diperoleh hasil terdapat 33 siswa/i yang berada pada kategori rendah sedangkan sisanya 2 orang berada pada kategori tinggi. berdasarkan hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah mengikuti kegiatan psikoedukasi pengaruh gadget terhadap pelajar didunia pendidikan, siswa/i dapat meningkatkan kesadarannya akan fungsi gadget sehingga dapat mengunakan gadget dalam hal yang positif.
Kelas Online “How to Be Confident Public Speaker On Online Presentation” Bagi Generasi Z Sebagai Persiapan Menghadapi Kondisi New Normal Covid 19 Widi Astuti; Dwi Iramadhani; Zurratul Muna
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 1 (2021): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i1.94

Abstract

Selama masa pandemi sekolah mengubah pola pembelajaran konvensional berbasis tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sangat mengandalkan teknologi. Perubahan ini akhirnya menimbulkan beberapa dampak bagi generasi Z yaitu belum menyeluruhnya akses pembelajaran secara online, siswa belum terbiasa dengan budaya belajar jarak jauh, siswa selama ini terbiasa berinteraksi dengan teman-teman dan para guru secara langsung disekolah. Jika jika Covid-19 ini tidak segera berakhir dampak-dampak tersebut akhirnya akan menimbulkan kecemasan, frustrasi dan angka putus sekolah yang tinggi (Unicef, 2020). Kecemasan tersebut akhirnya akan mempengaruhi proses pembelajaran generasi Z salah satunya adalah kecemasan dalam berbicara di depan publik (Aryadillah, 2017). Untuk mengatasi hal ini penulis membuat suatu pengabdian masyarakat dengan memberikan program pelatihan public speaking yang bertujuan agar para siswa lebih percaya diri ketika berbicara di depan umum. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini menyatakan bahwa ada perubahan yang terjadi pada peserta, beberapa siswa dapat memberikan intonasi yang tepat dalam menyempaikan informasi. Setelah proram pengabdian ini dijalankan memperoleh hasil bahwa peserta mendapatkan manfaat untuk menambah skill saat public speaking. Kemudian terdapat perubahan dalam hal percaya dirisehingga peserta dapat lebih termotivasi untuk berbicara di depan umum setelah mengikuti program pelatihan public speaking.
THE EFFECT OF PSOP (PUBLIC SPEAKING ON ONLINE PRESENTATION) PROGRAM AS A SOLUTION TO INCREASE STUDENT'S SELF EFFICACY PENGARUH PROGRAM PSOP (PUBLIC SPEAKING ON ONLINE PRESENTATION) SEBAGAI SOLUSI MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA Zurratul Muna; Dwi Iramadhani; Widi Astuti; Rini Julistia
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 (2022): PSIKOISLAMEDIA:JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v7i1.11440

Abstract

The main problem in online presentations is that there is a sense of worry about other people's assessments of themselves, namely about what and how things will be delivered. The thing that can be done to increase confidence in doing online presentations is to improve online public speaking skills. Public speaking is a skill that must be considered in online presentations. As a solution to this problem, researchers are interested in creating a Public Speaking on Online Presentation (PSOP) training program. This study uses a quantitative method in the form of a quasi-experimental research design with one group pretest posttest design. Sampling using purposive sampling. Data collection using a confidence scale. The results of the paired sample t-test analysis showed that there was a significant difference between the pretest and posttest after the implementation of the training. PSOP (Public Speaking On Online Presentation) can increase students' confidence in facing the online learning system.  Permasalahan utama dalam presentasi secara online adalah adanya rasa khawatir tentang respon atau penilaian orang lain terhadap dirinya, yaitu mengenai apa yang disampaikannya dan bagaimana ia menyampaikannya. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri melakukan presentasi online adalah dengan meningkatkan kemampuan public speaking secara online. Public speaking merupakan skill yang harus diperhatikan pada presentasi online. Sebagai solusi dari permasalahan ini peneliti tertarik membuat sebuah program pelatihan Public Speaking on Online Presentation (PSOP). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berupa quasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kepercayaan diri. Hasil analisis paired sample t-test diketahui bahwa ada perbedaan signifikan antara pretest dan posttest setelah pelaksanaan pelatihan. PSOP (Public Speaking On Online Presentation) dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi sistem pembelajaran daring.
Gambaran Kontrol Diri Pada Siswa SMP Kota Lhokseumawe Dalam Mencegah Perilaku Seksual Pranikah Widi Astuti; Zurratul Muna; Rini Julistia
Jurnal Diversita Vol 7, No 1 (2021): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i1.4526

Abstract

Hubungan interpersonal saat ini membuat kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, karena remaja sering terjerumus dalam perbuatan yang dapat melanggar batas-batas nilai yang mengarah kepada perilaku seksual pranikah. Terjadi peningkatan perilaku seksual pranikah pada remaja Aceh. Banyak remaja yang berpacaran di bawah usia 15 tahun atau disebut dengan early starter, sehingga rentan terjadi perilaku seksual pranikah. Remaja yang masa berpacaran terlalu muda dapat mudah melakukan perilaku seksual pranikah. Salah satu cara menghindari perilaku seksual pranikah adalah dengan kontrol diri. Kontrol diri terdiri dari tiga aspek yaitu kontrol kognitif, kontrol perilaku dan mengontrol keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kontrol diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Data diperoleh melalui kuisioner “kontrol Diri Terhadap Perilaku Seksual pranikah”. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 290 orang siswa yang diperoleh berdasarkan metode cluster random sampling yang sesuai dengan karakeristik dan dianggap mewakili siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe memiliki kontrol diri yang rendah (62%), artinya sebagian besar siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe belum mampu mengatur dirinya untuk tidak melakukan perilakunya dalam mencegah perilaku seksual pranikah.
Tingkat Kualitas Hidup Residen Narkoba Ditinjau Dari Usia, Status Sosial Ekonomi, Pendidikan Dan Status Pernikahan Zurratul Muna; Rini Julistia; Yulia Fitri
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 1, No 3 (2021): JURNAL SOCIAL LIBRARY NOVEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.536 KB) | DOI: 10.51849/sl.v1i3.49

Abstract

Penggunaan narkoba mempengaruhi kualitas hidup individu yang menggunakan narkoba dengan memperburuk status fisik dan mental mereka. Kualitas hidup merupakan penilaian individu terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup residen narkoba menurut umur, status sosial ekonomi, latar belakang pendidikan, dan status perkawinan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif, dan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menentukan nilai suatu variabel bebas dengan tidak membandingkan satu atau lebih variabel (bebas) atau mengaitkannya dengan variabel lain. Kriteria sampel penelitian ini adalah Badan Narkotika Nasional Lhokseumawe, Balai Rehabilitasi Narkoba Yayasan Tabina Aceh, Balai Rehabilitasi Narkoba Permata Aceh, dan BNNK Bireuen. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Saturation Sampling, dengan jumlah responden 104 orang. Berdasarkan hasil penelitian ini, 1) sebagian besar responden dengan kualitas hidup tinggi dalam kategori usia menjadi dewasa, dan rasio totalnya adalah 90,1%. 2) Pada kategori status sosial ekonomi, responden dengan kualitas hidup tinggi memiliki status sosial ekonomi sedang (1.000.000~2.000.000 rupiah), dan rasio totalnya adalah 94,1%. 3) Responden dengan kualitas hidup tinggi ditinjau dari pendidikan memiliki tingkat pendidikan 100% SI. 4) Status perkawinan ditentukan oleh fakta bahwa sebagian besar responden dengan kualitas hidup tinggi adalah lajang.
Analisis Kesehatan Mental Pada Lansia (Memahami Kebersyukuran Pada Lansia Muslim di Aceh Utara) Zurratul Muna; Liza Adyani
Jurnal Psikologi Terapan Vol 3, No 1 (2020): Juli
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jpt.v3i1.3636

Abstract

This study aims to see a picture of mental health based on the aspects of gratitude, namely: the meaning of gratitude, the factors that affect gratitude and the application of gratitude by the elderly. This research is a type of qualitative research with an exploratory approach to be able to understand the mental health picture in the elderly. The population in this study were elderly Muslims in North Aceh Regency. The sampling technique in this study using purposive sampling technique, namely the criteria: 1. Male or female aged 60 years or more and 2. Native residents of North Aceh Regency. Data collection techniques used in this study include semi-structured interviews and Focus Group Discussion (FGD). The method of data analysis in this study is to use several steps, namely: 1) processing the data, 2) reading the entire data; 3) analyze in more detail by coding the data; 4) implementing the coding process; and 5) show how these descriptions and themes will be restated in a qualitative narrative / report. The result of this research is that gratitude is a positive expression because individuals have a better meaning for their lives because they are able to accept all the provisions determined by Allah, both those that match their expectations and those that do not. The factors that influence the emergence of a sense of gratitude in the elderly are by getting closer to Allah by carrying out all his commands, both obligatory and sunnah.
AN OVERVIEW THE MEANING OF LIFE IN BREAST CANCER PATIENTS IN THE CITY OF LHOKSEUMAWE Rini Julistia; Zurratul Muna; Widi Astuti; Dwi Iramadhani
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 (2022): PSIKOISLAMEDIA:JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v7i1.11439

Abstract

This study aims to describe the meaning of life in breast cancer patients in Lhokseumawe City. The study used descriptive quantitative methods and the sampling technique was simple random sampling. The results of this study indicate that patients with breast cancer in Lhokseumawe City have a high meaning of life. Individuals who have a high meaning of life are able to find the meaning of their lives, this can be seen from those who can think positively about what they are experiencing, can undergo all treatment processes with passion and enthusiasm, this can affect their own healing. Keywords: The Meaning of Life, Breast Cancer, Lhokseumawe       
REGULASI EMOSI DAN PEMAAFAN PADA WANITA BERCERAI DI ACEH TENGAH Nursan Junita; Retna Aisyah Simanhate; Hafnidar Hafnidar; Zurratul Muna
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v5i2.6473

Abstract

Regulasi emosi adalah kemampuan individu untuk merespon dan mengontrol kondisi emosi yang dialami secara tenang. Kemampuan ini penting dimiliki oleh individu yang mengalami perceraian, karena perceraian akan berdampak secara emosional bagi individu yang mengalaminya. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara regulasi emosi dan pemaafan pada wanita yang mengalami perceraian di Aceh Tengah dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik sampling insidential dalam pengambilan sampel. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 275 wanita yang sudah bercerai yang berasal dari Aceh Tengah. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) yang digunakan untuk mengukur variabel regulasi emosi dan Transregression-Related Interpersonal Motivation (TRIM 18) untuk mengukur variabel pemaafan yang kembangkan oleh McCullough, dkk. (2006) dan sudah di validasi dalam bahasa Indonesia oleh Agung (2015). Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi pearson. Hipotesis dalam penelitian ini adalah melihat apakah ada korelasi positif antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukan angka koefisien korelasi sebesar 0.625 dan p = 0.000 (p<0.05). Hal ini menunjukan ada hubungan positif antara 2 variable tersebut, artinya semakin tinggi regulasi emosi maka semakin tinggi pula pemaafan, begitu pula sebaliknya semakin rendah regulasi emosi semakin semakin rendah pula pemaafan. Bagaimanapun hasil penelitian menunujukaan bahwa regulasi emosi dan pemaafan berkaitan dengan usia, jumlah anak, Pendidikan dan pekerjaan
Behavior Management Training Untuk Mengoptimalisasi Kemampuan Perilaku Adaptif Anak Berkebutuhan Khusus Pada Guru Sdlb Kota Lhokseumawe Rini Julistia; Zurratul Muna; Widi Astuti; Dwi Iramadhani
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Gotong Royong (JP3KM) Juni 2022
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.275 KB) | DOI: 10.51849/jp3km.v1i2.7

Abstract

Rata-rata guru yang mengajar di sekolah luar biasa bukan merupakan alumni dari fakultas pendidikan luar biasa, oleh karena itu banyak dari guru-guru yang mengajar disekolah tersebut tidak mengetahui kebutuhan utama anak berkebutuhan khusus dan kurang mengetahuitreatmentyang sesuai dengan kondisi anak berkebutuhan khusus. Sehingga dibutuhkan pemahaman terkait anak berkebutuhan khusus serta teknik belajar yang didesain khusus untuk guru-guru disekolah, dengan harapan melalui psikoedukasi guru-guru dapat memahami perbedaan pada masing-masing anak berkebutuhan khusus dan melalui teknik behaviormanagement trainingguru-guru dapat mengoptimalkan perilaku adaptif pada anak berkebutuhan khusus. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terbagi menjadi 4 subbagian yakni kegiatan pretest, kegiatan kedua psikoedukasi anak berkebutuhan khusus, klasifikasi dan karakteristiknya. Kemudian kegiatan ketiga yaitu behavior management training untuk mengoptimalisasi perilaku adaptif anak berkebutuhan khusus. kegiatan keempat yaitu posttest. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa saat pre test 3 peserta memiliki kategori tinggi dan 32 peserta lainnya berada pada kategori rendah berbeda dengan hasil dari Post Test yang diperoleh menunjukkan peningkatan yaitu terdapat 35 peserta atau semua peserta berada pada kategori tinggi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa setelah mengikuti kegiatan peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai anak berkebutuhan khususdan mengoptimalkan pengajaran perilaku adaptif anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan teknik-teknik behavior management training.