Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KEBAHAGIAAN PADA MASYARAKAT GAYO DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN Dahlia Dahlia; Nur Afni Safarina; Safuwan Safuwan
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 5, No 1: Januari 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v5i1.25573

Abstract

Kebahagiaan dapat menggambarkan kesenangan dan ketenteraman hidup lahir dan batin dari seseorang. Kebahagiaan juga berarti suatu pengalaman perasaan positif berupa perasaan senang, damai, rasa sejahtera, kepuasan hidup serta tidak adanya perasan tertekan ataupun menderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebahagiaan masyarakat Gayo Lues ditinjau dari tingkat pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif terhadap 100 orang Gayo Lues. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Kebahagiaan (α=0.911). Analisis data menggunakan One Way Anova (p=0.008) menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi tingkat kebahagiaan. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat yang berpendidikan tinggi lebih merasakan kebahagiaan dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan menempuh pendidikan tinggi, akan berkontribusi pada rasa bahagia dan memungkinkan pencapaian kualitas hidup.
The difference of orphanages' happiness based on gender Nur Afni Safarina; Nurmaulidina Nasution
INSPIRA: Indonesian Journal of Psychological Research Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1 June 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/inspira.v1i1.1717

Abstract

This study aims to determine the differences in happiness in orphanages in terms of gender. This research uses quantitative research methods through a questionnaire for data collection, then a test is carried out to provide an overview of the research variables. The data collection method in this study uses one scale, namely, the scale of happiness. Analysis of data using the T 2 Test Sample Free technique. The participants of this study were 50 children from Miftahul Jannah Orphanage. In terms of the sex of participants for girls taken from the middle-high school range of 25 people, while for men taken from the middle-high school range is as many as 25 people. The results of this study are based on the "Independent Sample Test" output table in the "Equal Variances Assumed" section known to the value of sig. (2-tailed) of 0.83> 0.05. This means there is no difference between man’s happiness and women happiness at the Miftahul Jannah Orphanage.
Analisis Beban Kerja Dan Stres Ibu Yang Bekerja Pada Masa Pandemi Covid- 19 Nur Afni Safarina; Ika Amalia; Rahmia Dewi
Jurnal Diversita Vol 7, No 2 (2021): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i2.4540

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih dalam tentang bagaimana beban kerja dan stress ibu yang bekerja dimasa pandemi di lhokseumawe dan aceh utara. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian diskriptif. Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan teknik purpose sampling sebanyak 4 orang yaitu ibu- ibu yang bekerja di lhokseumawe dan aceh utara. Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan megunakan metode observasi langsung terlibat pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi bentuk wawancara, instrument yang digunakan menggunakan form lembar wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dari Creswell dengan cara analisis tema dan kemudian menginterpretasikan hasil temuan dilapangan.  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilakukan beban kerja dan stress ibu yang bekerja dimasa pandemi di lhokseumawe dan aceh utara, bekerja dirumah dan bekerja di luar rumah sama- sama tidak nyaman, situasi pandemi mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis, ibu- ibu yang bekerja dalam situasi pandemi, mereka masih mengalami kebingungan, kecemasan akan kondisi yang masih belum stabil khususnya kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran daring dan resiko bekerja diluar rumah terhadap kesehatan.
Self-acceptance as a predictor of self-esteem in victims of body shaming Nur Afni Safarina; Maulayani Maulayani
INSPIRA: Indonesian Journal of Psychological Research Vol 2 No 1 (2021): Vol. 2 No. 1 June 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/inspira.v2i1.2946

Abstract

This study aimed to determine and analyze the influence of self-acceptance on self-esteem on the victim of body shaming in SMAN 1 Lhokseumawe. The approach of this study was a quantitative correlational method. The samples of this study were 75 students of SMAN 1 Lhokseumawe, and ever be the victim of body shaming. This study uses the purposive sampling technique. This study’s data collection methods were used two scales, namely scale of self-acceptance and self-esteem scale. Then, the data were analyzed by using simple linear regression. The result of this study indicates a correlation between self-acceptance and self-esteem variables. The constant value shows that the coefficient is positive and has a positive or consistent correlation. There is an influence between self-acceptance of self-esteem by using formula t-table and t-count to test the hypothesis, and the result is the same. The initial hypothesis is acceptable. That is mean the hypothesis in this study can be accepted.
Hubungan antara Manajemen Waktu dengan Kecenderungan FoMO selama Pandemi COVID-19 pada Ibu Bekerja Yara Andita Anastasya; Nur Afni Safarina; Safuwan Safuwan
Jurnal Diversita Vol 7, No 1 (2021): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i1.4530

Abstract

Masa pandemi COVID-19 memunculkan banyak tantangan, salah satunya dialami oleh ibu bekerja. Ibu bekerja mengalami tantangan dalam hal membagi waktu, antara pekerjaan kantor dan pekerjaan domestik, di mana kedua hal tersebut harus selesai dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Satu sisi, ibu harus mengecek serta standby melihat notifikasi dari handphone terkait pekerjaan kantor, sedangkan di saat bersamaan ibu juga harus mampu menyelesaikan pekerjaan domestik seperti mengurus keperluan rumah hingga mengasuh serta merawat anak. Tentunya hal ini akan mengerucut pada satu variabel psikologis yaitu pentingnya manajemen waktu bagi ibu bekerja sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan kantor dan pekerjaan domestik dengan maksimal serta tepat waktu. Indikator seseorang mampu memaksimalkan manajemen waktu ialah ketika mampu mengatur waktu serta memprioritaskan hal penting dan menjalankannya dengan baik sehingga tidak mengalami kendala atau hambatan. Hasil penelitian berdasar hasil uji korelasi Pearson Correlation memperlihatkan nilai signifikansi (sig.) 0.206 yaitu > 0,05 maka tidak terdapat hubungan signifikan antara manajemen waktu dengan kecenderungan FoMO selama pandemi COVID-19 pada ibu bekerja.
TERAPAN MODEL PSYCHOLOGICAL FIRST AID (PFA) PADA PENGUNGSI BANJIR PAYA TUMPI TAKENGON, PROVINSI ACEH Safuwan Amin; Nur Afni Safarina; Yara Andita Anastasya; Ika Amalia
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6048

Abstract

Berbagai peristiwa/kejadian yang menjadi sumber krisis psikologis individu / kelompok, seperti bencana alam, kekerasan, bulliying, dsb. Objektif kegiatan pengabdian ini sebagai salah satu upaya pemberian pertolongan pertama psikologis (PFA) pada warga terdampak banjir Takengan, Aceh Tengah terfokus pada aspek; mengurangi keterpurukan mental, menguatkan self healing dan membangun harapan hidup. Sasaran utama kegiatan ini adalah para wanita paruh baya, anak usia sekolah dan lansia. Implementasi kegiatan di seting dalam dua sesi, yaitu 1) tahap survei dan identifikasi, 2) tahap evaluasi dan makna program PFA bagi warga terdampak banjir. Hasil kegiatan menunjukkan terapan model FPA pada kondisi darurat (pasca bencana) mendapat dukungan positif dari warga pengungsian banjir Takengon. Hal itu diketahui setelah sesi lanjutan (tahap II) yang dilakukan dalam rentang waktu 3,5 bulan ke depan, dimana ekspresi verbal warga dalam suasana bahagia dan penuh harapan.
Analisis Strategi Coping Orang Tua Yang Memiliki Anak Korban Kekerasan Seksual Rahmia Dewi; Safuwan Safuwan; Cut Ita Zahara; Nur Afni Safarina
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 1 (2022): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i1.140

Abstract

Pemerintah Aceh masih punya pekerjaan rumah dalam menangani kasus kekerasan terhadap anak. Berdasarkan pelaporan pada Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) hingga 3 Juni 2021 terdapat 3.122 kasus kekerasan terhadap anak. Penelitian ini tentang analisis Strategi coping orang tua yang memiliki anak korban kekerasan seksual. Tujuan dari peneitian ini yaitu untuk dapat memberikan gambaran tentang strategi coping pada orang tua yang memiliki anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Deskriptif. Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Objek dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak korban kekerasan. Subjek penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling purposive dengan purposive sampling yang berjumlah 5 orang. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data observasi langsung terlibat pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber data, triangulasi metode/teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini adalah orang tua lebih fokus dalam memikirkan masa depan anak.
Gambaran Kesejahteraan Psikologis Wanita Menikah dari Keluarga Bercerai Lisa Astini; Nur Afni Safarina; Ella Suzanna
Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jpp.v13i1.685

Abstract

Pernikahan memberikan efek pada kesejahteraan psikologis individu yang menikah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran kesejahteraan psikologis pada wanita menikah yang memiliki latar belakang  keluarga bercerai. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, penelitian ini melibatkan lima subjek yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi sedangkan analisis data menggunakan analisis data tematik. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kesejahteraan para subjek yang cuku baik. Ada beberapa hal yang mereka miliki sehingga itu membuat mereka merasakan kebahagiaan dalam pernikahan mereka. Meskipun subjek berasal dari keluarga yang bercerai, mereka memiliki sejumlah hal yang dipertahankan yaitu komitmen pernikahan, religiusitas, relasi suami istri, kesejahteraan pernikahan, penerimaan diri, hubungan dengan orang, kemandirian, penguasaan lingkungan, dan tujuan hidup.
Investigating of Subjective Well-being On the Honorary Education Staff at Malikussaleh University, Aceh Safuwan Amin; Rahmia Dewi; Nur Afni Safarina
Psychosophia: Journal of Psychology, Religion, and Humanity Vol 4 No 1 (2022): Psychosophia (April 2022)
Publisher : Department of Islamic Psychology, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/psc.v4i1.2358

Abstract

This study presents the Subjective Well-being of honorary employees of education staff (tendik) at Malikussaleh University (Unimal). Subjective well-being (SWB) as a psychological construct is oriented to the individual's positive appraisal and affection towards the reality of his life journey. Work routines carried out by individuals are the main focus of arising out of SWB in individual reality because work is understood as a means of forming a decent (prosperous) life. The objectivity of this study explains the individual's knowledge of SWB, the meaning of SWB in the reality of work, and the factors that encourage the arises of SWB in individuals. The design of this study used a phenomenological type of qualitative approach. Participants were taken randomly through purposive sampling input, totaling 15 people from 25 planned research subjects. Field data searches were carried out by in-depth interviews and FGDs. The findings of this study inform that in general, honorary education staff working at Unimal have good SWB, even though they are still honorary staff.
Gambaran Resiliensi Masyarakat Aceh Setelah Mengalami Pengalaman Traumatis Nur Afni Safarina; Ella Suzanna
Jurnal Psikologi Terapan Vol 3, No 1 (2020): Juli
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jpt.v3i1.3639

Abstract

Aceh is one of the many areas affected by the disaster. In recent years, Aceh has caught the attention of most countries in the world because Aceh has just passed two major human tragedies. The first tragedy was the 30-year political conflict between the Government of Indonesia and the Free Aceh Movement (GAM), while the second human tragedy included the earthquake and tsunami disaster on 26 December 2004. There were many different responses to disaster management. Most children who survive have strong feelings after a traumatic event but recover from trauma; others have more difficulty recovering and will need additional assistance. The children who were exposed to traumatic experiences about 15 years ago are now adults. The hope is that these adult children will no longer experience trauma and be able to deal with problems properly. Therefore, this study attempts to investigate what factors influence the ability of the Acehnese people to recover and rise from traumatic experiences. The ability that an individual has to 'bounce back' from traumatic experiences is known as the resilience factor. Furthermore, in this study, the researcher intends to analyze not only how individuals cope with traumatic experiences, but also how they grow and develop after exposure to psychological trauma.