Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Interaksi Sosial dengan Motivasi Kerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara II Mustika Tarigan; Nini Sri Wahyuni; Rahmat Syaibani
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 1, No 3 (2020): J-P3K DESEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v1i3.43

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empirik apakah ada hubungan antara interaksi sosial dengan motivasi kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara II. Subjek penelitian adalah karyawan yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara II yang berjumlah 74 orang. Alat ukur yang digunakan adalah instrumen interaksi sosial yang terdiri dari 40 aitem (α = 0.948) dan instrumen motivasi kerja yang terdiri dari 38 aitem (α = 0.906). Analisis data menggunakan teknik r Product Moment. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam peneltian ini dinyatakan diterima, yaitu ada hubungan antara interaksi sosial dengan motivasi kerja karyawan. Artinya semakin baik interaksi sosial maka semakin tinggi motivasi kerja karyawan. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan analisis r Product Moment dengan nilai atau koefisien (Rxy) = 0.397 dan koefisien determinan (R2) = 0.158 dengan p = 0.000 < 0.050. Koefisien determinan (R2) = 0.158 menunjukkan bahwa interaksi sosial berhubungan dengan motivasi kerja sebesar 15,8%. Selanjutnya dilihat dari perhitungan mean hipotetik = 100 dan mean empirik 119.135 serta standat deviasi = 14.359 diketahui bahwa interaksi sosial dalam kategori baik. Sedangkan motivasi kerja dari perhitungan mean hipotetik = 95.00 dan mean empirik 116.648 serta standart deviasi = 12.444 diketahui bahwa motivasi kerja dalam kategori tinggi.
Perbedaan Minat Keagamaan Remaja Ditinjau dari Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert di HKBP Sei Putih Medan Mustika Tarigan
Jurnal Diversita Vol 3, No 1 (2017): Diversita Juni
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v3i1.1179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan perbedaan minat keagamaan remaja ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert di HKBP Sei Putih Medan. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan minat kegiatan keagamaan  antara remaja perempuan tipe kepribadian ekstrovert dengan remaja perempuan tipe kepribadian introvert, dengan asumsi remaja perempuan tipe kepribadian ekstrovert memiliki minat keagamaan yang tinggi sedangkan remaja perempuan tipe kepribadian introvert memiliki minat yang sedang. Subjek penelitian ini adalah remaja perempuan dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert di gereja HKBP Sei Putih Medan, dengan jumlah sampel 60 remaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala likert dengan koefisien 0,525. Berdasarkan hasil analisis t-test data menunjukkan terdapat perbedaan minat keagamaan antara remaja perempuan dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, dimana F 0.087 dan sig. yakni 0.000 < 0,05. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah minat keagamaan remaja perempuan dengan tipe kepribadian ekstrovert tergolong tinggi dengan mean empirik 83.83 sedangkan minat keagamaan remaja perempuan dengan tipe kepribadian introvert tergolong sedang dengan mean empirik 69.13. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima.
Hubungan Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara Florensya Romauly; Mustika Tarigan
Jurnal Diversita Vol 5, No 2 (2019): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v5i2.2862

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan kerja dan motivasi kerja dengan kinerja. Subjek penelitian ini melibatkan 86 orang  Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Total Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala dan metode dokumentasi.Metode skala yang digunakan yaitu skala kepuasan kerja dan skala motivasi kerja.Dokumen berupa nilai prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil yang diperoleh dari bagian kepegawaian.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima,yaitu ada ada hubungan kepuasan kerja dan motivasi kerja dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan analisis Regression, dengan nilai F = 8.406 dengan nilai Sig = 0.000, Hal ini berarti nilai p<0.05 yang artinya signifikan. Kepuasan kerja dan motivasi kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja sebesar R = 0.410 (41%). Serta secara umum, kepuasan kerja dan motivasi kerja tergolong baik terhadap kinerja, dengan diketahui dari (mean hipotetik kepuasan kerja 67,5<  mean empirik kepuasan kerja 77). Begitu juga dengan (mean hipotetik motivasi kerja 145 < mean empirik motivasi kerja 170).
Hubungan Dukungan Sosial dengan Subjective Well-Being pada Remaja yang Memiliki Orangtua Tunggal Mustika tarigan
Jurnal Diversita Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Diversita Juni 2018
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v4i1.1565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang memiliki orangtua tunggal di kampus I Universitas Medan Area. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara dukungan sosial dengan subjective well-being, dengan asumsi semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh, maka semakin tinggi subjective well-being pada remaja. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh, maka semakin rendah subjective well-being pada remaja. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 108 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial yang disusun berdasarkan skala likert dan subjective well-being yang disusun berdasarkan skala semantic differential. Dalam upaya untuk membuktikan hipotesis diatas, digunakan metode analisis data korelasi product moment, dimana yang menjadi variabel X adalah dukungan sosial dan yang menjadi variabel Y adalah subjective well-being. Berdasarkan analisis data yang menggunakan analisis product moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal di kampus I Universitas Medan Area. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien Rxy = 0,577 dimana  p= 0.000, berarti < 0,010. Artinya terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal di Kampus I Universitas Medan Area dengan sumbangan dukungan sosial sebesar 0,333 atau 33 %. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima. 
PERBEDAAN ASERTIVITAS SISWA SMK NURUL AMALIYAH I DENGAN SMA NUR AZIZI DI TANJUNG MORAWA Mustika tarigan
Jurnal Diversita Vol 2, No 2 (2016): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v2i2.511

Abstract

This study aims to look at the differences assertivity vocational students between SMK Nurul Amaliyah I and SMA Nur Azizi in Tanjung Morawa. The subjects were students of SMK Nurul Amaliyah I with SMA Nur Azizi with male gender everything. Based on the translation of the existing chapter theoretical basis, the proposed hypothesis which says: there is a difference assertiveness vocational students SMK Nurul Amaliyah I and SMA Nur Azizi in Tanjung Morawa. This study used the analytical techniques Non-Parametric with sampling technique using Proportional Sample. Based on data analysis using non-parametric analysis using the Mann Whitney U, the result was no difference assertiveness vocational students of SMK Nurul Amaliyah I and SMA Nur Azizi in Tanjung Morawa. This result is known by looking at the value or coefficient differences Mann Whitney with a coefficient of 1016.000 to p (Asymp. Sig) = 0.000 < 0.010. With a mean rank at SMK Nurul Amaliyah I is 55.31 and the mean rank SMA at 118.32 Nur Azizi. Based on the analysis of data then the hypothesis is accepted.Key Words: Assertivity, SMK Nurul Amaliyah I, SMA Nur Azizi
Hubungan Optimisme dengan Kecemasan akan Kematian pada Penderita Penyakit Diabetes Mellitus di Klinik Romana Igorienni Pasaribu H; Mustika Tarigan; Maghfirah Maghfirah
Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 1, No 1 (2022): Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Februari
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.647 KB) | DOI: 10.31289/jsa.v1i1.1093

Abstract

This study uses a correlational quantitative type aimed to determine the relationship between optimism and anxiety about death in patients with type II Diabetes Mellitus. Death anxiety is an unpleasant emotional state in the form of fear, tension, anxiety, and emotons about end of life events experienced by individuals. One of the factors that influence death anxiety is belief (optimism). Optimism is a positive and realistic way of thinking about a problem that helps improve psychological health. The sample involved in the study were 43 people taken using a purposive sampling techniqui based on the criteria; patiens with type II Diabetes Mellitus, aged 40 and over, were recorded to be actively seeking treatment at the clinic. The research data was collected using an optimism scale and a death anxiety scale tested using product moment. The results showed that there was no significant relationship between optimism and death anxiety in patients with type II Diabetes Mellitus, (rxy = 0,11 with p = 0,48 0,05). It isknown that optimism contributes 11% to be high (empirical mean = 85.81 hypothetical mean 85.50) and death anxiety is classified as high (empirical mean = 21.02 hypothetical mean = 15.00). This means in people with Diabetes Mellitus is rejected.
Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Klinik Fitri Arianti Kecamatan Balai Jaya Kristina Sembiring; Mustika Tarigan; Maryono Maryono
Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 1, No 1 (2022): Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Februari
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.228 KB) | DOI: 10.31289/jsa.v1i1.1100

Abstract

This study aims to determine the relationship between husband's support and anxiety in third trimester pregnant women at Fitri Arianti Clinic, Balai Jaya District. The sample in this study was 45 pregnant women over the age of 35 in the third trimester. Social support in this study was measured based on aspects namely emotional support, appreciation support, instrumental support, information support. Furthermore, anxiety is measured based on aspects of anxiety, namely physiological aspects, cognitive aspects, behavioral aspects. Based on the results of the analysis using the r Product Moment correlation analysis method, it is known that there is a negative relationship between husband's support. Based on the results of the analysis using the Product Moment r correlation analysis method, it is known that there is a negative relationship between husband's support and anxiety, where rxy = -0.466 with a significant p = 0.000 0.050. This means that the proposed hypothesis is accepted. The determinant coefficient (r2) of the relationship between the independent variable X and the dependent variable Y is r2 = 0.217. This shows that husband's support contributes to anxiety by 21.7%, this shows that there are 78.3% of other factors that influence anxiety such as: Age, education, economy, work, parity, and environment. Based on the results of the calculation of the hypothetical average value and empirically it can be concluded that husband's support is low with a hypothetical mean value of 65 and an empirical mean of 48.69. Furthermore, it can be concluded that anxiety is classified as moderate with a hypothetical value of 12 and an empirical value of 12.09.
Hubungan Konsep Diri Dengan Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa Theologia di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Paulus Medan Diaken Eklesia Sumbayak; Mustika Tarigan; Eryanti Novita
Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 1, No 2 (2022): Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Agustus
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.444 KB) | DOI: 10.31289/jsa.v1i2.1336

Abstract

This study aims to examine the relationship between self-concept and interpersonal communication on students at the Paul Theological School of Medan. This study uses a quantitative approach with product moment correlation test. The variables in this study are self-concept and interpersonal communication. The population of this study amounted to 80 people and the research sample also amounted to 80 students of the Paul Theological School of Medan Forces 2016-2018. The data collection technique used in this study used a questionnaire with a Likert scale. The results of the validity test showed that the self-concept variable contained 5 invalid statements and 35 valid statements, while the interpersonal communication variable contained 5 invalid statements and 41 valid statements. Based on the results of testing the condition of self-concept, the results show that the level of self-concept is at a positive level and interpersonal communication variables are at a positive level. Based on the calculation of Product Moment Correlation, it is known that there is a significant positive relationship between Self-Concept and Interpersonal Communication, with (Rxy = 0.640; p= 0.000 0.050). From the results of this correlation, it can be stated that the hypothesis proposed in this study is accepted, namely the better the self-concept, the higher the Interpersonal Communication. The determinant correlation test (r^2) of the relationship above is = 0.410, this shows that interpersonal communication is influenced by self-concept by 41%. Thus, self-concept contributes to improving interpersonal communication.