Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penerapan BSP (Brainspotting Therapy) dalam menurunkan Kecemasan pada Penderita Dermatitis Atopik Nursan Junita; Hafnidar Hafnidar; Yara Andita Anastasya
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 1 (2022): J-P3K APRIL
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i1.134

Abstract

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas, kronis dan kerap mengalami kekambuhan. Penderita mengalami gatal, sakit pada kulit yang diperparah dengan garukan. Kondisi ini berdampak terhadap masalah psikososial seperti kecemasan. Penyakit ini genetik sehingga akan tetap dialami seumur hidup. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan cara untuk membantu penderita menurunkan kecemasan agar kekambuhan dapat terkontrol. BSP merupakan tehnik terapi untuk mengatasi emosi negatif seperti stress, trauma, cemas, malu, panik, dan rendahnya rasa percaya diri. BSP adalah sebuah metode “Brain-Body integrated based”, terapi yang menggunakan posisi mata, karena mata memiliki akses kebagian area sub kortika yang disebut area bawah sadar sehingga membantu proses healing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian case report dengan tiga orang subjek wanita yang berusia 22 tahun dengan diagnosis DA. Ketiga Subjek diberikan SUD (Subjek Unit Disturbance) untuk melihat tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Sesi intervensi dilakukan sebanyak 4 sesi dengan waktu 45 - 60 menit menggunankan instrumen pointer. Penelitian menunjukan penerapan BSP efektif untuk kasus kecemasan pada Dermatitis Atopik. Subjek dapat insight baru dan hal ini membantu subjek mengontrol kecemasannya, sehingga kekambuhan tidak menyebar. Penelitian lanjut terkait coping penting untuk dilakukan untuk mengetahui berbagai coping yang dilakukan agar pencetus kecemasan tidak memperparah kondisi.
Hubungan antara Manajemen Waktu dengan Kecenderungan FoMO selama Pandemi COVID-19 pada Ibu Bekerja Yara Andita Anastasya; Nur Afni Safarina; Safuwan Safuwan
Jurnal Diversita Vol 7, No 1 (2021): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i1.4530

Abstract

Masa pandemi COVID-19 memunculkan banyak tantangan, salah satunya dialami oleh ibu bekerja. Ibu bekerja mengalami tantangan dalam hal membagi waktu, antara pekerjaan kantor dan pekerjaan domestik, di mana kedua hal tersebut harus selesai dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Satu sisi, ibu harus mengecek serta standby melihat notifikasi dari handphone terkait pekerjaan kantor, sedangkan di saat bersamaan ibu juga harus mampu menyelesaikan pekerjaan domestik seperti mengurus keperluan rumah hingga mengasuh serta merawat anak. Tentunya hal ini akan mengerucut pada satu variabel psikologis yaitu pentingnya manajemen waktu bagi ibu bekerja sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan kantor dan pekerjaan domestik dengan maksimal serta tepat waktu. Indikator seseorang mampu memaksimalkan manajemen waktu ialah ketika mampu mengatur waktu serta memprioritaskan hal penting dan menjalankannya dengan baik sehingga tidak mengalami kendala atau hambatan. Hasil penelitian berdasar hasil uji korelasi Pearson Correlation memperlihatkan nilai signifikansi (sig.) 0.206 yaitu > 0,05 maka tidak terdapat hubungan signifikan antara manajemen waktu dengan kecenderungan FoMO selama pandemi COVID-19 pada ibu bekerja.
Coping Stress Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Yara Andita Anastasya
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 1, No 3 (2021): JURNAL SOCIAL LIBRARY NOVEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.546 KB) | DOI: 10.51849/sl.v1i3.50

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengentahui bagaimana coping stress mahasiswa tingkat dalam menyelesaikan skripsi. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan model studi kasus. eknik pengambilan sampel adalah metode purposive sampling yang memilih subjek sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mahasiswa tingkat akhir dan dan sedang menyelesaikan skripsi. Subyek yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari tiga mahasiswa tingkat akhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini berupa triangulasi waktu. Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa mahasiswa tingkat akhir mengatasi stres dalam bentuk emotional-focused coping kemudian dilanjutkan dengan problem-focused coping. Hal ini agar mereka dapat fokus terlebih dahulu untuk mengendalikan pikiran dan emosi yang disebabkan oleh stres dan kemudian pada pemecahan masalah yang dihadapi.
Gambaran Orientasi Masa Depan Mahasiswa Tingkat Akhir Penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah di Universitas Malikussaleh Ika Amalia; Yara Andita Anastasya; Ella Suzanna
PSIKODIMENSIA Vol 21, No 1: Juni 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v21i1.4561

Abstract

AbstrakOrientasi masa depan merupakan kesadaran individu untuk melihat dan menentukan masa depannya, termasuk pada mahasiswa tingkat akhir penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Mahasiswa tingkat akhir penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah, seharusnya sudah dapat menentukan atau setidaknya menemukan gambaran terkait masa depan mereka yang sesuai dengan keinginanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses pem-bentukan dan faktor apa saja yang mempengaruhi orientasi masa depan mahasiswa tingkat akhir penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah di Universitas Malikussaleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Patisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan rentang usia 20-22 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan orientasi dari ketujuh informan berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi orientasi masa depan tiap informan yang juga berbeda-beda. Pada penelitian ini, faktor yang lebih mempengarui orientasi masa depan informan adalah faktor konsep diri dan faktor lingkungan. Dimana, faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah dukungan dari orang tua maupun teman terdekat.Kata kunci: Orientasi masa depan, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, mahasiswa AbstractFuture orientation is an awareness that individuals have to see and determine their future, including in the final year students who receive the Indonesia Smart College Card. The purpose of this study is to find out how the formation process and factors affect the future orientation of final year students who receiving the Indonesia Smart Card to Study at Malikussaleh University. The method used in this research is descriptive qualitative with sampling using purposive sampling. The participants in this study were 7 people with an age range of 20-22. UniversityThe result of this study is the orientation of the seven subjects are different, this is influenced by factors that affect the future orientation of each subject which is also different. In this study, the factors that are more influential on the subject's future orientation are self-concept factors and environmental factors. Where, the environmental factors that influence are the support of parents and closest friends.Keywords: Future orientation, Indonesian Smart College Cards, students
Correlation Between Fear of Missing Out and Internet Addiction in Students Yara Andita Anastasya; Cut Meurah Hadiah; Ika Amalia; Ella Suzanna
International Journal of Islamic Educational Psychology Vol 3, No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijiep.v3i1.14038

Abstract

Nowadays, technological advances continue to develop every year. The existence of technology makes it easy for everyone to access the internet anywhere and anytime; everyone can also use the internet at many sources, such as online games, chatting, YouTube, and many others. This research involved business administration students. The significance value (2 tailed) found was 0.000, 0.05, so there was a significant relationship between the fear of missing out (FoMO) variable and internet addiction. In addition, there was a positive correlation and a contribution between FoMO and internet addiction in business administration students with a significance of 0.000 0.05. It signifies that if FoMO increases, internet addiction will also increase. The contribution of internet addiction to the FoMO was 52.8%. The accepted hypothesis in this study revealed that FoMO is one of the factors influencing internet addiction in business administration students.
TERAPAN MODEL PSYCHOLOGICAL FIRST AID (PFA) PADA PENGUNGSI BANJIR PAYA TUMPI TAKENGON, PROVINSI ACEH Safuwan Amin; Nur Afni Safarina; Yara Andita Anastasya; Ika Amalia
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6048

Abstract

Berbagai peristiwa/kejadian yang menjadi sumber krisis psikologis individu / kelompok, seperti bencana alam, kekerasan, bulliying, dsb. Objektif kegiatan pengabdian ini sebagai salah satu upaya pemberian pertolongan pertama psikologis (PFA) pada warga terdampak banjir Takengan, Aceh Tengah terfokus pada aspek; mengurangi keterpurukan mental, menguatkan self healing dan membangun harapan hidup. Sasaran utama kegiatan ini adalah para wanita paruh baya, anak usia sekolah dan lansia. Implementasi kegiatan di seting dalam dua sesi, yaitu 1) tahap survei dan identifikasi, 2) tahap evaluasi dan makna program PFA bagi warga terdampak banjir. Hasil kegiatan menunjukkan terapan model FPA pada kondisi darurat (pasca bencana) mendapat dukungan positif dari warga pengungsian banjir Takengon. Hal itu diketahui setelah sesi lanjutan (tahap II) yang dilakukan dalam rentang waktu 3,5 bulan ke depan, dimana ekspresi verbal warga dalam suasana bahagia dan penuh harapan.
Dukungan Keluarga pada Lansia Program Keluarga Harapan Cut Ita Zahara; Yara Andita Anastasya
Jurnal Psikologi Terapan Vol 3, No 1 (2020): Juli
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jpt.v3i1.3638

Abstract

This study aims to obtain an overview and identify forms of family support for the elderly FamilyHopeProgram. The approach taken is a qualitative approach with purposeful sampling technique with the criteria being the elderly in the Family Hope Program, aged 60 to 70 years, able to communicate well, willing to be the subject of research and domiciled in Dewantara, North Aceh District. The number of subjects in this study were 5 people. The results showed that four out of five research subjects stated that the family did not provide maximum support such as paying less attention to the state of health, having their own activities, and not helping financially.
Gambaran Resiliensi Penyintas Covid-19 di Lhokseumawe Ella Suzanna; Ika Amalia; Yara Andita Anastasya; Rahmia Dewi
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 2 (2022): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i2.139

Abstract

Pandemi COVID-19 menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum dan telah menarik perhatian dunia. WHO (World Health Organization) telah menetapkan pandemi COVID-19 sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia internasional. Beberapa penelitian menunjukkan risiko kesehatan mental yang terkait dengan COVID-19, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Salah satu dampak psikologis yang terjadi dirasakan langsung oleh individu yang dinyatakan positif covid, yaitu stigma sosial terhadap seseorang atau sekelompok orang yang mengalami gelaja-gejala covid tersebut. Mereka didiskriminasi, diperlakukan berbeda, diberikan label dan atau status mereka dilecehkan karena menderita covid. Namun, diantara orang-orang yang tertekan psikologisnya akibat covid ini, ada juga ditemukan orang-orang yang ‘kuat’ secara psikologis dalam menghadapi penyakitnya. Orang-orang seperti ini tetap berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit ketika dalam menjalani pengobatan dan berhasil kembali bersemangat dalam menjalani hidup ini disebut sebagai resiliensi. Penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana proses resiliensi dari penyintas Covid tersebut dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara akan dilakukan pada 10 orang penyintas Covid dan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis tematik
Psikoedukasi Upaya Peningkatan Self Confidence pada Siswa SMKN 5 Lhokseumawe Ika Amalia; Yara Andita Anastasya; Ella Suzanna
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Gotong Royong (JP3KM) Juni 2022
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.559 KB) | DOI: 10.51849/jp3km.v1i2.9

Abstract

SMKN 5 merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang berada di kota Lhokseumawe. Salah satu permasalahan yang terdapat di SMKN 5 ialah rasa percaya diri siswa yang kurang. Hal ini terlihat dari keluhan guru maupun siswa yang menyatakan bahwa merasa ragu akan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Siswa merasa bingung dan tidak tahu cara yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini mendorong pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan mengangkat tema meningkatkan self confidence pada siswa. Metode pelaksanaan yang dilakukan ialah ceramah, tanya jawab serta konseling. Luaran yang diharapkan dialami oleh siswa berupa pemahaman mengenai apa itu self confidence, upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan self confidence, serta cara mengembangkan potensi yang sebenarnya telah dimiliki. Hasil dari pelaksanaan pengabdian ialah siswa merasa paham dan mengetahui langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan self confidence, melakukan praktik di kehidupan nyata serta terlihatnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa SMKN 5 Lhokseumawe Ella Suzanna; Yara Andita Anastasya; Ika Amalia
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Gotong Royong (JP3KM) Juni 2022
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.808 KB) | DOI: 10.51849/jp3km.v1i2.11

Abstract

Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi yang tidak efektif dapat terjadi karena ada hambatan-hambatan dalam berkomuniksi. Hal inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi interpersonal siswa/siswi SMKN 5 Lhokseumawe. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 4 tahap; tahap pertama adalah tahap persiapan dimana tim pengabdian melaksanakan survey lapangan untuk melihat permasalahan yang terjadi di lapangan, mendata informasi dari pihak sekolah. Kemudian, setelah diketahui permasalahan, tahap kedua yang dilakukan yaitu psikoedukasi mengenai strategi komunikasi interpersonal yang efektif pada siswa yang disampaikan melalui metode ceramah, diskusi, dan bermain games. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan konseling yang tujuannya agar siswa/siswi dapat mengemukakan permasalahan yang mereka hadapi dan dapat menemukan solusi secara bersama-sama. Tahap berikutnya adalah tahap evaluasi program. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan kemampuan berkomunikasi interpersonal pada siswa/siswi SMKN 5 Lhokseumawe. Sedangkan luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ada beberapa yaitu publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian, publikasi di media online, dan penandatanganan dokumen kerjasama dengan pihak sekolah. Luaran tambahan lainnya adalah terbentuknya draft kerjasama lanjutan antara kedua institusi pendidikan, yaitu SMKN 5 Lhokseumawe dan Universitas Malikussaleh.