This Author published in this journals
All Journal Al-Qalam
Abubakar Surur
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASPEK KEAGAMAAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT TORAJA DI DESA SARIRA, RANTEPAO, TANATORAJA Abubakar Surur
Al-Qalam Vol 10, No 2 (1998)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.958 KB) | DOI: 10.31969/alq.v10i2.598

Abstract

Kecenderungan pola hidup modern tidak cukup kuat mempengaruhi keunikan budayaToraja. Dan keunikan tersebut tetap mampu mempertahankan eksistensi terutama karena kuatnyaunsur kepercayaan lama. Sejauhmana aspek kepercayaan berpengamh dalam kehiduanmasyarakat itulah yang menjadi masalah peneltian dalam studi ini. Dengan menggunakanpendekatan kualitatif ditemukan bahwa walaupun secara formal masyarakat Sarira, salah satudesa yang dijadikan studi kasus, telah menganut agama Kristen dan Islam, namun kepercayuaanbaru tersebut tidak membuat mereka melepaskan diri dari ikatan kepercayaan nenek moyangyang disebut Aluk Todolo. Ada dua upacara yang sangat dominan dari tradisi Aluk Todolodaiam kehidupan masyarakat setempat yaitu Rambu Tuka dan Rambu Solo, yang pertamamerupakan keberuntungan sedang yang kedua berkaitan dengan duka.
LEKTUR AGAMA DALAM AKSARA LONTARA BERBAHASA BUGIS Abubakar Surur
Al-Qalam Vol 7, No 2 (1995)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.363 KB) | DOI: 10.31969/alq.v7i2.609

Abstract

Propinsi Sulawesi Selatan didiamiempat suku yang merupakan pendudukasli, masing-masing memiliki bahasatersendiri sebagai bahasa induk, yaitusuku Bugis, Makassar, Mandar dan SukuToraja.Bahasa Bugis tersebar luas, bukanhanya di Sulawesi Selatan, tetapi menyebatsampai ke seluruh pelosok tanah air.Suku Bugis yang suka merantau sampaikeluar negeri dengan menggunakanperahu khas yang disebut "pinisi",banyak yang mendiami negara-negaratetangga, seperti Malaysia, Singapura,Brunei, Saudi Arabia dan negara lainnya.Walaupun mereka telah menjadi warganegarapada negara atau propinsi lainyang didiaminya, mereka masih ketatmenggunakan bahasa Bugis sebagaibahasa komunikasi antarmereka seharihari.Disamping bahasa, orang Bugismemiliki juga tulisan khusus yang dikenaldengan tulisan lontara, masih tetapdigunakan, baik dalam surat-menyurat,maupun dalam menyusun buku-bukutermasuk lektur agama (Islam).Penyebaran dan perkembanganAgama Islam di Sulawesi Selatan, sejakawal menggunakan bahasa Bugis danaksara Lontara, didukung dengan kenyataanbahwa orang-orang Bugis, yangumumnya beragama Islam, lebih sukamenggunakan dan mempertahankanpemakaian Bahasa Bugis sebagai saranakomunikasi intern, disamping masihbanyak orang Bugis yang masih sulitberkomunikasi dengan memakai bahasanasional, terutama mereka yang berdomisilidi pedesaan.Penjelasan Undang-Undang Dasar1945, pasal 36 menyebutkan :"Di daerah-daerah yang mempunyaibahasa sendiri, yang diperliharaoleh rakyatnya dengan baik danbahasa-bahasa itu akan dihormatidan dipelihara oleh nagara. Bahasa-bahasa itupun merupakan sebahagiankebudayaan Indonesia yanghidup".Dengan demikian, Bahasa daerahBugis dengan aksara Lontarak yang dimilikinyasampai sekarang masih banyakberedar dan dimiliki masyarakat sertadibaca oleh penduduk yang menggunakanbahasa Bugis, bahkan masih ada yangadigunakan sebagai buku-buku rujukan diPesantren, Madrasah Diniyah dan MajelisTaklim.Untuk mengetahui lebih dalam,perkembangan Lektur Agama tersebut,penelitian dilakukan di Kotamadya Parepare,Kota Sengkang, Watansoppengdan Kota Watampone, sebagai sampelyang dianggap tersedia sumber data dantempat tinggal Ulama, pengarang LekturAgama berbahasa Bugis dapat ditemukan.No. 12 Th. VII Juli/Desember 1995LEKTUR AGAMA DALAM AKSARA LONTARABERBAHASA BUGIS 25Pengumpulan data dilakukan melaluiwawan-cara dengan Ulama pengarang,tokoh masyarakat, guru-gufu Madrasahdan penerbit. Disamping itu, penelitimelakukan juga pengamatan langsung kePesantren dan Madrasah Diniyah.Pengolahan dan analisis data dilakukandengan analisis kuantitatif dan analisiskualitatif.