la sakka
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KERUKUNAN HIDUP UMAT BERAGAMA DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG la sakka
Al-Qalam Vol 6, No 2 (1994)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.05 KB) | DOI: 10.31969/alq.v6i2.621

Abstract

Tugas pembangunan di bidang agamayang dilakukan oleh Departemen Agamaadalah terciptanya kehidupan keagamaanyang rukun dalam rangka kesatuan danpesatuan bangsa serta meningkatkan amalumat beragama membanguu masyarakat,bangsa dan negara yang menuju tinggallandas pembangunan nasional. Dalamrangka mengantisipasi tinggal landaspembangunan nasional, maka pembangunandi bidang agama diupayakanterciptanya tiga kondisi ideal. Salah satudari tiga kondisi ideal tersebut adalahmewujudkan kerukunan hidup umatberagama yang lebih mantap dan dinamissehingga terhindar dari konflik-konflikyang menghambat jalannya pembangunandan sebaliknya justru dengan kerukunantersebut akan semakin memperolehpersatuan dan kesatuan bangsa
HISTORIOGRAFI ISLAM DI KERAJAAN BANTAENG La Sakka
Al-Qalam Vol 20, No 1 (2014)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.086 KB) | DOI: 10.31969/alq.v20i1.175

Abstract

Penelusuran data informasi dalam penelitian ini dimulai dari proses pencarian arsip, buku-buku,naskah/lontara dokumen-dokumen lainnya maupun informasi lisan. Penelitian ini menunjukkanbahwa di Kerajaan Bantaeng adalah kerajaan besar yang memiliki 7 kampung atau disktrik yakni: Onto,Bissampole (Karatuang), Sinewa (Kambittana), Gantarang Keke, Mamampang (Bungaya), Lawi-lawi(Mangngepong), Katapang (Ulu Galung). Proses islamisasi di Kerajaan Bantaeng dimulai Pada akhirtahun 1607 sewaktu kerajaan Bantaeng di perintah oleh seorang karaeng yang bernama Penelitian inidilakukan untuk mengetahui eksistensi kerajaan di kabupaten Bantaeng melalui Sombaya KaraengMa’jombea (raja ke XIV), Dengan penjelasan di atas maka dapat dipastikan bahwa islamisasi diBantaeng berada dalam kaisaran priode awal abad XVII M. Meskipun agak terlambat dibandingkanpusat-pusat perkembangan agama Islam di Kerajaan lainnya. Proses islamisasi yang terjadi di Bantaengkemungkinan besar dibawa oleh muballigh atau misionaris Kerajaan Gowa, jadi bukan dilakukan olehDatuk ri Tiro (Khatib Bungsu) yang mengislamkan Karaeng Tiro (Bulukumba), sebagaimana pendapatbeberapa pihak. Besar kemungkinan adalah syech Nurun Baharuddin Nasabadiyah sebagai muballighyang sengaja dikirim oleh Raja Gowa Sultan Alauddin.
POTRET PEMBERDAYAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-URWATUL WUTSQAA DI DESA BENTENG KAB. SIDRAP La Sakka
Al-Qalam Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.852 KB) | DOI: 10.31969/alq.v22i2.309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pemberdayaan santri pada usaha-usaha ekonomi yang dilakukan Pondok Pesatren Al Urwatul Wutsqaa (PPUW) di Kabupaten Sidenreng Rappang. Usaha-usaha ekonomi yang dilakukan di PPUW adalah (1) usaha ternak ayam ras melalui Program Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) yang bertujuan membantu menutupi sebahagian pembiyaan gaji guru, membantu pendanaan kegiatan ektrakurikuler santri, misalnya mengikuti berbagai macam lomba atau kejuaraan, dan melatih santri berwirausaha khususnya dalam bidang usaha agribisnis, (2) peternakan domba yang bertujuan memberikan kontribusi pada kegiatan sosial dan hubungan kemasyarakatan, misalnya menjamu tamu-tamu khusus, buka puasa bersama santri, guru dan tokoh-tokoh masyarakat, ibadah qurban, dan melatih santri berwira usaha khususnya dalam bidang usaha agribisnis, (3) praktek keterampilan usaha menjahit dan konveksi yang bertujuan meminimalisir biaya yang dikeluarkan santri dalam melengkapi seragam sekolahnya, dan melatih santri berwirausaha khususnya dalam bidang keterampilan konveksi dan menjahit, (4) warung serba ada (Waserda) koperasi pondok pesantren yang bertujuan menutupi seluruh beban pembayaran listrik, telepon dan jaringan internet pesantren setiap bulannya, dan untuk menutupi sebahagian gaji guru, dan (5) kantin sekolah yang bertujuan menutupi kebutuhan konsumsi santri setiap bulannya, dan untuk perbaikan beberapa fasilitas asrama yang rusak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan data primer dan data skunder yang telah terkumpul.Kata Kunci : pesantren, pemberdayaan, santri, Sidrap 
PUBLIKASI WACANA MULOKULTURALISME DI KORAN HARIAN FA JAR la sakka
Al-Qalam Vol 13, No 1 (2007)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.575 KB) | DOI: 10.31969/alq.v13i1.579

Abstract

This research was conducted in Makassar, South Sulawesi. Focus studyis Fajar dayly Newspaper. This research aims to describe the role ofmass media especially Fajar Newspaper in socializing multiculturalismidea. This research use qualitative method where data was collected byusing interview and article searching, and then analyzed by criticaldiscourse analysis (CDA).This research indicates that the role of mass media in socializingmulticulturalism issue is quite effective, even not yet maximal becauseof still appearance deflect in accommodating stakeholder
TARIAN MA’ATENU DI PULAU HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH La Sakka
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.082 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.232

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha mendeskripsikan proses pelaksanaanTarian Ma’atenu di Desa Pelauw ditinjau dari Aqidah Islam. Dalam penelitian ini, menggunakan metodeyang lazim digunakan dalam penelian kualitatif yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitianmengungkapkan bahwa Ma’atenu atau disebut juga cakalele adat adalah ritual perang khas masyarakatHatuhaha di pulau Haruku Maluku Tengah. Pelaksanaan Upacara tarian Ma’atenu dilaksanakan satukali dalam tiga tahun, dan makna yang terkandung dalam upacara ini adalah makna Agama, makna adatdan makna sosial. Tarian Ma’atenu perlu dilestarikan dan dipertahankan keutuhannya sebagai tradisikesenian yang bernuansa Islam dan perlu diwarisi kepada generasi berikutnya.
NILAI LOKAL JOU SE NGOFANGARE SEBAGAI BASIS KERUKUNAN MAS YARAKAT TERNATE, MALUKU UTARA la sakka
Al-Qalam Vol 13, No 2 (2007)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.192 KB) | DOI: 10.31969/alq.v13i2.567

Abstract

This research was conducted in Ternate, North Maluku. This researchaims to describe the local value jou se ngofangare as basic on socialconstruction in Ternate society. This uses qualitative method, wheredata was collected by depth interview. Then, data was analyzed bydescriptive qualitative.This research indicates that this jou se ngofangare consists severalprinciples are: adat se torang (regulation of social relation), galib selakudi (power distribution), sere se duniru (regulation of God), cing secingare (God supervision), bobaso se rasai (care to other man suffering),cara se ngale (God way), loa se banar (right act), and bari (workingtogether). This local value is very important in maintaining thesocial relation among Ternate people that very plurals
Problematika Pemanfaatan Buku PAI Sekolah Dasar Negeri 5 Dan Sekolah Dasar Negeri 58 Di Kota Parepare La Sakka
PUSAKA Vol 3 No 1 (2015): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.834 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v3i1.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk tujuan untuk mengetahui ketersediaan buku pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah dasar, mekanisme pemanfaatan buku-buku PAI di sekolah dasar, dan problem yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik dalam memanfaatkan buku PAI di sekolah dasar. Sasaran penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 5 Parepare dan Sekolah Dasar Negeri 58 Parepare. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data obsevasi dan wawancara dan data dianalisis secara deskriftif. Pemanfaatan buku paket PAI di SD Negeri 5 dan SD Negeri 58 Parepare dilakukan oleh guru dan siswa. Mekanisme pengadaan buku oleh kepala sekolah melalui distributor atau penerbit yang telah ditentukan. Jumlah buku PAI yang dipesan disesuaikan dengan jumlah murid yang ada (rasio 1:1) dan juga untuk koleksi perpustakaan. Biaya pengadaan buku PAI ini dianggarkan lewat dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Buku PAI pada SD 5 Negeri Parepare berbasis kurikulum 2006 dan kurikulum 2013, sedangkan buku PAI pada SD Negeri 58 Parepare hanya menggunakan kurikulum 2006.
KH. Saberanity: Seorang Ulama dan Politikus La Sakka
PUSAKA Vol 4 No 1 (2016): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.106 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v4i1.154

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskritptif dalam rangka menelusuri riwayat hidup ulama dan menuliskannya dalam bentuk biografi dengan menelusuri data tentang identitas pribadi ulama meliputi latar belakang keluarga, riwayat pendidikannya (formal dan nonformal), sikap keagamaannya, kegiatan dan aktivitasnya sebagai tokoh (agama, pendidik, dan lain-lain). Penelitian ini memilih KH. Saberanity untuk ditulis diantara beberapa ulama lainnya di kalimantan timur. KH Saberanity adalah ulama Banjar yang menghabiskan waktunya dengan melakukan aktivitas pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, disamping sebagai birokrat dan politikus. Beliau memiliki kepakaran di bidang tauhid dan fiqh dengan menghasilkan beberapa goresan pena. KH. Saberanity dikenal sebagai ulama yang kharismatik, santun dan cara da’wahnya tidak pernah menyingngung orang lain dan selalu netral, serta senantiasa menyejukkan hati para pendengar dan orang tidak pernah merasa bosan sampai selesai. Disamping itupula sangat teguh pendirian.