This Author published in this journals
All Journal Al-Qalam
Hamdar Arraiyah
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN (Studi tentang Perceraian dan Poligami di Kecamatan Panakukkang Kotamadya Ujung Pandang) Hamdar Arraiyah
Al-Qalam Vol 2, No 2 (1990)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.154 KB) | DOI: 10.31969/alq.v2i2.669

Abstract

Perkawinan, menurut Undang-Undang RINo. 1 Tahun 1974, bertujuan "membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagian dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa."Sejalan dengan tujuan tersebut, maka UU inimenganut prinsip untuk mempersukar tujuanterjadinya perceraian. Disamping itu, menganutazas monogami dan mempersukar terjadinyapoligami. Hanya dalam keadaantertentu saja seorang suami mendapat kesempatanuntuk mengambil isteri lagi dengansyarat-syarat tertentu.Menurut Baihaki, perceraian disebabkanoleh berbagai faktor, namun faktor penyebabterjadinya perceraian tidak sama antara satudaerah dengan daerah lainnya. Ini ada kaitannyadengan kondisi sosial ekonomi dan adatistiadat masing-masing daerah (Baihaki dalamAlfian ed 1977:143). Berbagai hasil penelitianmenunjukkan, ada daerah yang mempunyaifrekuensi perceraian yang tinggi dan ada pulayang rendah.
KEHIDUPAN PENGANUT TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH DI PATI, JAWA TENGAH Hamdar Arraiyah
Al-Qalam Vol 5, No 1 (1993)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.593 KB) | DOI: 10.31969/alq.v5i1.641

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitianstudi kasus di Kabupaten Pad yangdifokuskan pada salah satu desa yang terletakdipesisirutaraPropinsi Jawa Tengah,yaitu Ngagel. Dalam tulisanini akandijelaskankchidupan penganut tarekat NaqsyabandiyahKhalidiyah (NK), salah satukclompok penganut agama Islam yangmenckankan kcsucian batin dengan jalansenantiasa mengingat Tuhan, mclakukanperbuatan yang baik, dan menghindari perbuatantercela mcnurut syari'at Islam.Penganut tarekat ini relatif tampak samadengan warga desa lainnya dari golongansantri, yaitu umat Islam yang taat menjalankankewajibanutamadalam Islam terutamashalat lima waktu, zakat, dan puasa.Mereka tak dapat diidentifikasi berdasarkanciri-ciri tertentu kctika berada di tempatumum, tempat kerja, dan pcrtcmuandengan warga desa lainnya
MENUJU DAMAI DENGAN KEARIFAN BARU (Studi Kasus Pasca Konflik Di Aralle, Tabulahan dan Mambi) Hamdar Arraiyah
Al-Qalam Vol 11, No 2 (2005)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.814 KB) | DOI: 10.31969/alq.v11i2.588

Abstract

Faktor sejarah dan agama menjadi faktor utama terciptanyakonflik yang berkepanjangan di Mamasa. Pemicu konfliknya adalahpemekaran Kabupaten Mamasa. Bagi sebagian besar masyarakatMandar yang tergabung dalam Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba'banaBinanga merasa berkeberatan dengan dipilihnya Mamasa sebagaiibu kota kabupaten dan nama kabupaten. Ini karena secara historidan agama, masyarakat Mandar yang tergabung dalam ikatan komunaltujuh kerajaan yang secara kebetulan mayoritas beragama Islam,merasa lebih terhormat kedudukannya dibanding Mamasa yangkebetulan mayoritas beragama Kristen.Penelitian ini mencatat beberapa upaya-upaya pemerintahdaerah dalam usaha menangani persoalan konflik, setidaknya adasembilan kebijakan yang menjadi kerangka dasar untukmenanggulangi persoalan konflik di Mamasa khususnya di areal ATM(Aralle, Tabulahan dan Mambi). Namun hal ini tidak cukup untukmenyelesaikan persoalan yang terjadi. Karena itu kedua penelitimerekomendasikan perlunya persfektif baru dalam melihat konflik diMamasa, khususnya dengan mempertimbangkan pendekatan kultural.