Widodo S Pranowo
Laboratorium Data Laut dan Pesisir, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumbedaya Laut dan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl. Pasir Putih Ancol Timur, Jakarta 14430

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisis Mangrove Dari Citra Satelit Sebagai Pertahanan Pantai Dengan Menggunakan Pendekatan Cloud Computing Prasetyo, Irawan; Setyo Pranowo, Widodo; L. Tobing, Christian; Kurniawan, Agung; Puliwarna, Tunggul
Jurnal Chart Datum Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v7i1.189

Abstract

Pulau Batam merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Tetangga, sehingga perlu adanya antisipatif pertahanan untuk menghambat infiltrasi atau penyerangan dari ancaman yang bersifat agresif. obstacle buatan dapat menjadi pilihan untuk menghambat infiltrasi atau penyerangan namun dengan biaya yang cukup tinggi, disisi lain pembangunan obstacle sepanjang garis pantai dapat menimbulkan kesan provokatif terhadap negara tetangga dan juga akan mengganggu pemandangan wilayah pesisir Pulau Batam, sehingga perlu dikembangkan obstacle sebagai pertahanan pantai alami yakni ekosistem mangrove. Untuk memperoleh luasan mangrove secara cepat dan akurat digunakanlah perangkat Google Earth Engine dalam penelitian ini dan menggunakan model Random Forest untuk melakukan ekstraksi informasi mangrove secara sistematis. Berdasarkan hasil ekstraksi diperoleh informasi luasan tutupan mangrove yaitu 2323,7 ha dengan overall accuracy pada model yang dihasilkan adalah 95,8%. Verifikasi di lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan dan dihasilkan informasi bahwa jenis mangrove yang dominan adalah Rhizopora Mucronata, Rhizopora Apiculata, dan Sonetaria Alba. Ekosistem vegetasi mangrove yang ada di sekitar Pulau Batam dengan didukung substrat dasar perairan yang mayoritas lumpur, mampu menghambar laju kendaraan pendarat bertipe amfibi dalam sebuah operasi infiltrasi, akan tetapi melihat fakta antara luas tutupan mangrove dan Pulau Batam secara keseluruhan yaitu 2323,7 ha : 39867,6 ha belum proporsional dan membuka celah pertahanan yang perlu ditanggulangi.
Penjalaran Tsunami Menuju Ke Outlet Arlindo Berdasarkan Skenario Gempa Megathrust Selatan Jawa Adventari, Tara; Setyo Pranowo, Widodo; Adrianto, Dian; Ramdhan, Muhammad; Setiyadi, Johar
Jurnal Chart Datum Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v7i1.205

Abstract

Dari hasil relokasi kejadian gempa yang tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan inversi data Global Positioning System (GPS) menunjukkan bahwa terdapat celah seismik (seismic gaps) di selatan Jawa, yaitu wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar atau gempa selama lebih dari 30 tahun. Pada zona tersebut diperkirakan terjadi penguncian (locked) terhadap pergeseran lempeng (slip deficit) yang berakibat pada akumulasi pengumpulan energi dan berpotensi menimbulkan gempa megathrust yang bersifat tsunamigenik. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan numerik tsunami menggunakan persamaan gelombang shallow water 2 dimensi dengan 3 skenario gempa megathrust akibat patahnya lempeng samudera di zona celah seismik selatan Jawa. Skenario patahan lempeng di selatan Jawa Barat menyebabkan gempa dengan Mw 8,9, di selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur sebesar Mw 8,8, dan untuk skenario patahan dari Jawa Barat sampai Jawa Timur sebesar Mw 9,1. Dari hasil simulasi selama 10 jam menggunakan software TUNAMI N2, dihasilkan gelombang tsunami setinggi maksimum 6 meter di pesisir selatan Jawa untuk gempa berkekuatan Mw 8,9, 12 meter untuk gempa berkekuatan Mw 8,8, dan 20 meter untuk gempa berkekuatan Mw 9,1. Propagasi dan travel time tsunami diamati oleh outlet-outlet ARLINDO berupa shallow pressure gauge (SPG) yang ditempatkan di jalur-jalur ARLINDO.