Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INFLEKSI VERBA DALAM ALBUM OVEREXPOSED MAROON 5: KAJIAN MORFOSINTAKSIS (INFLECTION OF VERBS IN MAROON 5’S OVEREXPOSED ALBUM: A MORPHOSYNTAX STUDY) Ilham Munandar; Wagiati Wagiati
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 19, No 1 (2021): METALINGUA EDISI JUNI 2021
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/metalingua.v19i1.541

Abstract

AbstractAs one of a class of lexical units, verbs can be identified by morphosyntax, which is the relation between morphology and syntax. Inflection is often used by writers or linguists to get a more specific meaning tailored to the circumstances of a sentence. Inflection of verbs or conjugation are influenced by several factors that cause the verb form and meaning to change. This writing discusses the inflection of verbs in Maroon 5’s Overexposed album song lyrics as a morphosyntax study. using qualitative descriptive method. The theory about inflections by O’Grady &Archibald and Herring are used as references to analyze the data. The result showsthat there are three types of inflection of verbs in Overexposed album, namely (1) suffix –s, functions as the third-person singular pronoun, (2) suffix –ing, functions as the progressive form, and (3) suffix –ed, functions as the past tense.AbstrakSebagai salah satu kategori unit leksikal, verba dapat diidentifikasi secara morfosintaksis, yaitu persinggungan antara kajian morfologi dan sintaksis. Infleksi sering digunakan oleh para penulis atau ahli bahasa untuk mendapatkan makna yang lebih spesifik yang disesuaikan dengan keadaan dalam suatu kalimat. Infleksi verba atau konjugasi terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan suatu verba berubah bentuk dan juga maknanya. Penelitian ini membahas infleksiverba dalam kajian morfosintaksis yang menjelaskan bentuk infleksi verba yang terdapat pada lirik lagu Maroon 5 dalam album Overexposed. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teori mengenai infleksi oleh O’Grady & Archibald serta Herring digunakan sebagai acuan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis infleksi verba yang terdapat dalam album Overexposed di antaranya (1) sufiks –s yang berfungsi sebagai penanda pronomina persona ketiga tunggal, (2) sufiks –ing yang berfungsi sebagai penanda progressive, dan (3) sufiks –ed yang menunjukkan bentuk past tense.
TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PIDATO RIDWAN KAMIL PADA ACARA BUKATALKS: SUATU KAJIAN PRAGMATIK Ilham Munandar; Nani Darmayanti
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini membahas tentang tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh Ridwan Kamil dalam pidato pada acara BukaTalks. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh Ridwan Kamil dalam pidatonya pada acara BukaTalks. Sumber data diperoleh dari pidato Ridwan Kamil pada acara Bukatalks dengan tema “Ayo Pemudi Pemuda, Bangun Bangsa” di kanal YouTube Bukalapak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teori tindak tutur ilokusi yang dikembangkan oleh Searle digunakan sebagai acuan untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan tiga jenis tindak tutur ilokusi yang digunakan Ridwan Kamil dalam pidatonya pada acara BukaTalks, di antaranya 1) tindak tutur asertif dengan fungsi tuturan menunjukkan, melaporkan, menyatakan, dan mengakui; 2) tuturan direktif dengan fungsi tuturan mendoakan, melarang, meminta, memerintah, menyuruh, dan mengajak; dan 3) tuturan ekspresif dengan fungsi tuturan mendoakan, mengeluh, memuji, berterima kasih, dan mengucapkan salam. Kata kunci: tindak tutur ilokusi, pidato, Ridwan Kamil ABSTRACTThis research discusses about illocutionary acts used in Ridwan Kamil’s speech at BukaTalks’ event. This research aim to describe the type of illocutionary acts used in Ridwan Kamil’s speech at BukaTalks’ event. The data source is collected from Ridwan Kamil’s speech in BukaTalks’ event with “Ayo Pemudi Pemuda, Bangun Bangsa” theme at Bukalapak’s youtube channel. The research method is using descriptive qualitative. The theory of illocutionary act developed by Searle is used as reference to analyze the data. Based on the result, there are three types of illocutionary acts used in Ridwan Kamil’s speech at BukaTalks event, 1) assertives with show, report, assert, and admit speech function;2) directives with pray, forbid, ask, command, order, and invite speech function; and 3) expressive with pray, beef, praise, thank, and welcome. Keywords: illocutinary acts, speech, Ridwan Kamil