Wiwien Mukti Andriyani
Balai Budidaya Air Payau, Situbondo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSPRESI PROTEIN COAT DAN mRNA VIRAL NERVOUS NECROSIS YANG DIKENDALIKAN OLEH PROMOTER β-AKTIN IKAN MEDAKA DAN KERATIN IKAN FLOUNDER JEPANG Wiwien Mukti Andriyani; Sri Murtini; Alimuddin Alimuddin; I.W. Teguh Wibawan
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 1 (2014): (April 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.608 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.1.2014.79-86

Abstract

Kemampuan promoter dalam mengatur ekspresi gen penyandi protein imunogenik sangat menentukan efikasi suatu vaksin DNA. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat ekspresi protein dan mRNA RNA2 penyandi coat protein (CP) virus viral nervous necrosis (VNN) yang dikendalikan oleh dua promoter berbeda, yaitu promoter β-aktin ikan medaka (mBA), dan keratin ikan flounder Jepang (JfKer). Uji ekspresi CP dilakukan menggunakan embrio ikan lele dumbo (Clarias sp.) sebagai model, sedangkan analisis mRNA dilakukan menggunakan ikan kerapu tikus. Konstruksi vektor ekspresi pmBA-CP dan pJKer-CP dengan konsentrasi 50 ng/μL KCl 1 M disuntikkan ke embrio ikan lele dumbo fase 1-2 sel. Sebanyak 30 embrio ikan lele dumbo diambil pada jam ke-6, 8, 10, 12, 14, dan 16 pascainjeksi untuk analisis protein. Hasil SDS-PAGE menunjukkan adanya protein berukuran sekitar 42 kDa, dan analisis western blot menggunakan antibodi (Ab) poliklonal anti-VNN membuktikan bahwa protein tersebut adalah CP. Keberhasilan deteksi protein spesifik menggunakan Ab anti-VNN tersebut menunjukkan bahwa embrio ikan lele dapat digunakan untuk menguji potensi produksi protein imunogenik yang dikendalikan oleh promoter berbeda. Pengujian ini juga menunjukkan bahwa, aktivitas promoter mBA lebih tinggi daripada promoter JfKer, sehingga uji ekspresi mRNA dilakukan menggunakan konstruksi pmBA-CP. Benih ikan kerapu tikus (panjang badan sekitar 5 cm) diinjeksi dengan pmBA-CP secara intramuskular dengan dosis 12,5 μg/ekor. Total RNA diekstraksi dari daging pada waktu 6, 12, dan 24 jam pascainjeksi. Hasil RT-PCR menunjukkan adanya ekspresi mRNA CP pada 24 jam pascainjeksi. Hal tersebut menunjukkan bahwa promotor mBA aktif mengendalikan ekspresi CP pada ikan kerapu tikus, dan pmBA-CP berpotensi digunakan sebagai vaksin DNA untuk menginduksi kekebalan ikan kerapu terhadap infeksi VNN.