Umar Sabiring
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEBIJAKAN POLITIK PERDANA MENTERI SUTAN SJAHRIR UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI Umar Sabiring; Syaiful M; Suparman Arif
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 2, No 5 (2014): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.498 KB)

Abstract

 The purpose of this research is to know and explain about the policy of Sutan Sjahrir diplomacy as prime minister to maintain the independence of republic of Indonesia. The method which used is historical method. The data collection techniques uses literature techniques and documentation techniques, to analize data uses data qualitative analysis. The result of this research show that the politic policy of  prime minister Sutan Sjahri to maintain the independence of republic of Indonesia in part of diplomacy politic produces linggarjati conferention on November 15, 1946 between government of republic Indonesia and government of Netherland in village of Linggarjati that signed on march 15, 1947 with result of 3 main point. Second conferention  that is inter asia conferention  which held in New Delhi on March,23,1947. Prime Minister of Sutan Sjahrir persuade that Asia did not show a block and keep a world in  peace. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan kebijakan diplomasi Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode historis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi, untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir untuk mempertahankan kemerdekaan RI dalam bidang politik diplomasi yaitu dengan melahirkannya Konferensi Linggarjati tanggal 15 November 1946 antara pemerintah RI dengan Belanda di desa Linggarjati. Perundingan ini menghasilkan persetetujuan Linggarjati yang ditandatangani tanggal 15 Maret 1947 dengan menghasilkan tiga poin pokok. Konferensi kedua yaitu konferensi Inter Asia yang diadakan di New Delhi pada tanggal 23 Maret 1947. Perdana Menteri Sutan sjahrir menggagas agar Asia tidak memihak kepada suatu blok, agar negara-negara Asia tidak ikut berperang dan ikut serta menjaga perdamaian dunia. Kata kunci : diplomasi,  kebijakan politik, konferensi