Desi Susanti
Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN KELOMPOK SANDIWARA DAN PEMANTAPAN MANAJEMEN KELOMPOK DI KELURAHAN GANTING PADANGPANJANG, SUMATERA BARAT Enrico Alamo; Desi Susanti; Saaduddin Saaduddin
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3, No 1 (2018): Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v3i1.377

Abstract

Ganting Kenagarian Ekor Lubuk Padang Panjang Timur dulunya memiliki kelompok sandiwara yang ditemukan pentasnya pada acara pemuda maupun hajatan kampung, sayangnya kelompok sandiwara ini tidak aktif lagi bahkan tidak terdengar dalam bentuk grup. Faktor utama yang melatari hilangnya kesenian sandiwara ini karena minimnya pengetahuan dan pengkaderan anggota. Beberapa wawancara yang dilakukan, ada kerinduan pada kelompok sandiwara ini, agar kelompok sandiwara tersebut dapat tumbuh dan berkembang kembali. Pelaku sandiwara di kelurahan Ganting saat ini sebagian besar berusia 50-70 tahun. Menjawab hal ini diperlukan pelatihan-pelatihan sandiwara meliputi manajemen maupun artistik yang diharapkan dapat menyesuaikan pada zaman masa sekarang.
PESTA PARA PENCURI KARYA TEATER JEAN ANNOULIH SADURAN RAHMAN SABUR Desi Susanti
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 15, No 1 (2013): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1788.583 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v15i1.165

Abstract

esta Para Pencuri karya Annoulih Saduran Rahman Sabur, yang penulis sekaligus pengkarya pentaskan terjadi di sebuah warung, hal ini bisa dilihat dari setting warung yang dihadirkan di atas panggung dan merupakan pilihan untuk mendekatkan peristiwa yang terjadi di panggung dengan penonton. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pembicaraan di warung saat ini tidak lagi terbatas pada golongan menengah kebawah saja tapi sudah merambah pada persoalan sosial, politik dan ekonomi bahkan yang sifatnya rahasia sekalipun. Begitupun dengan pengunjung warung saat ini, tidak terbatas pada strata sosial tertentu saja. Pencuri yang ditafsirkan pengkarya adalah pencuri yang sudah bersifat terbuka dan terang-terangan mengambil hak orang lain dan membicarakan hasil curiannya di ruang publik seperti warung. Pencuri yang tidak lagi mempunyai rasa malu, segan dan takut akan perbuatannya, pencuri yang tidak memandang kawan atau lawan. Untuk mewujudkan karakter tokoh dalam Pesta Para Pencuri karya Annoulih Saduran Rahman Sabur, pengkarya menggunakan metode akting Brecht dan Stanislavsky, dengan pendekatan akting presentasi dan gaya realisme. Hal ini bertujuan agar pemain dan penonton tidak terlalu berjarak dengan pertunjukan dan peristiwa yang dihadirkan diatas panggung.  
Karya Teater Rancak di Labuah (Inikah Sistem Itu ?) Desi Susanti
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 14, No 1 (2012): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.41 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v14i1.174

Abstract

Perkembangan zaman dan pengaruh era globalisasi, perubahan sosial telah dan akan terus terjadi, mungkin terjadi sebagai perkembangan dari dalam masyarakat itu sendiri, mungkin pula terjadi karena persentuhan dengan masyarakat lain, kebudayaan lain ataupun di atur oleh pemerintah. Ketika perubahan sosial itu terjadi, ada aspek lain dalam masyarakat itu yang turut berubah, antara lain seni dan budaya. Pertunjukan Rancak di Labuah (Inikah Sistem Itu ?) terinspirasi dari fenomena perubahan sistem sosial masyarakat Minangkabau. Adapun peristiwa yang hadir dalam penceritaan tentang pergeseran fungsi dan peran seorang mamak yang membawa pengaruh pada perubahan sikap dan prilaku kemenakan di Minangkabau yang menganut sistem matrilineal.