Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN MENDONGENG DAN BERCERITA BAGI PELAJAR DAN GURU SE- BUKITTINGGI Kurniasih Zaitun; Wirma Surya; Bayu Mahendra; Deni Saputra
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1, No 1 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i1.125

Abstract

Mendongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutamakejadia zaman dulu yang aneh-aneh). Namun istilah dongeng saat ini juga berkembang menjadi bercerita, dimana maksudnya menuturkan cerita. Sudahsejak jaman dahulu kala, aktivitas mendongeng tidak hanya disukai oleh anak- anak, namun juga orang muda hingga yang sudah dewasa. Aktivitas ini dipercaya memiliki berjuta manfaat. Selain untuk member hiburan, juga menambah pengetahuan, dan memperkaya akhlak atau moral seseorang, terlebih anak-anak. Anak-anak adalah pribadi yang sangat membutuhkan banyak pelajaran dan pengalaman baru. Dengan media dongeng, anak seperti diajak berfantasi menuju alam imajinasi sambil meraup berjuta pengalaman baru. Dunia dongeng merupakan dunia yang menakjubkan terutama bagi anak-anak. Lewat sebuah dongeng sebuah komunikasi dan kedekatan emosional dapat tercapai. Transfer nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah dongengan dapat lebih mudah dimengerti. Sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui teknik mendongeng yang baik, sehingga harapan positif dari kegiatan mendongeng menjadi sia-sia bahkan membosankan. Semua orang bisa menjadi pendongeng yang baik, terutama bagi kalangan pendidik baik di pendidikan formal maupun non formal. Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif yang menjadi bagian dari keterampilan berbicara, jadi tidak ada alasan seorang guru tidak bisa mendongeng. Mendongeng dapat dijadikan media dalam proses kegiatan belajar. Sedangkan bagi orang tua, mendongeng untuk anak dapat mempererat komunikasi dengan si buah hati dan meningkatkan kedekatan batin emosional antara orang tua dan anak. Banyak orangtua terlalu sibuk dengan urusannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk mendongeng atau kalaupun ada, tidak tahu bagaimana mendongeng yang baik.
TARI PIRING DI PANDAI SIKEK SEBUAH TINJAUAN PEWARISAN Wirma Surya
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 1 (2018): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v4i1.528

Abstract

Tari Piring Pandai Sikek adalah salah satu dari sekian banyak tari piring di Sumatera Barat yang memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Seperti gerakan-gerakan bercocok  tanam, menanam padi, memanen padi dan bersenda gurau sebagai ungkapan perasaan gembira. Bentuk pewarisan tari piring Pandai Sikek yang bersifat tertutup pun merupakan daya tarik tersendiri untuk dipelajari. Salah satu daya tariknya adalah karena Tari piring Pandai Sikek tidak boleh dipelajari oleh masyarakat lain di luar keturunan penduduk Pandai Sikek. Properti utama yang dipakai menari adalah piring porselin berukuran besar,  yang mana penggunaannya dalam tarian memerlukan keahlian khusus agar piring itu tidak terlepas, dalam tarian ini terdapat juga atraksi menari di atas piring. Di sini dibutuhkan keahlian dan konsentrasi agar penari tidak jatuh dan piring tidak pecah. Jadi tari Piring Pandai Sikek merupakan tarian yang mengkombinasikan antara seni tari itu sendiri dengan akrobatik dan ada unsur mistis.