Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSISTENSI SULING BAMBU DI DESA KOTO LUA KEC. SIULAK MUKAI KAB. KERINCI Wiwin Ardia; Syafniati Syafniati; Sriyanto Sriyanto
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 1 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i1.773

Abstract

Suling bambu adalah salah satu kesenian tradisi yang ada di desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci. Awalnya kesenian suling bambu ditampilkan menggunakan satu instrumen yaitu satu buah suling yang terbuat dari bambu. Fungsi kesenian suling bambu untuk menghibur diri sendiri di saat lelah bekerja di sawah, di ladang, bergembala ternak dan pada saat pesta panen. Seiring perkembangan zaman, suling bambu sudah berkembang dan tidak lagi digunakan pada saat pesta panen, melainkan sudah berubah fungsi sebagai acara hiburan seperti: prosesi pernikahan, turun mandi, sunatan rasul, kendurisko, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK), dan penyambutan tamu di instasi-instasi pemerintah. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pertunjukan suling bambu, perkembangan suling bambu dan pandangan masyarakat terhadap suling bambu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan melihat langsung pertunjukan. Hasil yang ditemukan menunjukan bahwa suling bambu telah mengalami perkembangan baik dari segi alat dan segi kegunaannya. Pada awalnya alat yang digunakan terdiri dari satu buah suling dan kemudian ditambah dengan beberapa instrumen lainnya seperti tambur, gendrang, cer, ketuk dan corong. Masyarakat memandang pertunjukan suling bambu adalah pertunjukan yang tidak boleh ditinggalkan pada acara arak-arakan penganten, FMPDK, penyambutan tamu di instasi-instasi pemerintah dan kenduri sko.