Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN MANGGIS RATU TEMBILAHAN DI KECAMATAN TEMBILAHAN HULU Partini Partini; Tomy Prasetia
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 3 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i3.220

Abstract

Mangosteen is fruit commodity that was sold in the form of fresh fruit and could be processed as herbal medicine and cosmetic. Market demand of mangosteen increase both of in the country and export market. Sub district of Tembilahan have variety of mangosteen that superior quality it’s name mangosteen of Ratu Tembilahan. The aims of this study to (1) know potential development of mangosteen in Sub district of Tembilahan Hulu, (2) determine strategies of mangosteen development in Sub district of Tembilahan Hulu. The data analysis was done using the Location Quotient (LQ) dan SWOT analysis. The results of the study were (1) Mangosteen was superior commodity in Sub district of Tembilahan Hulu (LQ= 1.76), (2) alternative strategies for mangosteen develepment were (a) replanting for old mangosteen, (b) Sertification of mother trees for sources of seed that used by local farmers, (c) improve management of mangosteen farming, (d) training of mangosteen processing to be derivative products. Manggis merupakan komoditas buah yang dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah menjadi obat herbal dan kosmetik. Permintaan manggis mengalami peningkatan baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Kecamatan Tembilahan Hulu memiliki varietas manggis yang unggul bernama manggis Ratu Tembilahan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui potensi pengembangan manggis Ratu Tembilahan; (2) menentukan strategi pengembangan manggis Ratu Tembilahan. Metode analisis data menggunakan analisis LQ dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Manggis merupakan komoditas basis di Kecamatan Tembilahan Hulu dengan nilai LQ= 1,76, (2) alternatif strategi pengembangan manggis Tembilahan Hulu adalah (a) Peremajaan tanaman manggis tua, (b) Sertifikasi pohon induk sebagai sumber bibit para penangkar bibit lokal, (c) Peningkatan pengelolaan usaha tani manggis, (d) Pelatihan pembuatan produk olahan manggis.
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP CABE MERAH DI KECAMATAN TEMBILAHAN Tomy Prasetia; Partini Partini
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 8 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v8i1.814

Abstract

Dalam proses pembelian cabe konsumen, akan memperhatikan atribut yang dimiliki seperti tingkat kepedasan, warna, rasa, permukaan kulit, dan harga.Adanya atribut tersebut menjadikan konsumen memiliki preferensi yang berbedabeda dalam mengambil keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui atribut yang menjadi preferensi konsumen dalam keputusanpembelian cabe di Kecamatan Tembilahan. (2) Untuk mengetahui atribut yangpaling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian cabe diKecamatan Tembilahan. Metode penentuan sampel dilakukan secara conviniencesamplingdengan jumlah sampel 30 responden.Hasil penelitian menunjukkanbahwa (1) Cabe merah yang menjadi preferensi adalah tingkat kepedasan tinggi,berwarna merah cerah dan permukaan kulit halus mengkilat, (2) Atribut yangpaling dipertimbangkan konsumen dalam pembelian cabe berturut-turut adalahtingkat kepedasan (15.34), warna (13.32) dan permukaan kulit (12.69).
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN LOKAL Partini Partini; Intan Sari
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i1.1988

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan dari aspek ketersediaan, keterjangkaun, kualitas dan keamanan serta keberlanjutan. Penulisan artikel ini dilakukan dengan melaukan studi literatur. Pangan lokal merupakan solusi terhadap permasalahan pangan karena (a) dari sisi produksi, bahan pangan lokal tumbuh tersebar dan cukup melimpah di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat menjamin ketersediaannya, (b) sistem pangan lokal memiliki keterjangkauan yang lebih mudah karena sistem distribusi yang pendek, (3) dari sisi kualitas terbukti bahwa bahan-bahan pangan lokal memiliki kandungan gizi tidak kalah dengan beras atau gandum, (d) pangan lokal tumbuh sesuai dengan agro ekologi setempat sehingga lebih menjamin keberlanjutan. Beberapa pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain sagu, jagu dan singkong. Food security is a condition of fulfilling food in terms of availability, affordability, quality and safety and sustainability. The method research was Literature Review study. Local food is solution for food security problem because (a) in terms of production, local food ingredients grow scattered and quite abundant throughout Indonesia so as to ensure their availability, (b) the local food system has easier affordability due to a better distribution system. short, (3) in terms of quality it is proven that local food ingredients have nutritional content not inferior to rice or wheat, (d) local food grows in accordance with local agro-ecology so as to ensure sustainability. Some local foods that have the potential to be developed include sago, jagu and cassava.
ANALISIS TATA NIAGA IKAN ASIN GULAMA DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Elmira Rispawati; Partini Partini; Andi Yusapri
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2280

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran ikan asin gulama dan besarnya marjin, farmer share, keuntungan pemasaran dan efisiensi pemasaran ikan asin gulama di Kecamatan Tanah Merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 saluran pemasaran ikan asin gulama di Kecamatan Tanah Merah yaitu saluran I pengusaha langsung ke konsumen, saluran II dari pengusaha ke pengecer kemudian konsumen dan saluran III Pengusaha ke pengumpul kemudian ke pengecer ke konsumen. Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp 515, saluran II Rp 515, dan saluran III Rp. Rp 1.115. Margin pemasaran saluran I Rp. 0, saluran II sebesar Rp. 5.000/Kg, saluran III sebesar Rp. 10.000/kg. Farmer share saluran I sebesar 100%, saluran II sebesar 88,89%, dan saluran III sebesar 80,00%. Efisiensi saluran pemasaran I sebesar 1,23%, saluran II yaitu 1,14%, dan saluran III yaitu 2,23%. The purpose of this study was to determine the marketing channel for salted gulama in Tanah Merah District and to determine the marketing margin, farmer share, marketing profit and marketing efficiency of salted gulama in Tanah Merah District. The results showed that there were 3 marketing channels for salted fish gulama in Tanah Merah District, namely channel I from entrepreneurs directly to consumers and channel II from entrepreneurs to retailers then consumers and channel III from entrepreneurs to collectors then to retailers to consumers. The total cost of channel I marketing is Rp 515, channel II Rp 515, and channel III Rp Rp. 1.115. Marketing margin of channel I Rp. 0, channel II Rp. 5.000/ Kg, channel III Rp 10,000/kg. Farmer share of channel I 100%, channel II 88.89%, and channel III 80,00%. The efficiency of marketing channel I is 1.23%, channel II is 1,14%, and channel III is 2.23%.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI SAGU DI KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Nina Sawitri; Masyitah Darmasari; Partini Partini
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Agribisnis Volume 12 No 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v12i1.2568

Abstract

Sagu merupakan tanaman perkebunan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat Kecamatan Gaung Anak Serka dan menjadi sumber pendapatan keluarga petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sagu di Kecamatan Gaung Anak Serka Kabupaten Indragiri Hilir. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sagu di Kecamatan Gaung Anak Serka. (2) untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan usahatani sagu di Kecamatan Gaung Anak Serka. Metode penelitian dilakukan dengan cara survey. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 77 keluarga petani. Metode analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas, uji normalitas, regresi linear berganda, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani sagu adalah jumlah produksi (α = 1%), tenaga kerja (α = 5%) dan harga jual (α = 1%). Koefisien regresi masing-masing variabel adalah jumlah produksi sebesar 16.360,32, tenaga kerja sebesar 173.689,48 dan harga jual sebesar 104,37. Sago is a plantation crop that has been widely developed by the people of Gaung Anak Serka District and is a source of income for farming families. Therefore, it is necessary to analyze the factors that influence sago farming income in Gaung Anak Serka District, Indragiri Hilir Regency. The aims of this study were: (1) to determine the factors that influence sago farming income in Gaung Anak Serka District. (2) to determine the influence of these factors on sago farming income in Gaung Anak Serka District. The research method was carried out by means of a survey. The number of samples used amounted to 77 farming families. The data analysis method were the reliability test, normality test, multiple linear regression, and the classical assumption test. The results of this study showed that the variables that affect sago farming income are the amount of production (α = 1%), labor (α = 5%) and selling price (α = 1%). The regression coefficient of each variable is the total production of 16,360.32, the workforce of 173,689.48 and the selling price of 104.37.