Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN MATERIAL ALAMI PADA BANGUNAN BALI Siluh Putu Natha Primadewi
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v4i2.320

Abstract

Unit hunian masyarakat Bali tersusun atas banyak masa. Kondisi topografi wilayah Bali yang berbeda di setiap kabupaten kota, memberikan warna berbeda dalam pembentukan tampilan bangunan. Peraturan Daerah Bali Nomor 5 Tahun 2005 menjadi pedoman dasar dalam penerapan material bangunan, dimana bangunan tradisional Bali diwajibkan menggunakan bahan lokal yang ada di sekitarnya. Penerapan material pada bangunan private maupun bangunan publik, tetap mengacu pada konsep tri angga. Sejauh mana penerapan material alami pada bangunan Bali sehingga mampu memberikan citra local wisdom yang membedakan bangunan tersebut dengan bangunan lain yang ada di wilayah Indoensia, hal ini memerlukan kajian lebih mendalam. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didasari atas fenomena perkembangan pembangunan yang ada di Bali saat ini. Dokumentasi dan wawancara terhadap para arsitek lokal, yang kemudian dinarasikan dalam bentuk uraian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan material alami pada bangunan Bali bergantung pada sejauh mana pemahaman arsitek sebagai perancang dalam memahami konteks filosofi dan material lokal. Topografi wilayah sebagai penentu struktur bangunan memberikan pengaruh pada konteks bentuk dan pemilihan material yang akan dipergunakan.
Arsitektur Regionalisme Tropis Hotel Alila Manggis, Bali. Quo Vadis Between Sustainable Architecture And Design Development Siluh Putu Natha Primadewi; Ni Putu Suda Nurjani
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v5i1.403

Abstract

Berkembangnya regionalisme tropis sebagai sebuah gerakan desain yang mengutamakan respon terhadap iklim, dengan memanfaatkan kemungkinan-kemunginan alam melalui konfigurasinya harus menyediakan pengendalian iklim yang dibutuhkan pengguna. Pengendalian iklim melalui desain termasuk diantaranya arsitektur hotel yang terlihat pada penataan ruang dan tampilan untuk mendukung respon terhadap iklim. Hotel Alila Manggis merupakan salah satu akomodasi berbintang di Bali, yang mana dalam proses desain dan pembangunannya terikat pada budaya dan peraturan daerah yang berlaku di Bali. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis arsitektur hotel Alila Manggis dengan mempergunakan pendekatan desain regionalisme tropis, sebagai salah satu pendekatan desain berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menganalisis desain regionalisme tropis yang diterapkan pada arsitektur hotel Alila Manggis, yang dibatasi pada wujud atau penampilan luar suatu objek arsitektur, seperti sistem spasial, fisik, dan tampilan.
PKM Pendampingan Desain Kemasan pada RH (Reta Handycrafts) di Banjar Titih Tengah Kota Denpasar I Wayan Putu Sucana Aryana; I Wayan Astawa; I Made Adi Suwandana; Agus Wiryadhi Saidi; Siluh Putu Natha Primadewi
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023 In Press
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1966

Abstract

Packaging design is fundamental for a company because it has a visual meaning that is implied both from the corporate culture, history, and positioning of a company. Every company has a packaging design, some are well-conceived and some are just perfunctory. Maintaining the consistency and quality of the brand image in the minds of consumers is very important so that it is easy to recognize the company in every communication. Products and services that are successful will be satisfying and easy to remember by consumers, as well as the company's brand. The packaging design in which there is a logo makes it the main identity for the launch of a newly established company or new organization. Without a visual identity, it will be difficult for consumers to identify the company. Micro, Small and Medium Enterprises or MSMEs can be interpreted as businesses run by individuals, households, or small-scale business activities that drive the movement of development and the Indonesian economy. According to data from the Cooperatives and UKM Office of the City of Denpasar, for the type of Creative MSMEs, the Micro scale is specifically in the creative field of knitwear craftsmen. RH (Reta Handycrafts) doesn't have a packaging design yet, of course this will cause problems when introducing a product. A product that is sold has more value if it can be packaged very well, but not a few partners ignore it. able to support their business income.
TEMA PARIWISATA BUDAYA DALAM DESAIN HOSPITALITY : STUDI KARYA SHL ASIA Siluh Putu Natha Primadewi
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Saraswati
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini meneliti bagaimana arsitek mengimplementasikan tema pariwisata budaya dalam proses perancangan arsitektur hotel di Bali, dengan mengambil salah satu biro arsitektur yang berpraktik dalam industri arsitektur hotel di Bali yakni SHL Asia dengan tiga proyek desain hotel, yaitu Adiwana Jeevalokha, Pramana Bali Aga, dan The Saraswati. SHL Asia dipilih karena menjadi biro arsitektur yang konsisten mengimplementasikan elemen budaya, seni dan alam melalui visi dan misinya dalam berkarya dengan spesialisasi di industri hospitality. Masalah yang dibahas adalah bagaimana perancangan arsitektur hotel di Bali khususnya dengan pertimbangan tema pariwisata budaya dalam proses desain. Penelitian ini bersifat kualitatif, data dikumpulkan dengan dengan metode interview contextual inquiry, dilakukan dengan berkomunikasi langsung melalui wawancara serta melihat dokumen desain yang dihasilkan oleh biro arsitektur dalam setiap tahapan untuk mengetahui pendekatan dan tahapan yang dilalui dalam proses desain arsitektur hotel. Data dalam artikel ini dianalisis dengan teori environmental design. Analisis menunjukkan bahwa tema pariwisata budaya diimplementasikan melalui pendekatan environmental design dalam perancangan arsitektur hotel. Perancangan arsitektur hotel sebagai salah satu aminities tidak hanya dapat membentuk persepsi wisatawan terhadap Bali, tetapi secara tidak langsung mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pelestarian budaya Bali.
PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH DI DENPASAR DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOFILIK I Nyoman Andriyana; Ida Bagus Idedhyana; Siluh Putu Natha Primadewi
Jurnal Anala Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/anala.10.2.1305.16-26

Abstract

Bali menjadi daerah yang cukup strategis sebagai tempat dibangunnya Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah. Berdasarkan data Institute for Health Metrics and Evaluation menyatakan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah seperti stroke, jantung iskemik, penyakit jantung hipertensi masih berada di posisi 10 besar penyakit yang memiliki jumlah kematian terbanyak tahun 2009-2019. Berdasarkan hasil sensus penduduk di Bali yang berjumlah 4,32 juta jiwa dengan jumlah kunjungan ke pelayanan jantung dan pembuluh darah mencapai angka 28.043 jiwa di tahun 2016 dan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya, maka sangat diperlukan adanya Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah Bali, serta tidak menutup kemungkinan pelayanan kesehatan untuk wilayah Indonesia bagian timur. Lokasi rumah sakit ini dipilih di Denpasar, dengan tema yang diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah ini adalah ‘Desain Biofilik’ yang didasari atas konsep ‘Wellness and Healing Architecture.’ Diawali dengan pengumpulan data dari hasil observasi di lapangan, dilanjutkan dengan studi literatur yang terkait dengan rumah sakit, kemudian dilakukan studi preseden pada arsitektur rumah sakit jantung dan pembuluh darah. Metode yang digunakan dalam pengolahan data berupa analisa data, sintesa, dan transformasi. Hasil rancangan rumah sakit jantung dan pembuluh darah dengan penerapan tiga kategori biofilik dijelaskan ke dalam empat belas kriteria pola desain biofilik. Kategori biofilik yang pertama yaitu Nature in the space, merupakan koneksi langsung dengan alam. Kedua natural analogues, merupakan kehadiran elemen alam pada bangunan. Terakhir nature of the space, mengidentifikasi suatu hal berbahaya pada alam atau yang tidak diketahui. Bali is a strategic area as a place for the construction of a Special Heart and Blood Vessel Hospital. Based on data from the Institute for Health Metrics and Evaluation, it states that heart and blood vessel diseases such as stroke, ischemic heart disease, hypertensive heart disease are still in the top 10 diseases with the highest number of deaths in 2009-2019. Based on the results of the population census in Bali which amounted to 4.32 million people with the number of visits to heart and blood vessel services reaching 28,043 people in 2016 and continuing to increase in the following years, it is very necessary to have a Special Heart and Blood Vessel Hospital for improve public health in the Bali region, and do not rule out the possibility of health services for the eastern part of Indonesia. The location of this hospital was chosen in Denpasar, with the theme raised in the design namely 'Biophilic Design' which is based on the concept of 'Wellness and Healing Architecture.' It begins with collecting data from observations in the field, followed by literature study related to the hospital, then conducted a precedent study on the hospital architecture of the heart and blood vessels. The method used in data processing is in the form of data analysis, synthesis, and transformation. The results of the design of a heart and blood vessel hospital with the application of three biophilic categories are explained into fourteen criteria for a biophilic design pattern. The first biophilic category, Nature in the space, is a direct connection with nature. The two natural analogues are the presence of natural elements in the building. Finally, nature of the space, identifying something dangerous in nature or the unknown.