This Author published in this journals
All Journal Ners Muda
Tri Hartiti
Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penatalaksanan Ketergantungan pada Pasien Stroke Linda Setiawan; Tri Hartiti
Ners Muda Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.993 KB) | DOI: 10.26714/nm.v1i1.5510

Abstract

Pasien stroke mengalami gangguan dalam pergerakan. Gangguan pergerakan yang dialami oleh peasien membuat pasien memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada perawat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan ketergantungan pasien stoke. Studi kasus ini menggunakan desain studi kuantitatif deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Studi ini mengelola pasien stroke yang diperoleh melalui accidental sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien stroke hemiparese memiliki tingkat ketergantungan sedang. Pasien dengan tingkat ketergantungan sedang membutuhkan bantuan 1 orang perawat dalam setiap shift untukĀ  memenuhi kebutuhan dasarnya. Pemenuhan kebutuhan dasar pasien stroke dapat dibantu oleh perawat dan keluarga pasien. Pasien stroke dengan tingkat ketergantungan sedang membutuhkan perawatan selama 3 jam dalam 24 jam.
Pemberian Aromaterapi Lavender Menurunkan Intensitas Nyeri Post Op Debridement Pada Pasien Ulkus Granulosum Nur Annisa Hayati; Tri Hartiti
Ners Muda Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i1.6233

Abstract

Debridement adalah tindakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat jaringan yang mati atau luka. Pasien yang dilakukan tindakan debridement mengakibatkan pasien mengalami nyeri. Sehingga salah satu tindakan yang dapat dilakukan selain menggunakan tehnik farmakologi menggunakan tehnik relaksasi aromaterapi. Relaksasi merupakan tehnik yang dilakukan untuk mengatasi stres ataupun perasaan nyeri pada seseorang yang bertujuan untuk terjadinya peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan suplai oksigenasi ke area nyeri dapat berkurang. Studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri post op debridement. Metode yang digunakan yaitu desain studi kasus deskriptif dengan pendekatan studi kasus berdasarkan penerapan evidence based practice pemberian aromaterapi lavender untuk menggurangi nyeri pada pasien post op debridement dengan ulkus granulosum . Sampel berjumlah 2 orang dalam studi ini adalah semua pasien post op debridement yang mengalami ulkus granulosum. Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan januari 2020. Alat ukur menggunakan numerical scale. Hasil perbandingan skala nyeri antara ke dua responden sebelum dan sesudah di lakukan terapi menunjukan penurunan skala nyeri. Setelah di lakukan terapi pemberian aromaterapi lavender skala nyeri responden pertama menjadi 4 dan responden kedua menjadi 2. Ada penurunan intensitas nyeri pada pasien post op debridement dengan ulkus granulosum yang mengalami nyeri setelah di berikan terapi aromaterapi lavender.
Manejemen Resiko Jatuh pada Pasien Vertigo Indra Darmawansyah; Tri Hartiti
Ners Muda Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.978 KB) | DOI: 10.26714/nm.v1i1.5514

Abstract

Vertigo merupakan gangguan kesimbangan yang dialami oleh pasien. System keseimbangan yang terganggu membuat pasien beresiko untuk mengalami kecelakaan atau cedera. Studi ini bertujuan untuk mengetahui manajemen resiko jatuh pada pasien Vertigo. Studi kasus ini menggunakan desain studi kuantitatif deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Studi ini mengelola resiko jatuh pasien vertigo. Subjek studi diperoleh melalui accidental sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa resiko jatuh pasien disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang dialami. Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi resiko jatuh pasien adalah dengan melakukan pemantauan secara periodik setiap 3 jam dan kolaborasi pemberian terapi medis.