Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN PEKARANGAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA KENDARI Sutariati, Gusti Ayu Kade; Safuan, La Ode; Muhidin, Muhidin; Hasid, Rachmawati
Jurnal Abdimas Vol 22, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat terintegrasi KKN Tematik ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman organik kepada mitra sasaran (Dharma Wanita Persatuan Universitas Halu Oleo), sehingga mereka dapat mengembangkan tanaman sayuran organik di pekarangan masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian UHO sebagai peserta KKN Tematik dalam pembuatan demplot sayuran organik. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi secara langsung pada mitra sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini telah tercapai, ditandai dengan respon peserta yang sangat positif dan antusiasme yang tinggi terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Transfer pengetahuan dan teknologi melalui penyuluhan yang langsung diimplementasikan dalam bentuk demplot teknologi merupakan metode yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran peserta sehingga diharapkan mereka dapat dengan mudah menduplikasi teknologi yang diberikan secara berkelanjutan terutama di lingkungan rumah tangga masing-masing.
Aplikasi Pupuk Organik Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah Ultisol dan Produksi Tanaman Pangan dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Sulawesi Tenggara Safuan, La Ode
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.958 KB) | DOI: 10.37149/3128

Abstract

Tanah Ultisol merupakan tanah pertanian yang paling luas ditemukan di Sulawesi Tenggara. Tanah jenis ini mempunyai tingkat kesuburan yang rendah baik ditinjau dari aspek fisik, kimia, maupun biologi tanah. Untuk meperbaiki tingkat kesuburan tanah ultisol dapat dilakukan melalui aplikasi pupuk organik karena pupuk organik dapat meperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, tetapi aplikasi pupuk organik membutuhkan jumlah yang banyak untuk dapat memperbaiki kesuburan tanah. Pengetahuan tentang dosis pupuk organik yang dibutuhkan sesuai jenis tanaman dan status kesuburan tanah pada lokasi penanaman sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil kajian ini maka dapat kemukakan bahwa; Aplikasi pupuk organik dapat meningkatkan ruang pori tanah dan kemampuan tanah menyimpan air, serta meningkatkan pH tanah, kadar hara Nitrogen, Phosfor, dan Kalim tanah. Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan produksi tanaman pada sistem pertanian lahan kering maupun sistem pertanian lahan basah. Kompos kulit buah kakao lebih efektif dan efisien terhadap peningkatan produksi padi sawah. Pada pertanian lahan kering, untuk mendapatkan hasil jagung lokal yang tinggi dibutuhkan pupuk organik 15 ton perhektar, dan untuk kacang tanah varietas lokal dibutuhkan 10 ton per hektar.Pemberian pupuk kandang sapi dapat meningkatkan produksi tanaman tomat lokal dan untuk mendapatkan produksi yanggi dapat diberikan pupuk kandang sebanyak 20 ton per hektar.
Analisis Agroekosistem untuk Pengembangan Tanaman di Kota Kendari An Analysis of Agro Ecosystem for the Development of Crops in Kendari City Jufri, Syamsuddin; Ginting, Sahta; Safuan, La Ode
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.291 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis untuk pengembangan tanaman di Kota Kendari,  terdiri dari tanaman padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), sorghum (Shorgum bicolar), ubi kayu (Manihot esculenta), dan kacang tanah (Arachis hypogea). Penelitian ini telah dilaksanakan di Kota Kendari , analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Seameo Biotrop Bogor pada Bulan Desember 2014 sampai dengan Juli 2015. Kajian kondisi agroekosistem ini menggunakan beberapa analisis yaitu analisis iklim menggunakan metode klasifikasi Iklim Oldeman dan analisis kesesuaian iklim dan tanah terhadap tanaman menggunakan metode FAO pada tingkat kelas; dan analisis  produksi tanaman terhadap kondisi iklim menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di Kota Kendari berkisar 1.744-1.942 mm, rata-rata temperature udara  24-27°C, dan kelembapan 81-95%, dengan tipe iklim D3 and E2. Kesesuaian  tanaman terhadap kondisi iklim berkisar antara sangat sesuai (S1) sampai dengan agak sesuai (S3), kesesuaian terhadap kondisi fisik dan kimia tanah berkisar antara sangat sesuai (S1) sampai dengan tidak sesuai (N2).  Lahan di Kendari untuk budidaya tanaman direkomendasikan  untuk pengembangan tanaman  padi mencapai 13.219,93 ha, untuk jagung mencapai 10.753,60 ha, untuk sorghum  mencapai  13.219,93 ha, untuk ubi kayu 13.689,41 ha, dan untuk kacang tanah 13.219,93 ha.Keywords: Agroekosistim, curah hujan,, evaluasi laha, iklim, , kelembapan udara, temperature udara
Hubungan Kadar Hara N, P, K Tanah dan Jaringan Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) Khalik, Muh. Nur; Bahrun, Andi; Safuan, La Ode
Berkala Penelitian Agronomi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.908 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v5i2.7562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hara N, P, K  tanah dan jaringan tanaman terhadap produksi tanaman sagu. Penelitian ini dilaksanakan pada sentra produksi tanaman sagu di Kelurahan Labibia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membatasi area yang dijadikan sampel tanaman. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu, tanaman sagu, sampel tanah, sampel daun, amplop, plastik, sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu meteran, bor tanah, parang dan alat tulis menulis. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm yang dikompositkan untuk analisis kadar hara N, P, K tanah. Pengambilan sampel daun dilakukan pada pelepah daun yang diukur kemudian mengambil anak daun pada pelepah masing-masing diambil empat helai daun pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri. Kadar hara N, P, K tanah dan jaringan tanaman dianalisis di Laboratorium Pusat Tanah Bogor. Data dianalisis menggunakan regresi dan korelasi dengan menggunakan aplikasi SAS 9.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman tertinggi pada tanaman 6 dengan tinggi tanaman 23,98 m, panjang batang 11,90 m, diameter batang 28,34 cm, panjang pelepah 9,40 m, jumlah pelepah 18 pelepah, panjang daun 171,35 cm dan lebar daun 9,58 cm dengan nilai produksi 392.92 kg tepung basah tanaman-1. Hasil korelasi antara pertumbuhan tanaman dengan produksi nilai korelasi tertinggi terdapat pada hubungan antara jumlah pelepah dengan nilai 0.942. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kadar hara N, P, K tanah terhadap produksi tanaman sagu, produksi tertinggi berada pada kadar  N= 0,39%, P= 0,6(ppm) dan K= 53(ppm). Korelasi antara hara N, P, K tanah terhadap produksi nilai korelasi kadar N= 0,458, P= 0,577, K= 0,498 dan hubungan korelasi antara N, P, K tanaman terhadap produksi nilai korelasi kadar hara N= 0,752, P= 0,736 dan K= 0,723.Kata kunci:   Tanaman sagu, pertumbuhan, produksi, hara N, P, K.
Aplikasi Kompos Limbah Kulit Jambu Mete Pada Jagung Lokal Muna Di Lahan Kering Marginal Rahni, Nini Mila; Safuan, La Ode; Salmatia, Salmatia; Zulfikar, Zulfikar; Nuraida, Nuraida
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11328

Abstract

Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara, rendahnya produksi jagung terutama terkait dengan aspek fisik yaitu tanah dan iklim. Sebagian besar budidaya jagung diusahakan pada lahan-lahan marginal dengan tingkat kesuburan yang rendah dengan kondisi iklim yang kering.  Namun  demikian, dengan pengelolaan dan cara budidaya yang baik, lahan kering marginal tersebut sangat potensial untuk daerah pengembangan jagung.  Salah satu cara budidaya yang tepat adalah dengan pemupukan yang tepat. Pada penelitian ini menggunakan kompos limbah kulit jambu mete dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah serta ramah lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons tanaman jagung lokal terhadap kompos limbah kulit jambu mete pada lahan kering marginal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret–Agustus 2017 di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dan kompos kulit jambu mete sebagai perlakuan dengan 5 taraf dosis yaitu kontrol, 5 ton ha-1, 10 ton  ha-1, 15 ton ha-1 dan 20 ton ha-1. Data dianalisis sesuai dengan rancangan yang digunakan dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.  Hasil penelitian menununjukkan bahwa pemberian kompos limbah kulit jambu mete mempengaruhi semua variabel pengamatan yaitu pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, luas daun dan diameter batang), komponen hasil dan hasil (bobot tongkol per tanaman, bobot biji per tongkol, bobot 100 biji, bobot tongko ton ha-1 dan bobot biji (ton ha-1). Aplikasi kompos limbah kulit jambu mete taraf dosis 20 ton ha-1 memberikan pengaruh terbaik pada keseluruhan variabel pengamatan.
Pengaruh Pupuk Organik Hayati dan Kultivar terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Lokal Buton Utara Arman, Arman; Safuan, La Ode; Hadini, Hamirul
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.14941

Abstract

Tanaman dapat tumbuh dan berproduksi tinggi sesuai potensi genetiknya jika kondisi lingkungan tumbuhnya sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh interaksi pupuk organik hayati dan kultivar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo lokal. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok dalam pola rancangan petak terbagi. Petak utama yaitu pupuk organik hayati terdiri dari tanpa pupuk organik hayati (P0), pupuk organik hayati dosis 5 t.ha-1 (P1), 10 t.ha-1 (P2), 15 t.ha-1 (P3), d a n 20 t.ha-1 (P4). Anak petak yaitu kultivar terdiri dari Kultivar Wakawondu (K1), Wangkariri (K2), dan Wakombe (K3). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, bobot 1000 butir dan produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik hayati dan kultivar yang berbeda menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo lokal Buton Utara yang berbeda. Kultivar Wakawondu menunjukkan pertumbuhan dan produksi tanaman terbaik dibandingkan dengan Kultivar Wangkariri dan Wakombe dan pupuk organik hayati dosis 15 t.ha-1 dan 20 ton ha-1 memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo lokal Buton Utara dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kata Kunci: Kultivar wakawondu, padi gogo lokal, pupuk organik hayati
Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Hortikultura Di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan Sutariati, Gusti Ayu Kade; Safuan, La Ode; Leomo, Siti; Rahni, Nini Mila; Wibawa, Gusti Ngurah Adhi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.591 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v3i2.21421

Abstract

Tanaman hortikultura (sayuran-buah) organik merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) yang dilaksanakan dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan mendekatkan teknologi budidaya tanaman sayuran-buah secara organik kepada masyarakat sasaran yaitu Kelompok Ibu-ibu Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan, sehingga mereka dapat mengembangkan secara mandiri teknik ini di pekarangan rumah masing-masing. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi secara langsung pada mitra sasaran. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian dalam kegiatan demo teknologi pembuatan pupuk organik plus untuk media pembibitan dan penanaman tanaman sayuran-buah organik. Hasil kegiatan PKMI menunjukkan bahwa masyarakat sasaran dan masyarakat sekitar di lokasi pengabdian sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan budidaya tanaman hortikultura yang diberikan. Peserta target dan masyarakat setempat mengharapkan kesediaan tim pengabdian masyarakat untuk memberikan bimbingan teknis lanjutan teknologi pengembangan tanaman hortikultura secara organik yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum.
ANALISIS VARIABILITAS KULTIVAR JAGUNG PULUT (Zea mays Ceritina Kulesh) LOKAL SULAWESI TENGGARA LA ODE SAFUAN; DIRVAMENA BOER; TEGUH WIJAYANTO; NELI SUSANTI
Jurnal Agroteknos Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.771 KB)

Abstract

The experiment was conducted in the Rahandouna village, Poasia, Kendari Southeast Sulawesi, from August to November 2013.  The purpose of this study was to determine the estimate of heritability between characters of thirteen local waxy corn cultivars of Southeast Sulawesi. This study was prepared using a randomized block design (RBD), with 3 replicates. Total waxy corn cultivars studied was 13 species, so that there were 39 plots. Each plot consisted of a single cultivar. Observed variables were plant height (cm), stem diameter (cm), leaf area (cm2), number of leaves (strands), ear length (cm), cob diameter (cm), number of rows per ear, weight of 100 seeds (g), ear weight. The results of this study showed that there was narrow variability on all local waxy corn characters observed. Keywords: Local waxy corn, characters, cultivars, Southeast Sulawesi, variability
Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Mulsa Jerami Padi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Fathnur Fathnur; La Ode Safuan; Rachmawati Hasid; Laode Sabaruddin; Sarawa Sarawa; Sitti Leomo
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.22816

Abstract

Kemunduran kesuburan dan kerusakan tanah menyebabkan penurunan produktivitas tanaman yang perlu mendapat perhatian yang serius. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan mulsa jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon (Cucumis melo L.). Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola factorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang sapi (P), yaitu: tanpa pupuk (P0), menggunakan pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 (P1), 10 ton ha-1 (P2), 15 ton ha-1 (P3), dan 20 ton ha-1 (P4). Faktor kedua adalah pemberian mulsa jerami padi (M), yaitu: tanpa mulsa jerami padi (M0), menggunakan mulsa jerami padi 5 ton ha-1 (M1), 10 ton ha-1 (M2). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat buah. Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan diuji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi pupuk kandang sapi dan mulsa jerami padi memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman melon, luas daun dan berat buah. Aplikasi pupuk kandang sapi 15 ton ha-1 atau 20 ton ha-1, dengan dosis mulsa jerami padi 10 ton ha-1 memberikan hasil yang lebih baik pada tinggi tanaman, luas daun dan berat buah tanaman melon.Kata kunci : Melon, mulsa jerami padi, pupuk kandang sapi 
Integrasi Pupuk, Biochar dan Mulsa Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) yang Menggunakan Pengairan Separuh Daerah Akar Wa Ode Hervina; Andi Bahrun; La Ode Safuan
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.19633

Abstract

Produksi cabai di Sulawesi Tenggara masih rendah sebagai akibat kesuburan tanah rendah dan tanaman cabai sering mengalami kondisi kekeringan saat musim kemarau. Upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah dan efisiensi penggunaan air diperlukan melalui integrasi pupuk, biochar dan mulsa organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrasi pupuk, biochar dan mulsa organik tehadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai menggunakan pengairan separuh daerah akar. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Sulawesi Tenggara yang berlangsung pada bulan Agustus sampai November 2020. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu F0 (tanpa pupuk, biochar dan mulsa), F1 (250 kg ha-1 SP36 + 250 kg ha-1 NPK + 5 t ha-1 mulsa alang-alang), F2 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar sekam padi + 5 t ha-1 mulsa alang-alang), F3 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar kulit kakao + 5 t ha-1 mulsa alang-alang), F4 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar sekam padi + 5 t ha-1 mulsa alang-alang dan 5 t ha-1 mulsa kirinyuh), F5 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar kulit kakao + 5 t ha-1 mulsa alang-alang dan 5 t ha-1 kirinyuh). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu suhu tanah, kadar air tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering tajuk, jumlah buah dan bobot buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa integrasi pupuk, biochar dan mulsa organik berpengaruh sangat nyata terhadap suhu tanah, kadar air tanah, tinggi tanaman umur 20, 30 hari setelah tanam (HST) dan saat panen, jumlah daun dan luas daun pada umur 10, 20 dan 30 HST, bobot kering tajuk pada umur 30 HST dan saat panen, jumlah buah dan bobot buah. Hasil buah tertinggi diperoleh pada perlakuan 250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar sekam padi + 5 t ha-1 mulsa alang-alang dan 5 t ha-1 mulsa kirinyuh meningkatkan jumlah buah dan bobot buah masing-masing 1434,12% dan 1283,42% dibandingkan tanpa pupuk, biochar dan mulsa organik (kontrol).Kata kunci : biochar; cabai; hasil; mulsa organic; kesuburan tanah; mulsa organic; pertumbuhan