Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Edukasi dan Aplikasi Pengelolaan Sampah Berbasis Pemilahan Sampah di Lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Nurita Andayani; Esti Mulatsari; Moordiani Moordiani; Sondang Khairani; Gressty F Swandiny
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.803 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v5i1.11028

Abstract

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Pancasila yang memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak. Selain itu, di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila terdapat 9 kios kantin yang sehari-harinya melayani kebutuhan makanan dan minuman dari sivitas akademika FFUP serta fakultas lain di Universitas Pancasila yang berdampingan langsung dengan Fakultas Farmasi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan suatu masalah yaitu penumpukan sampah. Secara umum kesadaran sivitas akademika dan orang-orang yang beraktivitas di lingkungan FFUP mengenai sampah masih kurang. Oleh karena itu edukasi, sosialisasi dan aplikasi mengenai pemilahan sampah sangat diperlukan di lingkungan FFUP yang berguna dalam mengurangi frekuensi sampah. Edukasi dan aplikasi telah dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, pengadaan fasilitas pemilahan sampah, dan pelatihan aplikasi pemanfaatan sampah. Program ini cukup berhasil meningkatkan pengetahuan civitas akademika tentang pengelolaan sampah berbasis pemilahan sampah dengan kenaikan pemahaman dan kepedulian tentang pengelolaan sampah sebesar 4,58%,  dan 8,94% secara berturut – turut dan telah diterapkan nya sistem pemilahan sampah di FFUP
Analisis Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia Fase Stabil pada Pengobatan Kombinasi Risperidon-Haloperidol dengan Kombinasi Klozapin-Risperidon-Haloperidol di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat Yusi Anggriani; Dian Khairunisa; Wilson Wilson; Nurita Andayani
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2022.11.1.1

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa kompleks yang dapat menimbulkan beban berat bagi individu dan keluarga. Pengobatan skizofrenia perlu masa yang panjang dan menahun karena merupakan penyakit kronis yang berpotensi terjadi kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas hidup/Health-Related Quality of Life (HRQoL) pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi antipsikotik kombinasi risperidon dan haloperidol (RH) dengan kombinasi klozapin, risperidon, dan haloperidol (CRH). Penelitian ini berjenis kohort selama pengobatan pada 95 pasien rawat inap skizofrenia (fase stabil sampai fase pulang) yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dari bulan Maret–Mei 2020 di Rumah Sakit Jiwa (2020) Provinsi Kalimantan Barat. Data kualitas hidup diambil menggunakan kuesioner the 5-Level European Quality of Life 5 Dimensions (EQ5D-5L) versi Bahasa Indonesia yang diisi oleh dua responden, baik perawat dan pasien pada saat bersamaan, pada saat pre- dan post-pengobatan. Uji Mann-Whitney digunakan untuk melihat perbedaan antarterapi, sedangkan uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah pengobatan. Hasil uji beda antarkelompok menggunakan uji Mann-Whitney pada sebelum pengobatan/fase stabil (pre) menunjukkan tidak terdapat perbedaan HRQoL antara kelompok RH dan CRH baik versi pasien maupun perawat (p>0,05), dan tidak terdapat perbedaan HRQoL yang signifikan antara kelompok RH dan CRH baik versi pasien maupun perawat pada fase pulang (post) (p>0,05). Uji beda sebelum dan sesudah pengobatan dalam tiap kelompok menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dari awal pasien masuk fase stabil sampai fase pulang baik pada kelompok RH (p=0,006) maupun kelompok CRH (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi RH dibandingkan dengan kombinasi CRH tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam peningkatan kualitas hidup pasien skizofrenia. Kata kunci: Antipsikotik, the 5-Level European Quality of Life 5 Dimensions, kualitas hidup, skizofrenia Comparative Analysis of the Quality of Life of Schizophrenic Patients between Combination Therapy of Risperidone-Haloperidol and Clozapine-Risperidone-Haloperidol in a Mental Health Hospital in West Kalimantan ProvinceAbstractSchizophrenia is one of the most complex mental disorders that can burden individuals and families, and it requires long-term treatment since it is a chronic disease that can potentially relapse. Therefore, this study compared the Health-Related Quality of life (HRQoL) of schizophrenic patients receiving a combination of antipsychotic therapy of risperidone and haloperidol (RH) antipsychotic therapy to clozapine, risperidone, and haloperidol (CRH). This was an observational cohort, prospective, pre-post observation study of schizophrenic inpatients at the Mental Hospital of West Kalimantan Province in the stable and discharge phases. Data were collected prospectively from March–May 2020, and consecutive sampling was conducted on 95 respondents. The Indonesian version of The 5-Level European Quality of Life 5 Dimensions (EQ5D-5L) questionnaire was filled by nurses and patients simultaneously to measure the HRQoL. The pre-therapy analysis performed at the stable phase using the Mann-Whitney test showed no difference in HRQoL between RH and CRH groups (p>0.05). Meanwhile, during the discharge phase (post-therapy), the HRQoL of the RH and CRH groups was not significantly different (p>0.05). The Wilcoxon test showed a significant difference in the RH and CRH groups from the beginning of the patients’ stable phase to the discharge (p<0.05). Therefore, there is a significant difference between RH and CRH combination therapy as well as the HRQoL improvement of schizophrenic patients.   Keywords: Antipsychotics, the 5-Level European Quality of Life 5 Dimensions, HRQoL, schizophrenia
Pemodelan Statistik Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Berdasarkan Faktor Demograli SARAH ZAIDAN; SWASONO R. TAMAT; NURITA ANDAYANI; ANNY VICTOR PURBA
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 10 No 1 (2012): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.518 KB)

Abstract

Exclusive breastfeeding is defined as giving breast milk to a baby without any additional drink, food or beverages during the first 6 months after birth. Today there is a decline in exclusive breastfeeding, and among others, one reason is the increase in the participation of mothers in the workforce, especially in urban areas. Many factors that affect the regularity of exclusive breastfeeding by working mothers, one of which, is the demographic factor. This study aims to obtain profile data of exclusive breastfeeding by working mothers and statistical modelling of exclusive breastfeeding by working mothers based on demographic factor, by conducting a survey on 384 respondents. This research uses descriptive analysis and logistic regression analysis with SPSS software version 15.0. Descriptive analysis showed that most mothers working in Jakarta (61.2%) did not give exclusive breastfeeding. Logistic regression statistical analysis showed that age, occupation, distance to work, and travel time to the workplace of working mothers are dominant factors that influence exclusive breastfeedings, with the p-value is smaller than the p value (Sig) = 0.05.
Analisa Biaya dan Lamanya Waktu Pengobatan Pada Pasien Demam Tifoid Berdasarkan Clinical Pathway di Rs. Ridwan Meuraksa agus subarno; Prih sarnianto; Nurita Andayani
JRB-Jurnal Riset Bisnis Vol 4 No 2 (2021): April
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clinical pathway atau jalur klinis adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk melakukan tindakan klinis berbasis bukti klinis medis pada fasilitas layanan kesehatan. Ini merupakan instrumen utama kendali mutu dan kendali biaya. Pemilihan ini ditujukan pada penyakit yang merupakan penyebab utama kematian, berisiko tinggi, dan biaya tinggi seperti demam tifoid. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui adanya perbedaan 4 regimen antibiotik terhadap lama rawat dan total biaya selama menjalani rawat inap di RS Ridwan Meuraksa. Sampel penelitian dilakukan pada seluruh pasien pasien tifoid yang dirawat di RS. Ridwan Meuraksa dengan kode Ina-CBGs A.01 yang memiliki data rekam medis lengkap. Sampel yang memenuhi kriteria dilakukan tahap selanjutnya dengan pengambilan data dari rekam medik, instalasi farmasi dan bagian keuangan. Dari hasil data yang diambil sampel di bagi menjadi 4 regimen antibiotik, yaitu regimen antibiotik A,B,C, dan D. Hasil penelitian menunjukkan pada sosiodemografi secara statistik tidak adanya perbedaan yang berarti terhadap 4 regimen antibiotik (Uji Kruskal-Wallis, p>0,05). Statistik rerata lama rawat dan biaya terhadap empat regimen antibiotik menunjukkan adanya perbedaan (Uji Kruskal-Wallis, p<0,05). Dari hasil disimpulkan bahwa total biaya antibiotik D adalah yang paling murah dalam tata laksana demam tifoid di RS Ridwan Meuraksa.
Pengaruh Edukasi Apoteker Terhadap Tahap Berhenti Merokok pada Mahasiswa Perokok Aktif Tahap Contemplation Siswati Siswati; Prih Sarniatnto; Nurita Andayani
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i1.61230

Abstract

Kebiasaan merokok merupakan salah satu kebiasaan tidak sehat yang potensial menimbulkan penyakit kronis, seperti Diabetes Melitus tipe 2, penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, kanker paru dan penyakit pernafasan kronis. Masih banyaknya mahasiswa yang merokok, memerlukan pendekatan seperti adanya edukasi apoteker terhadap upaya berhenti merokok. Perilaku berhenti merokok terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: tahap pre-contemplation, contemplation, preparation, action, maintenance dan relapse. Pada tahap contemplation, perokok telah berfikir serius untuk berhenti merokok. Intervensi edukasi oleh apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan, terutama pada perokok yang berada pada tahap contemplation merupakan hal penting yang dapat  menunjang keberhasilan upaya berhenti merokok,sehingga mahasiswa perokok dapat berada pada tahap selanjutnya dari tahap contemplation. Penelitian ini memiliki desain studi quasi eksperimental pre-test dan post test dan pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker terhadap perilaku berhenti merokok pada mahasiswa perokok aktif tahap contemplation. Dengan responden 43 mahasiswa perokok aktif tahap contemplation, hasil penelitian diuji dengan uji t one pair, untuk melihat pengaruh edukasi apoteker terhadap perilaku berhenti merokok. Hasil penelitian menunjukkan, edukasi apoteker memberikan perubahan yang bermakna pada nilai Urica Scale tahap perilaku berhenti merokok, namun tidak merubah tahap berhenti merokok responden, dimana sebelum edukasi adalah contemplation, sesudah edukasi juga tetap berada di tahap contemplation.
Risk Factors and Indirect Costs in Chronic Kidney Failure Patients with Hemodialysis in dr. Drajat Prawiranegara Hospital Serang Hasna Dewi; Prih Sarnianto; Nurita Andayani
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 1 (2023): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i1.4705

Abstract

Increased prevalence of chronic kidney failure from time to time will increase, causing significant economic pressure, both for patients and their families and other stakeholders. This study aims to determine the main factors and several advanced CRF risk factors and indirect costs incurred from a household perspective in CRF patients with hemodialysis at Dr. Drajat Prawiranegara Serang Regional Hospital. This type of research is Case Control Study. Data analysis is carried out using three stages, namely univariate, bivariate, and multivariate. The results of bivariate statistical analysis show that of the 21 CRF risk factors there are 15 factors that are statistically significant with P-value 00 0.005. These factors consist of sociodemography, biophysiology, lifestyle. The results of multivariate analysis, the most dominant causing chronic kidney failure (GGK) is kidney stone disease with a risk of 9.6 times compared to without a history of this disease. Then, NSAID consumption history is 7.8 times, herbal consumption. Indirect costs from the household perspective are seen from the transportation costs of each arrival, the cost of eating during hemodialysis therapy and the purchase of multivitamins or medicines that are not borne by insurance/BPJS, other costs such as lodging and personal care. The total minimum cost for each arrival is Rp. 47,250 Maximum Rp. 1,970,000. The monthly fee is 8 times the minimum total expenditure, which is Rp. 96,000 and maximum spending Rp. 9,120,000.
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF CONVENIENCE AND BENEFITS OF INFORMATION TECHNOLOGY ON THE PRACTICE OF PHARMACY ELECTRONIC PRESCRIPTION SERVICES IN BANTEN PROVINCE Dewi Afriliyanti; Maura Linda Sitanggang; Nurita Andayani
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 02 (2023): Jurnal Ekonomi, Perode April - Juni 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Information technology has become a vital element in the health sector, including pharmaceutical services in pharmacies. The usefulness of information technology in pharmacies, especially electronic prescription services, is highly dependent on the acceptance of pharmacists and pharmaceutical technicians of this information technology. This study aims to analyze the factors that influence the acceptance of pharmacists and pharmacy technicians to information technology which has an impact on the implementation of the practice of electronic prescription services in pharmacies in Banten Province. The research method is cross-sectional using the Technology Acceptance Model which is analyzed using the Structural Equational Model method. There were 222 pharmacists and pharmacy technical personnel (TTK) from pharmacies in 8 cities/districts in Banten Province who responded to the study. The results of the multivariate test of the structural model show that 4 of the 5 hypotheses are proven. Perceived convenience is proven to have a positive effect on acceptance of information technology and the practice of electronic prescription services in pharmacies (coefficient value 0.618). Meanwhile, perceived benefits only proved to have a significant positive effect on acceptance of information technology (coefficient value 0.328), not on the practice of electronic prescription services at pharmacies (coefficient value -0.131), although it turned out that the attitude constructs of acceptance of information technology by pharmacists and TTK had a positive effect on practice of electronic prescription services in pharmacies (coefficient value 0.353). The research findings are expected to provide insight into the relationship of influencing factors and practical implications regarding perceived behavior from the use of information technology. This study is also expected to be the basis for the first national study conducted on pharmacists and TTK regarding user attitudes towards technology and its impact on electronic prescription services in pharmacies.
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP VAKSIN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KOTA TANGERANG SELATAN: LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITTUDE TOWARDS COVID-19 VACCINE AMONG COMMUNITIES IN SOUTH TANGERANG CITY Rasta Naya Pratita; Nurita Andayani; Yuslia Noviani; Peggy Sri Astuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.747

Abstract

Corona Virus Disease-19 (COVID-19) telah dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) sebagai kejadian pandemi pada 11 Maret 2020. Vaksinasi menjadi salah satu upaya preventif untuk mengendalikan COVID-19. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat serta untuk melihat hubungan karakteristik responden dengan pengetahuan dan sikap terhadap vaksin COVID-19 di masyarakat Kota Tangerang Selatan. Desain penelitian ini adalah cross sectional study yang berfokus pada pengumpulan data kuantitatif yang diambil melalui kuesioner untuk melihat hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan terhadap pemberian vaksin COVID-19 pada 444 responden masyarakat kota Tangerang Selatan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil studi diperoleh bahwa secara garis besar tingkat pengetahuan masyarakat sudah baik, dengan persentasi perolehan sebesar 68,47%. Nilai sikap masyarakat Kota Tangerang Selatan terhadap pemberian vaksin COVID-19 adalah positif dengan persentase sebesar 94,60%. Terdapat hubungan antara usia dengan pengetahuan pendidikan dengan pengetahuan dan pekerjaan dengan pengetahuan masyarakat. Terdapat hubungan antara usia dengan sikap dan pekerjaan dengan sikap masyarakat. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan dan sikap masyarakat. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, vaksin COVID-19
Pengaruh Electronic Word of Mouth (e-WOM) dan Brand Image terhadap keputusan pembelian produk Immunomodulator (penelitian di wilayah DKI Jakarta) Novia Maulina; Sampurno Sampurno; Nurita Andayani; Dian Ratih Laksmitawati
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4386.433 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v11i2.5

Abstract

Data Top Brand Index tahun 2012-2018 menunjukkan grafik prosentase pertumbuhan yang stagnan dan cenderung menurun untuk beberapa produk immunomodulator. Untuk mengatasi permasalahan ini, para produsen produk immunomodulator harus gencar melakukan promosi dan memasang strategi pemasaran melalui electronic word of mouth (e-WOM) dan penguatan brand image terhadap keputusan pembelian produk immunomodulator. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh e-WOM terhadap keputusan pembelian, (2) pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian, dan (3) pengaruh e-WOM terhadap brand image produk immunomodulator (penelitian dilakukan di wilayah DKI Jakarta). Penelitian  ini  menggunakan  metode  survey dan menyebarkan kuisioner kepada 384 orang responden di wilayah DKI Jakarta yang hasilnya kemudian diolah melalui program Structural Equation Modeling (SEM)-PLS (Partial Least Square) dengan software SmartPLS. Analisa menggunakan PLS ini menunjukkan bahwa hasil penelitian memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas melalui uji outer model (model pengukuran). Hasil pengujian hipotesis penelitian ini melalui inner model (model struktural) adalah bahwa (1) e-WOM berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk immunomodulator, (2) Brand Image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk immunomodulator, dan (3) e-WOM berpengaruh signifikan terhadap Brand Image produk immunomodulator. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh e-WOM dan brand image terhadap keputusan pembelian produk immunomodulator.