Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum x africanum Lour.) terhadap Staphylococcus epidermidis Ika Maruya Kusuma; Citra Widya Ningrum
SAINSTECH FARMA Vol 14 No 2 (2021): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v14i2.989

Abstract

Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu patogen yang menyebabkan infeksi kulit pada manusia, sehingga diperlukan antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri tersebut. Kemangi diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kemangi spesies Ocimum x africanum Lour terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Daun kemangi dimaserasi dengan pelarut etanol 70%, kemudian dilakukan penapisan fitokimia, identifikasi bakteri dan uji aktivitas antibakteri melalui nilai Diameter Daya Hambat (DDH) pada konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Haasil dari penelitian diperoleh ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis berdasarkan nilai DDH pada konsentrasi 3%, 5% dan 7% rata-rata secara berturut yaitu 10,88 mm, 14,81mm dan 16,83 mm.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Kulit Buah Kawista (Limonia acidissima) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Ika Maruya Kusuma; Silfia Yohana Jastian; Mellova Amir
SAINSTECH FARMA Vol 15 No 1 (2022): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v15i1.1099

Abstract

Kawista (Limonia acidissima) adalah tumbuhan famili Rutaceae yang tidak hanya ada di India tetapi juga ada di Indonesia. Kulit buah kawista diketahui mengandung senyawa flavonoid seperti rutin, naringin, hesperidin, sinensetin yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian antibakteri dari ekstrak metanol kulit buah kawista di Indonesia terhadap Staphylococcus aureus belum diuji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol kulit buah kawista terhadap bakteri S.aureus. Metode yang digunakan meliputi pembuatan ekstrak secara maserasi dengan metanol dan pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram pada ekstrak dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75%, kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif aquadest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kawista memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus pada konsentrasi 25%, 50% dan 75% dengan diameter daya hambat secara berurut yaitu 15,49 mm, 17,37 mm, dan 22,49 mm. Ekstrak metanol kulit buah kawista konsentrasi 75% memiliki efektivitas yang sama dengan kontrol positif klindamisin (20,05 mm).
Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum, L.) Tipe Minyak dalam Air (M/A) Ika Maruya Kusuma; Amelia Febriani; Nada Zahra
SAINSTECH FARMA Vol 15 No 2 (2022): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : LPPM, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v15i2.1304

Abstract

Kulit buah rambutan mengandung senyawa golongan flavonoid dan tanin yang menjadikan kulit buah rambutan dapat dimanfaaatkan sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk membuat krim ekstrak etil asetat kulit buah rambutan dengan tipe minyak dalam air (MA) dan krim diuji aktivitas antioksidannya dengan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) untuk menentukan nilai IC50. Penelitian dilakukan dengan cara pembuatan ekstrak dari kulit buah rambutan secara maserasi dengan pelarut etial asetat. Krim dibuat dengan konsentrasi 2,5% ekstrak kulit buah rambutan, tipe M/A. Selanjutnya krim diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan spektofotometer UV-Vis. Pengujian aktivitas antioksidan pada krim ekstrak etil asetat kulit buah rambutan 2,5% dilakukan pada konsentrasi sebesar 200, 100, 50 dan 25 ppm. Hasil penelitian menunjukkan krim ekstrak etil asetat kulit buah rambutan 2,5% secara organoleptik memiliki warna kuning kehijauan pekat, berbau kulit rambutan lemah, karakteristik mudah dicuci dengan air dan lebih kental. Krim ekstrak etil asetat kulit buah rambutan memiliki nilai pH ±6 dengan tipe krim minyak dalam air (MA). Hasil uji aktivitas antioksidan krim ekstrak etil asetat kulit buah rambutan memiliki nilai IC50 sebesar 126,43 ppm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat kulit buah rambutan dapat diformulasikan menjadi krim antioksidan dengan tipe krim MA dengan kategori sedang.