Mahfudz Junaedi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Core Problem and Impact of Child Marriage in Wonosobo: Phenomenological Study Mahfudz Junaedi
Jurnal Penelitian Volume 17 Nomor 2 2020
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jupe.v17i2.5130

Abstract

This phenomenological study aims to analyse the root cause and impact of child marriage in Wonosobo. Social facts show that child marriage has multiple effects on children, including the right to access information and education, and girls’ reproductive health. Through a qualitative approach, this study generates the result: First, the demographics of Wonosobo as a poor area correlate with child marriage. The impact is severe and often leads to domestic violence, divorce, and the parenting style. Second, child marriage has the potential to violate the right to grow, the right to access educational information, and the right to reproductive health. Therefore, the process of socialization, education, and involvement of all stakeholders in Wonosobo are hugely needed. Even though the Wonosobo authorities have issued Regent Regulation Number 34 of 2019 concerning Strategies to tackle child marriage, it has not been effective in preventing the issue.
KONSTRUKSI PEMIKIRAN FIKIH INDONESIA: Pergeseran Dari Teosentrisme ke Antroposentrisme Mahfudz Junaedi
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 18 No 1 (2018): Manarul Qur'an
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/mq.v18i1.929

Abstract

Fikih hadir bersamaan dengan hadir ajaran Islam yang kemudiandipraktikan di masyarakat. Dialektika fikih Indonesia sebagaihukum yang memiliki karakter dan ciri khas keindonesiaan, baiksecara tertulis maupun tidak tertulis dalam kitab perundangundangan. Sedangkan fikih masih dilekatkan denga trademarkbudaya dan tradisi Timur Tengah (Arab). Kondisi sosio-kulturaldan setting sejarah Islam di Indonesia, dinamika umat Islammodern yang bersentuhan dengan perkembangan ilmu pengetahuan memunculkan wacana dan pemikiran untukmembentuk fikih Indonesia sebagai bentuk pribumisasi ataukontekstualisasi hukum Islam dengan menggunakan pola danmetode yang beragam. kondisi yang demikian telah membawaperubahan dan perseran epistemologi fikih dari epistemologiteosentrisme ke antroposentrisme. wacana pribumisasi ataukontekstualisasi fikih selalu mengikuti sosio-kultural danperkembangan ilmu pengetahuan manusia dan tipologi sesuaidengan semakin kuatnya filsafat Islam turut andil dalam diskursurfikih yang lebih fresh dalam menjawab problem-problem baru dimasyarakat modern. Hazairin secara reprentatif telah memulaidengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial, khususnyaantropologi sebagai pisau analisis dalam membentuk fikihIndonesia, dan pemikiran Hazairin ini dianggap sebagai pemikiranyang original konteks pembaruan hukum Islam di Indonesia.
MENGKRITISI TIPOLOGI HUBUNGAN SAINS DAN AGAMA IAN G. BARBOUR Mahfudz Junaedi
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 18 No 2 (2018): Manarul Qur'an
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/mq.v18i2.939

Abstract

Sejarah interaksi antara agama dan sains mengambil beragam bentuk dantipologi. Temuan-temuan baru dalam sains menantang gagasan-gagasankeagamaan klasik, beberapa pemikir terbelah, ada yang berupayamempertahankan doktrin tradisional, dan beberapa meninggalkan tradisidengan merumuskan kembali konsep keagamaan secara ilmiah. Dengantinjauan yang kritis dan berimbang, ada empat tipologi hubungan sainsdan agama menjadi empat ragam tipologi: Konflik, Independensi, Dialog,dan Integrasi. Isu-isu penting untuk menanyakan tentang hubungan sainsdan agama terhadap “bagaimana manusia pertama muncul”. Agama dansains menawarkan jawaban yang berbeda, agama berbicara tentang Adam(hasil) ciptaan Tuhan.Sementara sains berbicara tentang manusia sebagaiproduk Evolusi. Kondisi ini menunjukkan hubungan sains dan agamamasih pada hubungan konflik, dan masih jauh poda pola hubunganindependensi, dan atau dialog, apalagi tipologi hubungan integrasi.Makalah ini hendak membaca kembali lanskap pemikiran Ian G. Barbourseorang pemikir yang memiliki dua disiplin sekaligus, fisika dan teologi,mencoba memetakan empat mazhab hubungan sains dan agamameskipun selalu mengandung simplikasi pada isu-isu evolusi, kosmologi,fisika kuantum, genetika dan neurosains. Wacana ini menjadi pentingmengingat agama dan sanis merupakan dua di antara kekuatan-kekuatanutama yang mempengaruhi nasib sejarah kemanusiaan, dulu, kini, danmasa depan.bahwa masa depan peradaban manusia ditentukan oleh sikapgenerasi sekarang terhadap hubungan antara agama dan sains.
The Core Problem and Impact of Child Marriage in Wonosobo: Phenomenological Study Mahfudz Junaedi
Jurnal Penelitian Volume 17 Nomor 2 2020
Publisher : LPPM UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.082 KB) | DOI: 10.28918/jupe.v17i2.5130

Abstract

This phenomenological study aims to analyse the root cause and impact of child marriage in Wonosobo. Social facts show that child marriage has multiple effects on children, including the right to access information and education, and girls’ reproductive health. Through a qualitative approach, this study generates the result: First, the demographics of Wonosobo as a poor area correlate with child marriage. The impact is severe and often leads to domestic violence, divorce, and the parenting style. Second, child marriage has the potential to violate the right to grow, the right to access educational information, and the right to reproductive health. Therefore, the process of socialization, education, and involvement of all stakeholders in Wonosobo are hugely needed. Even though the Wonosobo authorities have issued Regent Regulation Number 34 of 2019 concerning Strategies to tackle child marriage, it has not been effective in preventing the issue.