Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL ISTINBATH

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN POSISI MATAHARI (Rasydhul Qiblah Harian Sebagai Metode Mengukur Arah Kiblat) A Jamil, A Jamil; Sakirman, Sakirman; Mukminin, Nurhayatun
ISTINBATH JURNAL HUKUM Vol 12, No 2 (2015): Edisi November 2015
Publisher : STAIN Jurai Siwo Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractResearch on method of determining the Qibla direction has been done by the people of Indonesia. But studies conducted have not been studied in depth at a particular focus of study. In fact, if observed, facing the qibla is the absolute duty for every Muslim. For facing the Qiblah closely associated with the implementation of the prayers that are part of one of the pillars of Islam. It can be said unauthorized persons prayers when implemented in a position not facing the Qibla. The samples in this study using techniques purposivve sampling area, where the sample is based on certain considerations in addition based on the area, because the Indonesian territory is divided into three time zones, the three regions of the sampled population, while the region was taken purposively by considering geographical location, namely latitude and longitude. Based on the research conducted, it can be seen that the rasydhul Qiblah daily can not be converted because of the time difference is relatively large, rasydhul Qiblah daily can be made a fixed schedule as the schedule of prayer, the suns position in the sense of the distance of the sun from the equator very influential on the time or the time the sun right leads to the direction of Qibla (rasydhul Qiblah), while the geographical location there is however relatively small influence. Keywords: Rasydhul Qiblah, the position of the sun, the direction of Qibla, the mosque, the Kaba AbstrakPenelitian tentang metode penentuan arah kiblat sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tapi penelitian yang dilakukan belum dikaji secara mendalam pada satu fokus kajian tertentu. Padahal jika dicermati, menghadap kiblat merupakan kewajiban mutlak bagi setiap muslim. Sebab menghadap kiblat terkait erat dengan pelaksanaan ibadah shalat yang merupakan bagian dari salah satu rukun Islam. Dapat dikatakan tidak sah ibadah shalat seseorang ketika dilaksanakan dalam posisi tidak menghadap kiblat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposivve area sampling, dimana sampel berdasarkan pertimbangan tertentu selain berdasarkan area, karena wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah waktu, maka ketiga wilayah tersebut dijadikan sampel populasi, sedangkan daerahnya diambil secara purposive dengan mempertimbangkan aspek letak geografis, yakni lintang dan bujur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa rasydhul qiblah harian  tidak dapat dikonversi karena perbedaan waktu relatif besar, rasydhul qiblah harian dapat dibuat jadwal tetap sebagaimana jadwal sholat, posisi matahari dalam arti jarak matahari dari khatulistiwa sangat berpengaruh terhadap saat atau waktu sinar matahari tepat mengarah ke arah kiblat (rasydhul qiblah), sementara letak geografis pengaruhnya ada namun relatif kecil. Kata kunci : Rasydhul qiblah, posisi matahari, arah kiblat, masjid, kakbah