Ellya Susilowati
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

COLLABORATIVE PARTNERSHIP IN HANDLING OF STREET CHILDREN'S PROBLEMS IN SETIAMANAH DISTRICT CENTRAL CIMAHI SUBDISTRICT CIMAHI CITY Mari Esterilita; Ellya Susilowati; Krisna Dewi Setianingsih
Indonesian Journal of Social Work Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v2i1.273

Abstract

Handling the problem of street children in Kelurahan Setiamanah has not optimally synergized with the stakeholders in handling child problem. This study aims to photograph and develop collaborative partnerships in handling the problem of street children in Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi with research questions, namely how the initial conditions, how the development needs, how the development design, how the implementation and development design results, and how the improvement of design development partnership collaborative. this study focuses on aspects of network structure, commitment, trust, sharing of information, sharing of accountability / responsibility and access to resources. The research method used is qualitative method with action research design. Participants in the research are community, parents and street children, and organizational board. Data collection techniques are Focus Group Discussion, interview, observation and documentation study. The result of the research shows that the use of collaborative partnership can synergize the handling of street children in Setiamanah Village with the formation of network structure with Leading sector comes from local community, Commitment made Written through agreement pledge and agreed in Forum, Accountability sharing is done according to role and capacity of stakeholders, information sharing (Formal Meeting, Infrared Meeting, whatsapp Group. Access resources (capacity building of human resources).
PARENTS ANXIETIES IN CARING FOR CHILDREN WITH HIV / AIDS Ellya Susilowati; Juariah Marwah Dikiyah
Indonesian Journal of Social Work Vol 2 No 2 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v2i2.285

Abstract

This study examines the parents’ anxiety in parenting children with HIV/AIDS at Yayasan Pelita Ilmu Jakarta. The purpose of this study to obtain an empirical description of the characteristics of respondents and the physical condition related anxiety. The method used in this research is quantitative approach. The sample size of this research is 30 people taken by cluster sampling technique. Data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The results show that parents who have children with HIV/AIDS experience anxiety in parenting. Respondents have severe anxiety on physical aspect equal to 53,33%, This anxiety is most dominantly triggered by fears of stigma and discrimination, as well as the health conditions of children with HIV / AIDS which are vulnerable. The results of the research problem analysis require problem-solving efforts so that researchers propose an anxiety program reduction for parents of children with HIV/AIDS. This program aims to improve the parents’ skills in dealing with situations that could be trigger their anxiety.
PEMBENTUKAN SELF STIGMA ORANG DENGAN HIV/AIDS BINAAN LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT LENSA SUKABUMI Virgiawan Bagaskara; Ellya Susilowati
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 4 No 1 (2022): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-stigma is a stigma that is attached to someone with HIV-AIDS. This research is to find out the self-stigma to people who are diagnosed with HIV-AIDS who get treatment from a rehabilitation center in Sukabumi, called LENSA. The aspects which are assessed from the stages of self-stigma are awareness, acceptance, application, harm due to isolation, stereotype and discrimination. This research used a qualitative approach using a descriptive method from four people who are diagnosed positive HIV-AIDS who felt isolated. The data collection technique was using in-depth interview, observation and documentation study. The result of the research indicates that the steps which have been through by people with HIV-AIDS positive are (1) stigma awareness that is feeling negative and different about themselves; (2) acceptance that is agreeing to the given stigma because of an assumption that people's opinion is bad; (3) application and impact of self-stigma that is committing self harm, and withdrawing themselves from society. Based on these findings, it is recommended that LSM Lensa arrange a program to improve self positive images through self-help groups
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES REINTEGRASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI IPWL BUMI KAHEMAN KABUPATEN BANDUNG Siti Fatimah Azzahroo; Ellya Susilowati
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 2 No 2 (2020): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.768 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang“Peran Pekerja Sosial Dalam Proses Reintegrasi Korban Penyalahgunaan NAPZA Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung”. Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada dua informanutama dan dua informan pendukung, observasi serta studi dokumentasi. Aspek yang ditelitidalam penelitian ini adalah peran pekerja sosial dalam persiapan reintegrasi, melakukanasesmen pada proses reintegrasi, melakukan perencanaan pelaksanaan reintegrasi,pelaksanaan reintegrasi dan pengakhiran reintegrasi korban penyalahgunaan NAPZA. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam proses reintegrasi korbanpenyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman sudah dilakukan di setiap prosesnyadengan ditemuinya pelaksanaan kegiatan pada penyiapan klien dan penyiapan keluarga sertadilaksanakannya sembilan peran yang di antaranya adalah peran sebagai fasilitator,pendidik, pemungkin, perencana, perunding, perantara, pembela, manajer kasus danadministrator. Namun hal tersebut masih ditemukan belum optimalnya peran pekerja sosialdalam penyiapan masyarakat pada proses reintegrasi dikarenakan oleh beberapa faktor yaituketerbatasan dana yang dimiliki lembaga dan tersebarnya klien di berbagai macam lokasiyang cukup sulit untuk di jangkau sehingga tidak terjadinya pelaksanaan penyiapanmasyarakat. Rekomendasi program untuk permasalahan ini adalah “Peningkatan KapasitasLembaga Pekerja Sosial dalam Penyiapan Masyarakat Pada Proses Reintegrasi KorbanPenyalahgunaan NAPZA Melalui Educational Group”.
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PADA PROGRAM DESA SABILULUNGAN Ellya Susilowati
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 1 No 1 (2019): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.187 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v1i1.170

Abstract

Teknologi pengembangan masyarakat merujuk pada teknologi yang dikembangan pada Participatory Rural Appraisal (PRA)dan Methodology for Participatory Assesment (MPA) yang diterapkan pada proses pengembangan masyarakat mulai dari persiapan sosial, asesmen, perencanaan, intervensi sampai dengan monitoring dan evaluasi. Penerapan teknologi pengembangan masyarakat merupakan transformasi teknologi pengembangan masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana penerapan teknologi pengembangan masayarakat pada program Desa Sabilulungan di Kabupaten Bandung. Metoda kajian yang digunakan partisipasi action research yaitu melibatkan 20 orang perwakilan masyarakat dalam penerapkan teknologi pengembangan masyarakat pada proses pelaksanaan program Desa Sabibilungan berketahanan Sosial Masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, dan observasi terhadap proses penerapan teknologi pengembangan masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi pengembangan masyarakat dapat diterapkan oleh Tim Kerja Masyarakat pada proses pengembangan program Desa Sabilulungan. Teknologi yang diterapkan yaitu 1) Teknologi pemetaan sosial ;2) methodology for participatory assesment (MPA); 3) teknologi Diagram Venn untuk pemetaan sosial, pemetaan kelembagan masyarakat; 4) Technology of Partisipation (ToP) untuk perencanaan dan 5) teknologi monitoring dan evaluasi secara partisipatif. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar teknologi pengembangan masyarakat dapat di input dalam design program-program pengembangan masyarakat. Kata kunci: Penerapan, Teknologi pengembangan masyarakat, Pemberdayaan, Desa Berketahanan Sosial Masyarakat
RESILIENSI PEREMPUAN DENGAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI KOTA BANDUNG Jean Klara Paliyama; Ellya Susilowati; Eni Rahayuningsih
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 3 No 02 (2021): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.728 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v3i02.450

Abstract

Resilience is a person's ability to survive, rise, and adapt to difficult conditions. This study aims to examine the resilience of women with unwanted pregnancies at the Hope Growing House Foundation, Bandung City, West Java. The aspects studied include 1) Informant Characteristics 2) Emotion Regulation 3) Impulse Control 4) Analysis of Causes of Problems 5) Reaching Out. This study uses a descriptive qualitative approach to three informants JR, L, ENS and one social worker namely ADK. Data collection techniques used in-depth interviews, observation and documentation studies.The results showed that the informants had less resilience due to unwanted pregnancy. The aspect of resilience that is lacking is emotional regulation where at the beginning of pregnancy the informant thought to commit suicide and in the aspect of impulse control the informant experienced trauma. To overcome this, the researcher designed a "Resilience Strengthening Program for Women with unwanted pregnancies through the Educational Group." The purpose of the program is to increase resilience. Women with unwanted pregnancies can gain knowledge about postnatal mental health and infant care training skills so that they are ready to become mothers.
PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENGASUHAN PADA LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ellya Susilowati; Krisna Dewi; Tuti Kartika
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.654 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Standar Nasional Pengasuhan Anak (SNPA) sebagai kebijakan yang mengatur pengasuhan alternatif di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai wilayah yang sudah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan SNPA namun dilaporkan kurang adanya gerakan perubahan di LKSA. Metoda penelitian yang digunakan metoda deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan ditentukan secara purposive kepada mereka yang pernah mengikuti pelatihan SNPA, yaitu Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Sosial Kota Banjarmasin termasuk Pekerja Sosial Anak dan pengurus LKSA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Sosial Kota Banjarmasin belum optimal melaksanakan perannya dalam mendukung penerapan SNPA yang ada di wilayahnya, hal ini ditunjukkan belum ada tindak lanjut dari sosialisasi SNPA; (2) Terdapat satu LKSA yang didampingi Sakti Peksos sudah menerapkan SNPA; dan (3) LKSA lainnya belum menerapkan SNPA terutama berkaitan dengan standar menentukan respon yang tepat, pelaksanaan pengasuhan, dan kelembagaan karena kurangnya pendampingan. Rekomendasi dari penelitian ini adalah : (1) Perlu pendampingan penerapan SNPA oleh Kementerian Sosial: (2) Mengoptimalkan peran Sakti Peksos untuk mengawal implementasi SNPA; (3) Dinas Sosial provinsi Kalimantan Selatan dapat bekerja sama dengan Forum panti nasional untuk sosialisasi SNPA; (4) Mengajukan akreditasi.Kata kunci:Standar Pengasuhan, Kebijakan, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN REMAJA BERESIKO DI RW 09 KEBON PISANG KOTA BANDUNG Muhammad Akbar; Ellya Susilowati; Susilawati .
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.861 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.215

Abstract

Banyaknya remaja yang melakukan perilaku beresiko yang mengganggu tumbuh kembang mereka seperti merokok, berkelahi, bullying, putus sekolah, napza, terlibat prostitusi dan terpapar HIV/Aids. Masyarakat memiliki tanggung jawab dan sangat potensial dalam menangani perilaku remaja beresiko. Namun tidak semua masyarakat memiliki keberdayaan baik secara personal, interpersonal dan organisasi dalam menyediakan dukungan dan respon terhadap perilaku beresiko. Penelitian ini bertujuan memotret dan mengembangkan model pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, focus group discussion, dan survei kepada unsur masyarakat yaitu remaja beresiko, remaja pada umumnya, orang tua dari remaja beresiko, orang tua pada umumnya, perwakilan orang dewasa, tokoh masyarakat serta pengurus organisasi lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberdayaan masyarakat masih lemah secara personal, interpersonal maupun organisasi. Berangkat dari hal tersebut dilakukan asesmen terhadap kebutuhan, perencanaan pemberdayaan yang melibatkan masyarakat. Kemudian secara bersama melaksanakan implementasi pemberdayaan bagi remaja dengan penyuluhan hak anak, keterampilan sosial dan asertif, keterampilan menolong, pembentukan Forum Anak dan optimalisasi Taman Baca Anak. Bagi orang tua dan dewasa dilakukan sosialisasi perlindungan anak dan pengasuhan yang baik. Penguatan organisasi terlihat adanya pengembangan jejaring dengan Pusat Pembelajaran Keluarga Kota Bandung. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan meningkatnya keberdayaan remaja, orang tua dewasa dan organisasi. Adapun implikasi praktis dari penelitian ini adalah model pemberdayaan dalam penanganan beresiko dimana setiap prosesnya melibatkan masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan kapasitas secara berkala baik dari remaja, orang tua dan dewasa melalui kegiatan pelatihan dan studi banding serta menjaga keberlanjutan dengan jejaring yang telah dibangun.
MODEL RUMAH HARAPAN MELALUI PENINGKATAN PARTISIPASI ANAK DI LKSA DANA MULIA KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT Junaidi Junaidi; Ellya Susilowati
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 3 No 02 (2021): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.255 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v3i02.438

Abstract

Partisipasi anak merupakan hak yang harus dipenuhi termasuk bagi anak yang diasuh di lembaga pengasuhan alternatif. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan pengembangan model partisipasi anak dalam menentukan aktivitas anak terkait dengan layanan kelembagaan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Dana Mulia. Metode penelitian menggunakan analisis data sekunder dengan pendekatan kualitatif tentang partisipasi anak, metoda ini digunakan karena dilakukan pada masa kebijakan lock down. Hasil penelitian ditemukan bahwa partisipasi anak dalam menentukan aktivitas mereka di lembaga masih terbatas, anak usia SD tidak diikut sertakan dan tidak diminta pendapatnya terkait dengan aturan dan layanan yang berkaitan dengan kehidupan mereka di LKSA. Dari hasil penelitian kemudian di rancang model peningkatan partisipasi anak. Model ini dinamakan model Rumah Harapan yang telah disempurnakan melalui hasil diskusi dengan expert. Model Rumah Harapan ini akan dijadikan suatu acuan bagi pembuat kebijakan yang dapat diterapkan di seluruh lembaga pengasuhan anak terkait dengan penerapan partisipasi anak. Penerapan model ini perlu pemantauan dari para pengurus lembaga, pekerja sosial supaya model ini dapat dipahami secara luas, sehingga implementasi yang dijalankan di lembaga pengasuhan akan terasa mudah. Model ini direkomendasikan menjadi acuan dalam penerapan hak partisipasi pada lembaga pengasuhan alternatif anak, terutama mereka yang mengasuh anak-anak yang berusia sekolah SD.
DAMPAK SOSIAL PEMBANGUNAN TOL CISUMDAWU TERHADAP MASYARAKAT DI KABUPATEN SUMEDANG Detanty Febrianty; Ellya Susilowati; Atirista Nainggolan
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 2 (2022): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cileunyi-Sumedang-Dawuan Toll Road or Cisumdawu Toll Road is one of the infrastructures that built to facilitate community mobility as a liaison between regions in West Java. The existence of infrastructure construction is inseparable from the social impact felt by the community around the construction area. This study aims to obtain an empirical description of social impact to Sumedang Nitizen from building Cisumdawu Toll Road. The method used in this research is descriptive quantitative method. The sampling technique used is simple random sampling technique with 80 respondents. Data collection techniques used are questionnaire and documentation studies. Validity test using face validity and reliability test using Alpha Cronbach with SPSS’ help. The measuring instrument used in the research questionnaire uses Likert scale. The results of the analysis show that the construction of Cisumdawu Toll Road in Pasigaran Village, Tanjungsari District, Sumedang Regency causes a significant social impact, especially on the needs of the community with the highest score. Then, construction is also affect enough in changes way of community work, recreation and interact socially with a moderate score category. The program that is prepared as an alternative solution to solve the problem is "Reducing the Social Impact of Toll Road Construction through Collaborative Communication" in Pasigaran Village, Tanjungsari District, Sumedang Regency.