Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Edukasi Masyarakat Mengenai Gejala Cemas Resti Rahmadika Akbar; Mutiara Anissa; Insil Pendri Hariyani; Rhandyka Rafli
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10008

Abstract

In the last two years, society has been faced with a global problem, namely a pandemic, which is related to various aspects of life. Daily life and work are affected by these circumstances. Mental health, especially anxiety, stress and even depression can be felt by the community. For this reason, by providing education about symptoms of anxiety, it is hoped that the community will be aware and be able to determine when to ask for help and self-management so that the functions of daily life are not disrupted. For this reason, by providing education about symptoms of anxiety, it is hoped that the community will be aware of and be able to determine when to ask for help and self-management so that the functions of daily life are not disrupted.
Workshop Pengenalan Gejala Stres, Cemas Dan Depresi Pada Peer counselor Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Mutiara Anissa; Dessy Abdullah; Meta Oktora; Rhandyka Rafli
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1564

Abstract

ABSTRAK Gejala stress, cemas dan depresi rentan terjadi pada mahasiswa kedokteran.Penelitian yang dilakukan oleh bagian Bimbingan Konseling dari  Unit Support didapatkan mahasiswa  kedokteran mengalami cemas, stress bahkan depresi dengan gejala yang  bervariasi dari ringan sampai ke tingkat sedang-berat. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada peer counselor untuk mengenali gejala stres, depresi dan cemas sehingga dapat melakukan deteksi pada teman sebayanya. Kegiatan ini dilakukan dengan melalui 3 tahap yaitu tahap rekruitmen dan seleksi, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap rekrutment dimulai dengan mengirimkan link survey ke grup mahasiswa, untuk mahasiswa yang memiliki minat sebagai peer counselor..Tahap pelaksanaan dimulai dengan melakukan proses pre-test yan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta mengenai gejala stress, cemas dan depresi. Lalu dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai gejala stress, depresi dan cemas. Tahap  Evaluasi melakukan post test untuk menilai tingkat pemahaman setelah pemberian materi. Peserta dari kegiatan ini 28 orang yang dilakukan via zoom. Hasil dari kegiatan ini diperoleh terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan mengenai gejala stress, cemas dan depresi, yang dapat digunakan sebagai pelaksanaan  fungsinya sebagai peer counselor.Kata kunci: konselor sebaya, depresi, stress, cemas, mahasiswa   ABSTRACT Symptoms of stress, anxiety, and depression are prone to occur in medical students. The Counseling Guidance section of the Support Unit found that medical students experience anxiety, stress, and even depression with symptoms that vary from mild to moderate to severe. This Community Service aims to increase the knowledge of peer counselors to recognize symptoms of stress, depression, and anxiety to detect their peers. This activity is carried out through 3 stages: the recruitment and selection stage, the implementation stage, and the evaluation stage. The recruitment stage begins by sending a survey link to the student group for students interested in being a peer counselors. The implementation stage begins with a pre-test process that aims to determine participants' knowledge about symptoms of stress, anxiety, and depression. Then proceed with the provision of material about the symptoms of stress, depression, and anxiety. The evaluation stage conducts a post-test to assess the level of understanding after giving the material. The participants of this activity were 28 people, which were carried out via zoom. The result of this activity is an increase in the trainees' knowledge regarding the symptoms of stress, anxiety, and depression, which can be used to implement their functions as peer counselors. Keywords: peer counselors, depression, anxiety, students    
GAMBARAN DIAGNOSTIC DELAY DAN TREATMENT DELAY PASIEN KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG Cindy Fatricia Therescova; Annisa Lidra Maribeth; Rhandyka Rafli
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1174

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara disebabkan oleh diagnostic delay dan treatment delay. Diagnostic delay dan treatment delay dikaitkan dengan ukuran tumor yang lebih besar, peningkatan stadium, keterlibatan kelenjar getah bening serta metastasis organ. Namun, belum adanya data mengenai gambaran rentang waktu diagnostic delay dan treatment delay pasien kanker payudara di provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran karakteristik dan rata-rata rentang waktu diagnostic delay, surgery delay, chemotherapy delay dan radiotherapy delay pasien kanker payudara di Kota Padang.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dari bulan November 2021 sampai Juni 2022. Jumlah sampel sebanyak 83 responden secara consecutive sampling di Rumah Sakit UNAND dan Ropanasuri. Analisis data berskala numerik disajikan dalam bentuk  median, nilai minimal dan maksimal. Hasil: Hasil penelitian yaitu 81 (97,6%) responden berjenis kelamin perempuan dan 2 (2,4%) laki-laki. Kelompok usia terbanyak pada kelompok lansia (46-65 tahun)  yaitu 54 (65,1%) responden dan stadium terbanyak pada stadium III B yaitu 51 (61,4%) responden. Jenis histopatologi terbanyak adalah invasive carcinoma mammae of no special type yaitu 59 (71,1%) responden dengan modalitas terapi terbanyak pada singel modaliy yaitu 36 (43,4%) responden. Hasil analisis diagnostic delay didapatkan median 7 bulan dengan nilai minimal 1 dan maksimum 193 (IK 95% : 9,78-20,66). Surgery delay didapatkan median 4 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 201 (IK 95%: 4,23-25,81). Chemotherapy delay didapatkan median 23,50 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 617  (IK 95% : 27,90-145,10). Radiotherapy delay didapatkan median 57,50 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 1422 (IK 95% : 78,75-239,53). Kesimpulan: Rata-rata rentang waktu yang variasi dengan rentang waktu terpanjang terdapat pada diagnostic delay, yaitu dari 1 bulan sampai 193 bulan, dan terpendek pada surgery delay yaitu 1 sampai 201 hari . Nilai median dari diagnostic, surgery, chemotherapy dan radiotherapy delay adalah 7 bulan, 4 hari, 23,50 hari, 57,50 hari.
Peningkatan Peran Caregiver dalam Support System untuk Pasien Kanker Rhandyka Rafli; Yevri Zulfiqar; Fathiya Juwita Hanum; Vina Muspita; Arina Widya Murni; Puja Agung Antonius
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8512

Abstract

ABSTRAK Kasus kanker diprediksi akan terus meningkat di masa depan. Kanker menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia saat ini, terutama di Indonesia. Terapi kanker membutuhkan waktu yang lama dan berkelanjutan sehingga diperlukan daya juang yang tinggi dari pasien. Dalam menjalani terapi tersebut perlu adanya peran serta dari caregiver dan support system untuk pasien kanker tersebut. Adapun yang menjadi permasalahannnya saat ini adalah caregiver dan support system belum memiliki pemahaman yang mumpuni dalam hal perawatan, pendampingan, pemberian motivasi untuk pasien kanker. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan pada caregiver dalam memberikan support system kepada pasien dalam hal deteksi dini kanker, perawatan pasien kanker, dan dukungan psikologis terhadap pasien kanker dalam menjalani pengobatan. Sehingga diperlukan penyuluhan yang fokus untuk memberikan pemahaman perihal peranan caregiver dan support system dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam penanganan kanker, seperti dokter, organisasi yang terkait kanker, mahasiswa, dan masyarakat umum. Menanggapi permasalahan tersebut, maka diadakanlah penyuluhan dengan konsep talkshow pada 9 februari di Rumah Sakit Universitas Andalas. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kalangan dan latar belakang. Penyuluhan ini menghadirkan empat narasumber yang berperan dalam penanganan kanker. Dengan hasil terdapat peningkatan pengetahuan berdasarkan post-test sebagai tolak ukur keberhasilan penyuluhan. Setidaknya 87.5 persen responden sepakat mengatakan bahwa penyuluhan ini sangat bermanfaat. Kata Kunci:  Caregiver, Support System, Kanker  ABSTRACT Cancer cases are predicted to continue to increase in the future. Cancer is one of the deadliest diseases in the world today, especially in Indonesia. Cancer therapy takes a long time and is sustainable, so it requires high fighting power from the patient. In undergoing this therapy, it is necessary to have the role and participation of the caregiver and support system for these cancer patients. The current problem is that caregivers and support systems do not have a qualified understanding of care, assistance, and motivation for cancer patients. The purpose of this community service is to provide knowledge to caregivers in providing a support system for patients in terms of early detection of cancer, care of cancer patients, and psychological support for cancer patients undergoing treatment. Counseling that focuses on understanding the role of caregivers and support systems from various stakeholders involved in cancer management, such as doctors, cancer-related organizations, students, and the general public, is needed. In response to these problems, a talk show concept was held on February 9 at Andalas University Hospital. Various circles and backgrounds attended this activity. This counseling presented four speakers who played a role in cancer treatment. The results show an increase in knowledge based on the post-test as a measure of the success of counseling. At least 87.5 percent of respondents agreed that this counseling was beneficial. Keywords: Caregiver, Support System, Cancer
Sosialiasi Gangguan Pendengaran pada Pasien di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Seres Triola; Haves Ashan; Dita Hasni; Rhandyka Rafli; Dian Ayu Hamama Pitra; Debie Anggraini
Abdika Sciena Vol 1 No 1 (2023): JURABDIKES Volume I No 1, Juni 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan pendengaran atau tuli merupakan salah satu masalah yang cukup serius dan banyak terjadi di seluruh negara di dunia. Gangguan pendengaran adalah hilangnya kemampuan untuk mendengar bunyi dalam cakupan frekuensi yang normal untuk didengar . Salah satu penyebabnya adalah pemakaian obat-obat ototoksik seperti streptomisin yang dapat merusak stria vaskularis. Selain tuli konduksi dan sensorineural, dapat juga terjadi tuli campuran. Tuli campuran adalah tuli baik konduktif maupun sensorineural akibat disfungsi konduksi udara maupun konduksi tulang. Pengabdian ini berupa penyuluhan pada semua pasien di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah pada semua usia tentang gangguan pendengaran