Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN BEBERAPA METODE PENDUGA BIOMASSA PADA JENIS Acacia mangium Wild Muhammad Abdul Qirom; M. Buce Saleh2; Budi Kuncahyo
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 9, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2012.9.3.251-263

Abstract

 Metode  pengukuran  biomasa  sangatlah  beragam  dengan  akurasi  dan ketepatan  yang  berbeda-beda. Keakuratan dan  ketepatan metode pengukuran tersebut perlu dibandingkan untuk  mendapatkan metode terbaik. Tujuan penelitian ini  adalah 1)  mendapatkan besarnya alokasi biomasa  masing-masing bagian tanaman, 2) mendapatkan nilai Biomass Expansion Factor (BEF) dan Root to Shoot Ratio (R) jenis Acacia mangium Willd., 3) mendapatkan persamaan alometrik biomasa masing-masing bagian tanaman, 4) mendapatkan  metode  terbaik  untuk  menduga  biomasa  di hutan  tanaman  Acacia  mangium  Wild.  di Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel pohon dilakukan secara destructive sebanyak 30 pohon contoh yang mewakili umur satu, dua, tiga, empat, lima, enam, delapan, dan sembilan tahun.  Berdasarkan pohon contoh tersebut didapatkan data biomasa, Biomass Expansion Factor dan Root to Shoot Ratio (R). Penyusunan model alometrik menggunakan model linear dan non linear. Hasil penelitian menunjukkan alokasi biomasa terbesar pada bagian batang (> 50%) dan ranting menyimpan biomasa terkecil Pada umur 1-9 tahun, besarnya BEF (Mg.m-3) berkisar antara 0,44-0,71 Mg.m-3 dan nilai BEF (Mg.) jenis Acacia mangiumWild. berkisar antara 1,06-1,80. Rata-rata nilai R yakni 0,16. Pada bagian permukan  tanah model alometrik terbaik yakni AGB = - 3.14 + 2.84 lnD dengan koefisien determinasi R2  98,6%. Metode penduga biomase terbaik menggunakan BEF (Mg.Mg) per umur. Penggunaan metode ini membutuhkan persamaan alometrik penduga biomassa batang.
KAJIAN METODE DETEKSI DEGRADASI HUTAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DI HUTAN LAHAN KERING TAMAN NASIONAL HALIMUN SALAK Sigit Nugroho; I Nengah Surati Jaya; M. Buce Saleh; Antonius B Wijanarto
Jurnal Teknosains Vol 1, No 1 (2011): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.3988

Abstract

The study examined detection method of forest degradation using forest canopy density (FCD), maximum likelihood, fuzzy and belief dempster shafer classification method. Accuracy evaluation of classification and detection were based on overall accuracy which obtained from 51 ground sample plot. Canopy density, LAI, crown indicator, trees density and basal area (Lbds) were conducted   as field indicators. Accuracy of classification among forest density (trees/Ha) with four classification methods were FCD 61%, maximum likelihood 57%, fuzzy 51% and belief dempster shafer 49%. Based on temporal detection accuracy from 2003 until 2008, FCD had overall accuracy 68 %.  The result of research, FCD  is  the best method to detect of forest degradation.