Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Deteksi Pencemaran Bakteri Salmonella sp. Pada Udang Putih (Penaeus merguiensis) Segar Di Pasar Tradisional Kotamadya Surabaya [Pollution Detection Of Salmonella sp. To Fresh White Shrimp (Penaeus merguiensis) At Traditional Market Of Surabaya Residence] Hasutji Endah Narumi; Zuhriansyah Zuhriansyah; Imam Mustofa
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1 (2009): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.77 KB) | DOI: 10.20473/jipk.v1i1.11703

Abstract

Abstract The aim of this study were to know the level of contamination againts Salmonella sp. bacteria in fresh white shrimp at the traditional market in surabaya. The fresh white shirmp were collect from 5 areas in Surabaya (East, South, Center, North and West). Total samples were 25 (five samples for each area) dan each sample were weight 100 gram. Sample from each area were using mortar and making for a suspention to take the isolate. More over using SPSS medium for enriched them further more were observed under the microscope also were test for the biochemistry characteristics. Data from the enrichment for Salmonella sp. bacteria were descriptive analyze and to know the level of contaminations we used chi-square : the result of this study were indicate that the fresh white shrimp at the traditional market in Surabaya were contaminated with Salmonella sp. bacteria, but they didn’t show the significant different at the contaminant fish levels (p > 0,05).
PENGGEMUKAN SAPI MENGGUNAKAN PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) DAN TAPE JERAMI SERTA GROWTH PROMOTOR STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING Wurlina Wurlina; Mas’ud Hariadi; Imam Mustofa; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.341 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v2i2.2018.63-68

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) which performed on a group of cattle fattening is not qualified yet to solve the problems 1) rice straw as animal feed 2) agricultural waste and industrial waste as feed without forage 3) processing of rice straw into straw tape 4) processing agricultural waste and industrial waste into animal feed without forage 5) processing growth promotor derived from empon-empon and retrieval medicinal plants, and 6) making of cow manure waste into environmentally friendly fertilizer. The purposes of PKMare (1) to process of rice straw into straw tape as a nutritious animal feed (2) without forage feed processing (complete feed) (3) processing of growth promotors (4) local cattle fattening using tape straw and feed without forage as well as growth promotor. Benefits of PKM is to develop human resources and increase income of fattening local cattle farmers with lower production costs. The method used in PKM activities are education and training of local cattle fattening using tape straw feed and feed without forage plus growth promotor, processing waste into environmentally friendly fertilizer on UKMK of local cattle fattening members in Tuban. The result is enhancement of cattle weight per cow per day on local cattle amounted to 0.625 ± 0.048 kg, ongole rossbreed cattle 0.924 ± 0.067 kg, hybrid limousine cattle for 1.673 ± 0.068 kg and Simmental crossbreed cattle of 2.105 ± 0.414kg.AbstrakProgram Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternak 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagai pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami padi menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan industri limbah menjadi pakan ternak tanpa hijauan 5) promotor pertumbuhan pengolahan berasal dari empon-empon dan pengambilan tanaman obat, dan 6) pembuatan kotoran sapi menjadi pupuk ramah lingkungan. Tujuan dari PKM adalah (1) untuk memproses jerami padi menjadi pita jeramisebagai pakan ternak bergizi (2) tanpa pengolahan pakan hijauan (pakan lengkap) (3) pengolahan promotor pertumbuhan (4) penggemukan sapi lokal menggunakan pita jerami dan pakan tanpa hijauan serta promotor pertumbuhan. Manfaat PKM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi lokal menggunakan tape jerami pakan dan pakan tanpa hijauan ditambah promotor pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK anggota penggemukan sapi lokal di Tuban. Hasilnya adalah peningkatan berat sapi per sapi per hari pada sapi lokal sebesar 0,625 ± 0,048 kg, sapi peranakan ongole 0,924 ± 0,067 kg, sapi limusin hibrida untuk 1,673 ± 0,068 kg dan sapi potong silang Simmental sebesar 2,105 ± 0,414 kg.
PENGGEMUKAN SAPI LOKAL SECARA AGRIBISNIS MENGGUNAKAN PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) DAN TAPE JERAMI SERTA GROWTH PROMOTOR STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING Kadek Rachmawati; Imam Mustofa; Wurlina Wurlina; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.594 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i2.2017.105-109

Abstract

Iptek bagi Masyarakat (IbM) which performed on a group of local cattle fattening is not qualified yet to solve the problems 1) rice straw as animal feed 2) agricultural waste and industrial waste as feed without forage 3) processing of rice straw into straw tape 4) processing agricultural waste and industrial waste into animal feed without forage 5) processing growth promotor derived from empon-empon and retrieval medicinal plants, and 6) making of cow manure waste into environmentally friendly fertilizer. The purposes of IbM are (1) to process of rice straw into straw tape as a nutritious animal feed (2) without forage feed processing (complete feed) (3) processing of growth promotors (4) local cattle fattening using tape straw and feed without forage as well as growth promotor. Benefits of IbM is to develop human resources and increase income of fattening local cattle farmers with lower production costs. The method used in IbM activities are education and training of local cattle fattening using tape straw feed and feed without forage plus growth promotor, processing waste into environmentally friendly fertilizer on UKMK of local cattle fattening members in Babat and Sugio district in Lamongan. IbM program activities involving 8 students to increase entrepreneurial spirit. The result is enhancement of cattle weight per cow per day on local cattle amounted to 0.578+0.054 kg, ongole crossbreed cattle 0.887+0.100 kg, hybrid limousine cattle for 1.588+0.084 kg and Simmental crossbreed cattle of 1,967+0.255 kg. AbstrakIptek Bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi lokal belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternak 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagai pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami padi menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan limbah industri menjadi pakan ternak tanpa pakan ternak 5) mengolah promotor pertumbuhan yang berasal dari empon-empon dan pengambilan kembali tanaman obat, dan 6) pembuatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk ramah lingkungan. Tujuan IbM adalah (1) mengolah jerami padi menjadi pita jerami sebagai pakan ternak yang bergizi (2) tanpa pengolahan pakan ternak (pakan lengkap) (3) pengolahan promoter pertumbuhan (4) penggemukan sapi lokal dengan menggunakan jerami dan pakan pita tanpa pakan ternak serta promotor pertumbuhan. Manfaat IbM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan peternak sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan IbM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi dengan pakan jerami dan pakan tanpa pakan ternak ditambah promotor pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK penggemukan sapi potong di Kabupaten Babat dan Sugio di Lamongan. Kegiatan program IbM melibatkan 8 siswa untuk meningkatkan semangat kewirausahaan. Hasilnya adalah peningkatan bobot sapi per ekor per hari pada ternak lokal sebesar 0,578 + 0,054 kg, sapi potong silang ongole 0,887 + 0,100 kg, ternak limusin hibrida 1,588 + 0,084 kg dan sapi potong silang Simmental 1.967 + 0.255 kg. 
PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI REPRODUKSI PADA SAPI PERAH MENUJU SWASEMBADA SUSU DI KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Hermin Ratnani; Dewa Ketut Meles; Imam Mustofa
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i1.2020.43-52

Abstract

The aims of local public community partnership program (PKM) with Sumber Makmur Group 3 conducted in Sendang was to :1). Improve the capability of each farmer on treating the cattle 2). Reduce the risk of reproductive disorders which has impact on the insemination 3). Increase the calf-born and milk yield 4). Efficiency in dairy cattle management and 5). Efficiency in feed cost followed by the improved production and reproduction rate in the dairy cattle management. The method used in this partnership program was through training which offer a guidance to farmer the basic information about reproductive disorder also their prevention necessity, and Treatments to the target cattle and also a supplementation of multivitamin to reduce the risk of any reproductive disorders. The program was conduted by 3 veterinary medicine staff from Airlangga university assisted by 2 local people and PPDH-PKL students. The 3 staff of veterinary medicine picked were an expert in reproduction, artificial insemination, and health department as well as an expert in housing and sanitary in dairy cattle management. The program was evaluated by the effectiveness of the training program by using a pre and post test for each individual farmer that was participated. The administered treatments and the reproductive efficiency were also recorded as a comparison before and after the program to show whether it has significant positive or negative result. The evaluation shown a result of each farmer with average pre-test score 58,24% to 77,06% on post-test (32,31%). The reproductive disorders case was reported to have been reduced from 95 to 18 (81,05%). The reproductive efficiency also shown a positive result whereas the Service per conception (S/C) before the program was reduced from > 2-3 times to less than 2 times after the program followed with the service period from 2-3 month into 2 months. The Calving Rate (CR) was also reported to have increased from <50% to >50% after the program.AbstrakTujuan dari program kemitraan masyarakat publik lokal (PKM) dengan Sumber Makmur Group 3 yang dilakukan di Sendang adalah untuk: 1). Tingkatkan kemampuan masing-masing petani dalam merawat ternak 2). Mengurangi risiko gangguan reproduksi yang berdampak pada inseminasi 3). Meningkatkan kelahiran anak sapi dan produksi susu 4). Efisiensi dalam pengelolaan sapi perah dan 5). Efisiensi biaya pakan diikuti oleh peningkatan produksi dan tingkat reproduksi dalam manajemen sapi perah. Metode yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah melalui pelatihan yang menawarkan panduan kepada petani informasi dasar tentang gangguan reproduksi serta kebutuhan pencegahan mereka, dan Perawatan untuk ternak target dan juga suplemen multivitamin untuk mengurangi risiko gangguan reproduksi. Program ini disetujui oleh 3 staf kedokteran hewan dari universitas Airlangga dibantu oleh 2 orang lokal dan mahasiswa PPDH-PKL. Tiga staf kedokteran hewan yang dipilih adalah seorang ahli dalam bidang reproduksi, inseminasi buatan, dan departemen kesehatan serta seorang ahli dalam bidang perumahan dan sanitasi dalam manajemen sapi perah. Program ini dievaluasi dengan efektivitas program pelatihan dengan menggunakan tes sebelum dan sesudah untuk masing-masing petani yang berpartisipasi. Perawatan yang diberikan dan efisiensi reproduksi juga dicatat sebagai perbandingan sebelum dan sesudah program untuk menunjukkan apakah itu memiliki hasil positif atau negatif yang signifikan. Evaluasi menunjukkan hasil dari masing-masing petani dengan skor pre-test rata-rata 58,24% sampai 77,06% pada post-test (32,31%). Kasus gangguan reproduksi dilaporkan telah berkurang dari 95 menjadi 18 (81,05%). Efisiensi reproduksi juga menunjukkan hasil positif dimana Layanan per konsepsi (S / C) sebelum program berkurang dari> 2-3 kali menjadi kurang dari 2 kali setelah program diikuti dengan periode layanan dari 2-3 bulan menjadi 2 bulan. Tingkat Calving (CR) juga dilaporkan telah meningkat dari <50% menjadi> 50% setelah program.
Kualitas Semen Segar Sapi Rambon Banyuwangi Dalam Pengencer Tris Kuning Telur Dan Susu Skim Kuning Telur Ainun Merta Safitri; Trilas Sardjito; Prima Ayu Wibawati; Imam Mustofa; Amung Logam Saputro; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.487 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss3.2018.62-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen sapi Rambon Banyuwangi dengan menggunakan dua pengencer yang berbeda, yakni tris kuning telur dan susu skim kuning telur. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan satu ekor pejantan sapi Rambon untuk penampungan semen. Semen ditampung sebanyak sembilan kali untuk dua perlakuan pengencer yaitu P1: semen+tris kuning telur dan P2: semen+susu skim kuning telur. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Setiap parameter pada masing-masing perlakuan dibandingkan dengan menggunakan uji T dua sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa P1 lebih mampu mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi Rambon Banyuwangi dibanding dengan P2, dimana motilitas P1 yaitu 67,22±4,41% dengan kecepatan 3 dan motilitas P2 yaitu 59,44±8,46% dengan kecepatan 2 berbdea nyata (p<0,05). Viabilitas P1 adalah 77,44±3,21% dan P2 yaitu 73,56±3,32% berbeda nyata (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0,05) terhadap abnormalitas spermatozoa baik primer maupun sekunder sapi Rambon Banyuwangi pada kedua pengencer dimana nilai abnormalitas primer P1 yaitu 0,33±0,50% dan P2 0,22±0,44%, abnormalitas sekunder P1 yaitu 8,33±2,17% dan P2 7,56±2,24%. Disimpulkan bahwa media pengencer tris kuing telur dan susu skim kuning telur layak untuk digunakan IB dengan semen segar.
Pengaruh Durasi Waktu Pada Sexing Spermatozoa Sapi Bali Terhadap Kualitas Dan Efektivitas Sexing Spermatozoa Dengan Menggunakan Alat Electric Separating Sperm (ESS) Lukman Ashari; Imam Mustofa; Maya Nurwartanti Yunita; Trilas Sardjito; Amung Logam Saputro; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.224 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss1.2019.24-29

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kualitas (viabilitas, motilitas dan abnormalitas) spermatozoa Sapi jantan Bali hasil sexing menggunakan alat ESS yang dialiri listrik selama lima menit dan sepuluh menit pada sisi anoda dan katoda dan mengetahui perbedaan efektivitas pemisahan spermatozoa Sapi Bali hasil sexing menggunakan alat ESS yang dialiri listrik selama lima menit dan sepuluh menit pada sisi anoda dan katoda. Penelitian ini menggunakan Sapi Bali yang berumur 4 tahun sampai 7 tahun dengan motilitas di atas 45% dan di bawah 60%. Penelitian ini menggunakan diluter tris kuning telur. Sexing spermatozoa menggunakan alat ESS yang dialiri listrik dengan durasi 5 menit dan 10 menit pada masing-masing anoda dan katoda. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas (viabilitas, motilitas dan abnormalitas) mengalami penurunan. Kualitas terbaik pada sexing spermatozoa terdapat pada durasi lima menit.  Efektivitas pemisahan spermatozoa yang paling baik yaitu pada durasi sepuluh menit pada sisi katoda spermatozoa X sebesar 62,17±0,240% dan  pada sisi anoda spermatozoa Y sebesar 67,33± 1,03%.
Produksi dan Kualitas Telur Itik Alabio di Daerah Sentra Peternakan Desa Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan Rini Fajarwati; Sarmanu Sarmanu; Chairul Anwar Nidom; Sri Pantja Madyawati; Imam Mustofa; Mirni Lamid; Sri Hidanah; Widya Paramita Lokapirnasari; Tarzan Purnomo; Mohammad Sukmanadi
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.246-250

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan 20 itik Alabio betina siap bertelur dengan rentang usia 6 bulan dan untuk pemeriksaan kualitas telur untuk masing-masing kelompok 10 sampel. Pengamatan tingkat produksi telur dilakukan selama tiga bulan dengan 10 pengulangan, kualitas telur (ketebalan kulit telur, persentase kulit telur, persentase kulit telur, persentase albumin, persentase kuning telur, huagh unit, warna kuning telur, kadar protein dan lemak kandungan). Data produksi telur dan kualitas telur diuji menggunakan uji Anova. Hasil pengamatan rata-rata produksi harian telur 15.45 ± 0.12, 14.72 ± 0.10, 14.91 ± 0.09; produksi berat harian (kg/hari) 925.27 ± 7.50, 875.40 ± 6.32, 884 ± 5.03; hasil dari ketebalan kulit telur kualitas 0.33 ± 0.01, 0.33 ± 0.12, 0.33 ± 0.12; persentase kulit telur 11.32 ± 0.93, 11.28 ± 0.10, 11.36 ± 0.05; persentase albumin 55.70 ± 1.08, 56.66 ± 1.22, 56.12 ± 1.00; persen kuning telur 32.07 ± 1.24, 31.55 ± 1.48, 31.64 ± 1.20; Haugh unit 88.70 ± 6.21, 91.41 ± 6.70, 94.51 ± 5.06. Warna kuning masing-masing memiliki skor 15. Dapat disimpulkan bahwa produksi dan kualitas telur itik Alabio baik.
Genetic Profile of Follicle Stimulating Hormone Receptor (rFSH) in Madrasin Crossbreed Cattle Aisyah Shaumanur Artha Hidayah; Budi Utomo; Imam Mustofa
Jurnal Medik Veteriner Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol4.iss1.2021.91-97

Abstract

The aim of this study was to know about genetic profile of Folicle Stimulating Hormone Receptor (rFSH) in Madrasin crossbreed between Madura breed and Limousin breed (Madrasin). The research are using whole blood samples from Madura breed, Limousin breed, and Madrasin crossbreed. Madura breed and Madrasin crossbreed sample were taken from Galis, Pamekasan, East Java and Limousin breed is taken from Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, West Java. Samples were used for genetic profile analysis such as DNA amplification with Polymerase Chain Reaction (PCR) method and DNA sequencing in Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga. The result showed that DNA fragment of rFSH is 211bp. In conclusion, this study can detect rFSH gene Madrasin crossbreed which is polymorpism.
Correlation of Reproduction Management on Losses of Dairy Farmers in Wagir District, Malang Regency Rizal Maulana Ishaq; Suharsono Suharsono; Nenny Harijani; Sri Hidanah; Imam Mustofa
Jurnal Medik Veteriner Vol. 4 No. 2 (2021): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol4.iss2.2021.281-284

Abstract

This study was conducted to find out how much losses the breeders get when their cattle experience a decline in day open (DO), service per conception (S/C), and calving interval (CI).There were 108 lactating dairy cows from the dairy farm, Wagir District, Malang Regency.The data that has been taken is then processed by analysis using linear regression method.The results of the analysis prove that reproductive management has an effect of 82% on farmer expenditure.For each setback DO per day, the farmer pays Rp. 609,05.Meanwhile, for each additional S/C the farmer pays Rp. 99,921.7.For each setback the farmer CI will incur a fee of IDR 228,54 / day.So that the equation found is expendses = 609,05 (DO) + 99,921.7 (s / c) +228,54 (CI).
Honey Can Increase The Length of The Small Intestinal Villi in Malnourished Albino Rats Linda Listyorini; Imam Mustofa; Tatik Hernawati; Rimayanti Rimayanti; Tri Wahyu Suprayogi; Erma - Safitri
Jurnal Medik Veteriner Vol. 4 No. 2 (2021): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol4.iss2.2021.175-179

Abstract

The aim of this study was to determine the potential of honey to the length of small intestine villi of albino rats due to nutritional deficiencies. The experimental animals were used 24 male albino rats with a body weight of 250-300 grams, divided into four groups and each group contained six replication. Negative control (K-) was a group of rat without fasting and without honey. Positive control (K +) was a group of rat with fasting conditions for 5 days and without honey. The treatment group was the rat with fasting conditions for 5 days and given honey therapy at a dose of 30% (P1) and 50% (P2). Data analysis used ANOVA (Analysis of Variants) then continued with the Duncan Multiple Range test with a significance level of 5% it can be seen that the length of small intestine villi was obtained at (K-) which is 531,321 ± 0,64 which is not significantly different (p>0,05) from (P2), which is 519,919 ± 0,49, but is significantly different (p<0,05) with other treatments (K+) 360,564 ± 0,87 and (P1) 434,275 ± 0,40. The conclusion of this study is that giving honey has the potential to increase the length of the intestinal villi of albino rats due nutritional deficiencies.