Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.A.DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Devy Septina Sari; Samino Samino
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 4 (2014): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i4.412

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapatmemuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasanrata-rata penduduk, serta penyelengggaranya sesuai dengan kode etik dan standarpelayanan profesi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahuihubungan mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap kelasIII di Rumah Sakit Umum dr.A.Dadi Tjokrodiipo Bandar Lampung tahun 2014Jenis penelitian yang di gunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectoral.Populasinya adalah pasien rawat inap RSUD dr.A.Dadi Tjokrodipo dengan jumlah populasi474. Sample 200 orang. Analisa data menggunakan uji Chi-square (X2) dengan alpha0,05Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan antara tangible (p-value=0,000)denganOR 29,000, reability (p-value =0,000)dengan OR 63,000, responsiveness ( pvalue=0,000)dengan OR 63,000, assurance (p-value=0,000)dengan OR 104,000 danempaty (p-value-0,000)dengan OR 108,818 dengan kepuasan pasienKesimpulan ada hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien. Disarankanagar dimensi mutu pelayanan kesehatan berdasarkan tangible yang menunjukanpengaruh signifikan yang lemah untuk menjadi perhatian dengan meningkatkankebersihan ruangan dengan cara memberikan pengarahan kepada tenaga kebersihanyang ada di ruang rawat inap.Kata kunci : Kepuasan pasien, tangible, reability, responsiveness,assurance, empaty
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PERILAKU STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS): STUDI PADA PROGRAM STBM DI DESA SUMBERSARI METRO SELATAN 2016 Windy Febriani; Samino Samino; Nurhalina Sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 3 (2016): Volume 5 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i3.467

Abstract

Desa Sumbersari Kecamatan Metro Selatan menjadi salah satu kelurahan yang berhasil melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan mampu merubah perilaku BAB di jamban sehat. Masyarakat di desa tersebut mulai berubah perilaku setelah dilakukan kegiatan pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyrakat ( STBM ) dan adanya Sani FOAM bertujuan untuk menganalisa perubahan perilaku pada program sanitasi. Tujuan penelitian adalah m engetahui factor - faktor y ang mempengaruhi perubahan perilaku BABS di desa Sumbersari Metro Selatan . Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional . Sampel Penelitian ini berjumlah 394 Kepala Keluarga (KK). Analisis Data menggunakan Uji chi square , dengan derajat k epercayaan 95%. H asil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan program STBM dipengaruhi oleh akses/ketersediaan sanitasi, pengetahuan, dukungan sosial, sikap dan keyakinan masyarakat di Desa Sumbersari Kota Metro 2016. Disaran kan bagi pemegang program STBM, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pemicu daerah lainnya agar berhasil untuk STOP BABS , dengan mengaktifkan aparat desa dan jajaranya, dan meningkatkan pengetahuan dan dukungan masyarakat serta peningkatan a kses kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang STBM. Kata Kunci : Faktor perilaku stop BABS
ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR KELUARGA PRA SEJAHTRA DAN SEJAHTERA I DI BANDAR LAMPUNG Samino Samino; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i1.472

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang cepat akan menimbulkan berbagai permasalahan baru. Indonesia menempati urutan ke empat (255.461.700) terbesar di dunia. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate(TFR))2,6)masih diatas anggka target yang diharapkan (2,1). Peserta KB Non MKJP 82,97% masih sangat tinggi dibandingkan jangka panjang seperti IUD, MOW, MOP dan Implant hanya 17,03%.Tujuan penelitian diketahui faktor yang berpebgaruh terhadap metode KB, antara lain pengetahuan PUS, persepsi terhadap anak laki-laki, penghasilan keluarga, peranan orang tua, suami, bidan, ketersediaan alat kontrasepsi, dan lingkungan masyarakat.Jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional.Penelitian dilaksanakan Januari-April 2016, di Bandar Lampung. Populasi pasangan usia subur (PUS), dengan sampel 143. Pengambilan data dengan wawancara terstruktur. Pemilihan sampel multi stage cluster sampling dengan Probability Proportionale to Size (PPS).Hasil penelitian diolah dengan tahapan editing, scoring, coding,entering, dan cleaning. Uji chi square dan regresi logistik ganda dengan derajat kemaknaan 95%.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak menggunakan metode KB jangka pendek (84,6%) dibandingkan dengan yang menggunakan jangka panjang (15,4%). Variabel pengetahuan, peranan orang tua, peran bidan, ketersediaan alat kontrasepsi, lingkungan sosial, berhubungan dengan perilaku pemilihan metode KB. Variabel lingkungan sosial meruapakan paling dominan. Variabel peran bidan, ketersediaan alat kontrasepsi, dan lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh 95,23% terhadap pemilihan metode KB. Disarankan, BKKBN lebih meningkatkan frekuensi penyuluhan KB serta menyediaakan alat kontrasepsi jangka panjang. Bidan digarda terdepan diharapkan, dapat meningkatkan mutu informasi KB dengan memberikan penjelasan seluas-luasnya, sehingga akseptor dapat memilih metode KB jangka panjang, sesuai dengan kebijakan negara.Kata kunci : Pengetahuan, persepsi, peran, kontrasepsi, lingkungan sosial, dan metode KB
KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PELATIHAN, DAN INSENTIF DENGAN KINERJA PETUGAS DALAM PENEMUAN KASUS TB PARU DI KABUPATEN TANGGAMUS 2014 Bambang Nurwanto; Ahcmad Farich; samino samino
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i2.431

Abstract

Tuberkulosis (TB) secara global merupakan masalah kesehatan masyarakat di semua negara. Prevalensi TB di Kabupaten Tanggamus 2014 mencapai 908 kasus, meningkat dari 2013 (899 kasus), sementara cakupan penemuan kasus TB positif CDR 2011 berjumlah 399 kasus (46,3%), 2012 berjumlah 329 kasus (33,9%) dan 383 kasus (42,6%) pada tahun 2013, sedangkan target nasional 70%. Diduga hal tersebut dikarenakan kinerja petugas yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk diketahuinya hubungan kepemimpinan, motivasi, pelatihan, dan insentif dengan kinerja petugas dalam penemuan kasus TB Paru di Kabupaten Tanggamus 2014.Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi petugas TB paru di seluruh Puskesmas Kabupaten Tanggamus, 120 orang. Sampel total populasi. Alat pengumpul data kuesioner dan observasi. Analisis data univariat, bivariat, dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan: 1) tidak ada hubungan kepemimpinan dengan kinerja (p=0.061); 2) ada hubungan motivasi dengan kinerja (p=0.014); 3) ada hubungan pelatihan dengan kinerja (p=0.018); 4) ada hubungan insentif dengan kinerja (p=0.045); dan 5) variabel yang paling dominan yaitu motivasi (OR=3.078). kesimpulan ada hubungan motivasi, pealtihan, insentif dengan kinerja.Kata kunci : Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, Insentif, Kinerja
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DALAM PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6 – 24 BULAN DI KAMPUNG TEMPURAN KECAMATAN TRIMURJO TAHUN 2012 Marina Susanti; Samino Samino; Dina Dwi Nuryani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 2 (2012): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i2.326

Abstract

Prevalensi gizi kurang menurut BB/TB hasil Riskesdas tahun 2010 Provinsi Lampungadalah 13,6%. Di Kampung Tempuran lebih dari 50% ibu balita kurang tepat dalampraktik pemberian makan untuk anaknya. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinyahubungan pola asuh Ibu dalam praktik pemberian makan dengan status gizi balita usia6-24 bulan di Kampung Tempuran tahun 2012.Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita usia 6 – 24 bulandan bertempat tinggal di Kampung Tempuran. Sampel berjumlah 80 orang (40 kasus dan40 kontrol). Teknik pengambilan sampel kontrol dilakukan dengan purposive sampling.Penelitian ini bersifat analitik menggunakan pendekatan case control dan uji statistik chisquare.Berdasarkan hasil penelitian, pola asuh ibu dalam praktik pemberian makan padakelompok kasus 80% diberi makanan prelaktal,67,5% tidak diberi kolostrum, 90% tidakASI Ekslusif, 72,5% pemberian MP-ASInya tidak baik, dan 82,5% penyapihannya tidakbaik. Hasil perhitungan menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh ibu dalampraktik pemberian makan dengan status gizi balita usia 6-24 bulan (makanan prelaktalp-value = 0,000 dan OR = 18,857, praktik pemberian kolostrum p-value = 0,029 dan OR= 4,333, praktik pemberian ASI Eksklusif p-value = 0,000 dan OR = 11,000,praktik pemberian MP-ASI p-value = 0,000 dan OR = 23,727, praktik penyapihan pvalue= 0,000 dan OR = 33,000). Disarankan agar penyuluhan yang lebih intensiftentang praktik pemberian makan pada balita bagi masyarakat, diaktifkannya kelas ibudan pemanfaatan pekarangan rumah.Kata kunci : pola asuh ibu, praktik pemberian makan, status gizi
ANALISIS KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN BUKIT KEMILING PERMAI RT 10 KECAMATAN KEMILING KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2012 Welly Rizkianti; Samino Samino
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 1 (2013): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i1.349

Abstract

Keberadaan jentik di suatu wilayah diketahui dengan indicator Angka bebas jentik(ABJ). ABJ merupakan persentase rumah atau tempat-tempat umum yang tidakditemukan jentik. Masih rendahnya Angka bebas jentik di Kelurahan Bukit KemilingPermai RT 10 sebesar 78% dari indikator nasional yaitu sebesar 95% merupakan halyang sangat perlu di waspadai , hal ini dikarenakan rendahnya Angka bebas jentikmemungkinkan banyak peluang untuk proses transmisi virus. Tujuan penelitian adalahdiketahuinya hubungan pengetahuan, sikap dan perlaku PSN dengan keberadaan jentikAe. Aegepty di Kelurahan Bukit Kemiling Permai RT 10 Kecamatan Kemiling Kota BandarLampung Tahun 2012.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional. Populasiadalah Rumah yang ada di Kelurahan Bukit Kemiling Permai RT 10 Kecamatan KemilingKota Bandar Lampung yang berjumlah 80 Rumah dan sampel 80 rumah, analisamenggunakan uji chi-square (x²).Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa terdapat 48 rumah yang ada jentikAe.Agepty, 47 responden berpengatahuan tidak baik, 53 responden yang bersikapnegative, dan 44 responden yang berperilaku baik dan hasil analisa bivariat didapatkanada hubungan pengetahuan dengan keberadaan jentik Ae. Aegepty (p-value= 0,021 danOR= 2,8 ), sikap keberadaan jentik Ae. Aegepty (p-value = 0,027 dan OR = 1,3) danperilaku keberadaan jentik Ae. Aegepty (p-value = 0,011 dan OR = 6,4). Hasil penelitianini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Puskesmas Kemiling untuk meningkatkan upayapencegahan DBD melalui sosialisasi tentang keberadaan jentik nyamuk dan pentingnyamelakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Kata kunci : Ae. Aegepty, pengetahuan, sikap, perilaku PSN
The Implementation, Policy Sanctions for No-Smoking Area at Pertamina Bintang Amin Hospital Lampung Bandar Lampung Priyogo, Adib; Samino, Samino; Yulyani, Vera; Muhammad, Muhammad
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.954 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.1114

Abstract

Cigarette consumption in Indonesia, especially in Lampung Province and Bandar Lampung City is still high. Policies in the form of laws, provincial regulations and Bandar Lampung City regulations regarding non-smoking areas (NSA) aimed at suppressing the growth rate of cigarette users have not shown success. Pertamina Bintang Amin Hospital Lampung (PBAH) is an area that is required to implement the NSA policy, but visitors are still found smoking. The aim is to determine the implementation of the no-smoking area policy in the hospital. The study utilized a qualitative research method with a case study approach. The data collection was through in-depth interviews, document reviews, and field observations. Nine informants were selected purposively. Data analysis used a thematic analysis approach. The results of the data analysis obtained information that the PBAH had implemented the NSA policy with the decision of the director of the hospital and as the supervisory team. The policy foundations of the hospital are the Health Law, Provincial Local Regulation and Bandar Lampung City Local Regulation. The monitoring process in the building has been going well, as evidenced by the absence of employees/visitors smoking, but outside the building, especially in the parking area, it has not been maximized, this is because the area is quite large and cannot be reached by the supervisor. Sanctions for hospitals that do not implement the NSA policy can be subject to administrative sanctions in the form of a warning. They can be up to the revocation of operational permits. More severe sanctions can be in the form of fines or corporal punishment. It can be concluded that the implementation of the NSA policy at the PBAH has generally been going well. It is recommended that additional NSA signs in the parking area and an expansion of the number of supervisors are needed.Abstrak: Konsumsi rokok di Indonesia, khusunya Provinsi Lampung maupun Kota Bandarlampung masih tinggi. Kebijakan berupa UU, Perda Provinsi maupun Perda Kota Bandarlampung mengenai kawasan tanpa rokok (KTR) bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan pengguna rokok belum menunjukkan keberhasilannya. Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung (RSPBA) termasuk kawasan wajib menerapkan kebijakan KTR, namun masih ditemukan pengunjung merokok. Tujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di RS tersebut. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, kajian dokumen, serta observasi lapangan. Informan sembilan orang, dipilih secara purposif. Analisis data menggunakan pendekatan analisis tematik. Hasil analisis data diperoleh informasi RSPBA telah menerapkan kebijakan KTR dengan keputusan direktur dan tim pengawasnya. Landasan kebijakan RS adalah UU Kesehatan, Perda Provinsi dan Perda Kota Bandarlampung. Proses pengawasan dalam gedung telah berjalan dengan baik dibuktikan tidak ada lagi pegawai/pengunjung yang merokok, namun untuk luar gedung khususnya di area perparkiran belum maksimal, hal ini disebabkan kawasannya cukup luas dan tidak terjangkau oleh pengawas. Sanksi RS yang tidak melaksanakan kebijakan KTR dapat dikenakan sanksi administrasi berupa teguran dan dapat sampai pencabutan ijin operasional. Sanksi yang lebih berat dapat berupa pidana denda atau badan. Disimpulkan implementasi kebijakan KTR di RSPBA secara umum telah berjalan dengan baik. Disarankan perlu penambahan rambu-rambu KTR di area perparkiran serta perluasan angkauan pengawas.