Joko Sampurno
Department of Physics, Faculty of Mathematics and Fundamental Sciences, Tanjungpura University, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Indonesia

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

IDENTIFIKASI STRUKTUR LAPISAN BAWAH PERMUKAAN LAHAN GAMBUT DI DESA ARANG LIMBUNG KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE Ramadhaningsih, Laila; Sampurno, Joko
Physics Communication Vol 1, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.568 KB) | DOI: 10.15294/physcomm.v1i2.10869

Abstract

Pendugaan struktur lapisan bawah permukaan lahan gambut di Desa Arang Limbung telah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis (resistivitas). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait struktur tanah dalam rangka persiapan perancangan bangunan di lokasi penelitian. Pengambilan data dilakukan pada lima lintasan dimana panjang tiap lintasannya adalah 150 m dan jarak antar lintasannya adalah 15 m. Konfigurasi elektroda yang digunakan adalah konfigurasi Dipole-Dipole dengan spasi elektrodanya adalah 15 m. Nilai resistivitas semu diinversi menggunakan perangkat lunak Res2Dinv untuk mendapatkan distribusi nilai resistivitas bawah permukaan pada tiap lintasan. Berdasarkan distribusi nilai resistivitas tersebut dapat diinterpretasikan bahwa struktur lapisan bawah permukaan lahan gambut di Desa Arang Limbung terdiri dari empat lapisan utama yaitu gambut, tanah liat berpasir, pasir basah dan batuan bercampur pasir. Ketebalan lapisan gambut bervariasi dari 2,56 m hingga 16 m. Lapisan ini berada pada posisi paling atas. Lapisan tanah liat berpasir berada pada kedalaman 2,56 m hingga 32,7 m. Lapisan pasir basah berada pada kedalaman 13,1 m hingga 30 m dan lapisan batuan bercampur pasir berada pada kedalaman 13,1 m hingga 32,7 m. Berdasarkan struktur ini maka direkomendasikan agar kedalaman pondasi bangunan yang akan dibuat di lokasi ini harus melebihi 16 m.
PREDIKSI KEMUNCULAN TITIK PANAS (HOTSPOT) MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK STUDI KASUS DI PONTIANAK Sampurno, Joko; Ihwan, Andi; Hakiki, Iman
PRISMA FISIKA Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.932 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk memprediksi kemunculan titik panas (hotspot) menggunakan metode jaringan syaraf tiruan propagasi balik. Data yang digunakan adalah penyinaran matahari, kecepatan dan arah angin serta curah hujan di Kota Pontianak. Data yang digunakan tahun 2004 sampai 2013 dengan skala data bulanan. Parameter tersebut merupakan faktor-faktor penyebab timbulnya titik panas. Jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah propagasi balik dengan arsitektur [10 2 1]. Nilai koefisien korelasi antara keluaran dan target pada saat pelatihan adalah 0,94, sedangkan pada saat pengujian nilai koefisien korelasi antara keluaran dan data target adalah 0,92. Hasil prediksi kejadian kabut asap untuk bulan Januari sampai Desember 2014 memiliki keakuratan prediksi sebesar 66,7%.   Kata kunci : jaringan syaraf tiruan, propagasi balik, titik panas
PENDUGAAN SEBARAN AKAR KELAPA SAWIT PADA LAHAN GAMBUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESITIVITAS Miftahuddin, .; Sampurno, Joko; Ihwan, Andi
PRISMA FISIKA Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.802 KB) | DOI: 10.26418/pf.v4i3.17091

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pendugaan sebaran akar kelapa sawit pada lahan gambut di Kota Pontianak Kalimantan Barat dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas.  Data diakuisi dengan metode  konfigurasi Wenner. Lokasi penelitian dilakukan pada lahan penelitian kelapa sawit untan. Penelitian ini menggunakan 8 lintasan,  dan 17 elektroda dengan panjang lintasan 16 meter dan jarak antar elektroda satu meter setiap  lintasan yang digunakan terdapat  tanaman kelapa sawit sebagai titik fokus. Prinsip pengambilan data  adalah injeksi arus  listrik ke dalam bumi melalui dua elektroda arus A dan B, kemudian beda potensial diukur melalui dua elektroda potensial M dan N menggunakan alat geolistrik, kemudian akan terbaca nilai arus dan potensialnya. Pengolahan data penelitian menggunakan softwere Res2Divn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran akar kelapa sawit memiliki rentang nilai resistivitas   dengan diameter sebaran akar sawit secara horizontal mencapai 3,5 meter dengan kedalaman mencapai 1,74 meter   Kata kunci : Geolistrik Resistivitas, Akar Kelapa Sawit, Lahan Gambut
Identifikasi Sesar di Perairan Misool, Papua Barat dengan Menggunakan Metode Magnetik Sari, Nur Novita; Ivansyah, Okto; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3415.444 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i3.21348

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi sesar di Perairan Misool dengan menggunakan metode magnetik telah dilakukan. Data yang digunakan berupa data distribusi medan magnet total. Proses penelitian ini dimulai dengan mengkoreksi data menggunakan koreksi IGRF (International Geomagnetic Reference Field) dan koreksi Tie-line Levelling untuk mendapatkan distribusi medan magnet lokal. Dari distribusi medan magnet lokal dipilih tiga buah zona anomali. Pada ketiga zona ini, dibuat sebuah sayatan 1D untuk mengidentifikasi kemungkinan keberadaan sesar dibawah permukaannya (lintasan A-A’, B-B’ dan C-C’). Berdasarkan hasil pemodelan inversi pada ketiga lintasan, diketahui bahwa di bawah lintasan A-A’ ditemukan keberadaan sesar dengan posisi yang membentang dari Barat Laut ke arah Tenggara dan berada pada kedalaman 25 hingga 75 meter dari dasar permukaan laut.
Aplikasi Geometri Fraktal untuk Identifikasi Osteoporosis pada Tulang Tangan dengan Metode Analisis Fourier 2D Insani, Windri Harsika; Nurhasanah, Nurhasanah; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.261 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i1.23605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi citra tulang tangan (normal dan osteoporosis) berdasarkan nilai dimensi fraktal dan intercept. Citra yang digunakan adalah lima citra tulang tangan normal dan lima citra tulang tangan osteoporosis. Penentuan nilai dimensi fraktal dan intercept dilakukan dengan menggunakan metode analisis Fourier 2D. Hasil penelitian citra tulang tangan osteoporosis ditunjukkan oleh nilai dimensi fraktal tertinggi yaitu 1,7763 dan nilai intercept terendah yaitu 33,1583. Sedangkan citra tulang tangan normal ditunjukkan oleh dimensi fraktal terendah yaitu 1,5940 dan nilai intercept tertinggi yaitu 34,4402. Berdasarkan hal tersebut, analisis citra tulang tangan dengan metode analisis Fourier 2D dapat dijadikan metode baru untuk identifikasi osteoporosis. Kata Kunci : osteoporosis, dimensi fraktal, intercept, fourier 2D.
IDENTIFIKASI JENIS GAMBUT BERDASARKAN STRUKTUR PORINYA DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI FRAKTAL Norsiah, Norsiah; Ihwan, Andi; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.93 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20709

Abstract

Telah dilakukan analisis terhadap tingkat kompleksitas struktur mikroskopik dari berbagai jenis gambut untuk mengetahui pola keteraturan struktur porinya. Data yang digunakan berjumlah 9 buah sampel gambut yang terdiri dari 3 buah saprik, 3 buah hemik, dan 3 buah fibrik. Analisis sampeldilakukan dengan cara makroskopik dan mikroskopik. Secara makroskopik, sifat fisik tanah yang dianalisis adalah porositas. Sedangkan secara mikroskopik, sifat fisik tanah gambut dianalisis dengan cara sampel dipindai dengan Micro-CT Scanner untuk menghasilkan citra 3D. Hasil dari pemindaian tersebut diolah dan dianalisis dengan metode fraktal. Hasil perhitungan dimensi fraktal yang dilakukan dengan metode box-counting menunjukkan bahwa dimensi fraktal saprik 1,7196 sampai dengan 1,7989, hemik 1,6149 sampai dengan 1,7322, dan fibrik 1,5271 sampai dengan 1,6817. Rentang nilai dimensi tersebut menunjukkan tingkat keteraturan struktur pori pada tiap jenis gambut yang bervariasi. Tingkat keteraturan struktur pori pada tiap jenis gambut dari yang paling teratur hingga tak teratur secara berturut-turut adalah gambut saprik, hemik, dan fibrik.   Kata Kunci :Gambut, Dimensi Fraktal, Box-Counting, Struktur Mikroskopik
Pemodelan Distribusi Temperatur terhadap Kedalaman Laut di Selatan Pulau Jawa dengan Metode Gauss - Newton Jaya, Maruta Prima; Jumarang, Muhammad Ishak; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1504.033 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i1.17649

Abstract

Sebuah model distribusi temperatur terhadap kedalaman laut di Selatan Pulau Jawa menggunakan metode Gauss – Newton telah dibangun dalam penelitian ini. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari NODC NOAA. Titik koordinat pertama terletak di 8° 13' 1.20" 0LS dan 105° 32' 60.0" 0BT. Titik kedua terletak di 7° 35' 60.0" 0LS dan 105° 19' 58.8" BT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model terbaik untuk titik pertama adalah deret Gaussian orde 2. Sedangkan pada titik kedua, model terbaik pada deret Gaussian orde 3. Nilai koefisien korelasi dan RMSE validasi antara data uji dan kalkulasi titik pertama adalah 0,9911 dan 0,7793. Nilai koefisien korelasi dan RMSE validasi antara data uji dan kalkulasi titik kedua adalah 0,9860 dan 0,782. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa deret Gaussian orde 2 dan 3 telah memenuhi syarat pemodelan distribusi temperatur terhadap kedalaman laut untuk memprediksi temperatur pada kedalaman tertentu hingga dasar laut.Kata Kunci: Deret Gaussian, Gauss - Newton, kedalaman laut, temperatur laut
Simulasi Aliran Fluida Crude Palm Oil (CPO) dan Air Pada Pipa Horizontal Menggunakan Metode Volume Hingga Denny, Bedry Yuveno; Putra, Yoga Satria; Sampurno, Joko; Agato, .
POSITRON Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1535.652 KB) | DOI: 10.26418/positron.v4i2.8301

Abstract

Telah dilakukan simulasi aliran dua fasa cair- cair crude palm oil (CPO) dan air yang mengalir satu arah dalam pipa horizontal untuk mendapatkan pola aliran campuran dan karakteristik aliran campuran. Penelitian ini menggunakan CPO dan air yang dialirkan melalui dua aliran masuk terpisah. Kedua aliran ini kemudian dicampurkan ke dalam pipa horizontal berdiameter 24 mm dan panjang 1124mm yang dimodelkan secara dua dimensi menggunakan metode volume hingga. Kecepatan aliran air masuk ditentukan dengan nilai tetap sebesar 0,05 m/s dan aliran CPO divariasikan dengan nilai sebesar 0,05, 0,10 dan 0,15 m/s. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh pola aliran cincin dan aliran strata licin. Nilai volume fraksi CPO pada pola aliran strata licin meningkat dengan adanya penambahan kecepatan aliran CPO. Pada pola aliran strata licin terdapat batas antar fasa dengan fluida air berada di bawah dan fluida CPO berada di atas. Pada kecepatan aliran CPO= 0,05 m/s batas fasa berada pada ketebalan aliran CPO 19 mm dengan nilai fraksi CPO 0,3. Pada kecepatan aliran CPO=0,10 m/s batas fasa berada pada ketebalan 19 mm dengan nilai fraksi CPO 0,5. Pada kecepatan aliran CP0= 0,15 m/s batas fasa pada ketebalan 21 mm mempunyai nilai fraksi CPO 0,4. Pada hasil eksperimen menunjukan batas fasa aliran berada pada ketebalan 19 mm pada kecepatan CPO= 0,05 m/s, batas fasa berada pada ketebalan 20 mm pada kecepatan aliran CPO=0,10 m/s dan berada pada ketebalan 21 mm pada kecepatan aliran CP0= 0,15 m/s.
ANALISIS FRAKTAL CURAH HUJAN BULANAN KOTA PONTIANAK DENGAN METODE EKSPONEN HURST Sampurno, Joko; Ihwan, Andi; Jumarang, M. Ishak
Jurnal Spektra Vol 12, No 2 (2011): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis dimensi fraktal pola curah hujan bulanan di Kota Pontianak telah dilakukan dengan menggunakan  metode Eksponen Hurst (H). Nilai eksponen Hurst adalah salah satu parameter statistika yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data runut waktu. Analisis ini  diperlukan untuk dapat mengidentifikasi proses perubahan curah hujan dan implikasinya dalam kehidupan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perilaku curah hujan di kota Pontianak berkelakuan secara persistence dengan dimensi fraktal 1,42. Kata Kunci: Fraktal; Curah Hujan; Eksponen Hurst.
Karakterisasi Pola Distribusi Pori Karbon Aktif Tandan Kosong Kelapa Sawit Teraktivasi H3PO4 Berbasis Geometri Fraktal Maysharoh, Siti; Faryuni, Irfana Diah; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.451 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i1.23592

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang analisa citra SEM karbon aktif tandan kosong kelapa sawit menggunakan metode fraktal untuk menganalisis pola distribusi pori pada karbon aktif. Karbon aktif disintesis dari tandan kosong kelapa sawit menggunakan larutan H3PO4 (asam fosfat). Sintesis diawali dengan proses karbonisasi pada suhu 400˚C selama satu jam, dilanjutkan dengan aktivasi kimia menggunakan larutan H3PO4 yang bervariasi: 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%, kemudian diaktivasi fisika pada suhu 700˚C selama satu jam. Karbon aktif selanjutnya dikarakterisasi menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy). Citra SEM karbon aktif dikarakterisasi dengan analisis fraktal metode box-counting untuk mendapatkan dimensi fraktalnya. Pengolahan citra SEM dimulai dengan mengubah citra menjadi grayscale, dilanjutkan dengan proses thresholding dan diakhiri dengan proses deteksi tepi citra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi aktivator H3PO4 yang diberikan (5% hingga 25%) menyebabkan ukuran pori karbon aktif semakin besar pula, namun jumlah pori tersebut semakin menurun sehingga distribusi porinya menjadi lebih teratur. Hal tersebut ditandai dengan menurunnya dimensi fraktal seiring dengan penambahan konsentrasi H3PO4. Kata kunci: fraktal, karbon aktif, tandan kosong kelapa sawit, H3PO4, Box-counting