Claim Missing Document
Check
Articles

Optimasi dan Simulasi Factory 3 Line 14 Stasiun Assembly PT. Pratama Abadi Industri Dyah Lintang Trenggonowati; Kulsum Kulsum
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 2 No. 1 (2018): PROSIDING SEMNAS INOTEK Ke-II Tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v2i1.450

Abstract

PT. Pratama Abadi Industri adalah salah satu produsen sepatu di Indonesia yang mendapatkan license untuk pembuatan sepatu “NIKE”. Dalam memenuhi permintaan konsumennya, perusahaan menerapkan sistem make to stock. PT. Pratama Abadi Industri sangat mengutamakan pemenuhan target produksi.Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk meningkatkan hasil produksi yang nanti akan meningkatkan produktivitas dari perusahaan itu sendiri. Untuk meningkatkan produktivitas tersebut, dapat dilakukan dengan cara mengurangi atau menghilangkan pemborosan-pemborosan yang mungkin terjadi pada proses produksi. Pemborosan-pemborosan yang terjadi khususnya pada line 14 adalah kegiatan pengecekan sepatu yang dilakukan secara berulang yang menyebabkan proses produk menjadi lama. Dengan memodelkan unsur penting dari sistem produksi di PT. Pratama Abadi Industri khususnya pada line 14 stasiun assembly untuk jenis produk sepatu NIKE type Cortez kita dapat melakukan percobaan strategi dan rancangan operasi yang berbeda untuk mencapai hasil yang terbaik dengan cara menghilangkan pemborosan-pemborosan yang terjadi pada lini produksi. Dengan bantuan Software ProModel yang merupakan suatu alat bantu simulasi dan analisis untuk seluruh tipe dan jenis sistem produksi yang berbasis Windows. ProModel juga dapat membantu untuk mencoba ide-ide baru dalam merancang sistem sebelum menentukan waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam membangun atau mengubah sistem nyata. Proses simulasi existing yang terjadi di line 14 pada stasiun assembly ini memiliki rata-rata hasil produksi setiap bulannya untuk sepatu Nike Cortez adalah 27.367 pasang sepatu. Untuk meningkatkan produktivitas pabrik, maka dibuatkan simulasi perbaikan. Simulasi perbaikan yang dipilih adalah dengan melakukan penghilangan stasiun kerja dengan menggunakan tools lean manufacturing dengan rata-rata hasil produksi setiap bulannya mengalami peningkatkan sebesar 347.964 pasang sepatu untuk sepatu Nike Cortez
Pemodelan Sistem Dinamis Untuk Meningkatkan Produktivitas di CV. ABC Trenggonowati, Dyah Lintang; Patradhiani, Rurry; Kulsum, Kulsum
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 1 (2020): Integrasi: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v5i1.2917

Abstract

 CV. ABC merupakan industri yang bergerak pada bidang percetakan yang mana produk stiker menempati permintaan yang paling tinggi. Hal ini sebanding dengan jumlah produk cacat yang terjadi juga menempati posisi yang paling tinggi. Kondisi ini membuat produktivitas dan keuntugan perusahaan tidak optimal. Metode pemodelan dan simulasi sistem dinamis dilakukan untuk mensimulasikan jumlah produk cacat dan kerugian yang terjadi di CV. ABC ini. Penelitian diterapkan untuk mensimulasikan kondisi non stasioner (dinamis) dari sistem. Dalam melakukan pemodelan dan simulasi sistem dinamis ini, peneliti membuat dua alternatif skenario perbaikan, yaitu dengan menggunakan mesin semi otomatis dan melakukan peramalan (forecasting) untuk menentukan produksi setiap minggunya. Hasil simulasi dari pemilihan skenario terbaik menunjukkan keuntungan meningkat sebesar 8,15% pada kondisi saat ini.
Analisis Penerapan Lean Six Sigma untuk Mengurangi Turn Around Time (TAT) C-CHECK pada Jasa Perawatan Pesawat Trenggonowati, Dyah Lintang; Umyati, Ani; Patradhiani, Rurry; Sonda, Atia; Sari, Febrianti Permata
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v6i2.3989

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa maintenance, reparasi dan overhaul pesawat maupun engine pesawat. Waktu Turn Around Time (TAT) digunakan sebagai indikator kinerja pada sebuah perusahaan MRO’s. Turn Around Time (TAT) merupakan interval waktu maintenance yang diperlukan suatu pekerjaan mulai masuk kedalam sistem sampai proses tersebut selesai yang menunjukan suatu siklus kerja. Pada saat proses perawatan yang berlangsung di PT. XYZ umumnya terkadang terjadi deviasi dari TAT atau dengan kata lain pekerjaan mengalami delay, tujuan dari penelitian ini ialah untuk menhindari dan juga meminimasi keterlambatan dari Turn Around Time, maka untuk meminimasi hal tersebut digunakan metode lean six sigma. Dari hasil root cause analysis terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dari Turn Around Time yang telah ditetapkan ialah dikarenakan kekurangan manpower, proses menunggu material yang terbagi menjadi dua jenis material yaitu shortage (material dibeli oleh pihak PT. XYZ) dan juga subcont (material yang akan diperbaiki di luar PT. XYZ), dan juga lamanya memproses finding (temuan permasalahan pada saat proses inspeksi), dan dari hasil perhitungan nilai sigma dari proses maintenance yang didapatkan ialah sebesar 2.60? dimana nilai sigma ini setara dengan rata – rata industri di Indonesia,Sehingga dengan perbaikan yang dilakukan diharapkan akan mampu menambah produktivitas serta efisiensi dari proses maintenance yang ada dan juga mampu meningkatkan kepercayaan customer yang akan menambah citra baik bagi PT. XYZ itu sendiri.
Pengendalian Kualitas Produk Baja Tulangan Sirip S16 Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ Trenggonowati, Dyah Lintang; Patradhiani, Rurry; Salsabilla, Chika Ertanti
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2 (2020): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v5i2.3686

Abstract

PT. XYZ merupakan produsen baja terkemuka di Indonesia dengan menghasilkan 2 jenis produk baja yang berkualitas, yaitu baja tulangan (bar mill) dan baja profil (section mill). Pada baja tulangan (bar mill) terbagi menjadi 2 tipe yaitu baja tulangan polos (plain bar) dan baja tulangan sirip (deformed bar). Permintaan pasar pada produk  baja tulangan sirip khususnya pada diameter 16 mm cenderung tinggi mencapai 60% dari keseluruhan produksi. Hasil inspeksi harian bulan Februari pada dimensi D1 banyak terjadi ketidaksesuaian pengukuran berdasarkan 50 sampel yang diambil, diantaranya menunjukan dimensi sebesar 16.2, 20, 19.1, dan 18.7 mm sedangkan dimensi D1 memiliki standar spesifikasi perusahaan yang diterapkan yaitu sebesar 16.6 – 18.2 mm. Sehingga diperlukan pengendalian kualitas pada produk tersebut agar terciptanya kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Selain juga pada dimensi diameter luar 1 sangat rentan terjadi kecacatan. Metode Six Sigma dipandang sebagai pengendalian proses produksi yang menerapkan konsep DMAIC (Define, Measure, Action, Improve, dan Control) dalam peningkatan kualitas. Melalui tahapan yang sistematik tersebut metode ini dapat melibatkan beberapa tools-tools seperti peta kendali, diagram SIPOC, diagram fishbone, dan lain-lain. Nilai Defect per Million Opportunities (DPMO) sebesar 92742.0816 dan nilai sigma sebesar 2.8241 yang berarti kapabilitas kinerja perusahaan pada produksi baja tulangan S16 khususnya diameter D1 merupakan rata-rata industri Indonesia atau dapat dikatakan cukup.