Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ASUPAN MAKAN, STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN SINDROM METABOLIK PADA PEKERJA DI JAKARTA Rahma Listyandini; Fenti Dewi Pertiwi; Dian Puspa Riana
AN-NUR: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Annur:Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/an-nur, 1, 1, 19-32

Abstract

Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat, utamanya pada hipertensi, obesitas, dan diabetes mellitus. Sindrom metabolik ditandai dengan sekumpulan gejala seperti obesitas sentral, dislipidemia, hipertensi, dan resistensi insulin. Pekerja kantoran di wilayah urban diketahui lebih berisiko mengalami sindrom metabolik dibandingkan di wilaya rural. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan usia, jenis kelamin, stress, asupan makan, dan aktivitas fisik, dengan sindrom metabolik pada pekerja. Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 256 pekerja. Data penelitian didapat melalui rekam medis kesehatan pekerja dan kuesioner. Hasil penelitian ini ditemukan Sebanyak 38,7% pekerja mengalami sindrom metabolik. Ada hubungan antara umur (p=0,0005), lama kerja (p=0,0005), asupan karbohidrat (p=0,032), dan aktivitas fisik (p=0,003), dengan sindrom metabolik pada pekerja.  Perlu dilakukan perbaikan manajemen asupan makan, utamanya karbohidrat dan perlu membuat program peningkatan aktivitas fisik pada pekerja kantoran.Kata Kunci: Asupan Makan; Stress; Aktivitas Fisik; Sindrom Metabolik---Riskesdas 2018 have reported increasing prevalence of noncommunicable disease such as hypertension, obesity, and diabetes mellitus. Metabolic syndrome is cluster of abdominal obesity, dyslipidemia, hypertension, and insulin resistence. Risk of metabolic syndrome among workers in urban is higher than workers in rural area. Objective this research to identify relationship between age, sex, stress, food intake, physical activity, and metabolic syndrome.  It was observational study with cross sectional design. It consisted of 256 samples. Data was obtain from workers medical record and questionnaire. Prevalence of metabolic syndrome among workers was 38,7%. There were significant relationship between age (p=0,0005), work period (p=0,0005) carbohydrate intake (p=0,032), and physical activity (p=0,003), with metabolic syndrome among workers. Conclusion, We need to improve food intake management, especially for carbohydrate intake, and also creating program to increase physical activity among workers.Keywords: Food intake; stress; physical activity; metabolic syndrome
The Dominant factor of metabolic syndrome among office workers Rahma Listyandini; Fenti Dewi Pertiwi; Dian Puspa Riana; Widya Asih Lestari
Journal of Health Science and Prevention Vol. 5 No. 1 (2021): JHSP Vol 5 No 1 - 2021
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jhsp.v5i1.421

Abstract

The prevalence of metabolic syndrome in workers is high. Its impact can lower health status and disrupt work productivity. This research aimed to identify the dominant factor of metabolic syndrome among workers in government agencies of the Tanjung Priok port, Jakarta. The research method used descriptive- analytic with a cross-sectional design. The study used secondary data from medical check-up records of 256 workers in Port of Tanjung Priok. The inclusion criteria was all employees who had a medical check-up. Exclusion criteria was pregnancy and individuals with too much missing or poorly recorded information. The chi-square test and binary logistic regression were applied for analysis. The study found that metabolic syndrome prevalence was quite high in workers (38.7%). The results of a multivariate analysis showed physical activity (p = 0,003, OR = 2,238), total energy (P = 0,038, OR = 1,960), and carbohydrate intake (p = 0,014, OR = 0,490), together became the risk factor of the metabolic syndrome among workers. The dominant factor of metabolic syndrome was physical activity. The worker was susceptible to low physical activity so that the risk of metabolic syndrome was quite high. The company should improve the health promotion program in the workplace with regular screening, improved physical activity and provide a healthy meal to prevent metabolic syndrome in workers.
Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Fenti Dewi Pertiwi; Tika Noor Prastia; Andreanda Nasution
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i04.801

Abstract

Stunting pada Balita merupakan indikator dari kesejahteraan dan ketidaksetaraan sosial. Stunting lebih banyak dialami oleh anak dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah. Puskesmas Bantargadung Kabupaten Sukabumi membawahi 6 Desa termasuk dalam 1000 Desa prioritas percepatan penurunan Stunting. Faktor lain yang mempengaruhi kejadian Stunting pada Balita diantaranya pemberian ASI eksklusif dan pengenalan MP-ASI dini. Jumlah Balita prevalensi Stunting 2.4% (82 Balita). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor sosial ekonomi dan riwayat pemberaian ASI Eksklusif dengan Stunting pada Balita di Kecamatan Bantargadung. Penelitian dilaksanakan bulan Mei-Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi, yaitu kepemilikan rumah (Pv=0,036) dan kepemilikan jaminan kesehatan (Pv=0,000) berhubungan signifikan dengan Stunting pada Balita, adapun pendidikan Ibu (Pv=0,299), pendidikan Ayah (Pv=0,234), pekerjaan Ibu (Pv=0,535), pekerjaan ayah (Pv=0,492), jumlah tanggungan (Pv=0,111) dan pendapatan (Pv=0,319) tidak berhubungan signifikan dengan Stunting pada Balita. Riwayat pemberian ASI Eksklusif, yaitu pemberian ASI Eksklusif (Pv=0,736), umur pemberian MP ASI (Pv=0,717) dan Pemberian kolostrum (Pv=0,099) tidak berhubungan signifikan dengan Stunting pada Balita.
Dampak Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj) Terhadap Kinerja Di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor Fenti Dewi Pertiwi; Asri Masitha Arsyati; Andi Asnifatima; Siti Khodijah Parinduri; Resty Jayanti; Tika Noor Prastia; Andreanda Nasution
EDUCATE Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/educate.v7i1.6246

Abstract

Pandemi Covid-19 berdampak salah satunya terhadap sistem pembelajaran di Indonesia yang pada awalnya luring, kemudian beralih menjadi daring. Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan sistem pembelajaran daring berbasis teknologi digital yang dapat digunakan pada masa pandemi untuk meningkatkan aksesibilitas mahasiswa dan dosen melalui Learning Management System (LMS), Media Sosial, dan Teknologi Koresponden. Penelitian dilakukan untuk menganalisis dampak implementasi PJJ terhadap kinerja di Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun Bogor. Metode daalam penilitian menggunakan mix method yaitu kuantitatif (cross sectional) dan kualitatif (Rapid Assesment Procedure). Populasi mahasiswa PJJ terdiri dari 3 Institusi yakni FIKes UIKA Bogor, STIKES Griya Husada Sumbawa, dan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang berjumlah 179 mahasiswa dan 16 dosen pengampu. Sampel dipilih melalui purposive sampling dengan kriteria inklusi berjumlah 80 mahasiswa dan 16 dosen. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas (rata-rata persentase terteinggi nilai >95%) kelengkapan perencanaan perkuliahan tersedia, sarana dan prasarana perkuliahan terpenuhi, proses pelaksanaan PJJ cukup baik (rata-rata persentase terteinggi >45%) dalam segi pemahaman materi, kesempatan diskusi, beban penugasan, waktu penyelesaian tugas, teknik evaluasi pembelajaran, dan penjelasan ubrik penilaian dan bobot penilaian. Peluang pelaksanaan PJJ, mahasiswa dapa belajar dengan lebih mudah dan dosen bisa bekerjasama antar mitra PT, sedangkan hambatan yang ditemui adalah stabilitas jaringa internet yang seringkali menghambat pembelajaran. Implementasi  PJJ dinilai sudah cukup baik pada seluruh komponen baik input, proses, dan output. Evaluasi PJJ pernting dilakukan setiap periode untuk peningkataan kualitas dan mutu pembelajaran antara pelaksana dan mitra PJJ.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PABUARAN KECAMATAN GUNUNG SINDUR Fili Fartaeni; Fenti Dewi Pertiwi; Ichayuen Avianty
HEARTY Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.974 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v6i1.1255

Abstract

Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang anak yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian anak. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lainnya kecuali obat, vitamin, dan mineral yang diberikan kepada bayi sejak usia 0- 6 bulan.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 324 responden. Sampel dalam penelitian sebanyak 43 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Analisa data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tinggi (76,7%), sikap yang positif (69,8%), dan dukungan yang baik (72,l%). Ada hubungan antara pengetahuan (pvalue = 0,000), sikap (p-value = 0,000), dan dukungan suami (p-mlue = 0,000) terhadap pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif. Saran untuk petugas kesehatan supaya mampu mengembangkan strategi dan media pendidikan kesehatan mengenai pemberian ASI ekslusif sehingga cakupan pemberian ASI ekskusif mengalami peningkatan.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CARINGIN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 Fenti Dewi Pertiwi; Isnawati .
HEARTY Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.484 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v5i1.1053

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Laporan bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, tahun 2014 di wilayah Puskesmas Caringin dengan jumlah 8 (delapan) kasus. Ibu hamil harus memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Caringin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang berada di Puskesmas Caringin berjumlah 1370. Sampel dalam penelitian berjumlah sampel 34. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menggambarkan 50% Ibu hamil yang berpengetahuan baik 50% berpengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan. 58,8% ibu hamil memiliki sikap positif dan 41,2% ibu hamil memiliki sikap negatif tentang tanda bahaya kehamilan. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tentang tanda bahaya kehamilan melalui pendidikan kesehatan yang direncanakan secara spesifik, baik strategi pendidikan kesehatannya, medianya maupun isi materinya.
HUBUNGAN SIKAP DENGAN PENGALAMAN (BULLYING) PADA SISWA SMKN 2 KOTA BOGOR Fenti Dewi Pertiwi; Siti Nuraeni Nurdiana
HEARTY Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.262 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v7i1.2298

Abstract

Sekolah adalah tempat bagi anak untuk belajar dan menimba ilmu, serta membantu pembentukan karakter positif pada anak hingga dewasa. Kenyataannya, akhir-akhir ini sering terjadi tindak kekerasan, baik yangdilakukan oleh guru pada siswa, maupun yang dilakukan oleh sesama siswa, Salah satu komponen munculnya perilaku kekerasan (bullying) adalah sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapathubungan antara sikap dengan pengalaman kekerasan (bullying) di siswa SMK Negeri 2 Kota Bogor tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional denganpendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 responden dengan teknik simple random sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistikmenggunakan uji Chi-square. Simpulan dalam penelitian ini Terdapat hubungan antara sikap dengan pengalaman kekerasan (bullying) pada siswa di SMK Negeri 2 Kota Bogor dengan kategori sebagai korban bullying, dan sebagai pelaku kategori pelaku bullying, namun tidak terdapat hubungan antara sikap denganpengalaman siswa yang menjadi pelaku sekaligus korban.
HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SEMPLAK TAHUN 2016 Fenti Dewi Pertiwi; Nurul Farihah
HEARTY Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.844 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v5i2.1056

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit pernapasan yang bersifat akut dengan berbagai macam gejala (sindrom). Laporan Dinas Kesehatan Kota Bogor periode Januari hingga Maret 2015 mengalami peningkatan kasus setiap bulannya dengan rata-rata 416 kasus per bulan dan kasus terbanyak ditemukan pada usia di bawah lima tahun. Berdasarkan data Puskesmas Semplak (2014) ISPA sebanyak 4.766 kasus atau 397 kasus per bulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Semplak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional. Dari 3.130 populasi didapat 45 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor lingnkungan: yaitu pencahayaan kamar tidur (p = 0,148), kelembaban kamar tidur (p = 0,142), dan suhu kamar tidur (p = 0,148) dengan terjadinya ISPA pada balita. Diupayakan masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan dengan memperhatikan faktor lingkungan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS WARUNG JAMBU KOTA BOGOR Indriati Fitrianingtyas; Fenti Dewi Pertiwi; Wina Rachmania
HEARTY Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.544 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v6i2.1275

Abstract

Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita hamil adalah status gizi kurang seseorang karena ketidakseimbangan antara asupan pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan dan KEK secara global 35-75% secara signifikan meningkat pada trisemester ketiga dibandingkan trimester pertama dan kedua kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini 43 responden dengan teknik sampel random sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan pita LiLA (lingkar lengan atas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang gizi (p value = 0,004) RR = 2,222, penyakit infeksi (p value = 0,000) RR = 0,227 pemeriksaan kehamilan dan ANC (p value = 0,000) RR = 2,700 dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan, penyakit infeksi dan ANC (Antenatal Care) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Saran yang dapat diberikan adalah memberikan penyuluhan mengenai bahaya KEK pada ibu hamil serta pengetahuan pentingnya gizi, dan pemeriksaan kehamilan oleh petugas kesehatan
GAMBARAN PENGGUNA KONTRASEPSI IMPLANT PADA PUS DI KELURAHAN CIBADAK KECAMATAN TANAH SAREAL TAHUN 2018 Anisa Rahmawati; Wina Rachmania; Fenti Dewi Pertiwi
PROMOTOR Vol 2 No 6 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.025 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i6.3136

Abstract

Implant adalah salah satu metode Kontrasepsi efektif, dan merupakan salah  satu sarana yang penting dalam upaya pengendalian kelahiran baik untuk tujuan menunda dan menjarangkan kehamilan maupun untuk mengakhiri kesuburan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengguna Kontraseosi Implant pada PUS di Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal tahun 2019. Penelitian menggunakan Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dengan menggunkan Data PK BKKBN periode Agustus -Desember 2018 . Sampel penelitian menggunkan Jumlah Populasi Pengguna Kontrasepsi Implant yaitu 129 sampel. Software pengolah data dengan uji univariat untuk melihat distribusi frekuensi variabel yang diteliti Berdasarkan hasil penelitian menujukan 5,96% Pengguna Kontrasepsi Implant di kelurahan Cibadak 84,5% Istri berumur diatas 35 tahun 90,7% Suami berumur diatas 35 tahun pendidikan Istri 38,8% tamat  perguruan tinggi pendidikan suami 45% tamat perguruan tinggi 37,2% istri tidak bekerja, 41,9% suami bekerja pegawai swasta 88,4% paritas multipara 90,7% beragama islam 52,7% berjumlah 2 anak 42,6% tempat pelayanan KB di Praktek Dokter. Diharapkan bagi pasangan usia subur menggunakan Kontrasepsi Implant karena salah satu kontrasepsi efektif dengan efek samping yang kecil bagi tubuh Bagi tenaga kesehatan, perlu ditingkatkanya pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat perpendidikan rendah tentang KB dan meningkatkan kinerja para PLKB dalam memberikan penjelasan tentang isu-isu kontroversial yang berkembang di masyarakat terhadap efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian alat kontrasepsi  terutama implan.