Prevalensi ibu yang memberikan ASI eksklusif terus menurun tiap tahunnya. Di dunia, prevalensi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi dibawah usia 6 bulan sebanyak 40%. Dampak yang mungkin timbul jika memberikan minuman ataupun makanan <6 bulan bisa menyebabkan penyakit infeksi, alergi, diare, kekurangan gizi, hingga menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Tanah Sareal. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik serta pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 61 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan, dengan sampel sebanyak 58 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang dilakukan dengan metode wawancara terstruktur kepada responden penelitian di Puskesmas Tanah Sareal. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan (p-value < 0,05) antara status gizi (p-value 0,004) dan pendidikan (p-value 0,038) dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Sareal. Tidak ada hubungan antara usia ibu (p-value 0,175), paritas (p-value 0,205), pengetahuan (p-value 0,322), pekerjaan (p-value 1,000), akses informasi (p-value 0,122) dan dukungan suami (p-value 1,000). Kesimpulan terdapat 2 variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif yaitu status gizi ibu dan pendidikan, sedangkan ada 6 variabel yang tidak berhubungan yaitu usia ibu, paritas, pengetahuan, pekerjaan, akses informasi dan dukungan suami.