This Author published in this journals
All Journal ALQALAM
Helmy Faizi Bahrul Ulumi
IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DIMENSI ONTOLOGIS MAGI ORANG BANTEN Helmy Faizi Bahrul Ulumi
Al Qalam Vol 25 No 3 (2008): September - December 2008
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1299.352 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v25i3.1688

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menyelidiki ontologi yang terkandung dalam magi Orang Banten. Dengan menggunakan teori ontologi Anton Bakker, pengungkapan ontologi yang terkandung di dalam magi Orang Banten dibatasi pada tujuh masalah, yaitu (1) prinsip pertama, (2) keesaan dan keanekaan pengada, (3) ciri homogal transendental pengada, (4) permanensi dan kebaharuan pengada, (5) kejasmanian dan kerohanian pengada, (6) norma ontologis transendental yang berlaku dalam pengada, dan (7) struktur manusia.Dimensi ontologis yang terceermin dalam magi Orang Banten adalah sebagai berikut. Prinsip pertama ontologi dalam magi Orang Banten bersifat theosentris. Tuhan adalah prinsip pertama yang mendasari seluruh ontologi. Ontologi dalam magi Orang Banten menerima prinsip azali yang banyak, tetapi ada satu yang dianggap paling utama dan memberi makna, yakni Tuhan (Pluralisme Metafisika Sentris). Ciri homogal transendental yang dimiliki pengada adalah bahwa segala pengada adalah ciptaan; gerak dan wujudnya berada di bawah kendali Tuhan. Gerak segala pengada itu permanen, ditentukan dan bertujuan. Sifat gerak segala pengada adalah statis-teleologis-deterministik. Kesemestaan pengada yang plural itu terdiri dari pengada jasmani, pengada rohani dan pengada jasmani-rohani. Norma ontologis transendental yang berlaku untuk semua pengada adalah determinisme. Struktur fundamental manusia adalah ciptaan Tuhan yang berdimensi jasmani dan rohani ketika hidup di dunia dan berdimensi rohani ketika jasmani sudah mati dan berada di alam akherat.