Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERANCANGAN DAN INSTALASI SMART BUILDING BERBASIS MIKROKONTROLER ESP32 DI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA SKMN 1 TAMIANG LAYANG urianto urianto; moethia faridha
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v5i1.6862

Abstract

Internet of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan. Penelitian bertujuan untuk mewujudkan sistem smart building berbasis mikrokontroller ESP32 dengan mudah di aplikasikan ke instalasi listrik yang sudah ada dan murah harganya. Perancangan dan instalasi Smart Building ini dibuat dengan berbasis Mikrokontroler ESP 32 dengan fitur Wifi telah berhasil dibuat dengan pengendalian Smartphone atau Laptop melalui aplikasi Cayenne yang terhubung internet.Sensor Arus, Tegangan, Suhu dan Kelembapan dapat bekerja dengan baik mengirimkan data ke mikrokontroler melalui aplikasi Cayenne dapat terbaca di Smartphone atau Laptop, demikian juga fungsi solid state relay dan relay mekanik dapat menghubungkan arus kebeban.Adanya error terjadi pada sensor arus rata-rata sebesar 3,4 %, sensor tegangan rata-rata sebesar 0,131 %, sensor suhu rata-rata sebesar 2,02 % dan sensor kelembaban rata-rata sebesar 11,24 % menunjukan perancangan tersebut hasilnya tidak terlalu jauh jika dinandingkan dengan nilai acuan.Penerapan Smart Building pada instalasi listrik yang sudah ada dapat di aplikasikan dengan mengubah rangkaian dari MCB ke sistem Mikrokontroler dan relay tersentral pada panel box tanpa harus memutuskan saklar manual. Kata Kunci : Smart Building, IoT, Esp 32, relay, Cayenne.
Rancang Bangun Antena Dual Band Menggunakan Aplikasi 4nec2 Untuk Komunikasi Melalui Satelit Amatir faisal rizkan; moethia faridha
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v3i2.4272

Abstract

Satelit Amatir telah banyak digunakan para amatir radio di seluruh dunia untuk media berkomunikasi. Satelit ini juga sangat berperan penting dalam penanggulangan bencana di saat mode komunikasi lain tidak lagi dapat diandalkan. Satelit amatir pada umumnya memiliki Voice Repeater yang dapat digunakan untuk menerima sinyal suara yang dikirim dari bumi dan pacarkan kembali secara luas dengan frekuensi dan band yang berbeda. Untuk dapat berkomunikasi melalui Voice Repeater, diperlukan antena yang mampu mengarahkan seluruh daya dari pemancar  agar sinyalnya mampu mencapai satelit yang mengorbit di ketinggian sekitar 650 kilometer dan antena juga harus sensitif untuk menerima sinyal downlink dari satelit.Skripsi ini membahas mengenai perancangan dan pembangunan sebuah antenna dual band pada frekuensi 145.880MHz dan 435.880 Mhz yang akan digunakan untuk berkomunikasi pada Voice Repeater satelit Lapan A2 dengan  dibantu aplikasi perancangan antena bernama 4NEC2. Bahan pembuat antenna yang dipakai adalah aluminium tabung dengan diameter 8mm yang banyak dijual dipasaran.Dari hasil pengukuran antenna yang telah dibangun, didapatkan selisih frekuensi kerja serta gain dibandingkan dengan simulasi pada 4NEC2. Frekuensi kerja hasil pengukuran adalah 148.052 MHz dan 442.667MHz dengan gain 6.71 dBi sedangkan frekuensi kerja pada 4NEC2 adalah 145.880MHz dan 435.880 MHz dengan gain 9.33dBi. Kata Kunci   : Satelit Amatir, Amateur Sattelite, Amsat, Antena, Dual Band, 4nec2
OPTIMALISASI SOLAR CELL MENGGUNAKAN UMPAN BALIK LAMPU moethia faridha; ani meiliani noor hafizah; ayu novia lisdawati
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v2i2.2451

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada saat ini menjadi energi terbarukan alternatif yang paling digemari pada saat ini. PLTS merupakan pembangkit yang menggunakan solar sel atau panel surya untuk mendapatkan energi matahari. Indonesia merupakan daerah khatulistiwa, daerah tropis yang selalu mendapatkan sinar matahari dari jam 06.00-17.00. Tetapi kenyataannya jam efektif solar sel tidak seperti itu hal tersebut, dikarenakan posisi pagi atau senja mempengaruhi penerimaan solar sel begitu pula sudut kemiringan cahaya matahari, kondisi berawan, dan mendung. Bahkan pada saat malam hari solar sel sama sekali tidak mendapatkan energi.Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan umpan balik cahaya agar pada saat malam hari dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi ke solar sel agar mendapatkan energi walaupun bukan jam efektif. Caranya memberikan umpan balik berupa lampu LED, lampu LHE dan lampu pijar. Lampu yang digunakan terlebih dahulu dicari lumen yang hampir mendekati dengan daya (P) yang berbeda. Dari tiga jenis lampu tersebut akan diukur tegangan dan arusnya disisi output inverter.Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi pengukuran tegangan (v), arus listrik (I), daya listrik (P) dan intensitas cahaya pada solar sel dengan umpan balik lampu LED, LHE dan pijar melalui inverter serta menganalisa pengukuran tegangan (v), arus listrik (I), daya listrik (P) dan intensitas cahaya pada solar sel dengan umpan balik lampu LED, LHE dan pijar melalui inverterDari hasil pengukuran lampu LHE, LED dan lampi pijar, Intensitas cahaya tegangan, arus dan daya yang dihasilkan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja panel surya adalah lampu LHE dibandingkan lampu LED dan pijarl ini disebabkan karena cahaya lampu LHE lebih fokus terarah sedangkan lampu pijar lebih banyak dikonversi ke panas dibandingkan cahaya. Hasil pengukuran yang didapat untuk tegangan paling besar Dari Lampu LHE 7,30 Volt masih di bawah nilai dari hasil penyinaran matahari sebesar 12 v.Kata Kunci   : Solar sell, optimalisasi, lhe, led pijar
Analisa Sistem Distribusi 20 KV Pada Sistem Grid PLTD Bakau – Gi Kerang ilham febry sudi pratama; moethia faridha
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v3i2.4273

Abstract

Sistem yang digunakan PLTD Bakau yaitu sistem isolated yang masih menggunakan mesin diesel untuk mencukupi kebutuhan listrik di daerah Bakau. Namun dikarenakan semakin tahun semakin mahal Biaya Pokok Produksi (BPP) maka PT PLN (Persero) mulai memikirkan penghematan BPP dengan cara membangun Jaringan SUTM baru untuk di Interkoneksikan dengan GI terdekat dalam hal ini GI yang terdekat dari PLTD Bakau adalah GI Kerang, sehingga dilakukan pembangunan Jaringan SUTM baru untuk interkoneksi dengan GI Kerang. Pada saat pembangunan SUTM baru tersebut, perlu diperhatikan Losses daya dan tegangan ujung dihasilkan jika sudah interkoneksi dengan GI Kerang. Rugi – rugi daya atau Losses adalah energi yang terbuang selama perjalanan dari sumber menuju ke pelanggan. Semakin rendah nilai losses suatu jaringan maka jaringan tersebut dinyatakan handal dan bisa menyuplai pelanggan tanpa ada keluhan redup di pelanggan. Sehingga PLN selalu memperhatikan tegangan ujung yang ada sekarang, dan juga menjalankan program untuk menonaktifkan mesin diesel. Sehingga diharapkan suplai GI tersebut membuat tegangan menjadi lebih baik ketimbang suplai dari mesin diesel.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem distribusi 20 kv pada sistem grid PLTD Bakau – GI Kerang analisa sistem distribusi 20 Kv dengan simulasi ETAP 12.6. Metode penelitian ini adalah metode untuk menganalisa losses yang dihasilkan.Dengan cara Analisis Simulasi ETAP 12.6 dan Analisis Ekonomi untuk Grid PLTD Bakau – GI Kerang ada beberapa hasil yang didapat yaitu untuk analisis dengan  ETAP 12.6 mendapatkan hasil losses tegangan menurun jika disupply dengan GI dan losses daya meningkat. Dan hasil losses daya mengalami peningkatan sebesar 157,4 Kw dikarenakan beban Grogot dan Panjang jaringan grogot namun untuk losses tegangan mengalami penurunan sebesar 272,7  jika di supply dengan GI. Dari Analisis Ekonomi, mengalami keuntungan jika interkoneksi dengan Sistem Kaltim karena sudah tidak memakai mesin diesel lagi Kata Kunci : Interkoneksi, Losses, ETAP 12.6
PERANCANGAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR TEMPERATUR BERBASIS ARDUINO UNTUK MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 DI RUANG KULIAH muhammad aminuddin; irfan irfan; moethia faridha
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v4i2.6473

Abstract

Pelaksanaan protokol covid-19, pengecekan suhu tubuh secara manual menggunakan thermo gun ataupun thermal scanner dapat menyebabkan antrian yang panjang serta kerumunan. Selain itu pengecekan suhu tubuh dengan cara ini dapat membahayakan petugas karena masih ada kemungkinan salah satu orang yang dicek suhu tubuhnya membawa covid-19. Prototipe pintu otomatis menggunakan sensor temperatur merupakan sebuah inovasi dimana pintu tersebut memiliki sensor suhu non kontak MLX90164 yang dapat melakukan pembacaan suhu kepada setiap orang yang ingin memasuki ruang kuliah. Alat tersebut dapat membaca suhu tubuh seseorang yang berada di depan sensor dengan jarak 1 cm. Alat ini juga dilengkapi dengan bilik sterilisasi dibagian depan pintu sehingga dapat menjaga setiap orang yang ingin memasuki ruangan tetap bersih dan steril. Dengan sedikit modifikasi, pintu otomatis menggunakan sensor temperatur ini dapat diterapkan pada setiap ruang kuliah di instansi penyelenggara pendidikan yang ada di seluruh Indonesia untuk melaksanaan protokol kesehatan covid19 dengan lebih efektif. Kata Kunci: Protokol Kesehatan Covid-19, Sensor MLX90614, Pintu Otomatis, Bilik Sterilisasi
Pengaruh Manuver Jaringan Distribusi 20 Kv Terhadap Indeks Keandalan Penyulang BT07 Batulicin alif karnandi ode; moethia faridha
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v3i2.4275

Abstract

Keandalan suatu sistem tenaga listrik berkaitan dengan kualitas, kontinuitas penyaluran dayanya. Penyaluran daya listrik ditandai dengan pasokan daya yang terus menerus atau meminimalisir pemadaman. Salah satu yang berpengaruh di dalam kontinyuitas penyaluran daya listrik adalah pemilihan jenis konfigurasi jaringan. Konfigurasi Radial yang sederhana diangap tidak dapat memenuhi keandalan suatu sistem distribusi oleh karena itu dibuat bentuk variasinya berupa Konfigurasi Loop (SPLN No.59 Tahun 1985). Konfigurasi Loop merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan di pasang sebuah saklar (switch) berupa Motorized atau LBS.Manuver jaringan kegiatan rekayasa jaringan terhadap operasi normal dari akibat gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal. Di dalam melakukan manuver jaringan perlu diperhatikan kapasitas peralatan jaringan berkaitan dengan beban maksimal yang dapat dipikul, seperti PMT dan Recloser. Untuk melakukan manuver direkomendasikan memilih penyulang dengan rugi saluran paling kecil sehingga daerah padam dapat diminimalisir namun kualitas listrik tetap dapat dipertahankan. Bagi penyulang BTL07 terdapat alternatif berbeda untuk setiap kondisi section yang padam. Jika section yang berada pada zona 1 atau daerah sepanjang PMT hingga Recloser pertama padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang BTL01 dan BTL05. Sedangkan jika zona 2 padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang PLJ01 dan PLJ02. Sehingga diperlukan proses backup penyulang BTL07 terhadap penyulang lain dan pengaruh manuver penyulang BTL07 pada perkembangan jaringan distribusi 20 kV dan keandalan jaringan distribusi terhadap gangguan yang dihitung dari Indeks saidi saifi, losses maupun ENS (Energy Not Served).Sistem loop sebagai uji coba yang mempertemukan beberapa penyulang melalui titik key point Motorized maupun Recloser dengan penyulang BTL07 saat dilakukan simulasi dapat menanggung pelimpahan beban yang diberikan oleh penyulang BTL07 yang mencapai hingga 8.6 MW meyebabkan kenaikan jarak penyuplaian dari 41.6 kms menjadi 66.7 Kms dengan drop tegangan yang terjadi maksimal penurunan 1 KV dengan tegangan supplai dari GI Batulicin telah dinaikan menjadi 21 KV, hal ini dilakukan untuk menjaga standar kestabilan tegangan ujung. Kata Kunci: Konfiurasi Jaringan, Indeks Keandalan