Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisa Ukuran Butiran Sedimen Pantai Desa Aeng Kabupaten Takalar dan Pantai Padongko Kabupaten Barru Hasdinar Umar; Taufiqur Rachman; Sabaruddin Rahman; Chairul Paotonan; Achmad Yasir Baeda; Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Ilham Alkhaer
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Edisi Maret 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/zl.v1i1.9653

Abstract

Beach is an area that is physically subject to change. This change is caused by natural processes and human activities. Physical changes that generally occur on the beach are erosion and sedimentation. The dynamic processes that occur atthe beach are the result of a combination of various forces at work on the beach, which include the force of waves,currents, sedimentary movements, wind and so on. To analyze sediment transport in coastal areas, one of the main thingsthat need to be known is the characteristics of coastal sediments. The study was carried out on beaches prone to erosion and sedimentation, the location of sample data research at several points taken in the area around the Aeng TakalarVillage Beach and Padongko Barru Beach. The analysis carried out is the analysis of the distribution of sediment grainsto determine the characteristics of existing sediments on the beach. The results showed that the sizes of the sediment samples on the beach in Aeng Village, Takalar District were a mixture of fine sand and medium sand which had a diameterof 0.125 mm - 0.5 mm and the size of the sediment grains on the Padongko beach. Kabru was a mixture of fine sand and medium sand which has a diameter of 0.125 - 0.5 mm.
Kajian Keselamatan Peroses Bongkar Muat Barang Yang Menimbulkan Cacat Produk Muatan Di Pelabuhan Paotere Adriani Phady; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 3, Edisi November 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/zl.v1i3.12012

Abstract

This article discusses the worker's safety assessment of the loading and unloading process that causes cargo product defects at Paotere Harbour. Makassar, which is the capital of South Sulawesi province, is known as the city with the largest majority population and is a dense flow of inter-island freight traffic. One of the Harbours that transportation the economy in Makassar is the Harbour of Paotere which provides dock services for fishing boats, passenger ships and cargo ships. Phinisi motor sailing ships are equipped with lifting equipment, namely cranes that can lift goods to facilitate the loading and unloading process of goods from the ship to the edge of the pier. However, the loading and unloading process ignores the safety and health aspects of work on the deck of the ship and on the dock. In addition, the results of the products being trans Harboured must also be considered if someone experiences product defects due to loading and unloading activities at the Harbour of Paotere. J-hook, a tool used to lift and move the sack by stabbing it in any place, can cause the sack to tear and the grain inside will slowly spill out due to gaps in the sack. The method used in this research is the descriptive method, namely: providing an overview of certain phenomena or certain aspects of the location under study. Descriptive methods are not only limited to data collection but include direct observation and interviews with workers. The strategic solution needed is the replacement of the cargo lift knot rope on the crane with a mooring rope net that facilitates the lifting process from the ship's deck to the Paotere Harbor pier. Replacing the J-hook whose function is to shift and flip the sack with an enlarged Jar Lifter tool and an adjustment of the material that is comfortable to hold and is not dangerous if it falls and hits the limbs of workers who are carrying out loading and unloading activities Paotere Harbor.
KESADARAN MASYARAKAT KOTA SUNGGUMINASA TENTANG SEMPADAN SUNGAI SESUAI UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2014 Putri Sriwahyuni Kasba; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang menjadi satu kesatuan dengan sungai. Sempadansungai melindungi sungai dari gerusan, erosi, dan pencemaran, selain juga memiliki keanekaragaman hayati dan nilaiproperti/keindahan lanskap yang tinggi. Sempadan sungai berfungsi sebagai upaya agar kegiatan perlindungan,penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai termasuk danau dan waduk dapat dilaksanakansesuai dengan tujuannya. Penetapan garis sempadan sungai bertujuan agar fungsi sungai termasuk danau dan waduktidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang di sekitarnya, agar kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilaimanfaat sumber daya yang ada di sungai dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga fungsi sungai danagar daya rusak air terhadap sungai dan lingkungannya dapat dibatasi. Penelitian ini memberikan gambaran tentangseberapa besar kesadaran masyarakat perkotaan tentang sempadan sungai Pengumpulan data yang bekaitan dengansempadan sungai meliputi data atau dokumen yang ada, sisi kehidupan masyarakat dan lokasi yang ditinjau. Kesadaranmasyarakat perkotaan dan implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentangsempadan sungai masih sangat rendah. Untuk itu diperlukan sosialisasi pemahaman mengenai batas sempadan sungaioleh pemerintah. Dengan adanya daerah sempadan sungai, maka kelestarian sungai akan tetap terjaga sesuai denganfungsi yang diharapkan.
TINJAUAN DEGRADASI LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT KOTA MAKASSAR TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR Yuliani Suleman; Chairul Paotonan; Taufiqur Rachman
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Makassar merupakan salah satu kota dari 30 kota pantai di Indonesia yang diperkirakan potensial terkena dampakkenaikan muka air laut. Kawasan pesisir Makassar mengalami degradasi daya dukung lingkungan yang cukupsignifikan yang diakibatkan oleh adanya pemanfaatan ruang yang kurang terkendali dari kegiatan pembangunan sertakondisi geomorfologi kawasan pesisir yang rawan terhadap resiko bencana. Kajian ini dilakukan untuk mengetahuifaktor penyebab perubahan/degradasi lingkungan yang terjadi di Kota Makassar dengan acuan data dan informasiyang berkaitan dengan pengimplementasian kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. Metode penelitian yangdigunakan berupa memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari lokasi danmasyarakat yang ditinjau. Pengumpulan data meliputi data atau dokumen yang telah ada. Penyebab terjadinyadegradasi ekosistem yang paling signifikan adalah kurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat menyelesaikanpersoalan lingkungan, kurangnya kapasitas masyarakat untuk memberikan masukan kepada pihak-pihak yangberkepentingan dan berkewajiban mengelola dan melindungi lingkungan, serta kegagalan kebijakan pemerintah untukmenginplementasikan peraturan perundang undangan tentang pengelolahan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilyang tercantum dalam UU No 1 tahun 2014 yang merupakan hasil perubahan atas UU No 27 tahun 2007. Sebagianbesar dampak kerusakan dirasakan berpengaruh terhadap aktivitas manusia dan lingkungan, seperti rusaknya biotalaut, terancamnya pemukiman dan mata pencaharian nelayan, dan sebagainya. Pemerintah hendaknya dapatbekerjasama dengan masyarakat untuk menyelamatkan pemasalahan degradasi lingkungan pesisir dan laut kotamakassar.
TINJAUAN BATASAN SEMPADAN PANTAI TANJUNG BUNGA SEBAGAI IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2014 Reskiyanti Reskiyanti; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau besar dan kecil dengan panjang garispantai kurang lebih 81.000 km. Daerah pantai merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan, baikperubahan akibat ulah manusia maupun perubahan alam. Desakan kebutuhan ekonomi menyebabkan wilayah pantaiyang seharusnya menjadi wilayah penyangga daratan menjadi tidak dapat mempertahankan fungsinya sehinggakerusakan lingkungan pesisir pun terjadi. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pantai lebih jauh diperlukan adanyakawasan sempadan pantai. Kriteria kawasan lindung untuk sempadan pantai menurut Undang-Undang No. 1 Tahun2014 yaitu daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Penelitian ini memaparkan tinjauan inplementasi Undang-UndangNo. 1 Tahun 2014 perihal sempadan pantai yang berada di Pantai Tanjung Bunga Kota Makassar. Implementasiperaturan UU No. 1 tahun 2014 di kawasan tersebut masih sangat lemah. Sempadan pantai dapat melindungi danmenjaga kelestarian fungsi ekosistem dan segenap sumber daya di wilayah pesisir, kehidupan masyarakat di wilayahpesisir dari ancaman bencana alam, alokasi ruang untuk akses publik melewati pantai, dan alokasi ruang untuk saluranair dan limbah
ANALISIS KINERJA OPERASIONAL PERALATAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI PELABUHAN MAKASSAR Nurwani Sarah; Ashury Ashury; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arus petikemas yang melalui Pelabuhan Makassar semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan bongkarmuat petikemas dari tahun ke tahun. Parameter yang berkaitan dengan tingkat kinerja operasional peralatan bongkarmuat adalah tingginya availability dan utilisasi pada setiap jenis peralatan yang digunakan. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui utilisasi (%) dan availability (%) alat bongkar muat di terminal petikemas Makassar. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa untuk availability alat masih sangat baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai persentase alatdi atas 90%. Angka availability ditentukan oleh waktu untuk mengoperasikan alat (possible time) yang dipengaruhioleh waktu pemeliharaan alat (N.A.O Maint). Selain itu juga nilai waktu alat tidak beroperasi (down time) sebagaipenentu terhadap tingkat availability alat. Tingginya angka-angka kerusakan alat, gangguan dan menunggu sukucadang akan menurunkan kesiapan peralatan. Untuk utilisasi alat dengan nilai persentasi masih di bawah 50%. Halini disebabkan karena banyaknya waktu yang tersedia dalam sehari tapi tidak digunakan secara efektif untuk bekerja.Serta nilainya dipengaruhi oleh tingkat permintaan dari pasar dan banyaknya alat sejenis yang tersedia dalam kelasnya.Hubungan keduanya adalah nilai utilisasi mempunyai ketergantungan terhadap nilai availability.
KAJIAN PERANGKAT KESELAMATAN PELAYARAN BAGI KAPALKAPAL YANG BERSANDAR DI PELABUHAN KAYU BANGKOA Irma Handayani; Riska Damayant; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makassar adalah salah satu kota yang memiliki beberapa dermaga kecil atau dermaga bantu tempat berlabuhnyabeberapa kapal dari berbagai pulau-pulau sekitar. Salah satu dermaga di Kota Makassar yang mendukungperekonomian adalah Dermaga Kayu Bangkoa. Dermaga yang telah difungsikan sejak tahun 1970an ini melayaniberbagai jenis kapal mulai dari kapal jenis fiber ukuran 8 meter hingga kapal kayu yang berkapasitas 10 hingga 20GT dengan trayek penyeberangan dari Kota Makassar menuju Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi, PulauKodinggareng Keke, dan pulau lain sekitarnya. Namun, dari sekian banyak kapal yang berlabuh ini tidak dilengkapidengan perangkat keselamatan pelayaran yang memadai. Kajian ini meninjau seberapa besar perhatian pihakpenyelenggara kapal dan pelabuhan terhadap perangkat kesalamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang bersandar diPelabuhan Kayu Bangkoa. Metode kajian yang digunakan adalah deskriptif, yakni memberikan gambaran tentangfenomena tertentu atau aspek tertentu dari lokasi yang dikaji, tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapimeliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Dengan kajian ini diharapkan pihak pemerintah setempatdapat lebih menggiatkan aktifitas sosialisasi keselamatan pelayaran dan penerapannya di lapangan sehingga akanmeminimalisir korban dan resiko kecelakaan yang terjadi pada saat kapal berlayar bagi kapal-kapal yang bersandar diPelabuhan Kayu Bangkoa. Dengan adanya perhatian penuh atas mutu pelayanan pelayaran dan bongkar muat barangdan penumpang dapat meningkatkan minat pengguna jasa pelayaran yang pada akhirnya memberikan dampak positifterhadap peningkatan perekonomian.
KESELAMATAN BONGKAR MUAT PENUMPANG DI DERMAGA PENYEBERANGAN KAYU BANGKOA MAKASSAR Royh Savhanta Tonapa; Denis Restuardi Dundu; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermaga Penyeberangan Kayu Bangkoa merupakan salah satu dermaga di Kota Makassar yang menyediakan jasapenyeberangan untuk mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar Kota Makassar Sulawesi Selatan. Dermagapenyeberangan ini terbuat dari konstruksi kayu, namun saat ini kondisinya sudah mengalami kerusakan di beberapabagian konstruksinya. Akibat kurangnya fasilitas yang menjamin keselamatan penumpang maka kondisi ini sangatmembahayakan bagi keselamatan penumpang dan pelaku ekonomi yang memanfaatkan fasiltas dermaga. Penelitianini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya pada kegiatan bongkar muat penumpang dan barang di dermagaPenyeberangan Kayu Bangkoa. Manfaat kajian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran di bidang keselamatan kerjadalam aktifitas bongkar muat kapal di Dermaga Kayu Bangkoa, dan sebagai bahan informasi serta masukan bagiinstansi terkait dalam meningkatkan keselamatan kerja bongkar muat penumpang dan barang di dermaga. Kajian inimenggunakan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik pemeriksaan fisik denganberkunjung dan mengamati aktifitas secara langsung proses bongkar muat barang ataupun menaik-turunkanpenumpang ke dan dari kapal di Dermaga Penyeberangan Kayu Bangkoa. Permasalahan keselamatan dan kesehatankerja (K3) serta keselamatan pelayaran di wilayah pelabuhan Dermaga Kayu Bangkoa belum mendapatkan perhatianyang memadai semua pihak. kesadaran masyarakat dan para pengguna jasa dermaga terhadap aspek keselamatan diridan lingkungannya masih sangat lemah, sehingga tidak memikirkan dampak/resiko yang mengakibatkan kerusakanpada konstruksi dermaga dan mengakibatkan kecelakaan.
TINJAUAN ASPEK KESELAMATAN PELAYARAN TERHADAP KONDISI TEKNIS PELABUHAN PENYEBERANGAN FERRY BIRA-PAMATATA Andi Yudha Pratama; Muhammad Ayyub Ansyari B; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

daya angkut yang lebih besar dari pada kendaraan darat sehingga terhitung lebih efisien. Kondisi beberapa pelabuhanpenyeberangan ferry yang ada saat ini memiliki sarana di bawah standart terutama fasilitas gedung terminalpenumpang. Hal ini menjadi perhatian penting mengingat visi misi pemerintah untuk memaksimalkan transportasilaut sebagai alternatif moda angkutan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sarana dan prasaranamoda transportasi laut dan meninjau kondisi teknis penggunaan fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Ferry Bira danPamatata. Berdasarkan kondisi teknis Pelabuhan Penyeberangan Ferry Bira dan Pamatata ini dibutuhkan perangkatpelayanan dan fasilitas terminal penumpang angkutan laut yang sesuai dengan fungsinya dan dapat menunjangkeselamatan dan keamanan penumpang. Pemerintah harus melakukan perbaikan secara menyeluruh kondisi dermagadi Pelabuhan Penyeberangan Ferry Bira dan Pamatata. Perawatan fasilitas umum dan penunjang demagapenyeberangan ferry perlu ditingkatkan, agar aktifitas pelabuhan berlangsung secara aman.
PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG MUATAN DAN STABILITAS KAPAL BAGI AWAK KAPAL RAKYAT PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR DEMI KESELAMATAN PELAYARAN Zakinah Rizky; Zulfikar Zulfikar; Taufiqur Rachman; Chairul Paotonan
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya kasus kecelakaan laut di Indonesia saat ini harus menjadi perhatian seluruh pihak, bukan hanya pemilikkapal tetapi juga pemerintah, instansi terkait dan masyarakat yang harus lebih aktif dalam memberikan informasi.Pelabuhan Paotere adalah pelabuhan rakyat yang terletak di bagian Utara Kota Makassar dalam pengelolaannyaberada di bawah pengawasan PT. Pelindo IV. Pelabuhan ini sebagai salah satu pintu gerbang pembangunan kotaMakassar. Kecelakaan yang terjadi di Pelabuhan Paotere baru-baru ini adalah tenggelamnya kapal nelayan KM Aristayang rencananya akan berlayar ke Pulau Barrang Lompo pada Rabu, 13 Juni 2018. Kapal tersebut tenggelam akibatcuaca buruk dan kelebihan muatan. Sistem pemuatan yang tidak mempertimbangkan aspek-aspek keselamatantersebut akan berdampak pada stabilitas kapal yang menyebabkan kapal oleng hingga terbalik. Sangat disayangkanbahwa banyak korban jiwa hanya karena kurangnya perhatian dan pemahaman awak kapal terhadap hal krusial sepertiini. Cara yang baik untuk menghindari korban akibat insiden stabilitas adalah memahami konsep stabilitias itu sendiriterutama bagi pelayaran rakyat. Secara statistik persentase jumlah korban yang terjadi pada pelayaran rakyat terusmeningkat terlebih lagi bahwa konstruksi dan system pemuatan yang diterapkan sering tidak mempertimbangkanaspek-aspek keselamatan antara lain karena stabilitas yang cenderung kurang mendukung. Oleh karena itu,diperlukannya sosialisasi mengenai regulasi muatan kapal hingga pengetahuan tentang stabilitas kapal yangdiharapkan mampu menambah wawasan dan keterampilan awak kapal tentang keselamatan kerja dan diharapkandapat memperkecil resiko kecelakaan dini maupun kecelakaan yang telah terjadi terutama pada Pelabuhan RakyatPaotere Makassar.