Tri Agus Susanto
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Designing and Manufacturing of Grain Dryer Machine using Coconut Shell Fuel as an Alternative Heat Energy Dermawan Dermawan; Rusdi Nur; Tri Agus Susanto; Amrullah Amrullah
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 8, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v8i2.3351

Abstract

Many problems in the process of drying grain with a solar heat source. One of the factors is the erratic weather, where the rainy season comes along with harvest time. To overcome these obstacles, a grain dryer was designed that uses a rotary system that is simpler and more efficient and uses coconut shells as an alternative fuel. This study aims to obtain fast and affordable grain drying results by farmers using a rotary system dryer with coconut shell fuel. The benefit of this research is to provide an alternative solution for the community in dealing with harvesting in the rainy season by reducing land for drying grain. Equipment preparation was carried out in particular by using standard equipment to cut and connect the seat frame including the use of silencers and gasoline-fueled motors as propulsion and other supporting equipment. The components of each unit of grain drying machine are assembled and tested in stages according to procedures and functions. The test results show that the use of coconut shell can reach drying temperatures faster than the use of LPG, coconut shell fuel is better at reducing the moisture content of grain than the use of LPG. Testing of coconut shell fuel is done by drying 30 kg of grain for 20 minutes and 15 minutes. It can be concluded that the use of coconut shell as an alternative fuel can achieve a faster drying temperature than the use of LPG fuel. The use of coconut shell fuel to dry 30 kg of grain and reach a moisture content of up to 12% requires an effective time of 15 minutes.
ANALISIS KEKUATAN GESER SAMBUNGAN LAS TITIK MENGGUNAKAN MESIN LAS TITIK INVERTER Abram Tangkemanda; Muh Iswar; Tri Agus Susanto; Akmal Kamaruddin; Jummi Manda Mangetan; Jono Tangdialla
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 16, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.689 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v16i1.1200

Abstract

Analisis Kekuatan Geser Sambungan Mesin Las Titik Menggunakan Mesin LasTitik Inverter. Analisis kekuatan geser sambungan mesin las titik menggunakan mesin lastitik inverter bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus terhadap tegangan geser las titikinverter, pengaruh variasi sambungan terhadap tegangan geser las titik sistem inverter,pengaruh bahan Stainless AISI 304 dan St-42 terhadap tegangangeser las titik inverter. Ujimekanik bahan, pembuatan specimen pengujian (arus 80 A, 100 A), analisis data regresilinier berganda, hasil dan pembahasan, kesimpulan. Hasil menunjukkan bahan StainlessSteel AISI 304 ketebalan 0,8 mm mempunyai hubungan negatif terhadap kenaikantegangan geser, ketebalan 1 mm mempunyai hubungan posotif terhadap kenaikan tegangangeser, sedangkan bahan ST-42 ketebalan 0,8 mm dan 1 mm mempunyai hubungannegative terhadap kenaikan tegangan geser. Bahan Stainless Steel AISI 304 memiliki titiklebur yang rendah sehingga mampu menahan panas sedangkan bahan St-42 memiliki titiklebur yang tinggi sehingga pada ketebalan pelat tipis dan arusnya dinaikkan akanmengalami penurunan tegangan geser namun pada saat ketebalan bertambah dan arusnyadinaikkan bahan memiliki penetrasi yang lebih baik.
Desain Prototipe Alat Press Tool untuk Pembuatan O-Ring Sistem Pneumatik Pria Gautama; Simon Ka’ka; Muhammad Arsyad Suyuti; Tri Agus Susanto
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.961 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v12i2.1136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat prototipe alat press tool untuk memproduksi O-Ring dengan menggunakan sistem pneumatik yang dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Metode penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap perancangan meliputi gambar desain komponen menggunakan autodesk dan perhitungan komponen-komponennya. Tahap pembuatan yakni membuat part dari masing-masing komponen. Tahap perakitan yakni menyusun komponen-komponen sehingga menjadi alat yang utuh. Tahap pengujian yakni dengan uji coba alat dan pengambilan data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni menghasilkan prototipe alat press tool O-ring dengan sistem pneumatik yang diberi kekuatan tekan maksimum 8 bar dan gaya penekanan selinder pneumatik sebesar 6280 N. Alat ini mampu memproduksi O-Ring Aluminium dengan ketebalan 0.5 mm rata-rata sebanyak 20. buah permenit, dalam proses produksinya tanpa memerlukan beban kerja operator yang tinggi.
PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN HASIL GERINDA SILINDRIS DENGAN MESIN BUBUT PINDAD PL-1000G A.M Anzarih; Tri Agus Susanto; Sajaruddin Sajaruddin; Ahmad Erwin Syahputra
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.254 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v14i2.1166

Abstract

Kekasaran permukaan adalah salah satu penyimpangan yang disebabkan oleh kondisi pemotongan dari proses permesinan. Oleh karena itu, untuk memperoleh produk bermutu berupa tingkat kepresisian yang tinggi serta kekasaran permukaan yang baik, perlu didukung oleh proses permesinan yang tepat. Karakteristik kekasaran permukaan dipengaruhi oleh faktor kondisi pemotongan dan geometri pahat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekasaran permukaan Besi pejal diameter 25,4 cm, panjang 20 cm hasil alat bantu gerinda silindris yang dipasang pada mesin bubut PINDAD PL-1000G. Material uji yang telah dibubut kemudian ditekan ke lubang bearing untuk mendapatkan hasil uji suaian paksa. Dari hasil pengujian terbukti suaian ini hasil gabungan dari lubang dan poros H7-p6. Diameter poros setelah pengerjaan adalah 25,015 mm dan diameter lubang 25,00 mm.
RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT TELUR ASIN DENGAN PEMANFAATAN UDARA Tri Agus Susanto; Arthur Khalik Razak; Asywar Asywar; Maria Suryaningsih; Syamsul Syamsul
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 14, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.37 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v14i1.1157

Abstract

Telur bebek merupakan salah satu jenis telur unggas yang dapat dimanfaatkan sebagai olahan makanan maupun adonan kue. Pada dasarnya kualitas telur tidak dapat bertahan lama karena adanya faktor lingkungan ataupun pada telur itu sendiri. Untuk mempertahankannya kualitas telur bebek dapat dilakukan pengawetan dengan cara diasinkan. Pengawetan dapat dilakukan secara manual tetapi membutuhkan waktu yang lama untuk proses pengasinan. Untuk mempersingkat waktu, proses pengasinan dapat dilakukan selama empat hari dengan menggunakan alat pembuat telur asin yang hanya memerlukan larutan garam dan dapat memvariasikan tingkat keasinan tergantung kadar garam, jumlah telur dan waktu yang diberikan. Proses pengasinan selama empat hari menggunakan tekanan udara yang mempercepat larutan garam masuk kedalam pori-pori telur bebek. Tekanan udara yang diberikan dapat masuk kedalam telur bebek melalui pori-pori telur sehingga udara yang masuk menjadi berkurang. Jadi, penginputan udara harus dilakukan secara kontinyu agar udara yang masuk kedalam alat konsisten.
RANCANG BANGUN MESIN ROL BESI PEJAL UNTUK PEMBUATAN KOMPONEN ALAT PERTANIAN Muhammad Arsyad Suyuti; Tri Agus Susanto
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 14, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.083 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v14i1.1153

Abstract

Pesatnya perkembangan penggunaan alat mekanisasi pertanian oleh petani menyebabkan meningkatnya kebutuhan perawatan, perbaikan, pemeliharaan dan pembuatan peralatan mekanisasi sehingga jumlah bengkel perawatan, perbaikan dan pembuatan ala-alat pertanian terus bertambah. Bengkel alat dan mesin pertanian umumnya pekejaan yang sering dilakukan yaitu perawatan, perbaikan dan pembuatan komponen maupun mesin alat pertanian. Dari berbagai peralatan mekanisasi pertanian, peralatan yang paling umum dikerjakan yaitu traktor tangan dan mesin perontok padi. Traktor tangan adalah alat mekanisasi pertanian yang sering membutuhkan perawatan dan perbaikan pada bagian roda traktor dengan mengganti lingkaran roda besi. Suku cadang lingkaran roda besi sangat sulit didapatkan, sedangkan perontok padi juga masih banyak dibutuhkan oleh petani sawah sehingga salah satu kegiatan bengkel alat pertanian yaitu membuat perontok padi berdasarkan pesanan. Kendala yang dihadapi bengkel alat pertanian adalah kurangnya sarana peralatan sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan pelat alur pengarah mesin perontok yang terbuat dari pelat strip. Tujuan dari rancang bangun ini adalah untuk mengembangkan teknologi tepat guna untuk memudahkan bengkel-bengkel alat pertanian dalam membuat lingkaran roda besi traktor tangan dan pelat alur pengarah mesin perontok. Adapun kesimpulan dari kegiatan penelitian ini adalah dihasilkan satu unit mesin rol untuk mengerol lingkaran roda besi traktor tangan dan pelat alur pengarah mesin perontok padi. Alat ini terbagi tiga sub rakitan yaitu rangka, sumber tenaga, dan konstruksi dies pengerol. Mesin rol ini menggunakan sistem penggerak motor listrik. Alat ini mampu membentuk lingkaran roda besi traktor tangan model rangka Quick G dari bahan besi baja Ø16 mm di rol sampai berbentuk lingkaran dengan radius 330 mm dan pelat strip alur pengarah pada tutup mesin perontok padi dengan ukuran lebar 15 mm dan tebal 2 mm dibentuk menjadi ¼ lingkaran dengan radius lingkaran 860 mm, dan juga mampu mengerol lingkaran roda besi dan pelat pengarah mesin perontok dengan waktu 3 hingga 4 menit.
PENGARUH JENIS ELEKTRODA DAN ARUS LAS PADA PENGELASAN HARDFACING BAJA JIS 3101 SS 400 Syaharuddin Rasyid; Tri Agus Susanto; Agung Setia Bela; M Syukur Imam
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 16, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.083 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v16i1.1199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda dan aruslas pada pengelasan hardfacing baja JIS 3101 SS 400. Jenis elektroda yang digunakanyaitu elektroda DIN 8555 E1-UM-350-GP, elektroda AWS Class No. A5.13 (Efe2),elektroda AWS Class No. A5.13 (Efe3) dan AWS E7018. Arus pengelasan yangdigunakan terdiri dari tiga variasi yaitu 90 Amperre, 115 Amperre dan 140 Amperre.Material dasar yang digunakan yaitu baja JIS G 3101 SS 400 dengan dimensi tebal6mm, panjang 50mm dan lebar 25mm. Pada permukaan material dasar, kemudiandilakukan pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dengan menggunakanvariasi elektroda dan variasi arus pengelasan yang telah disebutkan di atas, setelah itudidinginkan menggunakan pendingin udara. Dari hasil pengelasan dilakukanpengujian kekerasan dengan menggunakan metode Rockwell A (HRA), beban yangdigunakan yaitu 588 N, indentor yang digunakan yaitu intan 120° dan waktupenekanan 5 detik. Dari hasil pengujian kekerasan tersebut diperoleh nilai kekerasantertinggi yaitu menggunakan elektroda AWS Class No. A5.13 (EFe3) nilainyakekerasannya yaitu 70.2 – 80.93 HRA, kemudian diikuti oleh elektroda AWS ClassNo. A5.13 (EFe2) nilainya kekerasannya yaitu 62.25 – 69.43 HRA, kemudianelektroda DIN 8555 (E1-UM-350-GP) nilainya kekerasannya yaitu 58.90 – 62.90HRA dan nilai kekerasan yang terrendah yaitu pengelasan dengan menggunakanelektroda AWS E7018 nilainya kekerasannya yaitu 51.69 – 58.99 HRA.
Pengaruh Arus pada Pengelasan Tig terhadap Kekuatan Tarik dan Energi Impak Sambungan AISI 304 to AISI 304 Jumardin S; Marham Marham; Tri Agus Susanto; Muhammad Arsyad Suyuti
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.001 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v13i1.1140

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan terhadap kekuatan tarik dan energi nilai impak dari hasil pengelasan las TIG dengan sambungan dari material AISI 304 to AISI 304. Arus pengelasan yang digunakan terdiri dari tiga variasi arus yaitu 70, 80, dan 90 A dengan diameter tungsten 2 mm. Jenis desain sambungan yang digunakan adalah single V groove dengan sudut 600. Dari hasil pengelasan dilakukan pengujian sifat mekanik kekuatan tarik dan energi impak. Pengujian kekuatan tarik dengan tiga variasi arus didapatkan hasil pengelasan dengan kualitas yang baik pada arus 90 A, dimana pada arus tersebut tidak terdapat spesimen yang putus pada daerah logam las. Pada arus 90 A diperoleh rata-rata kekuatan tarik sebesar 62,86 kgf/mm2 dan rata-rata regangan sebesar 41,56 %. Sedangkan pada pengujian impak energi impak tertinggi terdapat pada arus 90 A dengan rata-rata nilai energi impak sebesar 1,598 Nm/mm2 .
Rancang Bangun Pengering Gabah Tabung Vertikal Dengan Bahan Bakar Tempurung Kelapa Jamal Jamal; Tri Agus Susanto; Dermawan Dermawan; Al Fajri Nur Rohman; Jusman Jusman; Muhammat Firdaus
Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin Vol 21, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/sinergi.v21i2.4627

Abstract

Drying grain using direct sunlight is still widely practiced in Indonesia. This method has an obstacle, namely that it is very dependent on solar conditions, apart from that, it also disrupts traffic flow because they often use the highway as a place to dry. In this research, a vertical tube dryer was developed using coconut shell fuel. Coconut shells are unused agricultural waste, this dryer can also use other fuels which become agricultural waste. The test results of the vertical tube dryer can speed up grain drying, from the manual method which takes 6-7 hours to 7-10 minutes with a grain weight of 5-10 kg. able to reduce water content from 27.3% to 13.6% (according to standard) in 7.9 minutes for a grain weight of 5.5 kg.