Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN TENAGA ANGIN DAN SURYA SEBAGAI ALAT PEMBANGKIT LISTRIK PADA BAGAN PERAHU Budi Santosa, Ari Wibawa; Mulyatno, Imam Pujo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 11, No 3 (2014): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.306 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v11i3.7670

Abstract

Tenaga matahari dapat dikonversi langsung menjadi energi listrik dengan menggunakan solar cell atau photovoltaik. Begitu pula energi gerak angin yang dapat dimanfaatkan dengan cara menerapkan angin tersebut ke penampang baling-baling supaya berputar. Putaran inilah yang akan membangkitkan listrik sedemikian rupa sehingga energi listrik tersebut dapat disimpan dalam batere. Pengujian alat pembangkit listrik tenaga angin dan surya pada bagan perahu di laksanakan di perairan utara Demak. Hasilnya  Solar cell lebih responsif mengisi batere/accu dibandingkan Wind turbine karena keberadaan cahaya matahari relatif lebih kontinyu dan stabil dibandingkan angin. Persentase keberhasilan pengisian Wind turbine dalam ± 12 jam @ 69%, hal ini dapat terjadi karena keberadaan angin yang tidak terus menerus dan kecepatan angin yang tidak konstan. Batere/accu setelah pengisian oleh solar cell selama 12 jam efektif mampu menghasilkan listrik sebesar 650 Watt-jam. Batere/accu setelah pengisian oleh Wind turbine selama 8,65 jam efektif mampu menghasilkan listrik sebesar 44,82 Watt-jam.  Jika dilihat segi sosial ekonomi dengan energi alternatif, masyarakat sudah tidak lagi tergantung oleh BBM untuk penerangan di bagan apung mereka.
STUDI PERANCANGAN KAPAL PENGANGKUT IKAN DARI KEPULAUAN SERIBU KE JAKARTA Budi Santosa, Ari Wibawa; Amiruddin, Wilma; Putra Pribadi, Catur Agus Putra Pribadi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 10, No 3 (2013): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.885 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v10i3.5623

Abstract

Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta. Sejak tahun 2000-an  pemerintah telah  mengarahkan sektor perikanan dan kelautan sebagai andalan sumber perekonomian. Menurut informasi dari Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu menjelaskan bahwa produksi perikanan didapatkan 1.584 ton dari tangkap ikan laut dan 798,14 ton dari hasil budidaya (Jakarta dalam angka 2012). Berdasarkan hasil observasi di Kepulauan Seribu, disini belum ada kapal khusus yang digunakan untuk mengangkut ikan, selama ini proses pengangkutan dijadikan satu dengan kapal penumpang. Dalam  melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal  dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Loa: 16 m, Lwl: 15,5 m, B: 6 m, B1:1,25 m, T: 0,8 m, H: 1,8 m. Dari hasil hidrostatik, kapal Pengangkut Ikan ini mempunyai displacement 17,118 Ton, Cb 0,45, LCB 7,21 m. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal stabil, karena titik M diatas titik G. Pada tinjauan olah gerak kapal ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes. Pada tinjauan gambar rencana umum, kapal katamaran memiliki space yang cukup untuk mempermudah proses bongkar muat. Kapal pengangkut ikan ini menggunakan dua buah tenaga penggerak berupa outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 40 HP.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PANTAI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN EFISIENSI DI SENTRA INDUSTRI KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG Santosa, Ari Wibawa Budi; Waluyo, Bambang Sri; Pujiyanto, Sri; Astuti, Sri Rahayu Tri
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.05 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10244

Abstract

Proses  pembuatan  kapal  di Galangan Kapal Kayu CV Laksana Abadi Batang    masih menggunakan cara tradisional, saat ini mengalami kesulitan untuk memenuhi  jumlah pesanan yang banyak. Program KKN-PPM ini untuk membantu para pengrajin kapal kayu tradisional di Batang  melalui  menerapkan teknologi  yang  lebih modern melalui penggunaan aplikasi software perkapalan seperti Delfship dan Maxsurf. dengan menggunakan software tersebut diharapkan pengrajin kayu tradisional mampu mempercepat proses produksi dari 120 hari/ kapal menjadi 90 hari/kapal dan juga kapal kayu yang dibuat akan lebih bagus. Dalam program KKN-PPM ini mahasiswa juga harus mengenalkan pada masyarakat pesisir di Batang  tentang  kebersihan  lingkungan.  Produsen  dan  Pengrajin  kapal  kayu tradisional diberikan penyuluhan K3LH, menjaga kebersihan lingkungan dari limbah buang kapal yang dapat mencemari laut sekitar. Oleh karena itu, akan diterapkan pada setiap kapal kayu yang akan dibuat teknologi tepat guna OWS (oil  water  Separator).  Dengan  menerapkan  teknologi  tepat  guna  OWS, penanaman mangroove diharapkan dapat meminimalisir pencemaran laut karena limbah buang kapal kayu.
FACILITIES PLANNING WORKSHOP FOR BLASTING SUPPORT THE ACTIVITY OF DEVELOPMENT AND REPAIR SHIP IN PT. JASA MARINA INDAH UNIT II Samuel, Samuel; Budi Santosa, Ari Wibawa
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 7, No 3 (2010): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.934 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v7i3.3779

Abstract

Blasting in the process of planning the workshop production of new building and ship repair to play a role in providing blasting and paint on the block that will be of erection. As a result of blasting workshop facilities that do not have resulted in low production capacity that can be achieved by this workshop, namely three block ships per month. Capacity blasting and paint shop in this low resulted in low productivity process stage (stage) the previous workshops which of course result in a decrease in vessel productivity in general.                 In penelitiaan aims to plan for blasting and paint shop facility which has been adjusted to the planned production capacity of PT. JASA MARINA INDAH II units.                 In this study it - thing to note is to understand the data - the data field for research conducted in terms of both technical and economic terms, with the blasting and paint shop facilities on the construction or repair of ships that have been planned, then the effectiveness of the work and production flow at. Jasa Marina Indah II units can be known.                 Based on the analysis and calculation of both technical and economical it can be identified by the workshop on the process of blasting Blasting efficiency is obtained for 2.55 hours, at 10.16 hours during the painting process, while economical in terms of labor costs can be reduced blasting cost is Rp.930000    for          paint       and         Rp.1.23million
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN BATANG JAWA TENGAH MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL TRADISIONAL Trimulyono, Andi; Budi Santosa, Ari Wibawa
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 11, No 1 (2014): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.648 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v11i1.6375

Abstract

Batang which is located on the north coast of Central Java with an area of 788.642 km2 area of the position of the district of Batang put the economy on a path north of the island of Java. Coastal region of this district, make there is a potential that can be developed into a valuable asset to the nation i.e the traditional shipbuilders. Karangasem is one of the districts that have the potential for ship production In terms of productivity shipyard,one of traditional shipbuilder is CV. Laksana Abadi as traditional shipyard in year 2000 capable of producing ships totaling 18 units within a period of 12 months. In Batang district not only CV. Laksana Abadi but also CV. Rizki Maulana Bahari engaged in the manufacture of wooden ships that have smaller productivity due to the still relatively new in Karangasem. Because of the traditional manufacturing process, so it can be said to be still very traditional methods that shipbuilder built they ship and also their belief in technology still low it’s can seen from the construction of the ship is still in traditional way. So KKN-PPM is intended to bridge between the use of the latest technology by using of  fishipro or Delftship software. Based on the mapping problem then formed five clusters, namely cluster Ship Design With Software, Cluster of Shipyard Production, Cluster Marketing Information System, Cluster of Coastal Community Empowerment around Shipbuilding, Cluster of Ship Repair and Maintenance. Results of KKN-PPM students carry out major programs related to the theme of the traditional shipyards and other ancillary programs that have been successfully implemented and exhibited in the “Expo KKN-PPM” in North Karangasem, Batang district .
Simulasi CFD pada Kapal Planing Hull Samuel, Samuel; Trimulyono, Andi; Santosa, Ari Wibawa Budi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 16, No 3 (2019): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.156 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v16i3.26397

Abstract

Akurasi dalam memprediksi hambatan kapal adalah salah satu aspek penting dalam mendesain lambung kapal. Secara umum, hambatan kapal dengan type planing lebih rumit daripada type displacement. Planing hull memiliki karakteristik unik seperti trim, heave, hard-chine, Froude number tinggi dan dead-rise angle. Gaya hidrodinamik pada planing hull lebih dominan daripada gaya hidrostatik. Analisis numerik menggunakan Finite Volume Method (FVM) dipilih untuk menyelesaikan masalah hidrodinamik. Dalam penelitian ini, persamaan (RANS Reynolds-Averaged Navier-Stokes) digunakan untuk menggambarkan model turbulensi dengan k-ε. Secara umum, pemodelan Volume of Fluid (VOF) menggunakan aliran multiphase Euler yang diasumsikan air dan udara sebagai phase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan perhitungan kapal type planing hull untuk memprediksi hambatan kapal dan seakeeping. Studi validasi ini dilakukan dengan menggunakan eksperimen Fridsma hullform. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa simulasi numerik pada jenis planing hull dapat diprediksi dengan akurasi yang cukup baik.
PENGARUH PENAMBAHAN GAS O2 PADA PENGELASAN CO2 DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA INTI FLUKS DAN SOLID TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN VISUAL BASE METAL ST42 MARINE PLAT Budi Santosa, Ari Wibawa
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 6, No 2 (2009): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.685 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v6i2.2729

Abstract

Weld CO2 is processing electric arc welding where gas carbondioksida or CO2 as component of metal fluid canopy where at welder process there will be liquefaction of metal, in order not to invite oxidation process, what causes the happening of porosity at weldment metal. Where porosity will reduce strength to draw the metal. At welder process surely happened liquefaction process of metal. Liquefaction of the metal because hot influence where temperature dissociation energy of diatomic used by electric current and oksidator attachment, to get strong weld joint is by enough temperature to liquefy metal which will be jointed, where increasingly temperature would increasingly in and the metal wide melts. If happened addition of gas O2 at welder process hence adding oxidation process meaning to increasingly temperature. In consequence is applied welding flux core electrode to lessen porosity generated by temperature. Purpose of this research to know strength value draws, bending and visual from result of weld welder CO2 with addition of gas O2 counted 0%, 5%, 10% at steel ST42 joint I plate Thick 10 mm Marine Plate with welding flux core electrode and Solid. Method used in this research is experiment method, that is experimental method directly to object. In this case steel ST42 joint I Thick plate 10 mm 24 piece weld by using gas CO2. To get research data is applied observation method by using testing machine draws and bending and test EDSA. Data which collected then is analysed the correlation. Result of research shows existence of strength difference to draw and bending and penetration depth between additions of gas O2 counted 0%, 5% and 10% with welding flux core electrode and Solid. Based on result of research suggested in doing welder kontruksi steel ST42 with Thick 10 mm joint I at weld process CO2 majoring strength to draw suggested to applies welding flux core electrode with current 230 A, while majoring strength of compress is suggested to applies electrode solid, that strength draws and compress and penetration either from result of maximum weldment.
KAJIAN TEKNIS DISAIN BADAN KAPAL UNTUK PERAIRAN DANGKAL DI KAWASAN LAHAN GAMBUT Budi Santosa, Ari Wibawa
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 3, No 3 (2006): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.926 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v3i3.2637

Abstract

The aim of this research is to solve the river boat’s problem, specially for hinterland waters, that’s not suitable for a big ship, because the width and depth’s water are limited. This design of the Water Bus with twinhull model should be able to reduce the wave caused by moving ship ( Low wash displacemen craft ) and will not silt up for the river, caused by scrapping around the river.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN TANGKAP TRADISIONAL DI KAWASAN PESISIR PANTAI MORO DEMAK DALAM UAPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGHEMATAN BBM Hadi, Eko Sasmito; Mulyatno, Imam Pujo; Santosa, Ari Wibawa Budi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 12, No 3 (2015): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.964 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v12i3.9689

Abstract

Mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan kelompok nelayan yang tergabung dalam KUD Mino Utomo dan paguyuban nelayan kabupaten Demak. Karya utama dalam kegiatan ini adalah alat pemanggil ikan berupa lampu celup dengan dilengkapi solarsel sebagai sumber energi alternatif pengganti BBM yang ramah lingkungan. Peralatan ini dirancang sebagai lampu atraktor yang dapat meningkatkan hasil tangkapan dan mengurangi biaya operasional. Lampu tersebut dapat di turunkan ke dalam air sampai kedalaman tertentu. Sistim pencahayaan ikan menggunakan lampu listrik dalam air bertenaga surya yang telah dibuat teridiri dari : satu paket lacuba terdiri dari 2 (dua) buah lampu, 1 (satu) buah converter, kabel masing-masing untuk 1 (satu) lampu sepanjang 15 meter, 1 (satu) buah charger, untuk pengisian accu.Dengan adanya alat ini nelayan tidak tergantung pada bahan bakar minyak bumi (BBM), dapat menekan biaya operasional dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.
ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI Jokosisworo, Sarjito; Budi Santosa, Ari Wibawa
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 1 (2008): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.543 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i1.2661

Abstract

Mayoritas galangan yang memproduksi kapal kayu di Indonesia adalah galangan tradisional, oleh karena itu metode pembangunan kapal yang digunakan merupakan metode yang diwariskan nenek moyang mereka secara turun temurun. Metode ini tentunya tidak menggunakan standar atau perhitungan yang pasti hal ini, hal ini dapat dilihat dari beraneka ragamnya bentuk maupun corak kapal-kapal tradisional yang ada di seluruh pesisir Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian kapal tersebut yang tidak sesuai menurut Peraturan Kapal Kayu BKI dengan cara membandingkan ukuran profil-profil kapal sesungguhnya dengan yang diukur menurut Peraturan. Profil-profil yang ditinjau seperti lunas, linggi haluan dan buritan, gading-gading, wrang, galar kim, galar balok, balok geladak dan lutut-lututnya, kulit luar, papan geladak, pagar, sekat kedap air, dan ruang palkah ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian ukuran konstruksi profil KM Putra Bimantara III masih sesuai dengan Peraturan Konstruksi Kapal Kayu BKI, sedangkan bagian yang tidak sesuai dapat diketahui pada jarak gading, tinggi wrang, tebal papan geladak, tutup sisi geladak, penegar sekat tubrukan, papan sekat ruang ikan, dan papan geladak pada ruang ikan. Penggunaan sistem pengikat juga belum sesuai dengan peraturan karena mayoritas hanya menggunakan paku pada tiap bagian, hanya pada sambungan lunas, linggi dan lutut linggi dengan wrang, serta sistem pengikatan geladak dengan balok geladak yang masih sesuai.
Co-Authors Afif Ardian Aziz Agil Andrian, Agil Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Fhadillah Akbarulah Bumi Aji Alaik Farhan Maulidi Aldi Tama Aldino Ihsan Ali Mustofa Ambar Isworo Aminuddin, Rahmat Ridlo Ammar Faruq Haidar Majid Andi Trimulyono Anggit Andilala Arif Rahman Aris Sugiharto Artha Deri Putra Bagas Dhira Widyadhana Bambang Sri Waluyo Bayu Wisnu Sasongko, Bayu Wisnu Berlian Arswendo Adietya Bhakti Sa’ Dana Boris De Palma Sitorus Catur Agus Putra Pribadi Putra Pribadi Chandra Wijaya Panggabean Deddy Chrismianto Defina - Prawoto Dhony Catur Pamungkas Edi Yuliana Egi Juniawan Eko Didik Widianto Eko Sasmito Hadi Enggal Noor Laksono Fahmi Fernando Yuliansyah Febiani Dwi Utari Febrian Wahyu Wijaya Gema Mar'ie Habibie Gilas Dwi Maylano good rindho Good Rindo Gozal Apri Prayuda Hardhina Aglomerra Hartono Yudo Herman Ferdinan Philip Simanjuntak Herman Josef Emerald Hizkia Parningotan Pangaribuan I Gede Bayu Pradnya Subagia Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indro Sumantri K Kiryanto Khaeru Roziqin Kholill Bayu Ardhiyanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan, Hosea M. Nafis Setiawan Mamat Riyadi Manik, Parlindingan Maria Listyo Yulianti Michael Enrico Mochtar Hadiwidodo Mohamad Djaeni Mohamad Djaeni Mohammad Ganesha Husada Mora Sombaon Dalimunthe Muhamad Munir Amin Muhammad Etandiv Bismuttantya Muhammad Faiq Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Satya Pranata Musthofainal Akhyar Nadzirun Bin Basir, Nadzirun Bin Nur Adi Triyantoro nur khakiki Nurwantoro . Ocid Mursid Parlindungan Manik Permadi, Andy Setya Pranajaya, Wisnu Putra, Ridwan Redi R. Danu Henantyo P Raden Mas Radhityo Naramurti Rafli Rio Manurung Ramudi Sembiring Ratna Dwi Kurniawan Reyhan Ardeo Nasution Reza Shah Alam Ridwan Redi Putra Rifat Al Farid Rio Wiendargo Y.S Rizky Cahya Kusuma Roni Prasetyo, Roni Rosiana Dewi Rosita, Ila Samuel . Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Setia Budi Sasongko Setto Pramudyo Kusumo Shafira Nabila Siregar Shandy Perdana Sihaloho, Febrian Sri Pujiyanto Sri Rahayu Tri Astuti Sudarminto, Tri Astuti Suyanto Suyanto Tri Admono Tubongkasi, Yehezkiel Mizzi Nicole Untung Budiarto Utomo Adi Prasetyo Wahyu Adi Nugraha Wahyu Fajar Gemilang Wahyu Krisna Hidayat Wilma Amiruddin