Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Aktor Menurut Uta Hagen santosa, eko
Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 14, No 1 (2017): MENYOAL PENCIPTAAN TEATER
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uta Hagen (1919 – 2004) adalah seorang aktris dan praktisi teater Amerika. Memulai karirnya dari panggung Broadway dan begitu memesona dalam pertunjukan “Whos’s Afraid of Virginia Woolf?” karya lakon Edward Albee. Karena kehebatan seni perannya tersebut ia dijuluki sebagai aktris terpercaya. Hagen kemudian melangkahkan kakinya ke Hollywood dan membintangi beberapa film. Namun karena persoalan pilihan politik ia memilih melanjutkan karirnya di panggung. Perjalanan karir Hagen mengarahkannya menjadi guru atau pelatih teater di Studio Herbert Berghof dan menuliskan 2 buku best seller-nya yaitu Respect for Acting1 dan A Challenge for the Actor2. Dalam hal pembelajaran teater, warisan besarnya berupa serangkaian latihan dengan objek yang ia bangun berdasarkan karya Stanislavski dan Vakhtangof. Hagen memiliki pandangan umum mengenai aktor yang ia tulis dalam bukunya Respect for Acting, pada bab pertama. Ia berpendapat bahwa aktor memerlukan bakat, imajinasi, pemahaman akan realitas, kehendak berkomunikasi, karakter dan etika, sudut pandang, memahami perilaku manusia, dan kedisiplinan menyeluruh. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang aktor harus berlatih dan menyempurnakan perangkat eksternalnya yaitu tubuh, suara, dan wicara serta belajar ilmu-ilmu lain dengan seksama. Pandangan umum mengenai aktor menurut Uta Hagen yang menjadi konsep dasar pemahaman tentang keaktoran ini akan sedikit diurai dalam tulisan berikut.
Javanese language host training for village officials in Panggungharjo Village, Bantul Regency Aryanto, Aris; Santosa, Eko; Qurniawati, Zuly; Setyowati, Herlina
Community Empowerment Vol 6 No 6 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.865 KB) | DOI: 10.31603/ce.4929

Abstract

The use of the Javanese language in daily communication, especially in meeting activities and ceremonial events, is still not properly used. In fact, Javanese is the mother tongue. In addition, there is still a lack of public knowledge, especially for village officials regarding the use of the Javanese language properly and correctly. Observing the existing condition, it is necessary to have training activities to become a master of ceremony (MC) in Javanese. The purpose of the Javanese MC training activity for village officials is to provide skills and mastery of appropriate Javanese grammar in daily communication. This training activity was carried out using lecture and practical methods. The Javanese MC training activities for village officials in Panggungharjo Village can take place well, smoothly and as expected. The motivation of village officials to practice being an MC in Javanese is getting stronger and better.
Kearifan Lokal Pendidikan Bahasa, Sastra, Budaya di Sekolah dan Masyarakat Sebagai Wujud Strategi Budaya Menuju Peradaban Dunia eko santosa
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 11, No 1 (2017): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.626 KB)

Abstract

Abstrak: Budaya berkembang dengan begitu pesatnya. Berkembang arus globalisasi sebagai suatu tantangan terhadap peranan pendidikan. Pendidikan yang ada dalam kehidupan sekolah dan masyarakat dituntut untuk dapat berinovasi sesuai dengan kebutuhan yang ada, salah satu nya pendidikan Bahasa sastra serta budaya itu sendiri. Wujud kearifan lokal budaya masyarakat dapat dijadikan pola dan inspirasi pengembangan sekaligus strategi menuju peradaban dunia.Kurikulum pendidikan boleh diangkat dari lokal namun dapat pula dengan menggunakan perkembangan dunia teknologi yang modern sebagai upaya menjawab peradaban dunia modern. Kata kunci: globalisasi, kearifan lokal
UPAYA PENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Yuli Widiyono; Eko Santosa; Eni Susiyati
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 1, No 1 (2012): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eni Susiyati “Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Wacana Berhuruf Jawa Menggunakan Model Kooperatif Tipe  Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 7 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013”.Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2012 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) langkah-langkah pembelajaran membaca wacana berhuruf Jawa menggunkan model (TAI) padasiswa kelas VIII C SMP N 7 Purworejo, (2) motivasi belajar siswa terhadap penggunaan model (TAI) dalam membaca wacana berhuruf Jawa, (3) kemampuan hasil belajar siswa setelah menggunakan model (TAI). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII C yang berjumlah 31 siswa. Faktor yang diteliti berupa peningkatan keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa. Terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.  Teknik pengumpulan data  yang digunakan observasi, angket, tes dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa penggunaan model (TAI) dapat meningkatkan (1) aktivitas siswa maupun guru, (2) motivasi belajar siswa dan, (3) hasil tes kemampuan siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan ini, terlihat dari hasil observasi, pada kegiatan pra siklus aktivitas belajar siswa sebesar 40 %, guru 40%, siklus I sebesar 76,6%, guru 80% dan pada  siklus II sebesar 93,3%, guru 100%.  Rerata gabungan tiap pernyataan motivasi siswa pada siklus I yaitu sebesar 3,88 termasuk baik  meningkat menjadi 4,61 termasuk sangat baik pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada hasil pre test kegiatan pra siklus mean yang diperoleh sebesar 65,03 dengan rata-rata ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 32,26% belum memenuhi KKM. Pada kegiatan siklus I diperoleh mean post test 1 sebesar 73,68 dengan rata-rata ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 67,74%. Hasil belajar siswa meningkat menjadi 78,84 mean post test II, dengan rata-rata ketuntasan belajar sebesar 83,87% sudah memenuhi KKM, pada siklus II. Pemberian penghargaan berdasarkan skor rata-rata nilai kemajuan yang diperoleh tiap kelompok. Jadi, penerapan model (TAI), dapat meningkatkan keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa siswa Kelas VIII C SMP N 7 Purworejo tahun ajaran 2012/2013.     Kata Kunci: Peningkatan, Keterampilan, Membaca Wacana Berhuruf Jawa, Team Assisted Individualization (TAI)
ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA” KARYA AL ARIS PURNOMO Herlina Setyowati; Eko Santosa
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 1 (2017): Juni
Publisher : Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3594.105 KB) | DOI: 10.47269/gb.v3i1.2

Abstract

Karya sastra sebagai salah satu hasil kebudayaan manusia tentunya sangat menarik untuk dikaji kandungan pesan moralnya. Nilai-nilai pesan moral yang terdapat dalam cerita bersambung tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam penelitian ini, cerita bersambung yang diteliti berjudul “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo yang dimuat di Majalah Jaya Baya. Cerita bersambung “Mburu Pusaka” ini dimuat bagian demi bagian dari episode 1 sampai 23, yaitu sejak edisi nomor 06  Bulan Oktober 2014 sampai dengan edisi nomor 27 Bulan Maret 2015. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan kandungan nilai moral di dalam cerita bersambung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan teknik catat. Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan metode content analysis (analisis isi). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa cerbung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo mengandung nilai moral baik meliputi sopan, ramah, percaya adanya Tuhan, menghormati perbedaan pendapat, peduli, rendah hati, akrab antara atasan dan bawahan, menghormati orang lain, mempunyai prinsip hidup, mengutamakan orang lain, bijaksana, jujur, dan cerdik; sedangkan nilai moral buruk meliputi mudah percaya pada orang lain, sakit hati pada orang lain, menukar barang milik orang lain, dan licik. Kata kunci: nilai moral, cerita bersambung Literary work is one people cultures which is very interesting to be analyzed in terms of its moral values. Moral values found inside this serial story can become life guidance and it can be applied in daily life. In this research, the serial story which is going to be analysed entitles Mburu Pusaka (hunting for heritage) written by al Aris Purnomo contained in Jaya Baya magazine. This story is contained part by part from episode 1 until episode23, since edition number 06 month of October 2014 until edition number 27 month of March 2015. The aim of this research is to describe the moral values found in serial story of Mburu Pusaka written by Al Aris Purnomo. Data collecting tecniques used are literary and documentary note-taking analysis. Data analysis technique used is content analysis method. Based on reserach result, it is found out that the Mburu Pusaka story contains good moral values such as polite, friendly, respecting different opinions, care, humble, being chummy between boss and staff, respecting others, accentuating others, wise, honest, and smart while bad moral values such as easily believing in others, resentful to othres, exchange other’s goods, and sly.