Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PROFILING DAN BERBAGAI GAGASAN POLITIK KEPENTINGAN MASYARAKAT LOKAL DALAM IKLAN PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Santosa, Hedi Pudjo
JURNAL ILMU SOSIAL Volume 13, Issue 1, Year 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11690.457 KB) | DOI: 10.14710/jis.13.1.2014.52-61

Abstract

In a political branding, there are various mechanisms by which local candidates profiling themselves and present a variety of political ideas associated with the interests of local communities. The values of the locality, the figure personality, distinctive local political sentiment of this can be traced in the local political advertising in Central Java Gubernatorial election in 2013.Which is usually appear in the equivalent combination of political sentiment and tagline
TEORI RELATIONAL DIALECTICS DALAM KONTEKS RELASI BUDAYA JAWA Manalu, S. Rouli; Santosa, Hedi Pudjo; Luqman, Yanuar
JURNAL ILMU SOSIAL Volume 6, Issue 1, Year 2007
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11685.807 KB) | DOI: 10.14710/jis.6.1.2007.20-31

Abstract

Theory is always formed within a specific social and cultural background. Therefore , Eastern and Western cultures are differs in the way they look at the concept of relationship. While Western theories tend to perceive relationship as the rel connections between two people or more, eastern theories consider roles, status, power, and social positions as important elements in building relationship. The main aim of this research is to implement a Relational Dialectics Theory, which is formed in the Western tradition to Javanese cultural contexts (as a part of Eastern Culture).  The research’s findings indicate that some important elements in the theory are inapplicable in Javanese contexts of relationship. This phenomenon due to the domination of partiarchal ideology in the Javanese culture.
Pengaruh Strategi Program Siaran dan Kompetensi Komunikasi Penyiar terhadap Minat Mendengarkan Radio 90,2 Trax FM Semarang Ambarwati, Diah Rukmi; Santosa, Hedi Pudjo; Nugroho, Adi; Lailiyah, Nurriyatul
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.339 KB)

Abstract

Radio mampu menstimulasi daya imajinasi pendengarnya melalui permainan suara (Stokking, 1997). Karakteristiknya sebagai media auditif memungkinkan pendengar radio untuk mendengarkannya sambil melakukan aktivitas lain, seperti belajar atau menyetir. Akan tetapi, popularitas radio mulai menurun seiring dengan teknologi internet. Kemudahan mengakses lagu dan informasi semuanya bisa diperoleh dengan mengandalkan internet. Alasan khalayak masih mendengarkan radio hanyalah sebagai teman di kala sepi serta adanya kehangatan dari penyiarnya.Penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh antara strategi program yang dilakukan oleh Radio 90,2 Trax FM Semarang serta kompetensi komunikasi penyiarnya terhadap minat khalayak mendengarkan Radio 90,2 Trax FM Semarang. Penelitian ini berangkat dari menurunnya jumlah pendengar Radio 90,2 Trax FM dari tahun 2010 sampai 2014.Teori yang digunakan untuk menjelaskan penelitian ini adalah Teori Hot and Cold Media (Marshal McLuhan), Teori Media Equation (Reeves dan Nass) dan Teori Uses and Gratifications (Blumer dan Katz) dengan metodologi kuantitatif. Sample berjumlah 50 orang dengan teknik Purposive Sampling, yaknii khalayak yang pernah atau sering mendengarkan siaran Radio 90,2 Trax FM Semarang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara strategi program siaran dan kompetensi komunikasi penyiar secara bersama-sama terhadap minat mendengarkan Radio 90,2 Trax FM Semarang dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 16,8%. Variable X2 yakni kompetensi komunikasi penyiar berpengaruh secara signifikan terhadap minat mendengarkan. Sementara variabel X1 yakni strategi program siaran tidak berpengaruh secara signifikan karena berdasarkan penjelasan Teori Efek Terbatas, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku pendengar seperti faktor individual dan situasional.
Proses Gatekeeping Majalah Tempo terhadap Citra Jokowi Nabilla, Ayu; Lukmantoro, Triyono; Santosa, Hedi Pudjo; Gono, Joyo NS
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.618 KB)

Abstract

Penelitian ini diawali dari ketertarikan penulis pada pemberitaan Tempo yang mengkritik berbagai kebijakan Joko Widodo, atau biasa disebut Jokowi, setelah ia terpilih sebagai presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Padahal, saat Pilpres 2014 berlangsung, dengan jelas Tempo mendukung Jokowi. Citra Jokowi yang semula positif, khususnya saat kampanye Pilpres 2014 berlangsung, berubah setelah Jokowi berstatus sebagai presiden dalam pemberitaan Tempo.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenapa dan bagaimana kebijakan redaksi Tempo dalam menghasilkan perubahan citra Jokowi di kedua periode tersebut. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori gatekeeping khususnya level organisasi, nilai berita, dan mediatization untuk menjelaskan proses produksi dan kebijakan redaksi. Untuk mengetahui proses itu, penulis melakukan wawancara dengan 2 (dua) narasumber dari Tempo, wartawan dan redaktur yang menulis berita Jokowi, dan 2 (dua) narasumber mantan wartawan Tempo.Hasil dari penelitian ini menunjukkan kebijakan redaksi Majalah Tempo yang menghasilkan perubahan citra Jokowi saat Pilpres dan saat menjadi presiden didasari rasa kewajiban untuk melindungi jalannya demokrasi di Indonesia. Tempo memilih pro Jokowi ketika Pilpres 2014 karena lawannya, Prabowo Subianto, diduga terlibat kasus pelanggaran HAM dan tidak sesuai dengan karakter pemimpin yang Tempo miliki. Tempo meyakini yang terbaik bagi demokrasi Indonesia adalah dengan memilih Jokowi, yang lebih masuk akal dipilih sebagai pemimpin, dibanding Prabowo. Setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Tempo berperan kembali sebagai pers yang mengoreksi pemerintah jika salah langkah, sebagai realisasi bentuk fungsi kontrol sosial.Proses gatekeeping level organisasi Tempo cenderung dipengaruhi oleh tujuan Tempo yang menjunjung tinggi fungsi dan kontribusi pers di masyarakat. Proses itu tidak dipengaruhi dikte pemilik media, diasumsikan karena saham Tempo dimiliki oleh banyak pihak. Nilai berita merupakan faktor penting dalam kebijakan redaksi Tempo dalam pemberitaan Jokowi, tapi verifikasi, konfirmasi, dan klarifikasi lebih diutamakan. Kebijakan redaksi Tempo tersebut tidak didasari kepentingan ekonomi seperti pasar dan iklan, juga bukan karena marketing politik.
PRODUKSI PROGRAM BERITA FEATURE TELEVISI “IS IT YOU?” DIVISI JURU KAMERA Widjaja, Ifadhah Vellayati; Widagdo, M Bayu; Setyabudi, Djoko; Winata, I Nyoman; Santosa, Hedi Pudjo
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.675 KB)

Abstract

Pada zaman sekarang ini, realita kehidupan anak muda begitu beragam dan menarik untuk diamati. Misalnya saja mengenai eksistensi anak muda di media sosial. Mereka berlomba-lomba melakukan kegiatan di sosial media untuk menunjukan eksistensi mereka sesama anak muda pengguna sosial media. Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kehidupan mereka di dunia nyata. Itulah yang kemudian melatarbelakangi pembuatan program berita feature televisi “IS IT YOU?”. “IS IT YOU?” adalah sebuah program yang dikemas secara ringan untuk mengkritisi realita kehidupan di sekitar anak muda. Program ini diharapkan dapat menjadi ajang pencerminan diri bagi anak muda masa kini terhadap realita di sekitar mereka. Pada pelaksanaan program berita feature televisi “IS IT YOU?”, penulis bertanggungjawab sebagai juru kamera. Di mana pada laporan karya bidang ini, akan dipaparkan secara rinci mengenai tugas sebagai juru kamera, dari praproduksi hingga paska produksi.Kata kunci : Karya bidang, Juru Kamera, Anak Muda.
PERILAKU IMITASI FASHION SNSD OLEH SONE SEBAGAI BENTUK PRESENTASI DIRI DAN IDENTITAS SONE (ANALISIS FENOMENOLOGI PERILAKU FANS TERHADAP ARTIS IDOLANYA) Dewanti, Siska Ratih; Santosa, Hedi Pudjo; Widagdo, M Bayu; Rahmiaji, Lintang Ratri
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.982 KB)

Abstract

Skripsi ini melaporkan hasil penelitian dari analisis fenomenologi terhadap fashion komunitas penggemar girls band korea SNSD ,yaitu SONE di Kota Tegal. Fashion SONEmenunjukkan bahwa ada pesan yang ingin disampaikan oleh mereka. Dengan pengamatan terhadap atribut fashion yang mereka gunakan, penelitian ini ingin memaknai bagaimana fashion bisa dijadikan sebuah sarana untuk mempresentasikan diri dan sebagai identitas SONE. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan kajian fenomenologi komunikasi dan memberikan pengetahuan bahwa komunitas fashion SONE mempunyai sisi yang unik dan tidak selalu identik denganperilaku yang melanggar norma . Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan adanya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara. Analisa data dilakukan bersamaan ketika peneliti mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku imitasi yang terjadi pada kelompok SONE terjadi dalam hal simbolik saja. Dimana mereka menggunakan pakaian yang sama dengan apa yang kerap digunakan oleh anggota SNSD untuk menunjukan pada masyarakat bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok SONE. Kelompok SONE sendiri dikenal sebagai kelompok fandom k-pop “eksklusif”di kota Tegal ,selain itu mereka ingin membuat kesan dengan menyampaikan pesan nonverbal melalui perantara fashion yang mereka gunakan ,bahwa dengan menggunakan SNSD style yang notabene berbeda dari kebiasaan pakaian yang digunakan oleh kebanyakan orang di lingkungan mereka dankerap kali dianggap “aneh” mereka justru bisa tampil lebih modis dan akhirnya membuat orang tertarik dengan apa yang mereka gunakan.Kata Kunci : Kpop , SNSD , SONE , Imitasi , Fenomenologi
PRODUKSI PROGRAM KULINER PADA PROGRAM ACARA WISATA JALAN KULINER CAKRA SEMARANG TV (Peran dan Pertanggungjawaban sebagai Produser ) Rosmaningrum, Novi; Santosa, Hedi Pudjo; Winata, I Nyoman; Pradekso, Tandiyo; Widagdo, M Bayu
Interaksi Online Vol 2, No 3: Agustus 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.836 KB)

Abstract

Kuliner adalah segala hal yang berhubungan dengan konsumsi makanan seharihari.Kuliner adalah bagian dari gaya hidup dan untuk itu menarik untuk diangkatmenjadi sebuah tayangan televisi. Wisata Jalan Kuliner adalah salah satu programacara di stasiun TV lokal Cakra Semarang TV yang mengangkat tema ini. Acaraini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai kuliner yang enak dan menarikbaik dari sisi historis maupun cita rasa. Diharapkan acara ini mampu menjadireferensi bagi penonton yang ingin menambah wawasan dan pengalaman dalammenikmati makanan di Semarang. Untuk itu penulis beserta tim membuat newsfeature ini ke dalam acara tersebut. Dengan tujuan yang kurang lebih sama; untukmengemas informasi mengenai bagaimana cara menikmati, menampilkan prosespembuatan secara mendalam, serta nilai historis dari berbagai jajanan diSemarang.Jajanan klenyem, timus, lumpia, tahu isi rebung, wingko babat, gandos, wedangrempah, dan wedang kacang tanah merupakan jajanan di semarang yang masihdiminati oleh sebagian besar masyarakat. News feature ini dibuat dalam empatepisode, yang tayang sekali setiap minggunya selama empat minggu berturut-turutdan dibagi berdasarkan bahan dasar jajanannya. Di tiap episode penulis besertatim mewawancarai narasumber yang berkaitan dengan jajanan yang dibahas.Narasumber tersebut seperti penjual, pembuat jajanan, konsumen, maupunpendapat masyarakat umum.
Impression Management pada Akun Twitter @sudjiwotedjo Irara, Wahyu; Widagdo, Muhammad Bayu; Santosa, Hedi Pudjo; Lukmantoro, Triyono
Interaksi Online Vol 2, No 2: April 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.229 KB)

Abstract

Sejak kemunculannya pada Maret 2006, popularitas Twitter mananjak tajam. Fungsinya pun sudah mengalami perkembangan dari micro blogging menjadi media yang digunakan untuk citizen journalism, online marketing, pencitraan, dan lain sebagainya. Twitter juga menjadi wadah pengelolaan kesan para penggunanya, seperti halnya yang dilakukan oleh Sujiwo Tejo melalui akun Twitternya @sudjiwotedjo. Penelitian ini bertujuan untuk melihat impression management pada akun @sudjiwotedjo. Analisis yang dilakukan adalah analisis isi teks yang terkandung dalam tweet yang diunggah dengan tema seksual dengan menggunakan analisis linguistik. Penulis meneliti tweet yang diunggah oleh @sudjiwotedjo selama dua bulan, yaitu pada bulan Desember 2013 sampai Pebruari 2014. Penelitian ini merupakan kualitatif yang menggunakan perspektif impression management dari Erving Goffman. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa Sujiwo Tejo adalah idividu yang nyeleneh, slengekan, sarkasme, witty, dan cabul. Sujiwo Tejo memilih untuk melawan pakem dan norma sosial yang sudah ada, dengan mengunggah tweet yang banyak mengandung kata-kata vulgar, kasar, dan berasosi dengan makna negatif tetapi dikemas dengan gaya humoris. Sujiwo Tejo mengaburkan batasan yang didefinisikan oleh Erving Goffman antara front stage dan backstage. Key Words : Twitter, impression management, linguistik
PEMAKNAAN KHALYAK TERHADAP PROGRAM KAMPUNG KW TRANS TV Raharjo, Nicolas Handoko; Santosa, Hedi Pudjo; Gono, joyo Ns; Widagdo, M Bayu
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.275 KB)

Abstract

Kampung KW merupakan sebuah acara sitkom baru yang tayang di Trans TV, di mana stasiun televisi tersebut sudah bersekala nasional.Umumnya tema – tema yang ada di sitkom selalu bervariasi, dan salah satunya adalah Kampung KW. Namun tema kali ini yang di angkat oleh stasiun televisi Trans TV mengundang banyak pertanyaan sebab tema yang diangkat kali ini berbeda dengan tema – tema sitkom lainnya, kali ini Trans TV mengangkat tema sitkom tentang beberapa orang yang sengaja di mirip – miripkan dengan tokoh – tokoh penting di Indonesia sebagai salah satu bahan lawakkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan khalayak terhadap acara Kampung KW yang berisi nama dari tokoh – tokoh penting di Indonesia yang sengaja di plesetkan.Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Dalam penelitian ini, data diperoleh melalu indepth interview dengan beberapa khalayak yang menonton acara Kampung KW Trans TV.Indepth interview yang dilakukan menggunakan pedoman tidak berstruktur, dimana pertanyaan dapat berkembang jika diperlukan, sehingga tidak terpaku dengan daftar pertanyaan.Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dimana beberapa khalayak yang menonton acara sitkom Kampung KW mengatakan acara tersebut memiliki maksud dan tujuan lain selain bertujuan untuk menghibur khalyak yang menontonnya, tujuan lain yang dimaksud adalah untuk mengkritik pemerintahan di Indonesia saat ini.Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini adalah sebagai salah satu stasiun televisi nasional tidak sepantasnya menayangkan tayangan – tayangan komedi yang banyak mengandung unsur – unsur lain selain tujuannya untuk membuat tawa penonton yang menontonnya dan berkomedi lah yang menididik, maksudnya karena tayangan ini di tonton oleh semua umur jangan sampai melakukan hal – hal yang tidak mendidik hanya karena untuk mengangkat ratting tanpa memikirkan efeknya bagi khalayak yang menontonnya.
Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Groupdengan Minat Merokok pada Remaja Pramitha, Dara; Herieningsih, Sri Widowati; Santosa, Hedi Pudjo; Pradekso, Tandiyo
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.012 KB)

Abstract

Kenaikan jumlah perokok remaja di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya ialah semakin maraknya iklan produk rokok di media massa. Selain itu remaja lebih sering menghabiskan waktu bersama teman sebaya (peer group). Faktor – faktor tersebut akan mendorong remaja untuk mencoba merokok, terlebih lagi jika teman – teman sebayanya merupakan perokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dan interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Advertising Exposure Process Modeldan Social Learning Theory. Peneliti mewawancarai siswa SMP N 27 Semarang sebanyak 79 orang untuk mengisi kuesioner penelitian. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koefisien Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja, dimana nilai signifikansinya sebesar 0,000 dan nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,924. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja. Selanjutnya, terdapat hubungan pula antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja, dimana nilai signifikansinya sebesar 0,000 dan nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,896. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. Key words: terpaan iklan, peer group, minat merokok