Wawan Budi Darmawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INDONESIAN FREE ACTIVE POLITICS AND CHALLENGES IN DEFENSE BUDGET LIMITATIONS Bambang Aziz Pamungkas Wardhana; Muradi .; Wawan Budi Darmawan
Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4 No 2 (2021): Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/paradigmapolistaat.v4i2.4424

Abstract

This paper discusses the impact of the adoption of a free and active policy by Indonesia on the huge budget requirement for the development of Indonesia's defense forces. The use of a free and active foreign policy means that Indonesia will not be involved in any form of military alliance. Thus, Indonesia must increase its military strength optimally and maximally, of course with the support of a very large budget. In this paper, the author uses qualitative research methods. In this study, several things were found, among others, in meeting the creation of the MEF, the defense budget allocation from GDP was at least 2%, while until now the defense budget allocation compared to GDP is still less than 1%. The non-fulfillment of the defense budget has an impact on the non-realization of the MEF since it was enacted. In the end, this paper concludes that the problem of limited defense budget experienced by Indonesia is an impact of the adoption of free and active politics.
DETEKSI DINI ANCAMAN SOCIAL ENGINEERING HACKER TERHADAP MATA PELAJARAN RAHASIA DI SEKOLAH STAF DAN KOMANDO ANGKATAN UDARA Tri Hastuti; Yusa Djuyandi; Wawan Budi Darmawan
Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4 No 1 (2021): Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/paradigmapolistaat.v4i1.4503

Abstract

Dasar dilakukan penelitian, karena adanya fenomena terkait social engineering di lingkungan Seskoau. Kekhawatiran yang muncul adalah kebocoran dokumen dan informasi-informasi penting terkait strategi, fakta pertahanan dan yang lainnya yang ada dalam mata pelajaran rahasia, yang apabila tersebar luas dikhawatirkan dapat mengancam pertahanan negara Indonesia. Metode penelitian menggunakan kualitatif, melalui pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara Narasumber. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Sedangkan teknik validasi data menggunakan uji credibility, transferability, dependability, confirmability. Hasil penelitian ditemukan adanya ancaman Social Engineering Hacker di Seskoau. Langkah antisipasi yang dilakukan meliputi: melakukan pengecekan sumber kebocoran, melakukan penutupan akses informasi jika terjadi kebocoran, melakukan pemanggilan terhadap Pasis yang mencurigakan/membuat suatu kebocoran informasi, melakukan kegiatan operasi/ intelijen, pengalihan bahasan materi, ketika terindikasi adanya hal yang mencurigakan, membatasi penggunaan medsos dalam pelajaran, tidak memberikan materi atau informasi-informasi yang terkait dengan Doktrin, tidak mendiskusikan atau men-share mata pelajaran rahasia pada Pasis negara sahabat, disiplin dalam menggunakan password, memberikan peringatan/teguran, tidak membocorkan informasi yang sifatnya rahasia, selektif dalam berbicara dengan Pasis negara sahabat, selektif dalam mengupload pelajaran ke berbagai media, membuat folder khusus dalam penyimpana file di komputer/laptop, mengurangi kontak berlebihan dengan Pasis negara sahabat, berkomitmen untuk selalu mengikuti prosedur tetap yang berlaku, senantiasa melakukan pengecekan sumber tindakan yang mencurigakan, yang ditindaklanjuti dengan tindakan isolasi dan melakukan penyelidikan, membuat laporan secara berjenjang melalui KORSIS, PAM dan POM, serta melaporkan secepatnya kepada pihak intel lembaga.