Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

OPTICAL PROPERTIES COMPARISON OF CARBON NANODOTS SYNTHESIZED FROM KANGKUNG (IPOMOEA AQUATICA) WITH DEEP FRYING AND ROASTING TECHNIQUES Dwandaru, Wipsar Sunu Brams; Suhendar, Haris; Santoso, Iman; Sari, Emi Kurnia; Sari, Dyah Silviana; Fauzi, Fika
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v9n2.p123-131

Abstract

Carbon nanodots (Cdots) have many unique properties such as luminescence that can be utilized in various fields. The purposes of this study are to synthesize Cdots from kangkung (Ipomoea aquatica) through frying and roasting techniques and compare the optical properties of the Cdots using UV-Vis, PL, and FTIR. Three stages of synthesizing process of Cdots, i.e.: preparing the kangkung powder (root, stem, leaf) and synthesizing the Cdots through frying and roasting techniques. Each part (root, stem, and leaf) was heated in an oven at 250 oC for 2 hours and mashed into powder. The frying method was done by frying 15 g of the powder in 120 ml oil for 5 minutes at 88 oC, filtered, and dissolved in n-hexane. In addition, the roasting method was done by frying the powder without oil as much as 15 g for 5 minutes, dissolved in 120 ml of distilled water, and then filtered. The UV-Vis characterization showed one absorbance peak for Cdots via frying and roasting techniques at 293 nm to 296 nm and 262 nm to 282 nm, respectively. The Cdots through frying and roasting techniques produce red and green luminescence, respectively. The FTIR characterization showed the presence of C=C and C=O functional groups, which are the core and surface state of the Cdots by frying technique, while the samples via roasting technique showed only the core. It can be concluded that the Cdots samples obtained from frying and roasting methods have different optical properties. The frying method produces Cdots with longer wavelength at the absorbance peak in the UV-Vis test compared to the roasting method. Moreover, the frying and roasting methods produce different color luminescence.
PEMBELAJARAN BAHASA ASING DI INDONESIA: ANTARA GLOBALISASI DAN HEGEMONI Santoso, Iman
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 14, No 1 (2014): Volume 14, Nomor 1, April 2014
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v14i1.696

Abstract

Foreign language learning in Indonesia constitutes an attempt for Indonesians to be able to absorp and keep up with the development of science and technology in the world, and to provide a way for Indonesian people to interact with other global members. On the other hand, there appears some concern that there may be infiltration of foreign values, especially from the West, that might weaken the learners‘ identities as Indonesians. This concern has emerged because foreign language learning generally presents Western elements of cultures and  values. If it is not critically examined, these Western values are likely to change the learners‘ points of view of cultural values appropriate to be practised in their lives. Foreign language learning is also suspected as a means for the West to extend the Western hegemonies over the East such as Indonesians. This article explores a number of issues: (i) learning situations of foreign languages in Indonesia, (ii) Western hegemonic forms over the Eastern world through foreign language learning and (iii) alternative forms of foreign language learning based on ethnopedagogic and intercultural values.
PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN BERBASIS PROJEK Santoso, Iman
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2012): Volume 12, Nomor 1, April 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v12i1.3609

Abstract

AbstrakPembelajaran Bahasa Jerman Berbasis Projek. Pembelajaran bahasa jerman sebagai bahasa asing saat ini diselenggarakan di tingkat sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Salah satu tujuan utama pembelajaran bahasa Jerman adalah agar para pembelajar bahasa Jerman memiliki kompetensi komunikatif, yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Jerman secara lisan dan tulis dengan baik dan benar. Guna mencapai tujuan tersebut para pengajar harus mampu mengembangkan metode dan teknik yang tepat berdasarkan pada pendekatan komunikatif sebagai landasan filosofisnya. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa upaya tersebut sulit untuk dicapai, karena pembelajaran bahasa Jerman baik di SMA maupun di Perguruan Tinggi lebih didominasi dengan pembelajarn yang bersifat teacher oriented. Salah satu alternatif bentuk pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing yang dapat mengintegrasikan berbagai aspek kebahasaan dan non-kebahasaan adalah pembelajar untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan di luar kelas, serta berkreativitas secara luas. Kata Kunci: pendekatan komunikatif, kompetensi komunikatif, pembelajaran berbasis projek AbstractGerman Language Based Project Learning. Learning German as a foreign language is currently held at the high school and college levels. One of the main objectives to be achieved by learning German language is for German language learners to have communicative competence, which is manifested in the form of communicative skill using German language in both spoken and written language properly. To achieve these objectives the teachers should be able to develop appropriate methods and techniques based on the communicative approach as the philosophical foundation. The reality on the field shows that the effort is difficult to achieve, because the German language learning both in school and at university is dominated by the learning that is teacher-oriented. One alternative form of learning German as a foreign language that can integrate various aspects of language and non-language is a project-based language learning. This form of learning also provides opportunities for learners to construct their own knowledge and to relate it to the context of life outside the classroom, and creativity at large. Keywords: communicative approach, communicative competence, project-based learning
TUMPANG TINDIH (OVERLAPS) DALAM INTERAKSI PERCAKAPAN DI PERKULIAHAN KETERAMPILAN BERBAHASA JERMAN SEBAGAI BAHASA ASING Lukmana, Iwa; Santoso, Iman; Syihabuddin, Syihabuddin
Paramasastra Vol 6, No 2 (2019): Vol.6 No.2 Bulan September 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/parama.v6n2.p%p

Abstract

Dalam interaksi percakapan, peralihan kesempatan bertutur antar partisipan seringkali disertai tumpang tindih. Hal ini juga terjadi dalam interaksi percakapan antara pengajar dan mahasiswa di perkuliahan Keterampilan Berbahasa Bahasa Jerman sebagai bahasa asing. Selama ini aspek tumpang tindih dalam perkuliahan kebahasaan belum banyak diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan: (1)  bentuk tumpang tindih  dan  (2) faktor-faktor yang mendorong terjadinya tumpang tindih dalam interaksi percakapan di perkuliahan keterampilan berbahasa bahasa Jerman. Teori yang digunakan adalah the simplest systematics for the organization of turn-taking (Sacks et al, 1974). Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Negeri Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam dua perkuliahan yang diajar penutur asli dan bukan penutur asli bahasa Jerman pada tanggal 2 dan 8 Desember 2015. Rekaman tersebut ditranskripsikan, kemudian diklasifikasikan jenis tumpang tindih yang ada beserta latar belakang terjadinya tumpang tindih. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat tiga bentuk tumpang tindih yaitu tumpang tindih transisional (84,66%), rekognisional (13,86%) dan progresional (1,47%);(2) faktor pendorong kemunculan tumpang tindih yaitu: penutur memahami penjelasan, pertanyaan atau perbaikan dari mitra tutur; memberikan jawaban atau penjelasan, melakukan perbaikan, menegaskan bahwa jawaban mitra tutur benar, bertanya, dan penutur mengarahkan interaksi percakapan
OPTIMALISASI PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA ANGGOTA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PADA KOPERASI AL-FALAAH CIMANGGU PERMAI BOGOR (TAHAP I) Santoso, Iman
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol 5, No 2 (2013): Vol.5 No.2 2013
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKoperasi di Indonesia seyogyanya dapat berkembang dengan baik, apalagi pemerintah sudah sering memberi fasilitas sehingga koperasi seharusnya dapat menjual barang/jasa kepada anggotanya dengan mudah dan murah, jika dibandingkan anggota membeli di luar koperasi. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Dari hasil penelitian diketahui penerapan suku bunga flat lebih memberi keuntungan yang besar bagi pemberi pinjaman dan perhitungannya lebih sederhana namun sangat memberatkan terutama bagi peminjam yang memiliki skala angsuran atau jangka waktu angsuran yang lama. Sehingga banyak loanable fund yang idle karena banyak anggota yang cara berpikirnya sudah kritis. Pembentukan koperasi syariah yang persyaratannya cukup berat perlu dipertimbang kan dengan cermat dan pemberlakuannya tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Penerapan suku bunga efektif terlihat jauh lebih adil dan cukup meringankan terutama bagi peminjam yang rajin mengangsur, semakin besar angsuran bulanannya, maka akan semakin ringan beban bunganya. Dengan demikian jumlah idle pada loanable fund diharapkan dapat berkurang atau habis diserap dalam bentuk pinjaman, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang besar baik kepada anggauta  maupun kepada koperasi Al-Falaah dan hal ini sesuai dengan ide dasar pemikiran pada butir 3.1 sampai 3.5 tersebut di atas. Melihat produk yang ditawarkan oleh koperasi tidak telalu banyak, maka perlu dipersiapkan difersivikasi usaha sebagai antisipasi bila terjadi keadaan usaha yang jenuh.Kata kunci: Flat Rate dan Effective Rate
IMPROVING STUDENTS LISTENING SKIL USING ENGLISH STORIES WITH AUDIO APPLICATION Santoso, Iman; Widia, Wida; Putri, Fadhila Bestary
PROJECT (Professional Journal of English Education) Vol 2, No 4 (2019): VOLUME 2 NUMBER 4, July 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.199 KB) | DOI: 10.22460/project.v2i4.p449-454

Abstract

This research is a classroom action research that doing in one of SMK Kesehatan in Kabupaten Bandung Barat. Classroom action research is a research that did by teacher in the class to improve students ability in a learning teaching process, in this case their score. This research is done for maintain or solving the teaching English problems in the class. Listening skill is the one of the skill in language that important for our life. Every person starts their capability in language with great listening training. With this skill we can processing some informations and messages that tells by other person into our own understanding. Innovation in learning method such as using application in mobile phone surely can catch students attention in learning English, this teaching media can help them to improve their listening skill. And also can reduce some boredome in teaching leaning process. This research was done by using Listen English Audio Book smartphone application. This application contain the sound of narrators that telling the stories. It also contain the written text of the story which narrators tells about. The writer did a pretest before she start the treatment, the treatment itself and post test after the treatment to measure students ability in listening skill. At the pretest, the student’s average score are 4.56 move to the first post test the student’s average score increase to 6.68 and continued increase up to 7.55 at second posttest.
Pemodelan Konstanta Dielektrik Graphene Pada Substrat SiC Hasil Spectroscopy Ellipsometry Dengan Menggunakan Metode Matriks Transfer Ariasoca, Thomas Aquino; Santoso, Iman
Risalah Fisika Vol 1, No 1 (2017): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.925 KB) | DOI: 10.35895/rf.v1i1.19

Abstract

Telah dilakukan pemodelan konstanta dielektrik graphene pada substrat SiC hasil spectroscopy ellipsometry dengan menggunakan metode matriks transfer untuk melakukan perhitungan persamaan Fresnel dalam pemodelan optik. Matriks transfer didefinisikan dalam perkalian matriks interface I dan matriks layer L yang menunjukkan pengaruh dari lapisan permukaan dan badan dari suatu medium terhadap keseluruhan sistem. Pengaruh kekasaran lapisan didefinisikan menggunakan pendekatan medium efektif. Pemodelan konstanta dielektrik kemudian dilakukan dengan menggunakan inversi Newton-Raphson dari persamaan ellipsometry. Hasil dari penelitian menunjukkan perhitungan dengan menggunakan metode matriks transfer dapat menghasilkan nilai yang sama dengan perhitungan persamaan Fresnel biasa.
Perbandingan Personality Traits, Rasa Bersalah dan Rasa Malu Pengedar Narkoba: Nonresidivis Versus Residivis Hamzah, Imaduddin; Santoso, Iman
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.885 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v11n2.p141-157

Abstract

Various researches on drug abuse crimes have focused more on drug users or addicts. Meanwhile, investigations into drug dealers and producers have received very little attention. The majority of drug convicts in prisons are drug traffickers, which has resulted in a significant increase in drug trafficking cases in Indonesia. This study aimed to identify differences in personality traits, guilt, and shame of non-recidivists and drug dealers. The research was conducted on one hundred and fifty-five prisoners at the Cibinong Penitentiary, West Java, Indonesia. The measurement uses a scale of the big five personality traits which has been adapted into Indonesian, and the Guilt and Shame Proneness Scale (GASP) was developed by Cohen, Wolf, Panter, and Insko. This study found that there were differences in personality traits in terms of agreeableness and neuroticism between non-recidivists and recidivists. The difference test concluded that guilt and shame did not show any differences between the two groups of prisoners. This conclusion can provide a basis for consideration of developing a program to develop drug trafficking convicts to prevent the re-offense of crimes after being released.Keywords : Personality traits, guilt, shame, non-recidivists, recidivists Abstrak. Berbagai penelitian kejahatan penyalahgunaan narkoba selama ini lebih memfokuskan pada pengguna atau pecandu narkoba. Sedangkan penyelidikan terhadap para pengedar dan produsen  narkoba masih sangat kurang mendapatkan perhatian. Mayoritas  narapidana kejahatan narkoba di lembaga pemasyarakatan adalah para pengedar narkoba yang mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam kasus peredaran obat terlarang di Indonesia. Studi ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan dalam sifat kepribadian, rasa bersalah, dan rasa malu nonresidivis dan residivis pengedar  narkoba.  Penelitian dilakukan pada seratus lima puluh lima narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Cibinong, Jawa Barat, Indonesia, Pengukuran menggunakan skala the big five personality traits yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan Guilt and Shame Proneness Scale (GASP) dikembangkan oleh Cohen, Wolf, Panter dan Insko. Studi ini menemukan ada perbedaan personality traits dalam aspek pada agreeableness dan neuroticism non-residivis dengan residivis. Uji perbedaan  menyimpulkan rasa bersalah dan rasa malu tidak menunjukkan perbedaan antara kedua kelompok narapidana. Kesimpulan ini dapat memberikan dasar pertimbangan pembuatan program pembinaan narapidana pengedar narkoba untuk mencegah pengulangan kejahatan setelah bebas.
TUMPANG TINDIH (OVERLAPS) DALAM INTERAKSI PERCAKAPAN DI PERKULIAHAN KETERAMPILAN BERBAHASA JERMAN SEBAGAI BAHASA ASING Santoso, Iman; Syihabuddin, Syihabuddin; Lukmana, Iwa
Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2019): Vol.6 No.2 Bulan September 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/parama.v6n2.p%p

Abstract

Dalam interaksi percakapan, peralihan kesempatan bertutur antar partisipan seringkali disertai tumpeng tindih. Hal ini juga terjadi dalam interaksi percakapan antara pengajar dan mahasiswa di perkuliahan Keterampilan Berbahasa Bahasa Jerman sebagai bahasa asing. Selama ini aspek tumpang tindih dalam perkuliahan kebahasaan belum banyak diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan: (1) bentuk tumpang tindih dan (2) faktor-faktor yang mendorong terjadinya tumpang tindih dalam interaksi percakapan di perkuliahan keterampilan berbahasa bahasa Jerman. Teori yang digunakan adalah the simplest systematics for the organization of turn-taking (Sacks et al, 1974). Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Negeri Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam dua perkuliahan yang diajar penutur asli dan bukan penutur asli bahasa Jerman pada tanggal 2 dan 8 Desember 2015. Rekaman tersebut ditranskripsikan, kemudian diklasifikasikan jenis tumpang tindih yang ada beserta latar belakang terjadinya tumpang tindih. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat tiga bentuk tumpang tindih yaitu tumpang tindih transisional (84,66%), rekognisional (13,86%) dan progresional (1,47%);(2) faktor pendorong kemunculan tumpang tindih yaitu: penutur memahami penjelasan, pertanyaan atau perbaikan dari mitra tutur; memberikan jawaban atau penjelasan, melakukan perbaikan, menegaskan bahwa jawaban mitra tutur benar, bertanya, dan penutur mengarahkan interaksi percakapanDalam interaksi percakapan, peralihan kesempatan bertutur antar partisipan seringkali disertai tumpang tindih. Hal ini juga terjadi dalam interaksi percakapan antara pengajar dan mahasiswa di perkuliahan Keterampilan Berbahasa Bahasa Jerman sebagai bahasa asing. Selama ini aspek tumpang tindih dalam perkuliahan kebahasaan belum banyak diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan: (1) bentuk tumpang tindih dan (2) faktor-faktor yang mendorong terjadinya tumpang tindih dalam interaksi percakapan di perkuliahan keterampilan berbahasa bahasa Jerman. Teori yang digunakan adalah the simplest systematicsfor the organization of turn-taking (Sacks et al, 1974). Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Negeri Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam dua perkuliahan yang diajar penutur asli dan bukan penutur asli bahasa Jerman pada tanggal 2 dan 8 Desember 2015. Rekaman tersebut ditranskripsikan, kemudian diklasifikasikan jenis tumpang tindih yang ada beserta latar belakang terjadinya tumpang tindih. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat tiga bentuk tumpang tindih yaitu tumpang tindih transisional (84,66%), rekognisional (13,86%) dan progresional (1,47%);(2) faktor pendorong kemunculan tumpang tindih yaitu: penutur memahami penjelasan, pertanyaan atau perbaikan dari mitra tutur; memberikan jawaban atau penjelasan, melakukan perbaikan, menegaskan bahwa jawaban mitra tutur benar, bertanya, dan penutur mengarahkan interaksi percakapan
AN ANALYSIS DEIXIS IN “NOM NOM’S ENTOURAGE” MANUSCRIPT ON WE ARE BARE BEARS MOVIE SEASON Wasdili, Arni Rahmah; Santoso, Iman
PROJECT (Professional Journal of English Education) Vol 4, No 1 (2021): VOLUME 4 NUMBER 1, JANUARY 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/project.v4i1.p80-85

Abstract

The tittle of this research is An AnalysisDeixis in “Nom nom’s Entourage” Manuscript on We are Bare BearsMovie Seaso. Deixis is one of branch from pragmatics that shown relation between language and context in that language it self. The aim from this research is to know and identify the type of deixis in Nom nom’s Entourage movie season. That have some steps to collecting the data firs is watching the We Are Bare Bears movie season with Nom nom’s Entourage title. Second is reading the script of that movie. Third, selecting and collect the data. Fourth is classifying the type of deixis and the last is produce the conclution. This research using descriptive qualitative method to analyze the data. The result from this research is that have five type of deixis there are person deixis, time deixis, place deixis, social deixis and discourse deixis. Person deixis divided to three part there are firs person as speaker, second person as hearer and third person as other, with 195 word in that movie. Time deixis shows a certain period of time, consist of 10 word in that movie. Place deixis describe the location in a conversation, consist of  26 word in that movie. Social deixis is show how the social differences when talking with other, consist of 18 word in that movie. Discourse deixis is show deitic expressions which point to prior succeeding parts of the discourse with 4 word in that movie. Keywords:  Pragmatics, Deixis, Movie