Putu Eka Arimbawa
Program Studi Farmasi Klinis, Universitas Bali internasional

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The relationship of pharmaceutical services toward the use of herbal medicine : Indonesian case Putu Eka Arimbawa; Dewi Puspita Apsari; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra; Muhammad Iqbal Fasa
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v14i1.1677

Abstract

Pharmaceutical services are services provided by a pharmacist in providing health information including the use of herbal medicines. The purpose of this study was to look at the relationship between pharmaceutical services and the use of herbal medicines in the city of Denpasar. The number of samples used was 97. Data were collected from January to February 2020 in the city of Denpasar using a questionnaire. Data were analyzed using the binary logistic test. The results showed that pharmaceutical services did not have a significant relationship with the use of herbal medicines (P> 0.05). Pharmaceutical services such as completeness of the drug, pharmacist's readiness to assist, and the speed of drug preparation services that are less good can affect the physical, mental, and spiritual aspects of herbal medicine.
Perbandingan Puskesmas Kecamatan Kuta dengan Pelaksanaan Penggunaan Obat Rasional (POR) Berdasarkan Indikator Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan Putu Eka Arimbawa; I Gusti Agung Ngurah Bagaskara Pradipta; Ni Made Oka Dwicandra; Pande Wayan Bawa
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 7 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.317 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4452770

Abstract

Pengawasan terhadap penggunaan obat paling banyak dilakukan di Puskesmas yang mengacu pada indikator utama pada panduan WHO tentang penggunaan obat rasional (POR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan Puskesmas Kecamatan Kuta dengan pelaksanaan POR berdasarkan indikator pelayanan dan fasilitas kesehatan. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yang menggunakan metode retrospektifcross-sectional. Penelitian ini mengambil data pasien melalui rekam medis dan resep periode Januari-Mei 2020. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 400. Analisis data menggunakan uji statistik Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan pelaksanaan POR.  Hasil penelitian menunjukkan gambaran indikator pelayanan pasien dan fasilitas kesehatan terdapat perbedaan dan uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna (p<0.05). Puskesmas Kuta I dan II memiliki perbedaan rata-rata waktu pelayanan dan ketersediaan obat esensial. Perbedaan ini disebabkan karena ketersediaan jumlah tenaga kefarmasian khususnya apoteker belum terpenuhi. Sehingga, proses pelaksanaan akan menjadi lebih lama dan pengelolaan obat menjadi kurang baik. Oleh karena itu, Puskesmas Kuta I dan II perlu melakukan evaluasi mengenai jumlah apoteker yang disesuaikan dengan kunjungan pasien dan pelatihan dalam perencanaan pengadaan obat.
Perbedaan Pemanfaatan Internet dengan Pemahaman Penggunaan Antibiotik di Kota Denpasar Putu Eka Arimbawa; Dewa Ayu Putu Satrya Dewi; I Dewa Putu Juwana
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.919 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5814121

Abstract

Penggunaan internet yang semakin tinggi dan kebenaran informasi menyebabkan pengetahuan yang berbeda dimasyarakat tentang antibiotik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai penggunaan internet. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemanfaatan internet dengan pengetahuan penggunaan antibiotik. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 318. Data dikumpulkan dari Bulan Juni-Agustus 2021 di Kota Denpasar menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat mencari menggunakan web/situs pencarian (100%) dan grup media sosial khusus antibiotik (86,5%), serta terdapat perbedaan pengetahuan (p<0,05). Perbedaan pengetahuan kandungan, penggunaan, fungsi, dan khasiat disebabkan kebenaran informasi yang hanya menampilkan sebatas informasi informal. Penggunaan web pemerintah tentang kesehatan, organisasi profesi, dan organisasi kesehatan internasional masih perlu dibuat lebih menarik. Selain itu, penggunaan aplikasi chatting masyarakat dengan dokter-apoteker perlu ditingkatkan untuk menjamin keamanan pengobatan.