Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IOT Based Smart Lamp for Efficient Usage of Electrical Energy Herpendi Herpendi; Veri Julianto; Khairul Anwar Hafizd; Rabini Sayyidati
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 19 No 2 (2019): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1457.915 KB) | DOI: 10.31940/logic.v19i2.1277

Abstract

The government is proclaiming the electrical energy saving campaign in order to raise the people’s awareness of its importance. The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM Ministry) of the Republic of Indonesia stated that a year of energy saving equals to the amount of saving Rp43.000.000.000.000,00 (forty three trillion rupiah) of money, which is also equal to a construction of electric steam power plant with the capacity of 3.500 megawatts (MW). One of the programs that has been encouraged by the government is the 'turn off the light' campaign. Turning off lights is a simple but often neglected thing. Apart from the limited awareness to save the energy for a better future, people are often too busy to do it. In 2015, Taruna built an Arduino Micro-controller based light control system using Android smartphone to provide ease, specifically for physically disabled and elderly. The shortcomings of this system are that the lights cannot be turned on and off automatically (smart) with timer and it can only be controlled at close range (bluetooth). Development of technology with the internet guide can easily help human, and thus, this research aims to improve the system with the time control (timer) and close range control (bluetooth) as well as the long range using SMS and internet. The system is built with the prototype model that incude the communication, fast planning, fast prototype designing and building, system submission and feedback. The result of this system building is that the light can be controlled using bluetooth and also provide a faster response time; less than a second (as well as the timer). The light can also be controlled from a long range using the internet connection, giving a response time between 14 to 17 seconds. When a light control command occurs, the SMS notification is sent to the cell phone of the user. Using this system, the light can be controlled correctly in order to conveniently give the user effectivity and efficiency in electrical energy usage.
Kombinasi Sistem Surjan-Handil sebagai Kecerdasan Lokal (Local Genius) dan Kearifan Lokal (Local Wisdom) Masyarakat Banjar Kuala di Kampung Tamban Mekar Sari Pal 16, Barito Kuala, Kalimantan Selatan Rabini Sayyidati
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v5i1.53

Abstract

Komunitas pesisir yang dikenal sebagai orang Banjar Kuala memiliki kepedulian untuk melestarikan tata pengelolaan lahan pertanian. Pengelolaan lahan pertanian merupakan akses penting komunitas Banjar Kuala dalam pengelolaan sumberdaya alam. Oleh sebab itu, salah satu komunitas Banjar Kuala yang hingga sekarang tetap memelihara adat tata pengelolaan lahan pertanian adalah masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, Kecamatan Tamban Mekar Sari, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Sistem nilai budaya sebagai bagian penting dari sistem sosial, dapat tercermin pada usaha masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, melalui tata kelola lahan pertanian. Pengelolaan tanah berkaitan erat dengan sistem surjan. Sedangkan pengelolaan air berkaitan dengan sistem handil. Kedua sistem ini, pada zaman dahulu selalu diterapkan masyarakat Banjar Kuala umumnya, dan masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16 Barito Kuala khususnya, untuk mengelola sawah pada lahan rawa pasang surut. Melalui kombinasi sistem surjan-handil, ternyata memiliki hasil ganda. Satu sisi, pengairan sawah yang baik, akan menyuburkan tanaman padi, sekaligus meningkatkan produksi padi dan menambah pendapatan petani. Hasil berikutnya adalah tembokan, yang membentuk tukungan dan baluran, dapat ditanami palawija.
PERLAWANAN ORANG BANJAR MENENTANG KOLONIALISME BELANDA TAHUN 1859-1906 KERJASAMA GOLONGAN TUTUS RAJA-RAJA DENGAN GOLONGAN JABA Rabini Sayyidati; Yusliani Noor
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjuangan Orang Banjar dalam melawan kolonialisme Belanda berlangsung cukup lama dan berlarut-larut karena faktor sosial politik yang mana kemudian adanya ikut campur tangan Belanda terhadap sistem pemerintahan di Kerajaan Banjar. Pemerintah Belanda melalui utusannya mengatur dan mencampuri urusan politik seperti Pengangkatan Putra Mahkota dan pembagian tanah raja. Hal ini juga yang menjadi akar perlawanan masyarakat Banjar yang menginginkan hak dan tradisi politik Kerajaan Banjar kembali seperti semula. Selain itu Belanda juga mengincar sumber daya alam tanah Banjar berupa Batu Bara yang saat itu menjadi komoditas internasional sebagai sumber energi terbesar. Maka demi mengembalikan kemakmuran serta ketentraman Tanah Banjar, bersatulah golongan tutus raja-raja yang memiliki gelar bangsawan dengan golongan jaba yang memiliki semangat juang tinggi. Beberapa perlawanan besar terjadi seperti: 1) Perlawanan Banua Lima dipimpin oleh Jalil, yang bergelar Kyai Adipati Anom Dinding Raja, 2) Perlawanan sekitar Martapura dan Tanah Laut dipimpin oleh Demang Lehman, dan 3) Perlawanan di Daerah Barito, Kapuas dan Katingan dipimpin langsung oleh Pangeran Antasari. Bersatunya golongan tutus raja dan jaba menjadi bukti bahwa pada akhirnya masyarakat Banjar tetap menjunjung adat istiadat, serta tradisi politik asli yang telah dijalankan sejak nenek moyang dan mampu memukul mundur kolonialisme Belanda.
SISTEM INFORMASI KANTIN ELEKTRONIK (E-CANTEEN) POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT BERBASIS WEB MOBILE Siti Purnama; Khairul Anwar Hafizd; Rabini Sayyidati
Antivirus : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol 14 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/antivirus.v14i2.1124

Abstract

Kantin Politeknik Negeri Tanah Laut memang sudah memiliki prasarana yang memadai seperti fasilitas tempat duduk dan meja yang sudah disediakan, kantin ini adalah fasilitas yang diberikan Negera kepada Politeknik Negeri Tanah Laut sebagai salah satu penunjang aktivitas di kampus, kantin ini sendiri bukan hak milik pribadi anggota kantin yang mana setiap anggota kantin (penjual) melakukan penyewaan kantin dan setiap pembayaran sewa kantin dilakukan pertahun yang diserahkan kepada pengelola kantin yaitu koperasi yang ada di Politeknik Negeri Tanah Laut. Selain dalam hal penyewaan, dalam segi pemesanan makanan atau minuman masih belum efektif yaitu pada sistem yang berjalan masih manual, pembeli datang kekantin dan memesan makanan atau minuman, kendala dari sistem yang berjalan di kantin Politeknik Negeri Tanah Laut ini terkadang dalam pemesanan bisa memakan waktu yang lama dikarenakan penjual tidak ingat akan pesanan pembeli dan kantin penuh akan pembeli. Penelitian ini menggunakan Metode Waterfall sebagai metode pengembangan sistem dan Data Flow Diagram (DFD) sebagai perancangan model sistem. Sistem informasi ini dibangun menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai bahasa pemrograman sistem. Hasil akhir dari sistem informasi ini mempunyai beberapa fitur diantaranya ketika masyarakat umum ingin bergabung menjadi anggota kantin dan melakukan penyewaan maka ada menu daftar anggota kantin, melihat daftar menu yang disedikan oleh anggota kantin, menampilkan harga menu, detail menu, menu proses checkout pesanan. Saran hendaknya sistem informasi kantin elektronik ini dapat diterapkan di Politeknik Negeri Tanah Laut
PELATIHAN INSTALASI WINDOWS KOMPUTER/LAPTOP PADA MASYARAKAT DESA PANGGUNG, KECAMATAN PELAIHARI Billy; Khairul Anwar Hafizd; Rabini Sayyidati
Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Publisher : Yayasan Lavandaia Dharma Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.505 KB)

Abstract

Community service entitled “COMPUTER/LAPTOP WINDOWS INSTALLATION TRAINING IN DESA PANGGUNG COMMUNITIES, KECAMATAN PELAIHARI” has the aim of providing knowledge and skills for The Apparatuses of Desa Panggung in performing simple windows installations on their computers/laptops independently. The method used in carrying out this community service is to provide material directly and practice how to install Windows 10 on a laptop using virtual box tools. In addition, there was also a discussion method regarding the installation of windows with the participants. Community service in analyzing the level of understanding of the apparatus in the material that has been submitted by being given simple questions related to the material. The result of the activity based on the question and answer conducted between the participants and the presenters was an increase in knowledge about Windows Installation. The expected result of community service activities is that the participants can have knowledge in repairing their computers/laptops which includes the installation of the Windows operating system, installation of supporting software, and overcoming trouble if simple problems arise at any time.
Kearifan Lokal Komunitas Kampung Tambak Anyar dalam Menghadapi Baah dan Baah Labung, 1980-2000 Rabini Sayyidati
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/warisan.v3i1.1338

Abstract

The problem of this research is the phenomenon of floods and flash floods (baah dan baah labung in Banjarese term) that often hit the Batang Banyu Riverbank community, Tambak Anyar Martapura, Banjar Regency, especially in 1980-2000. The arrival of baah and baah labung every year, apparently does not cause the Batang Banyu Tambak Anyar riverbank community to move to a higher place, but they are actually very strong in surviving in the village, even the settlements are increasing year by year. This research method uses the historical method. Sources of data in this study are through written sources which are the archives of the Head of Padang Tambak Anyar, village monographs from 1980-2000, archives from ANRI (National Archives of the Republic of Indonesia), relevant books. Oral sources based on the results of interviews with informants who know about the events of 1980-2000 and understand the strategies for dealing with baah and baah labung. While the source of objects, is a source that is in accordance with the context of the location of events and objects that are directly related to the events. The results showed that the Batang Banyu Tambak Anyar Martapura community, Banjar Regency, 1980-2000, for 20 years had their own strategy derived from local genius to deal with baah and baah labung so that they are always ready to face this annual natural disaster.
Kombinasi Sistem Surjan-Handil sebagai Kecerdasan Lokal (Local Genius) dan Kearifan Lokal (Local Wisdom) Masyarakat Banjar Kuala di Kampung Tamban Mekar Sari Pal 16, Barito Kuala, Kalimantan Selatan Rabini Sayyidati
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.067 KB) | DOI: 10.34128/jht.v5i1.53

Abstract

Komunitas pesisir yang dikenal sebagai orang Banjar Kuala memiliki kepedulian untuk melestarikan tata pengelolaan lahan pertanian. Pengelolaan lahan pertanian merupakan akses penting komunitas Banjar Kuala dalam pengelolaan sumberdaya alam. Oleh sebab itu, salah satu komunitas Banjar Kuala yang hingga sekarang tetap memelihara adat tata pengelolaan lahan pertanian adalah masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, Kecamatan Tamban Mekar Sari, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Sistem nilai budaya sebagai bagian penting dari sistem sosial, dapat tercermin pada usaha masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, melalui tata kelola lahan pertanian. Pengelolaan tanah berkaitan erat dengan sistem surjan. Sedangkan pengelolaan air berkaitan dengan sistem handil. Kedua sistem ini, pada zaman dahulu selalu diterapkan masyarakat Banjar Kuala umumnya, dan masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16 Barito Kuala khususnya, untuk mengelola sawah pada lahan rawa pasang surut. Melalui kombinasi sistem surjan-handil, ternyata memiliki hasil ganda. Satu sisi, pengairan sawah yang baik, akan menyuburkan tanaman padi, sekaligus meningkatkan produksi padi dan menambah pendapatan petani. Hasil berikutnya adalah tembokan, yang membentuk tukungan dan baluran, dapat ditanami palawija.
PERLAWANAN ORANG BANJAR MENENTANG KOLONIALISME BELANDA TAHUN 1859-1906 KERJASAMA GOLONGAN TUTUS RAJA-RAJA DENGAN GOLONGAN JABA Rabini Sayyidati; Yusliani Noor
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjuangan Orang Banjar dalam melawan kolonialisme Belanda berlangsung cukup lama dan berlarut-larut karena faktor sosial politik yang mana kemudian adanya ikut campur tangan Belanda terhadap sistem pemerintahan di Kerajaan Banjar. Pemerintah Belanda melalui utusannya mengatur dan mencampuri urusan politik seperti Pengangkatan Putra Mahkota dan pembagian tanah raja. Hal ini juga yang menjadi akar perlawanan masyarakat Banjar yang menginginkan hak dan tradisi politik Kerajaan Banjar kembali seperti semula. Selain itu Belanda juga mengincar sumber daya alam tanah Banjar berupa Batu Bara yang saat itu menjadi komoditas internasional sebagai sumber energi terbesar. Maka demi mengembalikan kemakmuran serta ketentraman Tanah Banjar, bersatulah golongan tutus raja-raja yang memiliki gelar bangsawan dengan golongan jaba yang memiliki semangat juang tinggi. Beberapa perlawanan besar terjadi seperti: 1) Perlawanan Banua Lima dipimpin oleh Jalil, yang bergelar Kyai Adipati Anom Dinding Raja, 2) Perlawanan sekitar Martapura dan Tanah Laut dipimpin oleh Demang Lehman, dan 3) Perlawanan di Daerah Barito, Kapuas dan Katingan dipimpin langsung oleh Pangeran Antasari. Bersatunya golongan tutus raja dan jaba menjadi bukti bahwa pada akhirnya masyarakat Banjar tetap menjunjung adat istiadat, serta tradisi politik asli yang telah dijalankan sejak nenek moyang dan mampu memukul mundur kolonialisme Belanda.
The Information System of Goat Farm Fathurrahmani Fathurrahmani; Herpendi; Khairul Anwar Hafizd; Rabini Sayyidati
INFOKUM Vol. 10 No. 5 (2022): December, Computer and Communication
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Goat breeder has great potential in South Kalimantan. Based on BPS data in 2018, goat meat production reached 361,361 heads. But unfortunately only 8% can be met by local breeders, the rest is imported from outside Kalimantan such as Java, Madura and Sulawesi. The highest demand for goat meat in South Kalimantan is for religious activities in the form of Aqiqah and sacrifice, the rest is for restaurants and household consumption. The decision of breeders to bring in goats from outside Kalimantan is due to high local prices compared to prices outside the region. Prices are high locally due to the limited population in South Kalimantan. This limited population is caused by several things, one of which is that many breeders are constrained by capital in developing their goat farms. In addition, there are actually many people who are interested in raising goats because they see this good opportunity but are constrained by limited time experience in between daily work routines in maintaining it. The solution offered through this research is the development of an application that can bring together breeders and people who want to own or invest in goats called Easy Cattle. The system development method in this study uses Agile Scrum. This method was chosen because it is the most popular and effective method in software development. The stages include determining the team, determining the work time, determining the role in the team, collecting various problems, starting the sprint and conducting a review.