Kemas Usman
Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAMPAK PERLADANGAN LIAR OLEH MASYARAKAT DI HUTAN LINDUNG UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DINAS (UPTD) KEHUTANAN KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA Udin Winata Putra; Kemas Usman
Jurnal Silva Samalas Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v1i1.3608

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Dampak sosial Budaya yang terjadi akibat perladangan liar oleh masyarakat di hutan lindung UPTD Kehutanan, (2) Dampak lingkungan masyarakat yang terjadi akibat perladangan liar oleh masyarakat di hutan lindung UPTD Kehutanan, (3) Dampak Perubahan ekonomi masyarakat yang terjadi akibat perladangan liar oleh masyarakat di hutan lindung UPTD Kehutanan Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada disekitar hutan sesuai dengan kebutuhan untuk kelengkapan data dan menjawab permasalahan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi untuk memeriksa keabsahan data. Pemeriksaan dilakukan dengan kriteria-kriteria, sedangkan analisis datanya menggunakan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak yang terjadi akibat perladangan liar terhadap aspek Sosial Budaya masyarakat mengalami perubahan, baik dalam peningkatan kondisi sosialnya maupun terhadap budaya masyarakat dalam hal pengelolaan lahan untuk pertanian. Dampak terhadap lingkungan menurut persepsi masyarakat mengatakan bahwa kegiatan perladangan liar tidak akan merusak lingkungan, tetapi fakta yang ada dilapangan kegiatan perladangan liar di kawasan hutan memberikan efek buruk bagi lahan hutan itu sendiri. Sedangkan dampak yang timbul terhadap ekonomi masyarakat akibat perladangan liar menurut masyarakat sendiri menunjukan peningkatan terhadap kondisi ekonomi masyarakat, akan tetapi kegiatan perladangan liar perlu dilakukan pengawasan oleh aparat-aparat terkai agar bisa terkendalikan. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak terhadap sosial budaya masyarakat mengalami perubahan baik dari aspek sosial maupun terhadap aspek budaya masyarakat, dan dampak yang timbul terhadap lingkungannya sendiri memberikan pengaruh positif untuk masyarakat tetapi untuk lingkungannya memberikan pengaruh negatif. Selain itu kegiatan perladangan itu sendiri memberikan peningkatan ekonomi terhadap masyarakat akan tetapi kegiatan tersebut perlu diawasi agar lahan hutan yang masih utuh tidak buka lagi oleh masyarakat untuk kegiatan perladangan liar.
POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA SARAE NDUHA DI DESA SORI TATANGA KECAMATAN PEKAT KABUPATEN DOMPU M. Ardian Dwi Putra; Kemas Usman; Mareta Karlin Bonita
Jurnal Silva Samalas Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v1i2.3643

Abstract

Keberadaan obyek wisata alam Sarae Nduha tidak bisa dipungkiri oleh tiap wisatawan yang berkunjung karena memiliki panorama yang indah dan eksotis. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti bahwa obyek wisata alam Sarae Nduha masih belum berkembang karena kurangnya fasilitas sarana dan prasarana penunjang wisata serta  kurangnya promosi yang dilakukan agar menarik minat pengunjung. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan pengembangan obyek wisata Sarae Nduha. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode studi literatur, observasi, wawancara dan Dokumentasi dalam pengumpulan data. Analisis SWOT digunakan untuk menetapkan strategi pengembangan objek wisata ini kedepannya. Berdasarkan hasil analisis SWOT dalam rangka mengetahui potensi dan  pengembangan obyek wisata Sarae Nduha, Pembangunan pada sarana dan prasarana penunjang wisata pada obyek wisata Sarae Nduha perlu diperioritaskan karena potensi obyek wisata Sarae Nduha sangat bagus untuk dikembangkan dengan syarat diperbaiki akses jalan yang rusak dan penambahan fasilitas seperti tempat duduk dan atraksi wisata. Pembangunan pada sarana dan prasarana penunjang wisata pada obyek wisata Sarae Nduha perlu diperioritaskan. Sebagai tambahan, beberapa hal perlu diperhatikan antara lain: 1) Pembangunan harus melibatkan masyarakat karena masyarakat adalah patner terdekat pemerintah dalam mengsukseskan pembangunan wisata. 2) Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, promosi harus terus dilakukan. 3) Merealisasikan apa yang telah didapat dari proses analisis SWOT pada penelitian ini
MANFAAT DAN PENDAPATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU ROTAN (Calamus rotan) DI DESA RENDE NAO MANGGARAI TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR Albertianus Abisaputra; Kemas Usman
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i2.3665

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk Mengetahui bentuk pemanfaatan rotan di Desa Rendenao Kecamatan Pocoranaka Kabupaten Manggarai Timur. Dengan menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk pemanfaatan rotan, pendapatan masyarakat dan analisis pemasaran di lokasi tempat dilaksanakan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Rende Nao Kecamatan Pocoranaka Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur. Terdapat 2 jenis hasil hutan bukan kayu adalah Rotan Batu (Calamus filipendulus Roxb) dan Rotan Cacing (Calamus heterodueus mart). Petani memperoleh penghasilan di Rotan Batu dan Rotan Cacing sebesar (I) 134.779.836, dari 20 responden per enam bulan dengan rata-rata (I)  287.500.
ANALISIS PENDAPATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU JAMBU MENTE (Anacardium occidentale L.) DILAHAN HUTAN TANAM RAKYAT KELOMPOK TANI DESA KABOL KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Isa Ansori; Kemas Usman
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i1.3654

Abstract

Tanarnan jambu mente pada saat ini merupakan salah satu tanaman yang sedang dipacu pengembangannya, terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan HHBK Jambu Mente (Anacardium Occidentale L.) serta mengetahui tingkat kelayakan usaha menanam Jambu Mente di Hutan Desa Kabol, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey. Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani hutan di Dusun Kending Sampi desa Kabol, Kecamatan Praya Barat Daya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan petani responden adalah seluas 100Ha, maka rata-rata biaya produksi untuk membeli alat dan bahan serta biaya ongkos tenaga kerja yang harus dikeluarkan petani adalah sebesar Rp 3.427.000. Rata-rata penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp. 11.733.00, dan rata-rata pendapatan/keuntungan yang diperoleh masing-masing petani per/1 musim tanam sebesar Rp. 8.302.000, maka R/C ratio diperoleh sebesar 1,82%. Artinya, setiap Rp. 1 yang dikeluarkan oleh petani untuk biaya usaha menanam jambu mente akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1,82%. Karena nilai R/C Ratio lebih besar dari pada 1 (R/C > 1) maka kegiatan dalam usaha menanam jambu mente di hutan Desa Kabol ini layak untuk diusahakan. Untuk meningkatkan pendapatan/keuntungan, maka diharapkan kepada para petani hutan di wilayah penelitian bisa meningkatkan kegiatan pemeliharaan terhadap tanaman tanaman jambu mente dan agar di usahakan bisa menjual hasil produksi dalam bentuk produk sekunder.