Ipah Saripah
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Aspek-Aspek Flow Akademik Nabila Qurrotu Aini; Ilfiandra Ilfiandra; Ipah Saripah
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice, and Research Vol. 3 No. 02 (2019): Agustus 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1309.654 KB)

Abstract

Learning is an important factor for students. The need to learn does not make students able to learn and understand the meaning of learning well. The academic flow could be a support in the learning process of students and students are able to study seriously and live the learning process. Based on the search for various sources, it is known that the aspects of flow consist of absorption by activity and fluency of performance. The results of this study could be used as a reference for students and educators to increase learning success and education quality
Strength Based Skill Training Untuk Peningkatan Kekuatan Harapan Siswa Asti Siti Aminah; Ilfiandra Ilfiandra; Ipah Saripah
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice, and Research Vol. 4 No. 02 (2020): Agustus 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strength of hope defineted as a positive motivational state that obtained from an interactive derived sense of successful agency (goal-directed energy), and pathways (planning to meet goals). The study used a qualitative aproach with narrative methods and One Project before-and-after design. The result of the research finds that strength based skill training can result in increased strength of hope from students through the characteristics of high agency and pathway thinking in participants. In general, strength of hope in student has greater aspect on agency or the motivation to achieve happiness in family and social support.
Ritual Nape Pada Tradisi Selametan di Masyarakat Desa Purwadadi, Kecamatan Lebak Wangi Serang Banten Muhamad Nandang Sunandar; Ipah Saripah
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14025

Abstract

Makna dan fungsi simbolik dari Ritual Nape yang dijadikan sebagai sajian makanan tradisional dalam tradisi selametan masyarakat desa Purwadadi, kecamatan Lebak Wangi Serang, Banten. Pelaksanaan Ritual Nape yang memiliki banyak mitos. Dan juga bagaimana makanan ini menjadi komponen penting dalam tradisi selametan. Ritual Nape adalah budaya membuat makanan tradisional secara bersama-sama. Sehingga budaya ini memiliki berbagai nilai yaitu nilai religi dan nilai sosial. Nilai religi yang digambarkan diambil dari fungsi nape sebagai suatu sedekah dari pemilik hajat yang dipercaya sebagai suatu bentuk ibadah. Dan nilai sosial tergambar dalam bentuk solidaritas sosial yang terus dibangun dan dijaga persaudaraannya dalam sistem kebersamaan. Dari semua fungsi dan makna ritual nape memberikan karakteristik sendiri terhadap masyarakat Purwadadi yang masih memegang kuat warisan leluruh secara turun menurun. Hal ini berdampak sangat baik terhadap eksistensi makanan tradisional di Banten sehingga dapat menjadi warisan budaya.
Kecenderungan Academic Burnout Pada Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia Rahmi Rajfalni Amarsa; Rina Nurhudi Ramdhani; Agus Taufiq; Ipah Saripah
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 03: Agustus 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i03.4477

Abstract

Berbagai tuntutan akademik seperti kurikulum, tugas, dan non akademik menjadi tekanan tersendiri bagi mahasiswa tak jarang mahasiswa mengalami stress ekstrim dan kecemasan berlebih yang mengarah pada academic burnout. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil academic burnout pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan berdasarkan aspek academic burnout (exhaustion, cynicism, professional efficacy), jenis kelamin, dan angkatan. Metode yang digunakan adalah descriptive cross-sectional study dengan Teknik survey dan menggunakan analisis deskriptif. Sampel mahasiswa sebanyak 105 mahasiswa. Alat ukur yang digunakan adalah Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) yang terdiri dari 15 pernyataan. Hasil penelitian dan analisis data 73,3% (77 mahasiswa) cenderung mengalami academic burnout tingkat sedang. Berdasarkan aspek academic burnout mahasiswa BK UPI cenderung tinggi pada aspek exhaustion dan cynicism. Lalu cenderung rendah pada aspek professional efficacy. Keterbatasan dari penelitian ini diantaranya dalam pencarian responden dan persebaran data yang kurang merata. Kata kunci: academic burnout, mahasiswa, mahasiswa BK UPI
Tingkat Kemampuan Eksplorasi Karier Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Di Kabupaten Bandung Annisa Mumtaz Awaliyah; Mamat Supriatna; Ipah Saripah
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 03: Agustus 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i03.4613

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan eksplorasi karier siswa Madrasah Aliyah di tingkat X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan statistik deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan skala likert mengenai kemampuan eksplorasi karier. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan RASCH Model menggunakan aplikasi Winstep. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 205 siswa kelas X dari populasi 300 siswa di salah satu Madrasah Aliyah di Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebanyak 184 siswa berada pada kategori cukup mampu dan 21 siswa berada pada kategori mampu. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X cukup mampu dalam melakukan eksplorasi karier. Kata kunci: eksplorasi karier, bimbingan dan konseling, bimbingan karier
Problematika Kematangan Karir Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan: Implementasi Pada Layanan Bimbingan dan Konseling Karir Ipah Saripah; Dea Risma Priliani; Nadia Aulia Nadhirah
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 12 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v12i1.70437

Abstract

Salah satu tugas perkembangan remaja ialah memilih dan mempersiapkan karir. Remaja yang dapat mempersiapkan diri terhadap karirnya dapat lebih mudah dalam menjalani peran-peran selanjutnya. Namun, kebingungan dan ketidaksiapan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terhadap karirnya masih kerap terjadi. Hal tersebut dibuktikan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati jumlah pengangguran tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan kematangan karir peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta implentasi bagi layanan bimbingan dan konseling. Penelitian menggunakan metode studi pustaka yaitu ringkasan tertulis dari berbagai artikel jurnal, buku, dan dokumen yang menggambarkan informasi dari suatu topik studi penelitian. Hasil penelitian menunjukan terdapat beberapa problematika kematangan karir yang dialami peserta didik SMK, yaitu (1) pengetahuan yang kurang; (2) pengaruh keadaan sosial; (3) memilih sekolah tidak berdasarkan minat, bakat dan potensi pribadi; (4) kurangnya eksplorasi; (5) ragu dalam mengambil keputusan; (6) kesenjangan kompetensi sekolah dan dunia industri; (7) mutu sekolah relatif rendah; dan (8) keterbatasan guru produktif. Adapun beberapa strategi atau teknik dalam layanan bimbingan dan konseling karir, yaitu (1) layanan informasi karir; (2) media interaktif karir; (3) teknik modeling; (4) teknik diskusi kelompok; dan (5) modul bimbingan karir.
HOW IS THE MENTAL HEALTH OF TIKTOK USERS WHO EXPERIENCE CYBERBULLYING? Almer Aprillia Edika Putri; Ipah Saripah; Nadia Aulia Nadhirah
Psikoeduko: Jurnal Psikologi Edukasi dan Konseling Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Study Program Guidance and Counseling, Univesitas Pendidik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/psikoeduko.v2i2.53891

Abstract

The rapid development of information technology and technology currently supports an increase in the number of social media users causing the emergence of cyberbullying as a new type of crime. Cyberbullying is a new type of bullying as a result of developments in information technology and technology whose acts of violence are carried out in the cyber world or the internet. Cyberbullying is often experienced by teenagers and most perpetrators of cyberbullying are generally teenagers their age. Victims who experience cyberbullying receive ridicule, insults, threats, or hacking. If this cyberbullying phenomenon is not addressed immediately, it will continue to erode the mental health of adolescents widely, so the attention of many parties is needed in overcoming this problem. Law in Indonesia through Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions (UU ITE) has regulated the actions and behavior of cyberbullying. Using the literature review method through a review of various literature, this article describes a study of the concepts, characteristics, and aspects of cyberbullying and its influence on adolescent mental health, especially TikTok users. The conclusion of the study results provides recommendations for the importance of increasing information and communication technology literacy, especially in the use of social media to prevent and minimize the occurrence of cyberbullying.