Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN PRODUKSI DAN PASAR KOMODITAS ROTAN di JAWA TIMUR Nanang Dwi Wahyono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.26

Abstract

Rotan merupakan hasil hutan non kayu yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia, tetapi lebih dikenal secara umum digunakan untuk mebeler. Rotan sebagai sumber devisa yang sangat besar bagi negara, karena Indonesia satu satunya negara terbesar penghasil rotan didunia, rotan sebagai bahan baku pabrik atau industri baik industri besar maupun industri kecil (home industri), sebagai sumber mata pencaharian dan atau lapangan pekerjaan serta meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat sekitar hutan. Kegiatan Studi Pengembangan Industri Berbasis Rotan di Jawa Timur diarahkan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya industri yang berbahan baku rotan dalam melakukan kegiatan produksi, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat industri rotan dapat diidentifikasi secara rinci. Metodologi penelitian dimulai dari inventarisasi data baik data primer maupun data sekunder, dimana data primer berasal dari data survey di lapangan dan hasil pengolahan di studio sedangkan data sekunder berupa hasil studi laporan penelitian dan dari lembaga instansi terkait. Selanjutnya dianalisis baik secara diskritif maupun analitik.Perlu adanya tindakan yang nyata secara menyeluruh dari kita semua dalam penanganan kerusakan rotan yang ada dihutan alam, sebelum mengalami kerusakan yang lebih parah, mari kita bersama-sama pemerintah, masyarakat, praktisi, peneliti, pemerhati berusaha melakukan perbaikan, mempertahankan yang ada dan mengevaluasi mengenai segala sesuatu yang ada kaitannya dengan rotan agar rotan yang ada di Indonesia dapat dikelola dengan baik dan lestari. Seretnya pasokan rotan untuk industri furnitur di tanah air, khususnya Jawa Timur (Jatim) berimbas pada banyaknya perusahaan furnitur berbahan baku rotan yang memilih untuk menutup usaha mereka atau beralih ke produksi furnitur lainnya. Pada tahun 1990-an, jumlah industri furniture dari rotan skala besar di Jatim mencapai 80 hingga 90 perusahaan, sekarang hanya tinggal 10% saja.
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN PENGENDALIAN KERUSAKAN SUMBER-SUMBER AIR DI WILAYAH KECAMATAN PATRANG, SUMBERSARI DAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER M Joko Wibowo; Nanang Dwi Wahyono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.27

Abstract

Laju pertambahan penduduk dan percepatan pembangunan di berbagai kawasan di Indonesia tidak berbanding lurus dengan ketersediaan sumberdaya air, terutama air bersih, yang sering dikesampingkan namun berperan penting dalam menopang kehidupan sehari-hari. Ketersediaan sumberdaya air tak hanya persoalan berkurangnya pasokan, namun juga karena distribusi sumberdaya air yang tidak merata terhadap persebaran dan jumlah penduduk. Di sisi lain, berbagai aktivitas manusia dan alam turut mencemari dan memperburuk kualitas sumberdaya air, sehingga manusia tidak dapat langsung memanfaatkannya sebagai air bersih. Bumi memiliki kawasan khusus yang meresapkan dan menyimpan air secara alami sebagai sumberdaya air tanah.Berdasarkan survey sosial masyarakat bahwa kondisi air semakin memperihatinkan, memberikan kesadaran dan pemahaman bahwa saat ini sudah mendesak diperlukan upaya-upaya sistematis, terencana, dan terintegrasi dalam menangani atau mengelola air agar lebih lestari. Mayoritas masyarakat menyatakan saat ini sangat mendesak dan diperlukan upaya-serius untuk menangani masalah air sehingga tidak terjadi masalah krisis yang di khawatirkan. Kondisi tersebut cukup menggembirakan mengingat secara faktual terdapat kecenderungan bahwa masyarakat mulai menyadari tingkat kerusakan sumber air dan penurunan kualitas dan kuantitas air, dan konsekuensinya bagi kehidupan.
PEMETAAN DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KARET DI PROPINSI JAWA TIMUR Nanang Dwi Wahyono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 1 (2014): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i1.92

Abstract

Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting. Selain sebagai sumber lapangan kerja, komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa non-migas. Pertumbuhan industri karet akan secara nyata meningkatkan devisa khususnya bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Indonesia pada umumnya. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan bentuk rencana aksi pengembangan industri  karet di Provinsi Jawa Timur berdasarkan hasil dari pemetaan yang telah dibuat. Metodologi penelitian dilakasanakan dengan tiga tahap yaitu tahap pengumpulan dan kompilasi data primer, tahap survey lapangan dan tahap evaluasi dan analisa. Luas total tanaman karet di Provinsi Jawa Timur adalah 25.180 ha dan produktivitasnya per tahun adalah 23.963 ton tersebar di 10 (sepuluh) kabupaten, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Jombang, Ngawi, Madiun, Tulungagung, Kediri, dan Blitar. Rendahnya produktivitas kebun karet rakyat di Jawa Timur disebabkan oleh banyaknya areal tua, rusak dan tidak produktif, penggunaan bibit bukan klon unggul serta kondisi kebun yang menyerupai hutan. Oleh karena itu perlu upaya percepatan peremajaan karet rakyat dan pengembangan industri hilir.
APLIKASI PUPUK BIOURINE PADA BEBERAPA VARITAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L) TERHADAP PRODUKSI KACANG HIJAU Nanang Dwi Wahyono; Sri Rahayu
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 1 (2014): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i1.93

Abstract

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup penting di Indonesia yang posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Pemberian pupuk organik Biourine sebagai penyuplai unsur hara bagi tanaman adalah untuk mendukung pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kacang hijau terhadap pemberian pupuk organik Biourine. Dalam penelitian ingin diketahui seberapa besar respon dan produksi kacang hijau yang diberi pupuk organik Biourine yang terbuat dari bahan dasar urine sapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Masing-masing faktor terdiri dari 4 level dan 3 level, yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan konsentrasi Pupuk Organik Cair Biourine menunjukkan pengaruh yang berbeda tidak nyata pada semua parameter yang diamati.Perlakuan varietas menunjukkan respon yang berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada kacang hijau tidak bersertifikat (V1), jumlah cabang pada varietas Murai (V2), jumlah polong pada kacang hijau tidak bersertifikat (V1).Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi (K) Pupuk Organik Cair Biourine dan Varietas (V) pada semua parameter.
Supply Chain Managment Local Sheep : Fat Tailed Sheep in Jember Indonesia During and After Eid Adha Niswatin Hasanah; Hariadi Subagja; Nanang Dwi Wahyono
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 2 (2022): JITRO, May 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.248 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i2.21226

Abstract

The Aims of this research are to; 1) know the supply chain of fat-tailed sheep with institutions involved in marketing in Gumukmas District, Jember Regency. 2) find out the difference in the price of fat tail sheep in Gumukmas District, Jember Regency. This research was conducted in May-August 2021 in Gumukmas District, Jember Regency. The data obtained were analyzed descriptively by calculating the formula for marketing margin, margin percentage, and marketing efficiency. The results showed that the most efficient supply chain during the Eid al-Adha period in Gumukmas District, Jember Regency, male and female sheep tails were pattern I in terms of farmer price share, males 95.24% and females 92.29%. The efficiency of the supply chain after Eid al-Adha male fat-tailed sheep is a pattern I with a farmer price share of 88.00% and a female in pattern III with a farmer price share of 90.17%.