- Sardiyatmo
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan,Universitas Diponegoro

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN DAN VOLUME PRODUKSI NELAYAN CANTRANG DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) BRONDONG LAMONGAN JAWA TIMUR Sinaga, Renny Novianty; Wijayanto, Dian; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 2: April 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.839 KB)

Abstract

Penangkapan ikan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memanfaatkan faktor produksi (input) untuk menghasilkan sejumlah output. Setiap bidang usaha pada dasarnya ditujukan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan para nelayan cantrang akan selalu berusaha untuk meningkatkan hasil tangkapan dengan tujuan untuk memperbesar pendapatan. Cantrang merupakan alat tangkap dominan yang digunakan nelayan di PPN Brondong. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk menganalisis faktor produksi yang paling mempengaruhi pendapatan dan volume produksi nelayan cantrang dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor produksi terhadap  pendapatan dan volume produksi nelayan cantrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2013 di PPN Brondong Lamongan Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni metode deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Model fungsi produksi  menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan dan volume produksi nelayan cantrang di PPN Brondong terdiri dari modal, ABK, kapal, mesin utama kapal dan mesin gardan. Uji statistik F menunjukkan bahwa secara serempak seluruh variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan dan volume produksi nelayan cantrang. Hasil uji Z menunjukkan bahwa variabel modal merupakan satu-satunya variabel independen yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan dan volume produksi nelayan cantrang. Fishing is the one of economy activity which utilize production factor (input) to make some output. Each sectors of bussines aims to get optimal result and denish seine fisherman will always try to increase the catch in order to increase revenue. Denish seine is dominant fishing gear which used by fisherman in Brondong fishing port. The purpose of this research were to analized the most influence production factor and  to analized an impact of production factors to revenue and production volume denish seine fisherman. These research was conducted at October-November 2013 in Brondong Fishing Port in Lamongan East Java. The method used in these research was descriptive method and used purposive sampling method. Model of production function used Cobb-Douglas production function to analyze the influence of the utilization of input variables to produce revenue and production volume of denish seine fisherman. The result of research showed that production factor which influence to revenue and production volume of denish seine fisherman in Brondong fishing port were capital, labor, vessel, main engine and axle engine.  F statistic test showed that simultaneously all of independent variables significanty influence to revenue and production volume denish seine fisherman. Z test result showed that capital variable was the only significant independent variable which affect to revenue and production volume of denish seine fisherman.
HUBUNGAN LAMA WAKTU PELINGKARAN JARING DAN PENARIKAN TALI KERUT TERHADAP TOTAL HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR Hermawan, Okky Dwi; Asriyanto, -; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 2: April, 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.718 KB)

Abstract

Purse seine adalah suatu alat penangkapan ikan yang digolongkan dalam kelompok jaring lingkar. Faktor melingkarkan jaring dan penarikan tali kolor (purse line) merupakan faktor keberhasilan dalam penangkapan dengan menggunakan purse seine. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dan pengaruh lama waktu pelingkaran jaring dan penarikan tali kerut terhadap total hasil tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif pendekatan studi kasus. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tangkap purse seine dua kapal dan satu kapal. Metode Analisis data yang digunakan adala regresi liniear sederhana dan berganda, uji-F ANAVA (satu arah). Total hasil tangkapan berdasarkan kedua variabel tesebut pada purse seine dua kapal adalah 3794 dan 1891 kg, sedangkan total hasil tangkapan pada purse seine satu kapal adalah 446 dan 168 kg. Hasil regresi menunjukkan nilai keeratan hubungan (r) kedua variabel secara sederhana pada purse seine dua kapal adalah 0,91 dan 0,88. Nilai keeratan hubungan (r) kedua variabel secara sederhana pada purse seine satu kapal adalah 0,94 dan 0,89. Nilai keeratan hubungan (r) secara berganda pada purse seine dua kapal dan satu kapal adalah 0,74 dan 0,94. Uji-F ANAVA (satu arah) menunjukkan lama waktu pengkaran jaring dan penarikan tali kerut tidak mempengaruhi total hasil tangkapan purse seine dua kapal, sedangkan pada purse seine satu kapal kedua variabel tersebut mempengaruhi total hasil tangkapannya. Purse seine is a fishing gear that classification on surrounding net group. The factors of encircled the net and pulled the purse line are the succesful factors on fishing operation by purse seine. The aim of this research were to analyzed relationship and affect long times of encircled the net and pulled the purse line on the total catches. This research was conduced on August 2015 in Coastal Fishing Port of Muncar. The method on this research using descriptive study case nearest. The materials were used in this research are purse seine two boats system and one boat system. The data analyze method use partial and multiple linear regression,  f-test ANOVA (one way). Total catches based both that variables on purse seine two boats system are 3794 and 1891 kg, while total catches on purse seine one boat system are 446 and 168 kg. The results of regression showed that correlation (r) both that variables by partial on purse seine two boats system are 0,91 and 0,88. Correlation (r) both that variables by partial on purse seine one boat system are 0,94 and 0,89. Purse seine two boats system and one boat system correlation’s (r) both that variables by multiple are 0,74 and 0,94. F-Test ANOVA (one way) showed that long times of encircled the net and pulled the purse line factors on purse seine two boats system are not affect to the total catches, while on purse seine one boat system both that variables are affect to the total catches.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) DI PPI BLANAKAN SUBANG JAWA BARAT Cahyaningrum, Dewi Setya; Wibowo, Bambang Argo; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.029 KB)

Abstract

Ikan tembang (Sardinella fimbriata) merupakan sumberdaya ikan pelagis kecil dan salah satu komoditas penting dalam perikanan. Banyaknya permintaan akan kebutuhan ikan ini menyebabkan ikan tembang sebagai salah satu target tangkapan yang banyak dicari oleh nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi dan alat tangkap ikan tembang serta faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan tembang di PPI Blanakan, Subang, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 di PPI Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan analisis deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 95 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi rata-rata ikan tembang di PPI Blanakan tahun 2009-2013 adalah 1.591.363 kg. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan tembang di PPI Blanakan adalah mini purse seine. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan tembang segar adalah pendapatan, harga ikan tembang segar, dan harga telur ayam. Sedangkan variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan olahan ikan tembang (ikan asin) adalah harga ikan asin, harga barang substitusi (daging ayam dan telur ayam), dan selera konsumen. The fringescale sardinella (Sardinella fimbriata) is the one of the pelagic fish that has become one of the most important commodities in Indonesian fishery. The higher demand to this kind of fish has resulted in the higher activities to catch the fish. The purpose of this study was to identify the production and the fishing gear used to catch the fringescale sardinella and the factors influencing the demand of fringescale sardinella at PPI Blanakan, Subang, West Java. The research was done in February 2014 at PPI Blanakan, Subang, West Java. The method used was case study method with a descriptive analysis. The sample was collected using purposive  sampling method that resulted in 95 samples. The data analysis was done using double linear regression method using SPSS 16. The result has shown that the average production of fringescale sardinella at PPI Blanakan in 2009-2013 are 1.591.363 kgs. The fishing gear used to catch the fish at PPI Blanakan is mini purse seine. The variables that has influenced to the demand of fringescale sardinella are the income, the price of fringescale sardinella and the price of chicken eggs. While the variables that has influenced to the demand of salted fish are the price of salted fish, the price of substitution goods (chicken meat and eggs) and the consumer’s attitude.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GIS) DALAM PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TERI (Stolephorus spp) DI PERAIRAN PEMALANG JAWA TENGAH Saifudin, -; Fitri, Aristi Dian Purnama; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 4: Oktober, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1321.785 KB)

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan teri (Stolephorus spp.) akan lebih efektif dan efisien apabila daerah penangkapan bisa diprediksi terkait dengan pengetahuan tentang penyebaran daerah penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut, menganalisis hasil tangkapan dan daerah penangkapan ikan teri (Stolephorus spp.) berdasarkan citra satelit Aqua MODIS melalui klorofil-a dan suhu permukaan laut serta parameter oceanografi (kecepatan arus, kedalaman dan salinitas) sebagai parameter pendukung, menggunakan alat tangkap puring di perairan Pemalang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa sebaran klorofil a di perairan Pemalang berkisar antara 2 sampai 3 mg/m3dan sebaran suhu permukaan laut berkisar antara 29 sampai 32 0C. Berdasarkan uji statistik klorofil a, Suhu Permukaan Laut, kecepatan arus, kedalaman, salinitas  secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus spp.) tetapi faktor yang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan di perairan Pemalang Jawa Tengah adalah khlorofil-a. Fishing activities anchovy (Stolephorus spp.) would be more effective and efficient when fishing area can be predicted associated with the spread of knowledge about arrest. The aim of this research is to determine distribution of chlorophyll-a and sea surface temperature, analyzing catches and fishing ground anchovies (Stolephorus spp.) based on Aqua MODIS satellite imagery through chlorophyll-a and sea surface temperatures and oceanographic parameters (flow velocity, depth and salinity ) as supporting parameters, using fishing gear puring in waters Pemalang. The method used in this research is descriptive method and the method of multiple linear regression analysis. The results of the analysis showed the distribution of chlorophyll a in the waters Pemalang ranging from 2 to 3 mg / m3 dan distribution of sea surface temperatures range from 29 to 32 ᴼC. Based on chlorophyll a statistical test, Sea Surface Temperature, flow velocity, depth, salinity jointly influence on anchovies (Stolephorus spp.) catches  But the factors that showed significant influence on catches In waters Pemalang Central Java is the chlorophyll-a.  
ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN MENGGUNAKAN MODEL SCHAEFER DAN FOX PADA CUMI-CUMI (Loligo sp) YANG TERTANGKAP DENGAN CANTRANG DI TPI TANJUNGSARI KABUPATEN REMBANG Hutagalung, Yohan Valen; Bambang, Azis Nur; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 1: Januari, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.698 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek bioekonomi cumi-cumi di perairan Rembang dengan menggunakan perhitungan Bioekonomi model Schaefer dan Fox, dan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan sumber daya Cumi-cumi di perairan Rembang. Penelitian dilakukan pada bulan April 2013 sampai Mei 2013 di TPI Tanjungsari Kabupaten Rembang. Metode pengumpulan data adalah purposive sampling dengan 11 responden, dan data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata Catch Per Unit Effort (CPUE) tahun 2008-2012 adalah 4,57 kg/trip. Produksi optimum (Copt) dari Maximum Sustainable Yield (MSY) model Schaefer adalah 156,511 kg/tahun dengan Effort optimum (Eopt) 15,915 trip/tahun. Keuntungan yang diperoleh per unit cantrang pada kondisi MSY adalah Rp177.907.090,-/tahun. Maximum Economic Yield (MEY) produksi Cumi-cumi adalah 155,428 kg/tahun dan Effort optimum (Eopt) adalah 14,591 trip/tahun. Keuntungan yang diperoleh per unit cantrang pada kondisi MEY adalah Rp179.384.783,-/tahun. Sedangkan produksi optimum (Copt) pada Open Access adalah 47,758 kg/tahun dengan Effort optimum (Eopt) 29,182 trip/tahun dan nelayan tidak memperoleh keuntungan pada kondisi ini. Nilai rata-rata tingkat pemanfaatan sumberdaya Cumi-cumi di perairan Rembang dari tahun 2008 sampai 2012 adalah 63%. The objective of this research was to determine the Bioeconomic aspect of squid in Rembang waters by using Bioeconomic  Schaefer and Fox models, and to analyze the resource level of squid in Rembang waters. The research was conducted from April 2013 until Mei 2013 in Tanjungsari fish auction in Rembang Regency. Data collection was used by purposive sampling with 11 respondens, and data analyzed by descriptive analyze. The results showed that the average value of Catch Per Unit Effort (CPUE) from 2008-2012 was 4.57 kg/unit effort. Optimum production (Copt) of Maximum Sustainable Yield (MSY) Schaefer bioeconomic models was 156.511 kg/year with optimum effort (Eopt) 15.915 trips/year. The profits per cantrang on MSY conditions was Rp177.907.090,-/year. The Maximum Economic Yield (MEY) of squid production was 155.428 kg/year and optimum effort (Eopt) was 14.591 trips/year. The profits per cantrang on MEY conditions was Rp179.384.783,-/year. While the optimum production in Open Access was 47.758 kg/year with optimum effort 29.182 trips/year and fisherman didn’t benefit. The average value of squid resources utilization at Rembang seawaters from 2008 until 2012 was of 63%. 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) BRONDONG LAMONGAN JAWA TIMUR Pasaribu, Eva Mart; Sardiyatmo, -; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 2: April 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.574 KB)

Abstract

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga ikan Layang (Decapterus russelli) dan menganalisis variabel-variabel yang paling berpengaruh terhadap harga ikan Layang (Decapterus russelli) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan. Waktu dan tempat dilaksanakannya penelitian November-Desember 2013. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan analisis deskriptif, dimana data yang mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan korelasi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 16. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan harga ikan layang adalah mutu/kualitas dan jumlah bakul sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh adalah jumlah produksi dan berat ikan layang. Variabel mutu dan  dan jumlah bakul adalah fakotr yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap pembentukan harga ikan layang karena memiliki nilai koefisien korelasi (r) mendekati +1. Price is one determinant of success because the price determines how much profit to be derived from sales of its products in the form of goods or services . This research was held November to December 2013, with the purpose of research is to analyze the factors that affect the price of Indian scad fish (Decapterus russelli) in Brondong Fishing Port Lamongan and analyze the variables that most affect the price of Indian scad fish (Decapterus russelli) in Brondong Fishing Port Lamongan. The method used in this study was the case study method with a descriptive analysis, where the data are first arranged, described, and then analyzed . The sampling methode was purposive sampling. Data was analyzed by multiple linear regression and multiple linear correlation (used by software SPSS 16). Research results showed that the price factor forming Indian scad fishwere the quality and the number of fish trader, and than factors that did not make a price were the amount of production and weight of Indian scad fish. Quality and amount of production factors that have strong correlation of Indian scad fish because it has a correlation coefficient (r) close to +1.
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DAN UMPAN PENANGKAPAN LOBSTER (Panulirus sp) DENGAN ALAT TANGKAP KRENDET (Trap Net) DI PERAIRAN WATUKARUNG KABUPATEN PACITAN Bakhtiar, Ervan; Boesono, Herry; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.352 KB)

Abstract

Lobster (Panulirus sp) adalah salah satu komoditi perairan karang yang mempunyai nilai jual tinggi yakni mencapai Rp 320.000,-/ kg, yang sampai saat ini produksinya masih dihasilkan dari penangkapan. Krendet adalah jenis alat tangkap yang bersifat pasif, dipasang pada dasar perairan seputar terumbu karang, dengan pengoperasian yang baik dan benar penangkapan lobster atau ikan dengan krendet ini tidak akan merusak karang.Pemilihan umpan umumnya mendasarkan pada harga murah dan mudah untuk mendapatkan. Penggunaan umpan pada pengoperasian suatu alat tangkap berfungsi untuk mengundang atau merangsang ikan sehingga sistem pengoperasian yang dilakukan akan lebih efektif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan waktu dan pengaruh umpan terhadap hasil tangkapan Lobster (Panulirus sp) di perairan Watukarung.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013. Materi yang digunakan adalah umpan kulit sapi, umpan krunken (Chiton sp), alat tangkap Krendet (Trap Net) dan Perahu Jukung. Metode yang digunakan adalah metode experimental fishing yaitu dengan melakukan kegiatan operasi penangkapan secara langsung di lapangan. Analisis data diolah menggunakan SPSS 21 dengan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu terbaik dalam penangkapan lobster adalah malam hari dimana waktu penangkapan malam hari mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak dibandingkan siang hari. Hasil analisis  perbedaan jenis umpan menunjukkan bahwa umpan kulit sapi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan (P > 0,05) dimana umpan krunken (Chiton sp) memberikan hasil tangkapan lebih banyak daripada jenis umpan kulit sapi. Lobster (Panulirus sp) is one of fisheries commodities with high value reach Rp 320.000,-/ kg, these yield producted by catch. Krendet is passive fishing gear set around the chorals, with the right operation, catch lobsters or fishes by krendet would not destruct the choral.Selection of bait generally base on cheap price and easy to get. The usage of bait for the operation of a fishing gear as a firncfion of to invite or stimulate of fish so that conducted operation system will be more than effective. The objective of this study was to find out the effect of the differences time and the effect bait on the products of Lobster (Panulirus sp) in Watukarung waters.This research had been done on November to December 2013 in Watukarung water, Pacitan. The material that been used are cowhide bait, Krunken (Chiton sp) bait, Krendet (Trap Net) fishing gear and  jukung boat. The method used is an experimental fishing method is to conduct fishing operations directly in the field. Analysis of the data was processed using SPSS 21 with t test.The results showed that evening is the best time to catch, which the time of arrest in the evening get more catches than during the day. The results of the analysis in differences type of bait showed that cowhide bait had no effect on the catches (P > 0,05) in which the Krunken (Chiton sp) bait gave more catches than  cowhide bait.
ANALISIS PERBEDAAN KECEPATAN PERAHU DENGAN PENAMBAHAN MESIN INBOARD DAN MESIN OUTBOARD PADA PERAHU SOPEK DI PERAIRAN TAMBAK LOROK SEMARANG Rosyida, Irma Nur; Pramonowibowo, -; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.251 KB)

Abstract

Kecepatan merupakan jarak yang ditempuh dalam kurun waktu tertentu, begitu juga dengan kecepatan perahu. Beberapa perahu terdapat tiga mesin yaitu satu mesin utama (mesin inboard) dan dua mesin tambahan (mesin inboard dan mesin outboard). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecepatan perahu pada penambahan mesin inboard dan mesin outboard berdasarkan pengukuran rpm, kecepatan angin dan konsumsi bahan bakar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan metode deskriptif. Metode eksperimental yang dilakukan yaitu uji coba perbedaan kecepatan perahu berdasarkan penambahan mesin inboard maupun outboard guna memperoleh data primer, sedangkan metode deskriptif yang digunakan yaitu mendeskripsikan hasil uji coba. Analisis data diolah menggunakan Ms. Excel dengan uji Z dan regresi. Hasil analisa data menunjukkan bahwa penambahan mesin inboard dan mesin outboard berpengaruh terhadap kecepatan perahu. Hubungan dan pengaruh rpm terhadap kecepatan perahu yaitu saat putaran rpm rendah, transmisi rendah, momen torsinya tinggi sehingga tenaganya lebih kuat karena tidak mengusahakan gigi transisi, suara mesin kasar dan laju perahu lambat. Saat gas besar pada posisi gigi tinggi, putaran lebih tinggi tetapi momen torsinya rendah sehingga laju perahu cepat dan suara mesin lebih lembut. Hasil kecepatan pada penambahan mesin inboard sebesar 11,84 knot, pada penambahan mesin outboard sebesar 12,49 knot dan penambahan mesin outboard sekaligus inboard yang paling cepat yaitu 12,75 knot. Prosentase efisiensi konsumsi bahan bakar terhadap waktu tempuh 30 menit yang paling efisien sebesar 79,30% pada penambahan mesin inboard. Hal ini berarti bahwa pada penambahan mesin inboard paling hemat dibandingkan dengan penambahan mesin outboard dan penambahan mesin outboard sekaligus inboard. The speed is distance in a certain period of time, as well as the speed of boat. There are three engines on several boat, the one engine is main engine (inboard engines) and the two engines are the additional engine (inboard engine and outboard engine). This study aims to determine the differences in the speed of the boat on the addition of inboard engine and outboard engine based on the measurement of rpm, wind speed and fuel consumption. This study method used is experimental method and descriptive method. Experimental method were conducted to test the differences in the speed of the based on the addition of the engine inboard and engine outboard to get the primary data, while descriptive methods used describing the test results. Analysis of the data is processed using Ms. Excel with the test Z and regression. The results of the data analysis showed that the addition of inboard engine and outboard engine affected the speed of the boat. Relation and influence of the rpm of the boat's speed during low rpm rotation, low transmission, high moment torsi so the energy is stronger because it does not animate the transition gear, rough engine noise and the rate of the slow boat. When the gas on high gear position higher rounds but moments torsi low so the pace fast boat and engine noise is softer. The result from additional comparison inboard engine was 11,84 knot. And the additional comparison outboard engines result was 12,49 knot. While the additional adding of outboard engine as well as inboard creates the fastest speeds, the speed reached 12,75 knots. The percentages of the fuel efficiency from 30 minutes travel are the most efficient by 79,30%, on the addition of inboard engines. That means that the addition of inboard engines is the most economical compare with the addition of outboard engines and additions as well combination inboard outboard engine.
PENGARUH UMPAN DAN LAMA PERENDAMAN ALAT TANGKAP JEBAK (BUBU LIPAT) TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI DESA SEMAT, JEPARA Perdana, Mohammad Taubatullah Isyak; Boesono, Herry; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.489 KB)

Abstract

Usaha penangkapan rajungan di Desa Semat Kabupaten Jepara dengan menggunakan alat tangkap bubu lipat sudah dilakukan oleh nelayan setempat yang tergabung dalam kelompok nelayan “RIZQI LUMINTU” dengan operasi penangkapan di perairan pantai 1-3 mil dari bibir pantai. Umpan yang sering dipakai oleh nelayan setempat adalah umpan ikan rucah yang diasinkan. Dilihat dari segi teknis, apakah dengan menggunakan umpan lain seperti nonkarkas (sisa-sisa bagian ayam) berpengaruh relatif besar atau tidak terhadap hasil tangkapan rajungan karena apabila berpengaruh akan menjadi umpan alternatif jika tidak ada ikan-ikan murah atau tidak musim. Untuk itu penyusun melakukan penelitian menggunakan umpan selain ikan rucah yaitu dengan umpan usus ayam dengan lama perendaman berbeda yaitu 9 jam, 12 jam dan 15 jam. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing yaitu dengan mengoperasikan bubu lipat sebanyak 300 unit terbagi 3 lajur yang masing-masing 100 unit dengan umpan usus ayam 50 unit disetiap lajurnya dengan sistem selang-seling dan melakukan perendaman yang berbeda dengan lama perendaman 12 jam sebagai kontrol serta 6 kali pengulangan pada tiap variabel. Analisa data menggunakan regresi dan korelasi dengan menggunakan MS.Excel. Hasil analisis data diperoleh Nilai Significance F = 0,004 (9 jam); 0,0009 (12 jam) dan 0,01 (15 jam) untuk hubungan lama perendaman dengan umpan nonkarkas rajungan yang tertangkap, hasil tersebut menunjukkan H0 ditolak (<0,05) sehingga terdapat interaksi antara kedua variabel dan 0,001 (9 jam); 0,001 (12 jam) dan 0,01 (15 jam) untuk hubungan antara lama perendaman dengan jumlah hasil tangkapan, hasil tersebut menunjukkan H0 ditolak (<0,05) sehingga terdapat interaksi antara kedua variabel tersebut. Swimming Crab fishing effort in Semat Village Jepara district using a collapsible trap fishing gear has been carried out by local fishermen who are members of a group of fishermen "RIZQI LUMINTU" with fishing operations in coastal waters 1-3 miles off shore. Bait is often used by local fishermen bait trash fish is marinated. Viewed from a technical standpoint, whether by using other baits such as noncarcass (remnants of chicken parts) are relatively large effect or not to catch crabs for feed when the effect would be an alternative if no fish are low or no season. To the author conducts research using trash fish bait in addition to that with the chicken gut bait with different soaking time is 9 hours, 12 hours and 15 hours. The method used is an experimental fishing is to operate the traps as much as 300 units divided into three rows, each 100 units to feed chicken intestine 50 units each row system with alternating and perform immersion different soaking time 12 hours as control and 6 repetitions on each variable. Data were analyzed using regression and correlation using Ms.Excel. Results of analysis of data obtained Significance F value = 0,004 (9 hour); 0,0009 (12 hour) and 0,01 (15 hour) for prolonged submersion relationship with noncarcass swimming crab bait caught, these results indicate H0 (<0.05), so there is interaction between the two variables and 0,001 (9 hour); 0,001 (12 hour) and 0,01 (15 hour) for the relationship between the long soaking the number of catches, these results indicate H0 (< 0.05) so that there is interaction between the two variables.
ANALISIS DISTRIBUSI PEMASARAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI DESA SUKOHARJO, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Sari, Melinda Puspa; Bambang, Azis Nur; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.207 KB)

Abstract

Desa Sukoharjo adalah salah satu daerah produsen rajungan. Pemasaran hasil tangkapan rajungan di Desa Sukoharjo tidak melalui TPI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji saluran pemasaran, marjin pemasaran, dan efisiensi pemasaran rajungan di Desa Sukoharjo, Kabupaten Rembang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 di Desa Sukoharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif studi kasus. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampel secara acak. Metode pengumpulan data menggunakan jenis data data primer dan data sekunder. Metode pengambilan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dokumentasi. Metode analisis data meliputi aspek teknis, dan aspek pemasaran yang dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah alat tangkap rajungan adalah Set Bottom Gillnet (pejer). Tipe distribusi pemasaran dalam penelitian ini adalah distribusi tidak langsung. Marjin pemasaran rajungan pada nelayanRp. 39.293, pada Tengkulak Rp. 30.000 dan bakul sebesar Rp. 40.000. Efisiensi pemasaran pada nelayan sebesar 0,514664, pada tengkulak 0,052374, dan bakul  0,061991. The village of Sukoharjo is a manufacturer of small crab attaching. The marketing of catches  small crab attaching in the village of Sukoharjo not through FAP.  The purpose of this research was to study the  marketing channels,  marketing  margins, and the efficiency of  marketing  small crab attaching  in the village of  Sukoharjo  Regency of Rembang.  This research was carried out from June 2015 in the village of Sukoharjo, Rembang, Central Java. The methods used in this research is descriptive case studies.Sampling method using the method of random samples. Method of  data collectionusing this type of  data  primary data and  secondary  data. Data capture method used is the  observation,  interviewing,  documentation, methods of data analysis  covering the technical aspects,  and  the  marketing  aspect  analyzed  descriptive  method. The results  of  this  research  is  the capture tool  is a small crab attaching  Bottom  Set Gillnet (pejer).  The type of distribution marketing  in this research is the indirect distribution. Small crab attaching marketing margins at nelayan Rp. 39293, on the middleman 30000  IDR and  the basket of  40000 IDR. The efficiency of marketing on the fishermen of  0.514664, on 0.052374, the middleman and the basket 0.061991.