Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Keberadaan Burung dan Tingkat Kenyamanan Berdasarkan Persepsi Masyarakat di Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung Novandra, Dion; Iswandaru, Dian; Harianto, Sugeng; Dewi, Bainah Sari
Indonesian Journal of Conservation Vol 10, No 1 (2021): June
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v10i1.29374

Abstract

Keberadaan burung di Ruang Terbuka Hijau mempunyai arti penting sebagai pereduksi tingkat stres manusia melalui suara khasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai tingkat kenyamanan berdasarkan keberadaan burung di Taman Kalpataru dan Taman PKOR. Pendataan keberadaan burung diambil menggunakan metode eksplorasi dan persepsi masyarakat dilakukan dengan kuesioner. Data keberagaman burung dianalisis menggunakan Indeks Keanekargaman Shanon-Wiener (H’) dan persepsi masyarakat dianalisis menggunakan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan jumlah burung yang ditemukan sebanyak 6 jenis yaitu walet linci, gereja erasia, cucak kutilang, layang-layang batu, tekukur biasa dan perkutut jawa. Tingkat kenyamanan berdasarkan keberadaan burung menurut persepsi masyarakat dinilai dari variabel keberadaan dan suara burung tergolong sangat nyaman, sedangkan keberagaman, jumlah, dan warna burung tergolong nyaman. Daya tarik dan tingkat kenyamanan RTH dapat ditingkatkan melalui keberagaman burung dengan cara menambah keberagaman pohon yang sesuai sebagai sumber pakan alami.
IMPLEMENTASI SEQUENTIAL ALGORITHM UNTUK PENCARIAN KATA DALAM APLIKASI PEMBELAJARAN JAPANESE GRAMMAR Wamiliana Wamiliana; Bainah Sari Dewi; Dyan Shandy Utama
Jurnal Komputasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/komputasi.v3i1.973

Abstract

MENGIMPLEMENTASIKAN ALGORITMA PENCARIAN, SEQUENTIAL ALGORITHM, UNTUK MEMBANTU PENGGUNA APLIKASI PEMBELAJARAN JAPANESE GRAMMAR MENEMUKAN MATERI YANG DIINGINKAN DENGAN MELAKUKAN PENCARIAN KATA PADA SEARCH BOX.PENGGUNA AKAN LANGSUNG DIARAHKAN MENUJU KATA YANG DICARI.
PENDIDIKAN KONSERVASI BADAK SUMATRA DAN JAWA PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN Nur Arif Rohman; Bainah Sari Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.300

Abstract

Sumberdaya hutan di Indonesia sebagai bagian dari Megabiodiversity Country perlu dikonservasi. Pengabdian Kepada Masyarakat adalah bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi dalam memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendididikan Konservasi merupakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk pengupayaan perlindungan, pemanfaatan dan pengawetan sumberdaya hutan dalam kepentingan generasi sekarang ke generasi masa datang. Pengupayaan kegiatan konservasi dilakukan di habitat asli maupun bukan aslinya, seperti halnya konservasi Badak yang ada di Taman Nasional. Tim Konservasi Universitas Lampung, Magister Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Peer Group KSDH, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Himasylva, Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia DPD Lampung, Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan SMK Negeri 3 Pandeglang Provinsi Banten memiliki upaya melaksanakan Pendidikan Konservasi untuk pelestarian konservasi Badak Sumatra dan Badak Jawa yang dilindungi ini. Kegiatan pendidikan konservasi dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2021 dan puncak pelaksanaan pada hari Senin tanggal 14 Juni 2021 dengan metode pengabdiannya berupa ceramah, diskusi dan tanya jawab serta lomba poster. Peningkatan pemahaman peserta naik sebesar 35%. Presentase kenaikan dinilai sangat baik, karena semangat yang tinggi dari peserta dalam mengikuti kegiatan pendidikan konservasi dalam meningkatkan pemahaman tentang konsep konservasi dan pentingnya konservasi Badak Sumatra dan Badak Jawa tercapai.
Penyuluhan Kepada Masyarakat Pekon Pahmungan Dalam Pelestarian Repong Damar di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung Sugeng P. Hariyanto; Rusita Rusita; Indra Gumay Febryano; Bainah Sari Dewi; Candra Murty Ayuningtyas; Trislina Handayani; Dewi Sri Wahyuni; Mantika Lestari; Rhezandhy Gunawan
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2022): June
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.009 KB) | DOI: 10.23960/rdj.v1i1.5902

Abstract

Repong damar merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat pesisir Krui dalam menjaga dan mengelola hutan dan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat di sekitarnya. Dalam perkembangannya, keberadaan repong damar tidak terlepas dari ancaman dan bahaya kerusakan akibat penebangan tegakan damar, serangan hama penyakit dan konversi repong damar menjadi kebun kelapa sawit.  Selain itu, minimnya kesadaran generasi muda untuk melestarikan keberadaan repong damar juga menjadi suatu kendala dan ancaman bagi keberlangsungan keberadaan repong damar. Masyarakat telah melakukan berbagai usaha untuk menjaga kelestarian repong damar, diantaranya dengan mengembangkan pembibitan damar. Namun, pengelolan repong damar secara berkelanjutan belum dikelola masyarakat sekitar secara maksimal. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Pekon Pahmungan dalam memanfaatkan dan mengelola repong damar secara berekelanjutan.
Tingkat Kepadatan Tanah Terhadap Perilaku Dung Beetle Monica destia; Bainah Sari Dewi; Lusmeilia Afriani; Sugeng P Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.5233

Abstract

Dung beetle hidup dan berkembang di dalam kotoran satwa yang memiliki peran dalam menyebarkan dan penyelamatan benih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku dung beetle terhadap kepadatan tanah dan sifat fisik tanah pada habitat dung beetle. Lokasi penelitian di Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik, universitas  Lampung dengan bahan sampel tanahi Arboretum VII dan IX di Blok Lindung Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Universitas Lampung pada Tahura Wan Abdul Rachman pada bulan Agustus-November 2020. Penelitian menggunakan metode observasi langsung dan analisis laboratorium kekerasan tanah. Hasil menunjukkan perilaku dung beetle ukuran besar mampu menggali tanah lebih dalam mencapai 84 mm dan membawa feces lebih banyak daripada dung beetle ukuran sedang dan kecil yaitu hanya mencapai 68 mm dan 41 mm dengan kadar air tanah 33,22% hingga 51,65%. Semakin dalam dung beetle menggali tanah maka semakin banyak benih yang dibawa dan diselamatkan oleh dung beetle. Arboretum VII dan IX memiliki kadar air rata-rata di lapangan 36,65% dan 33,22%, pemadatan tanah standar di dapatkan nilai kadar air optimum 20,19% dan 26,96% dengan tingkat kepadatan 1,07gr/cm3 dan 1,06 gr/cm3.
KEANEKARAGAMAN DAN KESAMARATAAN REPTIL PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI UNIVERSITAS LAMPUNG Naradia Ayu Kartika; Bainah Sari Dewi; Rusita Rusita; Yulia Rahma Fitriana
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.4882

Abstract

Reptile are one of the fauna that make up ecosystems for inhabitants of aquatic, terrestrial to arboreal. This research was conducted to determine the diversity of Reptile in different habitat types : 1) ponds, 2) agroforestry, and 3) rice fields in the University of Lampung.  The data was collected using the Visual Encounter Survey (VES) method which was modified by the time search method.  Identification is done by using a field guide book. Data analysis was performed using the Shannon-Wiener species diversity  and the evenness index.  At the University of Lampung, there were 97 amphibians consisting of 6 species belonging to 6 families.  The diversity and uniformity level of the three habitats, namely pond habitat H'= 1.28 (low) and J= 0.86 , agroforestry habitat H'= 1.28 and J= 0.92 , and rice research H'=1.06  and J = 0.96 the diversity in both area are moderate and the evenness are stable.
BEHAVIOR OF TIMOR DEER (Cervus Timorensis) ON TYPES OF FEED IN DEER CAPTURE LAMPUNG UNIVERSITY Imam Adhi Wijaya; Bainah Sari Dewi; Sugeng P. Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 1 (2023): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i1.5565

Abstract

One of the important components in managing wildlife in captivity is the availability of forage plants (Setiawan, 2018). The main diet of deer is leaves and grasses, so these animals can consume almost all types of leaves and grass, are resistant to water shortages so that they are able to adapt to agro-ecosystem conditions. The purpose of the study was to determine the types of drop-in feed for Timor deer in the deer captivity at the University of Lampung. Data collection is done with primary data and secondary data. Data regarding the analysis of the deer's feed preference level was obtained from direct observation (Zaistev, 2015) using the palatability and description methods. With this method, recording, weighing the type of feed provided by the manager and analysis of the adequacy of deer feed in captivity is carried out. Observations were carried out for 14 days with time intervals starting from 06.00-18.00 WIB. Perceptions were pursued for 14 days with rest span beginning from 06.00-18.00 WIB. In view of the seven sorts of drop-in feed above, elephant grass (Pennisetum purpureum) is a kind of food that is extremely well known with deer with a genuinely enormous level of inclination, which is 56.14%, then, at that point, trailed by grass rayutan 12.40%, sauhen grass with a level of 9 .14%, lamtoro with a level of 8.57%, teki grass 5.83%, reeds 4.68%, and sembung sambat 3.77%. The food that was first chosen and eaten by the deer was elephant grass (Pennisetum purpureum) and proceeded with sauhen grass (Penicum colonum). Higher elephant grass (Pennisetum purpureum).
Analisis Persebaran Reptil di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung (Reptile Distribution Analysis in the Integrated Field Laboratory, University of Lampung) Nimas Ayu Fatmawati; Bainah Sari Dewi; Rusita Rusita; Yulia Rahma Fitriana
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.5051

Abstract

Abstract : Reptiles play an important role in an ecosystem as one part of the food chain and some of them are environmental bio-indicators. The purpose of this study was to obtain information and determine the distribution and presence of reptiles in three habitats. This research was conducted in December 2020-January 2021 at the Integrated Field Laboratory. The method used is a Visual Encounter Survey (VES) or a Visual Encounter Survey with a combination of Time Search and taking the coordinates of the species with GPS. The results were analyzed using the Arcgis 10.3 application and google earth. The results showed that the distribution of reptiles in the three habitats was in the even or homogeneous category. This is due to several factors, such as the availability of food and the adjacent habitat, which makes it easier for reptiles to change locations. Reptiles are indicators of environmental balance that must be identified by conducting monitoring and further research to reduce threats or reptile species such as hunting and trade in liars. Abstrak : Reptil berperan penting dalam suatu ekosistem sebagai salah satu bagian dari penyusun rantai makanan dan beberapa diantaranya merupakan bio-indikator lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi dan mengetahui persebaran dan keberadaan reptil pada tiga habitat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2020-Januari 2021 di Laboratorium Lapang Terpadu. Metode yang digunakan adalah Visual Encounter Survey (VES) atau Survei Perjumpaan Visual dengan kombinasi Time Search serta mengambil titik koordinat spesies teramati dengan GPS. Hasilnya dianalisis  dengan menggunakan aplikasi Arcgis 10.3 dan google earth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran reptil pada ketiga habitat termasuk ke dalam kategori merata atau homogen. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan pakan dan lokasi habitat yang berdekatan yang memudahkan reptil untuk berpidah lokasi. Reptil adalah indikator keseimbangan lingkungan yang harus diketahui keberadaannya dengan melakukan monitoring dan penelitian lanjutan untuk mengurangi ancaman ataupun gangguan spesies reptil seperti perburuan dan perdagangan liar. Kata kunci : reptil; persebaran jenis; bio-indikator.
Keanekaragaman Jenis Burung Untuk Pengembangan Ekowisata Birdwatching di Hutan Mangrove Pasir Sakti Lampung Timur Esanur Octarin; Sugeng P Harianto; Bainah Sari Dewi; Gunardi Djoko Winarno
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 1 (2021): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i1.4547

Abstract

Burung memiliki manfaat nilai secara ekonomi, salah satunya melalui pengembangan ekowisata birdwatching. Ekowisata Birdwatching merupakan pengembangan wisata alternatif yang tidak menimbulkan banyak dampak negatif, baik terhadap lingkungan maupun kondisi sosial. Hutan mangrove Pasir Sakti memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga berpotensi menjadi lokasi ekowisata birdwatching. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan studi yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung guna pengembangan ekowisata birdwatching. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah metode point count dan line transek. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2019. Hasil penelitian menunjukkan jenis burung yang ditemukan 33 jenis dari 17 famili dengan total 7730 individu dengan tingkat keanekaragaman (H’) sebesar 2,86 tergolong dalam tingkat sedang dan kesemertaan (J) sebesar 0,81 yang masuk dalam kondisi stabil.
Penerapan Sapta Pesona Objek Wisata Pantai Mutiara Baru, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung Annisa Maretya Ningrum; Sugeng P Harianto; Bainah Sari Dewi; Gunardi Djoko Winarno
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 4, No 1 (2024): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v4i1.8433

Abstract

Sapta Pesona menjadi indikator sehingga dapat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan pengunjung pada suatu destinasi wisata. Sapta Pesona juga dapat memberikan dampak langsung untuk mensejahterakan masyarakat yang mencangkup pemangku kepentingan pariwisata pada tempat wisata yang berpotensi menarik wisatawan dan menjadi aset kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian sapta pesona di Pantai Mutiara Baru yaitu untuk mengetahui implementasi program Sapta Pesona di objek wisata Pantai Mutiara Baru yang sudah diterapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi serta dokumentasi. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuisioner dan wawancara kepada pengunjung dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data tersebut meliputi persepsi wisatawan tentang penerapan program Sapta Pesona di Pantai Mutiara Baru. Hasil wawancara menunjukkan bahwa persepsi pengunjung terhadap aspek keamanan menunjukkan skor tertinggi pada P1 yaitu 4.03. Hasil penilaian wisatawan terhadap aspek ketertiban mencapai skor tertinggi sebesar 4.18 pada bagian P4. Hasil penilaian wisatawan terhadap aspek kebersihan di Objek Wisata Pantai Mutiara Baru menunjukkan hasil yang positif dan sesuai dengan kondisi di lapangan dengan skor tertinggi pada P2 yaitu 4.09. Penilaian wisatawan terhadap aspek kesejukan memiliki skor tertinggi pada P2 yaitu 4. hasil penilaian dari para pengunjung, aspek keindahan yang paling tinggi menurut wisatawan adalah P4 dengan nilai 3.97. Data menunjukkan bahwa P2 memiliki skor yang lebih tinggi daripada pada aspek keramahan dengan skor 4.12. Penilaian wisatawan terhadap aspek kenangan dengan skor tertinggi pada P3 yaiti 3.8. Penerapan Sapta Pesona di Pantai Mutiara Baru meliputi keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan yang seluruhnya sudah diterapkan dan mendapat nilai baik dari wisatawan.