Salah satu kendala dalam meningkatkan produksi beras organik di Indonesia adalah penurunan produktivitas lahan dan serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi. Serangan Spodoptera litura dapat menyebabkan kerusakan 20-80%, jika tidak dikendalikan dapat menyebabkan gagal panen. Sementara itu, salah satu penyakit yang paling berbahaya pada padi adalah penyakit blas yang disebabkan oleh cendawan Pirycularia oryzae. Penyakit blas dapat menyerang daun, batang, malai, dan gabah, tetapi sering terjadi pada daun dan leher malai dengan tingkat serangan sampai gagal panen. Oleh karena itu, dalam pengembangan beras organik, pemanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) sebagai agen hayati merupakan alternatif yang perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas formulasi cair konsorsium bakteri kuncup batang pisang (LMO) sebagai agens hayati Spodoptera. litura dan penyakit blas yang disebabkan oleh Pirycularia oryzae. Bakteri konsorsium tersebut adalah Bacillus cereus strain ATCC 14579, Bacillus subtillis subsp.subtilis strain 168 dan Bacillus siamensis strain KCTC13613, Azotobacter sp. dan Pseudomonas fluorescens. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah kelompok tani organik bersertifikat, pada bulan Februari sampai Agustus 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan yaitu A = air kelapa + tetes tebu + CMC + Arginin, B = air kelapa + tetes tebu + CMC + Arginin + VCO, C = Air rendaman kedelai + molase + CMC + Arginin, D = Air rendaman kedelai + Molase + CMC + Arginin + VCO, E = Air rebusan kedelai + Molase + CMC + Arginin, F = Air rebusan kedelai + Molase + CMC + Arginine + VCO, G = Liquid Nutrient Broth (NB), H. Tanpa perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 bentuk sediaan cair diuji efektif untuk mengendalikan penyakit Spodoptera litura dan blas daun dengan kriteria efektif dan sangat efektif.